Anda di halaman 1dari 8

THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE ISSN (Print) : 2087-5053

Vol. 10, No. 1, Juni 2018 ISSN (Online) : 2476-9614

PERUBAHAN WARNA RESIN KOMPOSIT NANOFILLER SETELAH


PERENDAMAN DALAM MINUMAN SUSU FERMENTASI
(PENELITIAN IN VITRO)

Istibsyaroh, Sri Lestari, Raditya Nugroho


Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember
e-mail korespondensi: istibsyar@live.com

Abstrak
Resin komposit adalah salah satu jenis bahan tumpatan gigi anterior yang populer karena
memiliki kelebihan dalam bidang estetik dan sewarna gigi. Komposit nanofiller memiliki
sifat mekanik lebih baik dibandingkan microhybrid dan dapat mempertahankan kehalusan
selama pemakaian setara microfiller. Resin komposit dapat mengalami perubahan warna di
dalam rongga mulut, salah satunya dapat disebabkan oleh minuman dengan pH rendah.
Tujuan penelitian adalah mengetahui adanya pengaruh perendaman di dalam minuman
susu fermentasi terhadap perubahan warna resin komposit nanofiller. Selain itu untuk
mengetahui adanya perbedaan perubahan warna resin komposit nanofiller selama
perendaman 6, 12, dan 18 jam. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental
laboratories dengan rancangan penelitian desain grup pretest and post test. Sampel
berjumlah 24 direndam dalam susu fermentasi selama 6, 12, dan 18 jam. Pengukuran
perubahan warna menggunakan spektrofotometer optik untuk mengetahui nilai intensitas
cahaya. Nilai perubahan warna tampak pada besarnya nilai intensitas cahaya yang muncul
pada alat spektrofotometer optik. Analisis data menggunakan uji Paired-T Test dan One
Way Annova. Nilai uji intensitas cahaya sesudah perlakuan lebih tinggi dari sebelum
perlakuan. Selisih rata-rata nilai uji intensitas cahaya sebelum dan setellah perlakuan
paling tinggi pada perendaman 18 jam dan paling rendah pada perendaman 6 jam. Resin
komposit nanofiller mengalami perubahan warna setelah dilakukan perendaman dalam
minuman susu fermentasi dengan perbedaan yang signifikan.

Kata kunci: Resin Komposit, Perubahan Warna, Estetik, Susu Fermentasi, Nanofiller
Abstract
Composite resin is one of filling material anterior that popular because it had advantages
in the field of aesthetic and the same color as teeth. Nanofiller composites had mechanical
properties better than microhybrid and could maintain smoothness during using as
microfiller. Composite resin’s color could change in the oral cavity, which could be caused
by low pH beverage. Objective of this research to determined the influence of immersion in
the fermented milk on the discoloration of nanofiller composite resin. In addition to know
the difference of nanofiller composite resin discoloration in the fermented milk for 6, 12,
and 18 hours. The type of this research was experimental laboratories with pretest and
post test group design. 24 samples immersed in fermented milk for 6, 12, and 18 hours. The
measurement of the color changing was using optical spectrophotometer to determine the
light intensity value. To know the value of the discoloration was appeared from the value of
the light intensity that appeared on the optical spectrophotometer. Analysis of data by
using Paired-T Test and One Way Annova. The value of light intensity test was higher after
treatment. The average difference of light intensity values before and after treatment was
highest in 18 hours group and the lowest in 6 hours group. The discoloration of nanofiller
composite resin after immersed in fermented milk had significant difference.

Keywords: Composite Resin, Discoloration, Esthetic, Fermented Milk, Nanofiller

39
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE ISSN (Print) : 2087-5053
Vol. 10, No. 1, Juni 2018 ISSN (Online) : 2476-9614

PENDAHULUAN masyarakat. Penelitian mengenai


preferensi konsumen terhadap
Resin komposit adalah bahan
minuman susu fermentasi di Kota
berbasis resin yang di dalamnya
Pekanbaru menunjukkan bahwa 33%
ditambahkan partikel pengisi
mengkonsumsi susu fermentasi
(Anusavice, 2006). Resin komposit
setiap hari (Kasmadi, Mirdhayati, &
dapat diklasifikasikan berdasarkan
Rahmadani, 2011).
ukuran partikel pengisi yaitu
Orang yang sensitif terhadap
macrofiller, microfiller, dan
produk susu pada umumnya dapat
nanofiller. Resin komposit hybrid
mengkonsumsi susu fermentasi oleh
adalah resin komposit yang terdiri
karena keberadaan bakteri di
dari dua jenis filler, diantaranya yaitu
dalamnya dapat memetabolisme
microhybrid dan nanohybrid.
laktosa menjadi asam laktat. Susu
Komposit nanofiller memiliki sifat
fermentasi memiliki kandungan asam
mekanik yang lebih baik
laktat dengan pH sekitar 4,2-4,8
dibandingkan microhybrid dan dapat
(Widodo, Taufiq & Anindita, 2013).
mempertahankan kehalusan selama
pH rendah tersebut di atas dapat
pemakaian seperti microfiller
menyebabkan liberasi H+ yang
(Sakaguci & Powers, 2012).
berdampak pada degradasi dan
Resin komposit adalah salah pemutusan ikatan rantai polimer,
satu jenis bahan tumpatan gigi sehingga terjadi microvoids dan
anterior yang populer karena microcracks yang berada di antara
memiliki kelebihan dalam bidang matriks dan bahan pengisi resin
estetik dan sewarna gigi. (Mukuan, dapat menjadi jalan masuk zat warna
Abidjulu & Wicaksono, 2013). berpenetrasi ke dalam resin komposit
Masyarakat modern dewasa ini (Nasim, et.al, 2010). Komponen
dalam mendapatkan perawatan matriks resin komposit memiliki sifat
kedokteran gigi berorientasi pada hidrofilik , sehingga mudah
estetika (Anusavice, 2006). menyerap cairan di sekitarnya (Dewi,
Komposit nanofiller diperkenalkan Yulianti, & Munadziroh, 2012).
pada awal 1990-an, tetapi produk Banyak ruang kosong di antara
komersial pertama diluncurkan pada matriks polimer akan memudahkan
akhir tahun 2002 (Hamouda & terjadinya ikatan antara unsur yang
Elkader, 2012). ada pada cairan dengan matriks
Perubahan warna yang terjadi polimer (Villalta, et.al, 2006).
pada resin komposit dapat Perubahan warna pada resin
disebabkan oleh berbagai hal, salah komposit merupakan perubahan fisik
satunya yaitu faktor ekstrinsik (Wan, yang dapat terlihat secara visual.
et.al, 2009). Faktor ekstrinsik yang Perubahan warna tersebut dapat
dapat mempengaruhinya antara lain disebabkan oleh faktor ekstrinsik,
akumulasi plak dan stain, intensitas salah satunya yaitu minuman susu
dan durasi polimerisasi, paparan fermentasi. Perubahan warna salah
faktor lingkungan, termasuk radiasi satunya bisa dilihat dari nilai uji
UV, panas, pewarna makanan serta intensitas cahaya, yaitu jika semakin
minuman (Catelan, et.al, 2013). terang maka cahaya yang diabsorbsi
Minuman susu fermentasi adalah semakin sedikit dan cahaya yang
salah satu minuman yang populer di dipantulkan akan semakin banyak.

40
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE ISSN (Print) : 2087-5053
Vol. 10, No. 1, Juni 2018 ISSN (Online) : 2476-9614

Umumnya restorasi resin komposit berbentuk silindris dengan diameter


dapat bertahan dalam rongga mulut 5 mm dan tinggi 2 mm dengan
selama 5-10 tahun (Opdam, et.al, permukaan tidak porus dan tidak
2005). kasar. Sampel pada penelitian ini
Penelitian ini akan dilakukan dibagi menjadi 3 kelompok (n=8)
telaah tentang perubahan warna resin sesuai lama perendaman, yaitu 6 jam,
komposit nanofiller setelah 12 jam, dan 18 jam. Alat yang
perendaman dalam minuman susu digunakan untuk menguji perubahan
fermentasi dengan berbagai variasi warna yaitu spektrofotometer optik.
waktu berdasarkan latar belakang Prosedur penelitian dimulai
tersebut di atas. dari pembuatan sampel kemudian
diukur warna sebelum perlakuan
METODE PENELITIAN (intensitas cahaya). Lalu dilakukan
Jenis penelitian yang perendaman dalam minuman
digunakan adalah eksperimental fermentasi selama 6 jam (A1), 12 jam
laboratories dengan rancangan (A2), dan 18 jam (A3). Setelah itu
penelitian desain grup pretest and diukur perubahan warna setelah
post test. Penelitian ini dilaksanakan perlakuan menggunakan
di Laboratorium Mikrobiologi spektrofotometer optik.
Fakultas Kedokteran Gigi Data yang sudah ditabulasi
Universitas Jember, Klinik kemudian diuji distribusi
Konservasi Fakultas Kedokteran normalitasnya menggunakan uji
Gigi Universitas Jember, dan kolmogorov-smirnov. Hasilnya data
Laboratorium Optik dan Aplikasi berdistribusi normal, maka
Laser Jurusan Fisika Fakultas Sains dilanjutkan dengan uji komparatif
dan Teknologi Universitas Airlangga Paired-T Test. Kemudian dilanjutkan
pada bulan Februari 2015. Variabel uji homogenitas varian menggunakan
penelitian ini adalah perubahan uji Levene. Pengujian dilanjutkan
warna resin komposit nanofiller dengan uji parametrik One Way
setelah perendaman dalam minuman Annova kemudian uji lanjut LSD
susu fermentasi. Kriteria sampel (Least Significance Different).
yakni lempeng resin komposit

HASIL PENELITIAN
Penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Selisih rata-rata nilai uji intensitas cahaya yang dipantulkan sampel pada
kelompok sebelum dan setelah perlakuan (microVolt)

Hasil uji intensitas cahaya (microVolt)


Sebelum Setelah
Kelompok N Selisih
perlakuan perlakuan
6 jam (A1) 8 1991 2065 74
12 jam (A2) 8 2016 2155 99
18 jam (A3) 8 2014 2218 204

41
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE ISSN (Print) : 2087-5053
Vol. 10, No. 1, Juni 2018 ISSN (Online) : 2476-9614

Tabel 1 menunjukkan bahwa kelompok perlakuan 18 jam


nilai uji intensitas cahaya sesudah perendaman (A3) dan selisih rata-rata
perlakuan lebih tinggi. Lama nilai uji intensitas cahaya sebelum
perendaman 6 jam, 12 jam, dan 18 dan setelelah perlakuan paling
jam menunjukkan bahwa yang paling rendah pada kelompok perlakuan 6
besar selisihnya adalah pada pada jam (A1).

Gambar 1. Histogram rata-rata nilai uji intensitas cahaya (microVolt) komposit


nanofiller

Selisih rata-rata nilai uji intensitas


cahaya (miroVolt) komposit nanofiller
250
Nilai uji intensitas cahaya

200
150
(microVolt)

100
50
0
6 jam 12 jam 18 jam

Gambar 2. Histogram selisih rata-rata nilai uji intensitas cahaya (microVolt)


komposit nanofiller

Data hasil penelitian signifikansi <0,05 artinya terdapat


kemudian ditabulasi, dan diuji perbedaan bermakna antara sebelum
distribusi normalitasnya dengan uji dan setelah perlakuan. Analisis data
Kolmogorov-Smirnov. Hasil yang dilanjutkan dengan uji homogenitas
didapatkan p>0,05 artinya data menggunakan uji Levene, dari uji ini
tersebut terdistribusi normal. diperoleh p>0,05 artinya bahwa data
Selanjutnya dilakukan uji komparatif tersebut adalah homogen.
Paired-T Test, menunjukkan nilai Data diketahui berdistribusi

42
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE ISSN (Print) : 2087-5053
Vol. 10, No. 1, Juni 2018 ISSN (Online) : 2476-9614

normal dan homogen, maka analisis yang populer adalah susu fermentasi
data dilanjutkan dengan uji yang memiliki pH 3,7.
parametrik One Way Annova. Penelitian sebelumnya
Berdasarkan uji One Way Annova menyimpulkan bahwa telah terjadi
menunjukkan bahwa tidak terdapat perubahan warna pada resin
perbedaan yang signifikan antar komposit setelah direndam dalam
kelompok usia dengan nilai minuman teh, kopi, dan wine (Aprilia
signifikansi sebesar p>0,05. Untuk & Erry, 2007). Selain itu Dewi et al
mengetahui lebih lanjut letak (2012) dalam penelitiannya
perbedaan bermakna pada masing- melaporkan bahwa obat kumur yang
masing kelompok, maka analisis mengandung alkohol maupun tidak
dilanjutkan dengan uji LSD (Least mengandung alkohol juga dapat
Significant Difference), dari uji ini menyebabkan perubahan warna pada
terdapat perbedaan bermakna (p< resin komposit.
0,05) antar semua kelompok, yaitu Bahan resin komposit apabila
antara A1 dengan A2, A1 dengan A3, berada di lingkungan berair akan
dan antara A2 dengan A3. mengakibatkan ikatan polimer
mengembang sehingga komposit
PEMBAHASAN akan menjadi lebih lunak. Sifat fisik
Masyarakat moderen dewasa ini dari resin komposit tergantung pada
dalam mendapatkan perawatan kualitas polimer yang terbentuk,
kedokteran gigi berorientasi pada apabila kurang baik maka akan lebih
estetika (Adhidarma, Untara & rentan terhadap zat kimia yang
Iskandar, 2011). Salah satu bahan masuk melalui makanan dan
restorasi yang banyak digunakan minuman. Hal ini mengakibatkan
karena memiliki keunggulan di lebih mudah terjadi perubahan warna
bidang estetik yaitu resin komposit seiring waktu (Catelan, et.al, 2013).
(Mukuan, Abidjulu & Wicaksono, Data deskriptif nilai uji
2013). Resin komposit yang intensitas cahaya (microVolt)
digunakan dalam penelitian ini kelompok komposit nanofiller
adalah nanofiller yang mempunyai setelah perendaman lebih tinggi
sifat mekanik lebih baik dibandingkan sebelum perendaman
dibandingkan micohybrid dan dapat (Tabel 1). Semakin tinggi intensitas
mempertahankan kehalusan selama cahaya yang diteruskan (microVolt)
pemakaian seperti microfiller menunjukkan bahwa warna dari
(Sakaguci & Powers, 2012). sampel semakin terang setelah
menerima perlakuan dan sebaliknya
Perubahan warna yang terjadi
(Aprilia & Erry, 2007). Hasil ini
pada resin komposit dapat
menunjukkan bahwa setelah
disebabkan oleh berbagai hal, salah
perendaman dalam susu fermentasi,
satunya yaitu faktor ekstrinsik,
sampel mengalami perubahan warna
diantaranya minuman dan makanan
menjadi semakin terang. Komponen
(Dewi S, Yulianti & Munadziroh,
matriks resin komposit memiliki sifat
2012). Gaya hidup sehat merupakan
hidrofilik (Dewi S, Yulianti &
trend baru masyarakat dunia yaitu
Munadziroh, 2012). Hal ini
dengan mengkonsumsi minuman dan
memungkinkan resin komposit
makanan sehat. Salah satu minuman
mudah menyerap cairan di sekitarnya

43
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE ISSN (Print) : 2087-5053
Vol. 10, No. 1, Juni 2018 ISSN (Online) : 2476-9614

termasuk susu fermentasi yang masuk penetrasinya zat warna ke


mengandung zat warna putih alami dalam resin komposit semakin
susu sehingga warna sampel menjadi banyak terbentuk. Oleh karena itu
lebih terang. semakin lama perendaman resin
Semakin lama waktu komposit, bertambah banyak pula
perendaman, selisih rata-rata nilai uji menyerap cairan sehingga warna
intensitas cahaya (microVolt) sampel menjadi semakin terang. Hal
kelompok sebelum dan setelah ini terbukti dengan hasil penelitian
perlakuan semakin meningkat. Susu yang menunjukkan bahwa 6 jam
fermentasi memiliki pH yang rendah perendaman memiliki selisih rata-
karena asam laktat yang terkandung rata nilai uji intensitas cahaya paling
di dalamnya (Agustina, Setyawardani rendah dan 18 jam paling tinggi.
& Astuti, 2013). Asam laktat pH susu fermentasi yang
memiliki rumus kimia C3H6O3. digunakan pada penelitian ini bersifat
Kelebihan ion H pada asam dapat asam. Kandungan pH rendah dapat
menyebabkan pemutusan ikatan mempengaruhi integritas permukaan
antara rantai polimer. H+ dapat resin komposit yang dapat
mengikat ion COO- pada gugus menyebabkan perubahan warna.
CO2CH3 pada polimer sehingga Beberapa monomer dari resin akan
terpecah menjadi COOH dan CH3. melepaskan diri disertai pelepasan
H+ juga dapat menyebabkan bahan pengisi di dalamnya. Hal ini
terputusnya ikatan ganda pada akan menyebabkan banyak ruang
senyawa dimetakrilat pada principal kosong di antara matriks polimer,
monomer. Hal ini menyebabkan sehingga memudahkan terjadinya
degradasi dan pemutusan ikatan ikatan antara unsur yang ada pada
rantai polimer terutama pada gugus cairan dengan matriks polimer
ester. Ester dapat terhidrolisis oleh (Villalta, et.al, 2006).
air pada suasana asam yang akan Pembahasan di atas
menghasilkan asam karboksilat dan didapatkan hasil bahwa komposit
alkohol. Hal tersebut di atas dapat nanofiller mengalami perubahan
menyebabkan microvoids dan warna (lebih terang) setelah
microcracks yang berada di antara dilakukan perendaman pada
matriks dan bahan pengisi resin minuman susu fermentasi
dapat menjadi jalan masuk zat warna dibandingkan dengan sebelum
berpenetrasi ke dalam resin komposit perendaman. Hal ini sesuai dengan
(Nasim, et.al, 2010). Banyak ruang dugaan sementara (hipotesis) yang
kosong di antara matriks polimer disimpulkan peneliti sebelum
akan memudahkan terjadinya ikatan pelaksanaan penelitian, yaitu terdapat
antara unsur yang ada pada cairan perubahan warna pada resin
dengan matriks polimer (Villalta, komposit nanofiller setelah
et.al, 2006). Hal ini yang dilakukan perendaman dalam
mengakibatkan semakin lama minuman susu fermentasi.
perendaman dalam susu fermentasi,
maka ikatan polimer pada resin SIMPULAN DAN SARAN
komposit semakin banyak yang Hasil penelitian yang
terputus, Microcracks dan dilakukan dapat disimpulkan bahwa
microvoids yang menjadi jalan terdapat perubahan warna pada resin

44
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE ISSN (Print) : 2087-5053
Vol. 10, No. 1, Juni 2018 ISSN (Online) : 2476-9614

komposit nanofiller setelah 79-84.


dilakukan perendaman dalam Anusavice, K. J. Phillips Buku Ajar
minuman susu fermentasi, yaitu Ilmu Bahan Kedokteran Gigi.
semakin lama perendaman, Terjemahan oleh Johan Arief
menunjukkan perubahan warna Budiman dan Susi Purwoko.
semakin terang. Terdapat perbedaan 2006. Jakarta: EGC. Halaman
yang signifikan tentang perubahan 237-243.
warna resin komposit nanofiller
dengan lama perendaman 6, 12, dan Aprilia, L. R. dan Erry, R. 2007.
18 jam. Pengaruh Minuman Kopi
Terhadap Perubahan Warna
Saran yang dapat diberikan Pada Resin Komposit.
diantaranya perlu dilakukan Indonesian Journal of
penelitian lebih lanjut menggunakan Dentistry. Vol.14 (3): 164-
SEM (Scanning Electron 170.
Microscope) untuk melihat
microporosity pada permukaan resin Catelan, Barbosa, Suzuki, Barreto,
komposit setelah perendaman dalam Giorgi, Goiato, Santos,
susu fermentasi. Aguiar. 2013. Composite
Resin Susceptibility to Red
DAFTAR PUSTAKA Wine Staining after Water
Sorption. Journal of Research
Adhidarma, T., Untara, T.E., dan in Dentistry. Vol. 1 (2): 114-
Iskandar, B. 2011. Restorasi 118.
Estetik Resin Komposit
dengan Color Modifier pada Dewi S. K., Yulianti A., dan
Gigi Insisivus Sentralls Munadziroh E. 2012.
Makslla Hipoplasia Enamel Evaluasi Perubahan Warna
Kavitas Kelas IV. [online]. Resin Komposit Hybrid
http://i- setelah Direndam Obat
lib.ugm.ac.id/jurnal/detail.ph Kumur. Jurnl PDGI. Vol. 61
p?dataId=11876. [20 Oktober (1): 5-9.
2014]. Hamouda I. M., dan Elkader H. A.
Agustina, L., Setyawardani, T., 2012. Evaluation the
Astuti, T. A. 2013. Mechanical Properties of
Penggunaan Starter Biji Kefir Nanofilled Composite Resin
dengan Konsentrasi yang Restorative Material. Egypt:
Berbeda pada Susu Sapi Journal of Biomaterials and
Terhadap Ph dan Kadar Asam Nanobiotechnology. Vol. 3:
Laktat. Purwokerto: Jurnal 238-242.
Ilmiah Peternakan Vol. 1 (1): Kasmadi, Mirdhayati I., Rahmadani
254-259. E. 2011. Preferensi
Al-Shalan T. A. 2009. In Vitro Konsumen terhadap
Staining of Nanocomposite Minuman Susu Fermentasi di
Exposed to a Cola Beverage. Tiga Mall Kota Pekanbaru.
Saudi Arabia: Pakistan Oral Jurnal Peternakan. Vol. 8 (1):
and Dental Journal. Halaman 27-37.

45
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE ISSN (Print) : 2087-5053
Vol. 10, No. 1, Juni 2018 ISSN (Online) : 2476-9614

Mukuan, T., Abidjulu J., dan Acid Bacteria: Quality


Wicaksono D.A. 2013. Studies. Journal of
Gambaran Kebocoran Tepi Agricultural Science and
Tumpatan Pasca Restorasi Technology. Halaman 904-
Resin Komposit pada 911.
Mahasiswa Program Studi
Kedokteran Gigi Angkatan
2005-2007. Jurnal E-Gigi
(Eg). Vol 1 (2): 115-120.
Nasim, Prasanna,Sujeer, Subbarao.
2010. Color Stability of
Microfilled, Microhybrid, and
Nanocomposite resin – An in
Vitro Study. India: Journal of
Dentistry. Halaman 137-142.
Opdam, N. J. M., Bronkhorst, E. M.,
Roeters, J. M., Loomans, B.
A. C. 2005. A Retrospective
Clinical Study on Longevity
of Posterior Composite and
Amalgam Restorations.
Netherlands: Dental Material.
Vol 23 (1): 2-8.
Sakaguci, L.R. & Powers, J.M. 2012.
Craig’s Restorative Dental
Materials. 13th Ed.
Philadelpia: Elsevier.161-198.
Villalta, Huan, Franklin, Power.
2006. Effect Of Staining and
Bleaching on Color Change
of Dental Composite Resins.
The Journal of Prosthetic
Dentistry 95 (Issue 2): 137-
42.
Wan Bakar W.Z, Azrizal M., dan
Husein A. 2009. A
Comparison of Staining
Resistant of Two Composite
Resins. Malaysia: School of
Dental Science. Halaman 13-
16.
Widodo, Taufiq T. T. dan Anindita N.
S. 2013. Fermented Goat
Milk and Cow Milk Produced
by Different Starters of Lactic

46

Anda mungkin juga menyukai