gigi yang telah digunakan sejak 30 tahun lalu. Resin komposit merupakan bahan
tumpatan pilihan yang potensial dan terus berkembang dengan sifat-sifat fisis,
komposit ini mempunyai estetik yang jauh lebih baik dibanding restorasi lain,
keunggulan lainnya adalah warna yang mirip dengan struktur gigi asli, shrinkage
rendah, absorpsi cairan rendah, dapat dipoles tekstur permukaannya, serta abrasi
dan ketahanan pemakaian sama dengan struktur gigi. Namun selama pemakaian
ekstrinsik. Faktor intrinsik dapat disebabkan oleh bahan resin komposit itu sendiri
menyebabkan perubahan dari resin matrik itu sendiri dan perubahan antar muka
antara matrik dan filler, monomer sisa yang tidak terpolimerisasi pada waktu
ekstrinsik yang dipengaruhi oleh cairan atau zat pembawa warna di sekitar
lingkungan restorasi resin komposit tersebut berada, misalnya: kopi, teh, wine,
minuman ringan, nikotin, obat kumur serta plak dan oral hygiene yang rendah.
Salah satu minuman yang sering dikonsumsi dan dapat menyebabkan perubahan
terutama bagi masyarakat perkotaan. Salah satu kopi yang akhir-akhir ini menjadi
trend dan digemari masyarakat Indonesia adalah kopi luwak. Meminum kopi juga
akumulasi penempelan pigmen warna pada permukaan dan absorbsi air yang
Hasil penelitian Viona Diansari, Diana Setya Ningsih, Teuku Alfian Arbie
perubahan warna yang signifikan pada spesimen resin komposit antara sebelum
dan setelah perendaman selama 5 hari dalam minuman kopi luwak. Perubahan
warna pada resin komposit diduga juga disebabkan oleh ukuran molekul asam
galat. Asam galat memiliki berat molekul 170,12 g/mol, lebih kecil dari kafein
pengaruh variasi konsentrasi larutan kopi hitam terhadap perubahan warna resin
komposit hybrid. Perubahan warna terjadi karena resin komposit memiliki sifat
menyerap air, proses penyerapan air pada matriks resin maupun bahan pengisi
ini terjadi dikarenakan asam klorogenik yang terkandung di dalam kopi arabika.9