Anda di halaman 1dari 12

ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PENYAKIT JANTUNG

Musa Ghufron, Muhammad Perdana Airlangga

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya


Surabaya

Abstract
Infective endocarditis (IE) is an uncommon but lifethreatening infection. Despite advances in diagnosis, antimicrobial
therapy, surgical techniques, and management of complications, patients with IE still have high morbidity and mortality rates
related to this condition. Since the last American Heart Association (AHA) publication on prevention of IE in 1997,
many authorities and societies, as well as the conclusions of published studies, have questioned the efficacy of antimicrobial
prophylaxis to prevent IE in patients who undergo a dental, gastrointestinal (GI), or genitourinary (GU) tract procedure
and have suggested that guidelines should be revised
Keywords : infective endocarditis, prophylaxis antibiotic

I. PENDAHULUAN masih menjadi pertanyaan apakah dapat


Infective endocarditis (IE) merupakan mengurangi insiden IE, sehingga penggunaannya
kelainan serius yang berhubungan dengan angka masih menjadi kontroversi1,2.
mortalitas dan morbiditas yang tinggi.
Pencegahan dengan pemberian antibiotik II. EPIDEMIOLOGI
profilaksis pada tindakan-tindakan yang Epidemiologi IE mengalami perubahan
menyebabkan timbulnya bakteriemia sangat selama beberapa tahun terakhir, terutama pada
diperlukan. Penelitian eksperimental negara berkembang. Dahulu, IE sering dijumpai
menunjukkan kerusakan endotel dapat memicu pada dewasa muda dengan riwayat penyakit
deposit platelet dan fibrin serta pembentukan jantung katup (sebagian besar berasal dari
lesi trombotik non-bakterial pada endokard. Rheumatic Heart Disease), namun saat ini IE sering
Pada kondisi dimana terjadi bakteremia, dijumpai pada usia lanjut, baik dengan riwayat
organisme dapat menempel pada lesi di penyakit jantung katup sebelumnya maupun
endokard dan dapat berkembang biak di antara riwayat pemakaian katup prostetik sebelumnya.
kompleks platelet-fibrin yang menyebabkan Penelitian skala besar pada 2371 kasus IE di 7
vegetasi. Kelainan katup dan kongenital negara (Denmark, Perancis, Italia, Belanda,
terutama yang berkaitan dengan high velocity jets Swedia, UK dan USA) menunjukkan adanya
dapat menyebabkan kerusakan endotel. Sejak peningkatan insiden IE yang berhubungan
tahun 1955, AHA membuat rekomendasi dengan katup prostetik dan prolaps katup mitral
mengenai pencegahan endokarditis dengan dan penurunan insiden IE yang disebabkan
antibiotik profilaksis sebelum tindakan-tindakan Rheumatic heart disease 1,3.
di bidang dental, gastrointestinal, dan Insiden IE berkisar antara 3-10 kasus
genitourinaria pada pasien-pasien yang beresiko. dari 100.000 pasien bervariasi dari masing-
Namun, efikasi antibiotik profilaksis sendiri masing negara. Insiden IE menurun pada

38
Antibiotik Profilaksis Pada Penyakit Jantung 40

dewasa muda dan meningkat seiring dengan memakai katup bioprostetik maupun
bertambahnya umur (kasus terbanyak 14,5 kasus mekanik memiliki resiko yang terdiri dari 2
dari 100.000 pasien per tahun pada usia 70-80 fase, Early PVE (muncul antara 1 tahun
tahun). Pada semua studi epidemiologi kasus IE, setelah pemasangan) disebabkan oleh karena
rasio terbanyak pria : wanita 2 : 1, meskipun infeksi nosokomial dan mikroorganisme
fenomena tersebut belum dapat dijelaskan. penyebabnya lebih bervariasi dibandingkan
Namun, pasien wanita memiliki prognosis lebih Late PVE, yang biasanya disebabkan karena
buruk dan jarang memerlukan tidakan community acquired. Kedua fase tersebut sama-
pembedahan dibandingkan dengan pasien pria 1. sama memiliki resiko tinggi terjadinya IE.
Secara keseluruhan, pasien dengan katup
prostetik memiliki resiko terjadinya IE 5-10
III. FAKTOR PREDISPOSISI kali dibandingkan katup alami dan 7-25 %
Faktor predisposisi terbaru penyebab IE kasus terjadi di negara berkembang. Penyakit
telah bermunculan antara lain riwayat katup jantung kongenital juga merupakan faktor
prostetik, katup yang mengalami degenerasi, dan resiko IE, tidak hanya karena peningkatan
pemakaian obat-obat intravena yang berkaitan turbulensi lesi kongenital yang memicu
dengan peningkatan resiko bakteremia. Dari kerusakan endotel, namun juga karena
3784 kasus IE, mikroorganisme penyebab utama beberapa pasien jantung bawaan sebelumnya
adalah grup staphylococci sedangkan penyebab telah dilakukan tindakan pembedahan. Pada
terbanyak kedua adalah grup streptococci. Pada penelitian skala besar pada pasien pediatri,
negara berkembang, sebagian besar kasus IE kelainan jantung bawaan yang paling sering
masih disebabkan oleh Rheumatic heart disease, dan menimbulkan IE adalah VSD, tetralogy of
mikroorganisme terbanyak masih disebabkan fallot (TOF) dan aorta stenosis. Katup aorta
oleh grup streptococci. Dan juga, variasi bicuspid merupakan kelainan bawaan
geografis ikut berperan. Sebagai perbandingan, terbanyak dengan insiden 0,9-2 % pada
angka kejadian IE yang disebabkan oleh S. aureus populasi dewasa.
di USA meningkat. Hal ini disebabkan oleh 3 2. Faktor non kardiak; dibagi mejadi 4 kelompok:
faktor utama antara lain hemodialisis lama, a. Faktor-faktor yang dapat
diabetes mellitus dan pemasangan alat mempermudah terjadinya NBTE,
intravaskular. Sedangkan di negara lain, faktor termasuk leukemia, sirosis hepatis,
predisposisi S. Aureus disebabkan oleh hypercoagulabilty state, inflammatory bowel
penyalahgunaan obat-obat IV 1,4. disease, systemic lupus erithematosus dan
Secara garis besar, faktor predisposisi pemberian steroid.
terjadinya IE dibagi menjadi dua : b. Pertahanan tubuh host yang lemah, baik
1. Faktor Kardiak; Pasien dengan kelainan humoral (ex. Steroid) atau selular.
jantung katup, atau memakai katup jantung Infeksi HIV secara independen
buatan beresiko terkena IE. Pasien yang meningkatkan resiko IE terutama pada

Vol. 6 No.1 Februari 2019


41 Musa Ghufron et al

kelompok penyalahgunaan obat Regurgitasi, dinding atrium kiri pada Mitral


intravena. Regurgitasi, septal leaflet ricuspid pada VSD.
c. Pertahanan tubuh lokal non imun Kerusakan endotel tersebut mencetuskan
terganggu seperti peningkatan deposisi platelet dan fibrin pada permukaan
permeabilitas transmucosal yang endotel, yang akhirnya terjadi pembentukan Non
berhubungan dengan inflammatory Bacterial Thrombotic Endocarditis (NBTE)6.
bowel disease dan penurunan klirens Sel endotel, fibroblast dan platelet pada
bakteri seperti pada pasien hemodialisis lesi endotel akan menghasilkan fibronectin yang
dengan AV fistula. bertindak sebagai jembatan untuk memudahkan
d. Peningkatan frekuensi bakteri dari perlekatan bakteri dan akhirnya masuk ke dalam
perlukaan kulit (ex. luka bakar, ulkus sel host dan membuat vegetasi. Beberapa bakteri
dekubitus)5. mempunyai microbal surface components recognizing
adhesive matrix mollecules (MSCRAMMs) yang
IV. PATOFISIOLOGI berfungsi untuk melekatkan pada permukaan
Endokarditis terjadi oleh karena endotel katup. Contohnya, streptococci yang
interaksi kompleks antara host (endotel katup, memproduksi glycans dan dextran. Sekali masuk
sistem imun, mekanisme hemostasis, anatomi ke dalam sel, streptococci dan bertahan hidup,
jantung), mikroorganisme yang menginfeksi terlindungi dari antibiotik dan pertahanan tubuh
(apakah memproduksi toksin dan enzim), dan host. Dan juga, staphylococci dan streptococci dapat
kejadian yang dapat menyebabkan bakteremia6. mengaktifkan clotting cascade yang mengakibatkan
bakteri semakin virulen. Konsentrasi tinggi
ENDOTEL KATUP bakteri (108-109 bakteri per gram jaringan) dapat
Endotel katup normal resisten terhadap berkumulasi diantara vegetasi. Menariknya,
kolonisasi dan infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus dapat mempproduksi tissue
bakteri yang beredar di dalam darah. Penelitian factor yang menjelaskan mengapa
pada hewan coba menunjukkan kerusakan mikroorganisme tersebut dapat menempel pada
endotel merupakan awal terjadinya IE. katup yang relatif normal5,6.
Kerusakan endotel dapat terjadi melalui proses Siklus endokarditis mulai dari
inflamasi atau mekanis. Inflamasi katub terjadi perlekatan, pertumbuhan organisme, dan
secara asimptomatis. Lebih dari 25 % pasien deposisi platelet-fibrin terjadi berulang sampai
degenerasi katup berusia > 40 tahun didapatkan terjadi pembesaran vegetasi. Berbagai cara
mikro ulserasi dan inflamasi lokal. Kerusakan ditempuh untuk memutus siklus terutama untuk
secara mekanis berupa jet lession yang juga mencegah mikroorganisme menempel katup
merusak endotel. Hal ini dibuktikan melalui prostetik dengan cara melapisi katup prosteitik
penelitian pada daerah vegetasi yang ternyata yang dinamakan silver coated polyster ring. Namun
sama dengan blood flow injur. Seperti contohnya, sayangnya, cara tersebut meningkatkan kejadian
daerah anterior mitral leaflet pada kelainan Aorta peri-valvular leak dan emboli. Meskipun

Vol. 6 No.1 Februari 2019


Antibiotik Profilaksis Pada Penyakit Jantung 42

pemberian antibiotik adekuat, beberapa vegetasi pencernaan dan kadang-kadang muncul pada
steril sendiri masih ada. Pertumbuhan vegetasi urethra anterior, dan biasanya menyerang usia
yang semakin membesar dapat menyebabkan lanjut dengan faktor komorbid yang
perforasi dari leaflet, dan akhirnya menyebabkan berhubungan dangen infeksi saluran kencing
ruptur chordae. IE juga dapat meluas ke sekitar dengan riwayat pemasangan kateter urine.
katub seperti di anulus, sinotubular juncton, Enterococcal IE sering menimbulkan
miokard maupun sitem konduksi6. komplikasi gagal jantung.
Staphylococci (coagulase-positif dan coagulase-
BAKTEREMIA negatif), merupakan mikroorganisme penyebab
Peranan bakteremia telah diteliti pada dari 30-40 % kasus IE, dan sebagian besar kasus
hewan coba dengan memasukkan kateter melalui karena S aureus coagulase-positif.
vena femoralis dengan tujuan memicu terjadinya Mikroorganisme ini merupakan penyebab
NBTE. Faktor-faktor seperti besarnya terbanyak kasus IE akut. Peningkatan proporsi
bakteremia maupun kemampuan patogen IE karena S aureus berkaitan dengan kontak
berperan penting dalam menimbulkan kerusakan melalui tindakan medis. Pada penelitian kohort
katup. Bakteremia tidak hanya muncul setelah 922 kasus IE, S aureus merupakan penyebab
tindakan invasif tetapi juga pada kegiatan tersering IE sebanyak 36 % dan diantara kasus S
mengunyah dan menggosok gigi. Kemungkinan aureus coagulase-positif, 46 % berkaitan dengan
bakteremia spontan sangat kecil dan durasinya tindakan medis. S aureus berhubungan dengan
pendek (1-100 colony forming unit (cfu)/ml selama peningkatan resiko komplikasi IE seperti stroke,
10 menit), sehingga dapat menjelaskan insiden emboi sistemik dan bakteremia persisten, tetapi
tinggi sebagian besar kasus IE tidak berkaitan dengan resiko yang sama terjadi abses intra-
dengan tindakan invasif. Durasi dari bakteremia cardiac dan gagal jantung. Meskipun komplikasi
sampai terjadi gejala klinis IE biasanya antara 7- tinggi, rata-rata jarang dilakukan tindakan
14 hari pada kelompok viridans, streptococci, pembedahan dibandingkan penyebab lain.
atau enterococci1,7. Meskipun staphylococci coagulase-
negatif, terutama Staphylococcus epidermidis
MIKROBA PATOGEN merupakan penyebab utama endokarditis katup
COCCUS GRAM POSITIF prostetik, namun juga dapat terjadi sebagai
Streptococci Viridans, merupakan penyebab penyebab endokarditis katup alami, dan
terbanyak community-acquired IE. Meskipun berhubungan dengan tindakan medis dan
respon dengan terapi medikamentosa, meskipun angka komplikasi sama dengan S
mikroorganisme ini sering diterapi dengan aureus coagulase-positif, angka resiko dilakukan
pembedahan. tindakan pembedahan lebih besar. Kasus IE
Streptococcus Beta-Hemolyticus, termasuk yang disebabkan oleh staphylococci koagulase
enterococci dan streptococcus bovis. Enterococci negatif lainnya adalah Staphylococcus
merupakan kuman flora normal pada saluran lugdunesis, merupakan kuman penyebab IE

Vol. 6 No.1 Februari 2019


43 Musa Ghufron et al

yang lebih virulen daripada bentuk staphylococci (56,6 %). Peneitian lain menyebutkan IE fungal
gram negatif lainnya, dengan angka morbiditas memiliki angka komplikasi yang tinggi terutama
yang tinggi, meskipun secara invitro respon abses miokard dan bakteremia persisten6.
terhadap sebagian besar antibiotik termasuk MIKROORGANISME LAIN
penicilin dan cephalosporin. Strain ini sering IE yang disebabkan oleh Coxiella
salah diidentifikasikan dengan S aureus6. burnetti (penyebab Q fever) biasanya
HACEK berlangsung kronis dengan gejala flu-like
Mikroorganisme yang termasuk symptom yang muncul 6-12 bulan sebelumnya.
kelompok HACEK (Hemophilus, Biasanya ada jeda waktu lama dari mulainya
Actinobacillus, Cardiobacterium, Eikenella, gejala sampai diagnosis IE karena berbentuk
Kingella merupakan bakteri-bakteri yang endocarditis “negative culture”. Endokarditis
pertumbuhannya lambat pada media kultur pada katup aorta umumnya disebabkan oleh
darah dan memerlukan inkubasi yang lama. bakteri ini pada sebagian besar kasus. Diagnosis
Gejala klinis antara lain vegetasi besar, kejadian terbaik berdasarkan pemeriksaan serologis.yaitu
emboli yang berulang, timbulnya gagal jantung peningkatan tier antibody pada antigen fase I
kongestif dan kadang-kadang diperlukan diukur dengan fiksasi komplemen atau ELISA
tindakan pembedahan6. yang merupakan tanda infeksi kronis dimana
JAMUR penigkatan titer antibodi pada antigen fase II
Sebagian besar pasien dengan yang merupakan tanda infeksi masih aktif.
endokarditis yang disebabkan oleh jamur dibagi Peningkatan titer antibody fase I (IgG dan atau
menjadi 3 kelompok : (1) Ketergantungan IgA) > 1:200 merupakan diagnostik Q fever
narkotika (2) Pasien yang baru menjalani endocarditis dan berguna sebagai tindak lanjut
pembedahan jantung rekonstruktif dan (3) respon terhadap terapi6.
pasien immunocompromised terutama setelah
menjalani transplantasi organ. Candida albicans ENDOKARDITIS KULTUR NEGATIF
merupakan penyebab terbanyak. Bukti-bukti Kultur darah negative terjadi pada 5-10
terbaru menunjukkan tejadi peningkatan kasus % kasus IE melalui kriteria diagnostik yang
IE fungal yang disebabkan tindakan medis. Pada ketat. Hal ini terjadi karena beberapa faktor : (1)
152 kasus antara tahun 1995-2000, Intravenous Pemberian antibiotik sebelumnya (2) Kultur
drug user (IDU) hanya 4,1 % kasus IE, sedangkan diambil pada akhir fase kronis (> 5 bulan) (3)
faktor predisposisi lainnya seperti kelainan Uremia pada kasus kronis (4) Endokarditis
jantung (47,3 %), katup prostetik (44,6 %), dan mural pada Ventricular septal defect, post IMA,
pemakaian central venous catheter (CVP). Pada infeksi pada kawat pacemaker, (5) Pertumbuhan
kasus IE dengan komplikasi terutama kejadian mikroorganisme yang berlangsung lambat
emboli dan gagal jantung, umumnya terjadi pada seperti kuman anaerob (6) Endokarditis subakut
IE fungal dan tindakan pembedahan dilakukan pada jantung kanan (7) Endokarditis fungal dan
pada 2/3 kasus. Angka mortalitas sangat tinggi (8) Endokarditis yang disebabkan oleh parasit

Vol. 6 No.1 Februari 2019


Antibiotik Profilaksis Pada Penyakit Jantung 44

intraselular obligat rickettsiae, chlamydiae, dan sebelumnya. Tetapi, di sisi lain tenaga medis
Tropheryma whippelli6. memiliki ketakutan yang wajar jika tidak
memberikan antibiotik profilaksis meskipun
V. KONTROVERSI ANTIBIOTIK guidelines terbaru memberikan perlindungan
PROFILAKSIS PADA IE hukum yang kuat. Oleh karena itu, tenaga medis
AHA sudah membuat guidelines perlu mendiskusikan manfaat dan kerugian
antibiotik profilaksis sebagai pencegahan IE antibiotik profilaksis kepada pasien sebelum
selama lebih dari 50 tahun. Pada tahun 1955, keputusan akhir dibuat1,12.
guidelines pertama dibuat dan penicilin Guidelines IE sebelumnya hanya
merupakan antibiotik pertama.Namun, 5 tahun terbatas pada opini para ahli atau penelitian case
kemudian AHA memberikan peringatan adanya control terbatas. Sedangkan guidelines IE saat
resistensi terhadap penicilin akibat penggunaan ini berdasarkan data-data kolektif yang
jangka panjang antibiotik profilaksis terutama dipublikasikan selama 2 dekade9.
pasien pediatri, dan Chloramphenicol Beberapa alasan merevisi guidelines
direkomendasikan jika alergi terhadap penicilin. sebelumnya antara lain :
Tahun 1965, antibiotik profilaksis harus (1) IE lebih banyak disebabkan bakteremia
diberikan sebelum tindakan invasif pada saluran oleh karena paparan yang berulang
pencernaan dan saluran kemih. Pada tahun 1997, dibandingkan dengan tindakan invasif
AHA membagi kelainan jantung menjadi high, dental, saluran pencernaan maupun saluran
moderate dan low risk, dan yang tidak perlu kemih
diberikan antibiotik profilaksis adalah low Sebagian besar data-data tindakan
risk.10 tahun kemudian, guidelines IE invasif yang menyebabkan IE hanya berfokus
mengalami evolusi dimana hanya high risk yang pada tindakan dental, sedangkan tindakan invasif
perlu diberikan antibiotik profilaksis. Guidelines saluran pencernaan dan saluran kemih masih
ESC mengenai IE yang terbaru tahun 2009 dan jarang. Bakteremia sering mncul pada manipulasi
The British Society of Antimicrobal Chemoteraphy juga gigi dan jaringan periodontal. Beberapa
merekomendasikan pemberian antibiotik frekuensi bakteremia oleh karena tindakan
profilaksis pada resiko tinggi. Sedangkan NICE dental : ekstraksi gigi (10-100 %), bedah
(National Institute for Health and Clinical Excellence) periodontal (36-88 %), scaling dan perawatan
tidak merekomendasikan penggunaan antibiotik saluran akar (8-80 %) dan tindakan edondontic
profilaksis pada semua kelainan jantung8,9,10,11. (> 20 %). Namun, bakteremia juga sering
Guidelines IE terbaru memicu muncul pada aktivitas sehari hari seperti
kontroversi di kalangan tenaga medis terutama menyikat gigi (20-68 %), penggunaan tusuk gigi
dokter umum, dokter jantung, dokter gigi dan (20-40 %), dan mengunyah makanan (7-51 %).
pasien. Di satu sisi, guidelines terbaru lebih Jika megacu data statisitk bahwa penduduk
praktis dan tidak menimbulkan salah interpretasi Amerika Serikat mengunjungi dokter gigi rata-
kelainan jantung dibandingkan guidelines rata 2 kali per tahun, maka frekuensi bakteremia

Vol. 6 No.1 Februari 2019


45 Musa Ghufron et al

sendiri paling banyak berasal dari aktivitas yang tidak tepat sasaran dapat mencetuskan
sehari-hari. Penelitian lain menunjukkan bahwa resistensi mikroorganisme. Frekuensi resisitensi
jumlah kuman yang menimbulkan bakteremia grup streptococci dan enterococci semakin
pada tindakan dental relatif rendah (< 104 CFUs meningkat selama 2 dekade. Oleh karena itu,
bakteri/ mL), sama dengan aktivitas sehari-hari, resistensi dapat dicegah dengan penggunaan
dibandingkan dengan jumlah bakteremia yang antibiotik yang efektif9.
dapat menyebabkan IE pada hewan coba (106 – (4) Pemeliharaan gigi dan rongga mulut
108 CFUs bakteri/mL). Penelitian Roberts dkk yang sehat dan higienis sehari-hari dapat
menyatakan bahwa paparan kumulatif mengurangi insiden bakteremia dan lebih
bakteremia selama 1 tahun dari aktivitas sehari- penting daripada pemberian antibiotik
hari mencapai 5,6 juta lebih besar dari tindakan profilaksis untuk tindakan dental
ekstraksi gigi. Sebagai contoh, menggosok gigi
dua kali sehari mencapai 154.000 paparan VI. GUIDELINES IE TERBARU
kumulatif bakteremia12,13 (1) Pasien dengan resiko tinggi terjadinya
(2) Antibiotik profilaksis hanya mencegah IE
sebagian kecil kasus IE Dibagi menjadi 3 kategori antara lain : (lihat
Resiko IE akibat tindakan dental pada tabel 1)
populasi sangat kecil, diperkirakan 1 kasus IE a) Pasien dengan katup prostetik yang
dari 14 juta tindakan dental.Resiko kelainan digunakan saat operasi penggantian
jantung antara lain MVP 1:1,1 juta tindakan; katup. Kelompok ini memiliki resiko
CHD 1: 475.000; RHD 1:142.000; katup tinggi IE dan sering timbul kompikasi
prostetik 1:114.000, dan riwayat IE sebelumnya dibandingkan katup alami.
1:95.00012. b) Pasien dengan riwayat IE sebelumnya.
(3) Resiko efek samping pemberian Kelompok ini juga memiliki resiko
antibiotik profilaksis besar terjadinya IE baru, mortalitas
Efek samping ringan seperti gatal-gatal, tinggi dan memiliki insiden komplikasi
diare dan gangguan pencernaan sering muncul yang lebih berat dibandingkan terkena
pada penggunaan antibiotik. Efek samping IE pertama kali.
anafilaksis yang fatal banyak terjadi pada c) Pasien dengan penyakit jantung
penggunaan penicilin. Sehingga, AHA kongenital, khusunya dengan sianosis
merekomendasikan penggunaan antibiotik dan post operative paliaitive shunt, conduit
ampicilin atau amoxcilin yang lebih aman atau prostesa yang lain, ESC
sebagai pengganti penicilin. Reaksi anafilaksis merekomendasikan pemberian
akibat penggunaan cephalosporin dilaporkan 1 antibiotik profilaksis 6 bulan pertama
kasus dari 1 juta pasien. Dan dilaporkan juga 1 setelah tindakan pembedahan tanpa
kasus Clostridium difficle akibat penggunaan defek residual sampai endotelisasi pada
clindamycin. Namun, penggunaan antibiotik katup prostetik terbentuk.

Vol. 6 No.1 Februari 2019


Antibiotik Profilaksis Pada Penyakit Jantung 46

Meskipun guidelines AHA cardiac valvulopathy, kemungkinan timbul IE


merekomendasikan pemberian antibiotik dari gigi dan mulut sangat rendah.
profilaksis pada resipien transplantasi jantung, Antibiotik profilaksis tidak
namu tidak ada bukti kuat yang mendukung. direkomendasikan pada kelainan katup lainnya (
Dan juga, meskipun resiko terjadinya IE pada termasuk katup bikuspid aorta, mitral valve
resepien transplan jantung yang mengalami prolapse, dan aorta stenosis)1.

Tabel 1. Kelainan jantung resiko tinggi yang mendapatkan antibiotik profilaksis1

(2) Tindakan medis resiko tinggi 1. Saluran Pernafasan; pasien yang akan
A. Tindakan Dental (lihat tabel 2) dilakukan tindakan invasif pada saluran
Tindakan yang beresiko termasuk pernafasan untuk mengobati infeksi
manipulasi gusi atau periapical atau merobek seperti drainase abses, harus diberikan
mukosa mulut (termasuk scaling dan perawatan antibiotik golongan anti-staphylococcal
saluran akar). Antibiotik profilaksis tidak penicilin atau cephalosporin.
dianjurkan pada tindakan dental yang lain. Vancomycin diberikan jika tidak
Target utama antibioik profilaksis pada tindakan toleransi dengan golongan beta-laktam.
ini adalah menghambat masuknya kuman Vancomycin dan golongan lainnya
streptococci di sekitar rongga mulut. diberikan jika diketahui penyebabnya
Peningkatan resistensi pada kuman patogen ini meyhicilin–resistant strain of S. Aureus
belum dilaporkan (MRSA)
Antibiotik jenis flouroquinolon dan 2. Saluran Pencernaan dan Saluran Kemih;
glycopeptide tidak dianjurkan karena belum Pada kasus dimana untuk mencegah
terbukti efikasinya dan berpotensi menimbulkan luka atau infeksi yang berhubungan
resistensi. dengan saluran pencernaan dan saluran
B. Tindakan Medis Lainnya kemih, dapat diberikan antibiotik

Vol. 6 No.1 Februari 2019


47 Musa Ghufron et al

golongan beta-laktam seperti ampicilin, harus steril meskipun antibiotik


amoxcilin atau vancomycin. Antibiotik profilaksis tidak direkomendasikan.
vancomycin harus diberikan pada pasien 5. Pembedahan Jantung dan Pembuluh
yang tidak toleransi dengan beta-laktam. darah; Pasien yang akan dilakukan
Jika infeksi disebabkan strain yang pemasangan katup prostetik atau
resisten terhadap enterococcus, tindakan memasukkan benda asing ke
sebaiknya dikonsulasikan pada ahli di dalam pembuluh darah, pemberian
bidang infeksi. antibiotik harus dipertimbangkan
3. Kulit atau Muskuloskeletal; Pada kasus mengingat resiko terjadinya infeksi.
dimana terdapat luka pada kulit Profilaksis dapat diberikan sebelum
(termasuk abses di mulut), jaringan kulit tindakan, dapat diulangi jika tindakan
maupun otot, dapat diberikan antibiotik diperpanjang, dan diakhiri 48 jam
yang melawan staphylococci dan setelah tindakan. Pemeriksaan gigi harus
streptococci bata-hemolitik sperti anti- dilakukan 2 minggu sebelum
staphylococcal penicilin atau pemasangan katup prostetik atau benda
cephalosporin. Vancomycin atau asing lainnya, meskipun tindakan
clindamycin dapat diberikan pada pasien tersebut harus segera dilakukan.
yang tidak toleransi dengan beta-laktam. 6. Tindakan Invasif Lainnya; 30 % dari
Jika infeksi tersebut dicurigai berasal semua kasus IE berasal dari tindakan
dari MRSA, vancomycin atau antibiotik invasif seperti pemasangan kateter
lainnya dapat diberikan. vena. Meskipun menimbulkan masalah
4. Penggunaan Tatoo dan Tindik; Tren kesehatan yang serius, pemberian
yang t,sekarang banyak erjadi pada anak antibiotik profilaksis secara rutin
muda harus mendapat perhatian, sebelum tindakan tidak
terutama pada individu yang menderita direkomendasikan. Tindakan aseptik
penyakit jantung kongenital. Laporan selama insersi dan manipulasi kateter
kasus terjadinya IE setelah tindakan vena dan selama tindakan berlangsung
tindik dan tatoo semakin meningkat lebih utama dalam mengurangi angka
terutama tindik di bagian lidah. Saat ini infeksi1
belum ada data-data mengenai insiden
IE setelah tindakan tersebut dan efikasi (3) REGIMEN OBAT YANG
antibiotik sebagai pencegahan. Edukasi DIREKOMENDASIKAN
pada pasien yan beresiko terjadinya IE Untuk profilaksis IE, ESC
lebih utama dan sebaiknya menghindari merekomendasikan pemberian amoksicillin
tindakan tatoo maupun tindik. Jika dengan dosis 2 gram (jika penderita bisa minum
sudah dilakukan, prosedur tindakan per oral). Jika penderita alergi terhadap golongan
penicillin maka bisa diberikan clindamycin 600

Vol. 6 No.1 Februari 2019


Antibiotik Profilaksis Pada Penyakit Jantung 48

mg. Semua obat tersebut merupakan dosis tindakan (lihat tabel 3).1
tunggal dan diberikan 30-60 menit sebelum

Tabel 2. Tindakan invasif yang memerlukan antibiotik profilaksis1

Tabel 3. Dosis regimen pemberian antibiotik profilaksis1

VII. DAMPAK GUIDELINES IE (Association pour l'Etude et la Prévention de


TERBARU l'Endocardite Infectieuse), dimana penelitian
DeSimone dkk tahun 2012 meneliti dilakukan di Perancis yang melibatkan 993
insiden IE di Minnesota, USA yang melibatkan pasien IE dan membandingkan insiden IE tahun
22 pasien dengan kelainan jantung setelah 1991, 1999, dan 2008. Dan hasilnya, insiden IE
muncul guidelines IE tahun 2007, dan hasilnya relatif sama dengan tahun sebelumnya.
insiden IE tidak meningkat, meskipun sampel Menariknya, insiden IE yang disebabkan
yang diambil terbatas dan hanya pada tindakan Staphylococcus aureus meningkat pada pasien tanpa
dental14. kelainan katup. Sedangkan di Inggris yang
Hasil yang sama terjadi pada penelitian menganut guidelines NICE, terjadi penurunan
Duval dkk yang tergabung dalam AEPEI study

Vol. 6 No.1 Februari 2019


49 Musa Ghufron et al

penggunaan antibiotik profilaksis sebesar 78,6 6. Wang A, Cabell CA. Infective


Endocarditis. In: Wang A, Bashore TM.
%15,16.
Valvular Heart Disease. Humana
Press;2009:475-498
VIII. KESIMPULAN 7. Starkebaum M, Durack D, Beeson P.
The “incubation period” of subacute
Antibiotik profilaksis hanya diberikan
bacterial endocarditis. Yale J Biol Med
pada pasien dengan resiko tinggi terjadinya IE 1977;50(1):49-58.
yang akan menjalani tindakan dental yang 8. Hutto C, Pallasch TJ, Gage TW,
Levison ME, Peter G,Zuccaro G, Jr.
bersiko tinggi. Kesehatan gigi dan mulut yang
Prevention of bacterial endocarditis:
baik dan pemeriksaan gigi dan mulut secara recommendations by AHA. Circulation
1997; 96:358–366.
berperan sangat penting dalam mengurangi
9. Wilson W, Taubert KA, Gewitz M, et
resiko IE. Tindakan aseptik sangat penting
al. Prevention of infective endocarditis.
dalam manipulasi tindakan kateter dan tindakan Guidelines from the American Heart
Association. A guideline from the
invasif lainnya untuk mengurangi angka kejadian
American Heart Association Rheumatic
IE yang disebabkan tindakan invasif. Fever, Endocarditis, and Kawasaki
Disease Committee, Council on
Cardiovascular Disease in the Young,
IX. DAFTAR PUSTAKA
and the Council on Clinical Cardiology,
1. Habib G, Hoen B, Tornos P, et al.
Council on Cardiovascular Surgery and
Guidelines on prevention, diagnosis and
Anesthesia, and the Quality of Care and
treatment of infective endocarditis
Outcomes Research Interdisciplinary
executive summary; the task force on Working Group. Circulation 2007;115
infective endocarditis of the European
society of cardiology. Eur Heart J 10. Gould FK, Elliott TS, Foweraker J, et
2009;30:2369-2413. al. Guidelines for the prevention of
endocarditis: report of the Working
2. Prendergast BD. The changing face of
Party of the British Society for
infective endocarditis. Heart
Antimicrobial Chemotherapy. J
2006;92(7):879–85.
Antimicrob Chemother 2006;57(6): 1035–
3. Hill EE, Herijgers P, Claus P, 42.
Vanderschueren S, Herregods MC, 11. NICE. Prophylaxis Against Infective
Peetermans WE. Infective endocarditis:
Endocarditis. 2008.
changing epidemiology and predictors
of 6-month mortality: a prospective 12. Prevention of infective endocarditis:
cohort study. Eur Heart J 2007;28:196– Guidelines from the American Heart
203 Association. JADA 2008;139(1):3S-24S.
4. Cabell CH Jr., Jollis JG, Peterson GE, 13. Roberts GJ. Dentists are innocent!
Corey GR, Anderson DJ, Sexton DJ, “Everyday” bacteremia is the real
Woods CW, Reller LB, Ryan T, Fowler culprit: a review and assessment of the
VG Jr. Changing patient characteristics evidence that dental surgical procedures
and the effect on mortality in are a principal cause of bacterial
endocarditis. Arch Intern Med endocarditis in children.Pediatr Cardiol
2002;162:90–94. 1999;20(5):317-25.
5. Hunter D, Pepper J. Infective 14. DeSimone DC, Tleyjeh, IM, Correa de
Endocarditis. In: Griffiths M, Sa DD, et al. Incidence of infective
Cordingley JJ, Price S ed. endocarditis caused by viridans group
Cardiovascular Critical Care. Wiley- streptococci before and after
Blackwell;2010:347-346 publication of the 2007 American Heart

Vol. 6 No.1 Februari 2019


Antibiotik Profilaksis Pada Penyakit Jantung 50

Association's Endocarditis Prevention 16. Thornhill MH, Dayer MJ, Forde JM, et
Guidelines. Circulation 2012;126:60-64. al. Impact of the NICE guideline
recommending cessation of antibiotic
15. Duval X et al. Temporal trends in
prophylaxis for prevention of infective
infective endocarditis in the context of
endocarditis: before and after study.
prophylaxis guideline modifications:
BMJ 2011; 342:d2392
Three successive population-based
surveys. J Am Coll Cardiol 2012 May 29;
59:1968.

Vol. 6 No.1 Februari 2019

Anda mungkin juga menyukai