BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Drugs (NSAID) yang digunakan secara luas sebagai analgesik dan antipiretik
spondilitis, gangguan muskuloskeletal akut, dan gout akut (Tjay dan Rahardja,
2007).
dalam air rendah (23 mg/mL) dan bobot molekul (BM) yang tinggi serta
(BCS II) yaitu golongan obat dengan karakteristik kelarutan rendah, tetapi
mempunyai permeabilitas yang cukup baik dalam saluran cerna. Hal ini akan
berpengaruh pada mula kerja obat (onset of action) yang lebih panjang dan
formulasi obat. Dalam banyak kasus, kelarutan yang rendah akan mengakibatkan
rendahnya ketersediaan hayati, dengan titik kritis pada masalah disolusi obat
dkk., 2012).
sediaan dispersi padat dan micelle solution (Bajaj dkk., 2012; de Jaeghere dkk.,
(Junghanns dan Müller, 2008). Dengan teknologi nano, partikel obat yang
sebagai sediaan mikroemulsi (Nazar dkk., 2009), mikro emulsi untuk penggunaan
diantaranya yang paling umum digunakan adalah media mill/top down methode
(Jia, 2005; Tanuwijaya dan Harahap, 2014) dan metode bottom up dengan
yaitu dapat merusak kristal partikel obat/zat aktif karena adanya energi gesek yang
cukup besar.
Pada penelitian ini digunakan teknologi nano dengan metode bottom up/
dari satu atau lebih bahan aktif dalam matriks yang inert (contoh: polimer)
formulasi, jenis dan jumlah kombinasi bahan matriks yang digunakan sebagai
(de Jaeghere dkk., 1999). Kitosan menawarkan banyak keuntungan karena bersifat
pada berat molekul, derajat deasetilasi dan viskositasnya. Derajat deasetilasi akan
sediaan farmasi. Sifatnya yang mudah larut dalam air, bahan ini banyak
meningkatkan efisiensi loading obat (Wang dan He, 2009). STPP merupakan
bahan yang tidak toksik dan memiliki anion multivalen yang dapat membentuk
gel melalui interaksi ionik antara muatan positif gugus amino terprotonasi dari
kitosan dan muatan negatif yang terion dari STPP (Sanjeev, 2011).
Optimasi Formula Nanopartikel Piroksikam dengan Metode Evaporative Antisolvent Precipitation
TUTI SRI SUHESTI
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Tmax, dan AUC) dievaluasi dari sampel darah tikus jantan galur Wistar yang telah
diberi sediaan obat secara peroral. Hasil yang diperoleh dianalisis dibandingkan
dapat diperoleh banyak informasi terkait profil obat di dalam tubuh. Hal ini
B. Perumusan Masalah
C. Keaslian Penelitian
pencarian pada beberapa jurnal penelitian baik dari dalam maupun luar
adalah:
penelitian ini, kitosan dan PLGA digunakan sebagai sustained release carriers.
microscope (SEM), particle size analyzer (PSA) dan difraksi sinar-X (XRD),
dilakukan pengukuran zeta potensial, entrapment efficiency (EE) dan profil laju
disolusinya.
menunjukkan laju disolusi dan hasil uji in vivo yang lebih baik dibanding
tablet konvensional.
super disintegran.
PVP K-90.
dianalisis.
Optimasi Formula Nanopartikel Piroksikam dengan Metode Evaporative Antisolvent Precipitation
TUTI SRI SUHESTI
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
kristal jarum dan kubus. Penambahan matriks PEG 4000 dan PVP K30
kombinasi bahan polimer kitosan, PVP K-30 dan STPP pada formulasi
D. Manfaat Penelitian
hayatinya.
Optimasi Formula Nanopartikel Piroksikam dengan Metode Evaporative Antisolvent Precipitation
TUTI SRI SUHESTI
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
berkualitas.
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
bioavailabilitas obat.
2. Tujuan Khusus.
piroksikam pembanding.
Optimasi Formula Nanopartikel Piroksikam dengan Metode Evaporative Antisolvent Precipitation
TUTI SRI SUHESTI
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/