Anda di halaman 1dari 3

Resin komposit merupakan salah satu material restorasi pada kedokteran

gigi yang telah digunakan sejak 30 tahun lalu. Resin komposit merupakan bahan

tumpatan pilihan yang potensial dan terus berkembang dengan sifat-sifat fisis,

warna dan kekuatan perlekatan terhadap jaringan gigi sehingga memungkinkan

penggunaan resin komposit untuk gigi anterior maupun posterior. 2 Material

komposit ini mempunyai estetik yang jauh lebih baik dibanding restorasi lain,

keunggulan lainnya adalah warna yang mirip dengan struktur gigi asli, shrinkage

rendah, absorpsi cairan rendah, dapat dipoles tekstur permukaannya, serta abrasi

dan ketahanan pemakaian sama dengan struktur gigi. Namun selama pemakaian

dapat mengalami perubahan warna. Resin komposit mempunyai sifat dapat

menyerap air yang menyebabkan terjadinya perubahan warna. Terdapat empat

jenis resin komposit yaitu macro, micro, small dan hybrid.

Perubahan warna resin komposit terjadi karena faktor intrinsik dan

ekstrinsik. Faktor intrinsik dapat disebabkan oleh bahan resin komposit itu sendiri

yaitu: jenis filler, perubahan resin matrik, kurang kuatnya penyinaran

menyebabkan perubahan dari resin matrik itu sendiri dan perubahan antar muka

antara matrik dan filler, monomer sisa yang tidak terpolimerisasi pada waktu

polimerisasi. Perubahan warna bahan restorasi resin komposit merupakan faktor

ekstrinsik yang dipengaruhi oleh cairan atau zat pembawa warna di sekitar

lingkungan restorasi resin komposit tersebut berada, misalnya: kopi, teh, wine,

minuman ringan, nikotin, obat kumur serta plak dan oral hygiene yang rendah.

Salah satu minuman yang sering dikonsumsi dan dapat menyebabkan perubahan

warna pada resin komposit adalah kopi.

Bagi masyarakat Indonesia, minum kopi sudah menjadi gaya hidup

terutama bagi masyarakat perkotaan. Salah satu kopi yang akhir-akhir ini menjadi
trend dan digemari masyarakat Indonesia adalah kopi luwak. Meminum kopi juga

dapat menyebabkan perubahan warna pada resin komposit karena adanya

akumulasi penempelan pigmen warna pada permukaan dan absorbsi air yang

masuk ke celah antara filler dan matriks.

Hasil penelitian Viona Diansari, Diana Setya Ningsih, Teuku Alfian Arbie

(2015) tentang Pengaruh Minuman Kopi Luwak Terhadap Perubahan Warna

Resin Komposit menunjukkan bahwa terdapat pengaruh perendaman dalam

minuman kopi luwak terhadap perubahan warna resin komposit . Terjadi

perubahan warna yang signifikan pada spesimen resin komposit antara sebelum

dan setelah perendaman selama 5 hari dalam minuman kopi luwak. Perubahan

warna pada resin komposit diduga juga disebabkan oleh ukuran molekul asam

galat. Asam galat memiliki berat molekul 170,12 g/mol, lebih kecil dari kafein

yang memiliki berat molekul 194,19 g/mol. Ukuran molekul mempengaruhi

penyerapan yang terjadi. Berat molekul yang lebih kecil memungkinkan

mudahnya terjadi penyerapan.7

Hasil penelitian Annisa dan Pintadi (2013) tentang Pengaruh Konsentrasi

Kopi Hitam Terhadap Perubahan Warna Pada Resin Komposit Hybrid,

menunjukkan bahwa setelah dilakukan perendaman selama 7 hari ternyata ada

pengaruh variasi konsentrasi larutan kopi hitam terhadap perubahan warna resin

komposit hybrid. Perubahan warna terjadi karena resin komposit memiliki sifat

menyerap air, proses penyerapan air pada matriks resin maupun bahan pengisi

terjadi secara bersamaan.8

Sedangkan hasil penelitian Sirang, Anindita dan Juliatri (2017) tentang

Pengaruh kopi arabika terhadap perubahan warna resin komposit hybrid,

menunjukkan bahwa adanya pengaruh kopi arabika terhadap perubahan warna


resin komposit setelah dilakukan perendaman selama 3 hari, 5 hari dan 7 hari. Hal

ini terjadi dikarenakan asam klorogenik yang terkandung di dalam kopi arabika.9

Anda mungkin juga menyukai