Disusun Oleh
SRI HARTUTIK
NIM: 217070021
Mahasiswa Profesi
SRI HARTUTIK
Puji sukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatnya
kami dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan BBL Patologis Rumah Sakit Eka Husada
Menganti Gresiksesuai waktu yang ditentukan.
Asuhan Kebidanan ini disusun untuk memenuhi Tugas Praktik Klinik. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang terkait dalam penyusunan Asuhan
Kebidanan ini, yaitu :
1. Desta Ayu Cahya Rosyida SST., M.Tr.Keb, selaku Kaprodi Studi Pendidikan Profesi
Bidan
2. Zumrotul Ilma,S.Kep.Ns, selaku Pembimbing praktik klinik lapangan
3. Nina Hidayatunnikmah,S.Keb., Bd.,M.Kes, selaku dosen Pembimbing Akademik
4. Dan seluruh pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan tugas ini
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun kebaikan di masa yang akan
datang.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 TUJUAN
1.3 MANFAAT
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Petugas
a. Mendekatkan akses pelayanan BBLpada masyarakat
b. Membantu memenuhikebutuhanbayiuntukmengatasikomplikasipadabayidengan
membantu menyelesaikan kesehatan sesuai dengan kondisi yang sedang dialami
1.3.2 Bagi Pasien
a. Menurunkan AKI dan AKB
b. Bayi mendapatkan penanganan segera
c. BayiMemperoleh pelayanan yang yang bersih dan aman
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, yaitu:
– Riwayat kesehatan
– Pemeriksaan fisik pada kesehatan
– Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya
– Meninjau data laboratorium dan membandingkan dengan hasil studi
Pada langkah pertama ini dikumpulakan semua informasi yang akurat dari semua sumber
yang berkaitan dengan kondisi klien. Bidan mengumpulkan data dasar awal yang
lengkap. Bila klien mengalami komplikasi yang perlu dikonsultasikan kepada dokter
dalam manajemen kolaborasi bidan akan melakukan konsultasi.
Langkah II (kedua): Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan interpretasi data yang benar terhadap diagnosa atau
masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan di interpretasikan sehingga
ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik. Masalah sering berkaitan dengan
pengalaman wanita yang di identifikasikan oleh bidan. Masalah ini sering menyertai
diagnosa. Sebagai contoh yaitu wanita pada trimester ketiga merasa takut terhadap proses
persalinan dan persalinan yang sudah tidak dapat ditunda lagi. Perasaan takut tidak
termasuk dalam kategori “nomenklatur standar diagnosa” tetapi tentu akan menciptakan
suatu masalah yang membutuhkan pengkajian lebih lanjut dan memerlukan suatu
perencanaan untuk mengurangi rasa sakit.
TINJAUAN KASUS
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : rambut bersih (+),warna rambut hitam, caput succedaneum (-), cepal
hematoma (-)
Muka : oedema (-), pucat (-)
Mata : bersih, simetris, konjungtiva merah muda (+), sklera putih (+)
Telinga : bersih, simetris, nyeri tekan (-), keluaran (-)
Hidung : bersih, polip (-), pernapasan cuping hidung (-)
Mulut : bersih, sianosis (-)
Leher :bersih, pembengkakan kel.tyroid (-), bendungan v.jugularis (-)
Dada : simetris, retraksi dinding dada (-), weezing (-), ronchi (-)
Payudara : bersih, simetris, nyeri tekan (-)
Abdomen : hepatomegali (-), acites (-), bising usus (-)
Genetalia : bersih, labia mayora belum menutupi labia minora
Anus : atresia ani (-)
Ekstermitas atas dan bawah : bersih, simetris, gerak aktif, sindaktili (-),
polidaktili (-)
3. Pemeriksaan Penunjang : Tidak Dikaji
V. PERENCANAAN / INTERVENSI
A. Tujuan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama ± 6 jam, diharapkanibu dapat mengerti
dan memahami penjelasan dari bidan dan keadaan bayi bertambah baik.
B. Kriteria Hasil
KU / Kesadaran : Baik / Composmetis
TTV dalam batas normal (N : 100-160 x/m, S : 36.5-37.5 ˚C, RR : 30-55 x/m )
C. Intervensi :
1. Berikan informasi keadaan bayi
R/ Hak pasien dan keluarga
2. Jaga kehangatan tubuh bayi
R/ Agar suhu tubuh bayi normal / tidak hipotermi
3. Berikan injeksi Vit K1, salep mata dan Hb Uniject
R/ Untuk perlindungan bayi dari perdahan, penyakit mata dan hepatitis B
4. Berikan ASI pada bayi
R/ Agar nutrisi pada bayi terpenuhi
5. Berikan KIE tentang personal hygiene
R/ Agar bayi tetap bersih
6. Anjurkan untuk melakukan kunjungan ulang
R/ Memantau keadaan ibu dan bayi
VI. IMPLEMENTASI
1. Memberikan informasi hasil pemeriksaan bahwa bayi dalam keadaan sehat.
2. Menjaga kehangatan tubuh bayi dengan cara memakai baju dan membedong bayi
agar suhu tubuh bayi terjaga dan tidak hipotermi.
3. Memberikan injeksi Vit K1 0.5 ml secara IM pada paha kiri agar tidak terjadi
perdarahan tali pusat, salep mata profilaksis untuk mencegah penyakit mata dan
imunisasi Hb Uniject pada paha kanan 1jam setelah pemberian Vit K1.
4. Memberikan ASI kepada bayi dengan cara ondemand yaitu tanpa jadwal.
5. Memberikan KIE kepada ibu agar menjaga kebersihan bayi dengan cara
memandikan bayi, dan mengganti popok bayi sesering mungking.
6. Menganjurkan ibu dan bayi untuk melakukan kunjungan ulang untuk memantau
kondisi ibu dan bayi.
VII. EVALUASI
Tanggal : 05 - 02 - 2022 Jam : 19.45 WIB
S : Ibu mengatakan bahwa ini anak keduanya
O : KU / Kesadaran : Baik / Composmentis
RR : 36 x/m, S : 36.7 ˚C, N : 139 x/m
Menangis kuat, gerak aktif, kulit kemerahan, BAB (+), BAK (+)
Reflek morrow (+), reflek sucking (+), reflek rooting (+),
A : Bayi Baru Lahir normal tanpa komplikasi usia 6 jam
P : 1. Memberikan ASI secara ondemand
BAB 4
PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis membahas tentang asuhan kebidanan pada By. H
dengan hipotermi. Untuk mempermudah pembahasan tersebut, penulis membagi
dalam 4 tahap, yaitu pengkajian meliputi data subyektif dan obyektif, melakukan
analisa data, dan melakukan penatalaksanaan sesuai perencanaan.
Pada tahap pengkajian dilakukan dengan mengumpulkan data subyektif dan
obyektif. Pada By. H ditemukan bahwa suhu pasien dibawah normal yaitu 35,3oC dan
ditemukan juga tangan dan kaki bayi terasa dingin.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari data yang telah dikumpulkan, diagnosa yang didapatkan adalah By. H usia 6
jam dengan hipotermi. Lalu dilakukan penatalaksanaan meliputi menjelaskan tentang
keadaan dan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga, konseling tentang kebutuhan
yang menyangkut kesehatan bayi dan ibunya, konseling cara mempertahankan
kehangatan bayi, serta konseling agar ibu lebih sering menyusui bayinya. Pada tahap ini
penulis tidak menemukan kesenjangan atau hambatan yang sangat berarti.
5.2 Saran
Dewi, Vivian Nanny Lia. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.Jakarta: Salemba Medika.
Edisi kelima. 2013.
Dian Insana Fitridkk : / Jurnal Kesehatan Andalas.Hubungan Pemberian ASI dengan Tumbuh
Kembang Bayi Umur 6 Bulan di Puskesmas Nanggalo Vol. 3. Issue 2 .2014
Ekawati, Heny. Pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Terhadap Perubahan Suhu Tubuh
Pada Bayi Baru Lahir Di Klinik Bersalin Mitra Husada Desa Pangean Kecamatan Maduran
Kabupaten Lamongan. 2015.
Indrayani dan Moudy Emma Unaria Djami. Asuhan Persalinan dan Bayi Baru lahir. Jakarta:
CV Trans Info Media. 2013.
Laksana, Mutiara Putriani dan Ahmad Syafiq. Determinan Angka Kematian Bayi di
Indonesia (Analisis Data Sekunder Survei Demografi Kesehatan Indonesia Tahun 2012.
2014:h.2.
Marmi, dan Kukuh Rahardjo. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, Dan Anak Prasekolah.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2015.
Maryunani, Anik. Asuhan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah. Jakarta timur: CV. Trans
Info Media. 2013.
Rukiyah, Ai Yeyeh dan Lia Yulianti. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: CV.
Trans Info Medika. 2013.
Sudarti dan Afroh Fauziah. Asuhan Neonatus Risiko Tinggi Dan Kegawatan. Yogyakarta:
Nuha Medika. 2013.
Yongki, dkk. Asuhan Pertumbuhan Kehamilan dan Persalinan, Neonatus, Bayi dan Balita.