Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI

PADA BAYI NY. “N” DENGAN BBLR


DI RSUD UNDATA PALU

Di Susun Oleh :
1. ASRINI 7. MURTAFIA
2. FATIMAH THURSINA SARI 8. ERNA NOVIA
3. MUSLIMA 9. SRI WAHYUNI
4. NURFAINI 10. RATNI
5. RIRIN SINTA 11. NUR HIKMAH
6. STEVI AGNES 12. SRI JUMRIATI

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA
NUSANTARA PALU
2020

1
2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Berat badan lahir merupakan salah satu indikator dalam tumbuh
kembang anak hingga masa status gizi yang diperoleh janin selama dalam
kandungan. Bayi baru lahir (BBL) normal merupakan bayi yang lahir dari
kehamilan 37-42 minggu atau 294 hari dan berat badan lahir 2500 gram
sampai dengan 4000 gram. Pada waktu kelahiran adaptasi fisiologi dan
psikologi mulai terjadi pada tubuh bayi baru lahir, karna adanya peubahan
tersebut maka bayi memerlukan pemantauan yang ketat untuk menentukan
bagaimana membuat suau transisi yang baik terhadap kehidupannya di
luar uterus ( Rahardjo dan Marni 2015).
Pada negara berkembang, berat bayi lahir rendah (BBLR) masih
menjadi salah satu permasalahan defisiensi zat gizi. Bayi Berat Lahir
Rendah adalah berat badan kurang dari 2.500 gram, tanpa memandang
masa gestasi. Bayi yang lahir dengan Bayi Berat Lahir Rendah beresiko
tinggi mengalami mortalitas dan morbiditas pada masa pertumbuhannya.
Bayi dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) akan meningkatkan angka
kematian bayi. Berat badan lahir sangat menentukan prognosa dan
komplikasi yang terjadi. Hal ini akan bertambah buruk jika berat badan
tidak bertambah untuk waktu yang lama (Maryunani A,2013).
Tahun 2015 AKB Turun 47% antara tahun 1990-2015 yaitu dari
36/1.000 kelahiran hidup menjadi 19/1.000 kelahiran hidup pada tahun
2015(World health organization,2015). Data dari indonesia pada tahun
2017 Untuk Data AKB terjadi peningkatan dari tahun 2015 sebesar
22,23%/1.000 KH menjadi 24%/1.000.
Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah pada
tahun 2016 AKB sebanyak 537 orang, tahun 2017 sebanyak 633 orang,
dan tahun 2018 sebanyak 498. AKB Provinsi sulawesi tengah dari tahun
3

2016-2018 mengalami fluktuasi (Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi


Tengah 2016-2018).
Berdasarkan Data Dinas kesehatan Kota Palu Pada tahun 2016
Jumlah AKB Sebanyak 16 jiwa, tahun 2017 sebanyak 6 jiwa, tahun 2018
sebanyak 15 jiwa. Dengan demikian AKB di kota palu dari tahun 2016-
2018 mengalami fluktasi (Dinas Kesehatan Kota Palu, 2016-2018).
Mortalitas dan morbiditas neonatus pada bayi preterm/prematur
masih sangat tinggi. Di Negara Barat sampai 80% dari kematian neonatus
adalah akibat prematuritas, dan pada bayi yang selamat 10% mengalami
permasalahan jangka panjang. Penyebab persalinan preterm seperti faktor
pada ibu, faktor janin dan plasenta, ataupun faktor lain seperti seperti
sosioekonomik. Angka kejadian persalinan preterm pada umumnya adalah
sekitar 6-10%. Hanya 1,5% persalinan terjadi pada umur kehamilan
kurang dari 32 minggu dan 0,5% pada kehamilan kurang dari 28 minggu.
Namun, kelompok ini merupakan duapertiga dari kematian neonatal
(Saifuddin, AB, dkk, 2014).
Penelitian lain menunjukkan bahwa umur kehamilan dan berat bayi
lahir saling berkaitan dengan risiko kematian perinatal. Pada kehamilan
umur 32 minggu dengan berat bayi >1500 gram keberhasilan hidup sekitar
85%, sedang pada umur kehamilan sama dengan berat janin <1500 gram
angka keberhasilan sebesar 80%. Pada umur kehamilan <32 minggu
dengan berat lahir <1500 gram angka keberhasilan hanya sekitar 59%.Hal
ini menunjukkan bahwa keberhasilan persalinan preterm tidak hanya
tergantung umur kehamilan, tetapi juga berat bayi lahir (Saifuddin, AB,
dkk, 2014:668).
Dalam meningkatkan kelangsungan hidup bayi memerlukan
penatalaksanan yang terus menerus dan berkesinambungan. Pelayanan
kesehatan neonatal harus dilaksanakan secara terpadu dan
berkesinambungan, sedangkan SDM dan fasilitas masih terbatas dan
belum merata, sehingga perlu di bentuk regionalisasi pelayanan kesehatan
neonatal (Fauziah, A, 2013).
4

Sebagai bagian dari tim pelayanan kesehatan, bidan dan perawat


yang berkecimpung dalam pelayanan kesehatan bayi harus mengenal
masalah apa saja yang kiranya dapat terjadi pada bayi dengan Bayi Berat
Lahir Rendah (BBLR). Usaha terpenting dalam penalaksanaan bayi
BBLR adalah dengan cara mencegah terjadinya kelahiran bayi BBLR,
dengan perawatan antenatal yang maksimal, serta mencegah atau
meminimalkan gangguan/komplikasi yang dapat timbul sebagai akibat dari
keterbatasan berbagai fungsi tubuh bayi yang dilahirkan dengan Bayi
Berat Lahir Rendah (Maryunani, 2013).
Angka kematian bayi dan anak telah terjadi penurunan yang
bermakna namun kematian bayi baru lahir masih cukup tinggi. Hal ini erat
kaitannya dengan kurangnya penanganan komplikasi obstetri, dan masih
rendahnya status kesehatan ibu. Selama kehamilan banyak hal yang bisa
terjadi yang bisa berdampak pada ibu maupun pada bayinya kelak.
Komplikasi bayi berat lahir rendah yang sering dijumpai adalah asfiksia
dan hipotermi.
Adapun upaya pemerintah untuk menurunkan angka kematian bayi
Bayi Berat Lahir Rendah yaitu dengan memberikan pengawasan antenatal
yang baik kepada ibu hamil. Memberi nasehat tentang gizi saat kehamilan,
meningkatkan keadaan sosial-ekonomi keluarga dan kesehatan
lingkungan. Berdasarkan uraian data diatas maka penulis tertarik untuk
mengangkat kasus bayiBayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Sehingga
penulis menggunakan pendekatan manajemen asuhan kebidanan dengan
judul "Manajemen Asuhan Kebidanan pada Bayi “N” dengan Bayi Berat
Lahir Rendah di RSUD Undata Palu tahun 2020".
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah asuhan kebidanan yang diberikan pada By Ny “N”
usia 5 hari NKB KMK Dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSUD Undata
Palu?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
5

Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada BBLR


secara menyeluruh dengan manejemen asuhan kebidanan dan
pendokumentasian dalam bentuk SOAP.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa telah melakukan pengkajian baik data subjektif
maupun objektif pada bayi Ny “N” usia 5 hari NKB KMK
Dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSUD Undata Palu
b. Mahasiswa telah mengidentifikasi masalah berdasarkan data
yang telah dikumpulkan pada bayi Ny “N” usia 5 hari NKB
KMK Dengan Bayi Berat Lahir Rendah.
c. Mahasiswa telah menentukan masalah potensial yang mungkin
terjadi pada bayi Ny “N” usia 5 hari NKB KMK Dengan Bayi
Berat Lahir Rendah.
d. Mahasiswa telah menentukan kebutuhan segera bila ditemui
masalah pada bayi Ny “N” usia 5 hari NKB KMK Dengan Bayi
Berat Lahir Rendah
e. Mahasiswa telah menentukan rencana tindakan sesuai standar
dan kebutuhan klien pada bayi Ny “N” usia 5 hari NKB KMK
Dengan Bayi Berat Lahir Rendah.
f. Mahasiswa telah melakukan tindakan yang telah direncanakan
pada bayi Ny “N” usia 5 hari NKB KMK Dengan Bayi Berat
Lahir Rendah.
g. Mahasiswa telah mengevaluasi tindakan yang telah diberikan
pada bayi Ny“N” usia 5 hari NKB KMK Dengan Bayi Berat
Lahir Rendah.
h. Mahasiswa telah melakukan pendokumentasian dalam bentuk
SOAP pada bayi Ny “N” usia 5 hari NKB KMK Dengan Bayi
Berat Lahir Rendah.

D. Manfaat
1. Manfaat bagi institusi pendidikan
6

Hasil laporan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal dapat
menjadi sumber bacaan dan referensi bagi mahasiswi akademi
kebidanan Stikes Widya Nusantara Palu.
2. Manfaat bagi mahasiswa
a. Setelah membaca asuhan kebidanan ini, mahasiswa mampu
memberikan asuhan kebidanan pada kasus bayi Ny. “N” usia 5
hari NKB KMK Dengan Berat Badan Lahir sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang ada.
Menurut teori dan menerapkan pada praktek lapangan secara
langsung serta mendeteksi dini dengan menangani adanya
komplikasi dengan cepat dan tepat.
b. Dapat meningkatkan pengetahuan serta mengaplikasikan
tentang perawatan bayi baru lahir.
3. Manfaat bagi masyarakat
Dengan dilakukannnya asuhan kebidanan pada bayi baru lahir,
masyarakat khususnya orangtua mengerti dalam memberikan
asuhan yang baik pada bayi dengan BBLR. Dengan demikian
komplikasi dapat terdeteksi secara dini dan segera mendapat
penanganan.
7
I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
Diagnisa Kebidanan : Bayi Ny. N usia 5 hari neonatus kurang bulan,
kecil masa kehamilan dengan BBLR

DS :Ibu melahirkan bayi kurang bulan(UK 36 minggu), HPHT :


08-06-2019, TP: 15-03-2020, Jenis persalinan SC di RSUD
Undata Palu pada tanggal 15 Februari 2020,Jenis Kelamin
Perempuan dengan BBL: 1930 gr PB: 39 cm.
DO
a. Keadaan Umum bayi
Keadaan Umum : sedang
Kesadaran : Composmentis
b. TTV :
Suhu : 36,3°C, axila
Pernafasan : 56x/menit, tidak teratur
Denyut jantung : 133x/menit, teratur
Warna kulit : kemerahan
Gerakan : flexi sedikit
Tali pusat : normal
BBS : 1730 gr
c. Reflex
Fefleks Moro : Lemah
Refleks Rooting : Lemah
Refleks Babinsky : Lemah
Refleks Graphs/Plantar : Lemah
Refleks Sucking : Lemah
Refleks Tonic Neck : Lemah

Analisa Data
Dilihat dari tafsiran persalinannya pada tanggal 15-03-2020 dan bayi lahir
secara SC pada tanggal 15-02-2020 dengan BB saat lahir 1930 gram,artinya bayi

8
9

lahir dengan masa gestasi atau usia kehamilan 36 minggu dan mempunyai berat
badan kurang dari seharusnya. Untuk masa kehamilan biasa neonatus kurang
bulan dan kecil untuk masa kehamilannya dilihat dari berat badan bayi,berat
badan bayi sekarang 1730 gram artinya bayi berat lahir rendah yaitu bayi dengan
berat badn 1.500-2.500 gram yang disebut dengan BBLR.
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
- Hipotermia
- Hipoglikemia
- Hiperbilirubinemia
- Perdarahan Spontan dalam ventrikal otak lateral
BAB IV
PEMBAHASAN

Bab ini akan menguraikan pembahasan manajemen asuhan


kebidanan pada bayi Ny ‟N‟ dengan bayi berat lahi rendah 1930, kasus ini
diambil di ruang Peristi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata dan
asuhan dilakukan selama 3 hari mulai dari tanggal 20 s/d 22 Februari 2020. Di
ruang peristi asuhan dilakukan dengan bantuan bidan atau tenaga kesehatan
dengan menggunakan peralatan dan bahan yang tersedia dan sesuai standar
rumah sakit Pembahasan ini akan membahas tentang perbandingan studi kasus
pada bayi Ny‟N‟dengan bayi berat lahir rendah dengan tinjauan teoritis.
Pembahasan akan diuraikan secara narasi dengan 7 langkah varney dan soap
sebagai berikut
.
A. Langkah I Pengumpulan Data Dasar (Pengkajian)
Tahap identifikasi data dasar (pengkajian) merupakan langkah
pertama yang dilakukan untuk mengumpulkan semua informasi yang akurat
dan lengkap daari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien
mengenai bayi Ny ‟N orang tua maupun bidan dan dokter yang ada
diruangan dapat memberikan informasi secara terbuka sehingga
memudahkan untuk memperoleh data yang diinginkan sesuai dengan
permasalahan yang diangkat. Data yang diambil dari studi kasus bayi Ny
‟N‟ dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) selama bayi dirawat di
Rumah Sakit Pengkajian anamnese yaitu HPTHT tanggal 08 Juni 2019,
taksiran persalinan tanggal 15 Febuari 2020, anak ketiga dan tidak pernah
keguguran selama hamil pemeriksaan kehamilan sebanyak 3 kali, imunisasi
lengkap, Bayi lahir secara SC, umur kehamilan 27 minggu 3 hari, dan
presentasi kepala dengan berat badan 1930 gram dan panjang badan 39 cm,
jenis kelamin perempuan pada tanggal 15 Februari 2020.
Pengkajian hari pertama dirawat di inkubator, keadaan umum
bayi lemah, berat badan sekarang 1930 gram, refleks menghisap dan

10
11

menelan lemah dan bayi belum bisa menghisap puting susu ibu, tanda-
tanda vital: suhu 36,3 ºC, denyut jantung 133 x/menit, pernapasan
56x/menit, dada ikut dengan gerakan nafas, keadaan tali pusat belum kering
dan dijepit, tidak bengkak, tidak ada infeksi dan perdarahan, gerakan
tangan dan kaki lemah, dan integritas kulit tampak tipis, lemak kulit
kurang, tampak kemerahan, dan tidak ada lanugo, dan bayi diberi ASI per
oral .
Pengkajian hari kedua umur 6 hari masih di incubator, berat
badan sekarang 1755 gram, panjang badan 39 cm, refleks menghisap dan
menelan baik vital: suhu 36,5ºC, denyut jantung 145 x/menit, pernapasan
42 x/menit, gerakan dada sesuai dengan pola napas bayi, gerakan tangan
dan kaki lemah, dan integritas kulit tampak tipis, lemak kulit kurang atau
sedikit, tampak kemerahan, dan tidak ada lanugo, dan bayi diberi ASI Perah
dibantu susu formula dengan menggunakan
Pengkajian hari ketiga umur 7 hari , keadaan umum bayi sedang,
berat badan sekarang 1780 gram, refleks menghisap dan menelan baik
tanda vital: suhu 36,5 ºC, denyut jantung 138 x/menit, pernapasan 54
x/menit, gerakan dada sesuai dengan pola napas bayi, dan integritas kulit
tampak tipis, lemak kulit kurang, tampak kemerahan, dan tidak ada lanugo,
tali pusat telah puput (lepas), tampak bersih, tidak ada perdarahan dan
infeksi, gerakan tangan dan kaki masih lemah, dan bayi bantu susuh
pormula menggunakan doot diberi ASI Perah dibantu.
Bayi berat lahir rendah mempunyai karakteristik yaitu berat
badan1500 kurang dari 2500 gram, panjang kurang dari 45 cm, lingkaran
dada kurang dari 30 cm, lingkaran kepala kurang dari 33 cm, usia
kehamilan kurang dari 37 minggu, kepala relatif lebih besar, kulit tipis
transparan, rambut lanugo banyak, lemak kulit kurang, otot hipotonik
lemah, pernapasan tidak teratur dapat terjadi apnea (gagal napas),
ekstremitas : paha abduksi, sendi lutut/ kaki fleksi-lurus, kepala tidak
mampu tegak, pernapasan sekitar 45 sampai 50 denyut per menit dan
12

frekuensi nadi 100 sampai 140 denyut per menit (Manuaba, IAC, dkk,
2010).
Alat kelamin: pada laki-laki pigmentasi dan rugae pada skrotum
kurang, testis belum turun ke dalam skrotum. Untuk bayi perempuan
klitoris menonjol, labia minora belum tertutup oleh labia mayora, tonus otot
lemah, sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah, fungsi saraf
yang belum atau kurang matang,mengakibatkan refleks isap, menelan dan
batuk masih lemah atau tidak efektif, dan tangisannya lemah, jaringan
kelenjar mamae masih kurang akibat pertumbuhn otot dan jaringan lemak
masih kurang (Amiruddin, R, & Hasmi, 2014).
Bayi kurang bulan ialah bayi dengan masa kehamilan kurang
dari 37 minggu(259 hari) (Amiruddin, R, & Hasmi, 2014). Bayi berat lahir
rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang
dari 2.500 gram (sampai dengan 2.499 gram) (Rukiah, dkk, 2013:26). Berat
bayi lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang memiliki berat badan 2500
gram atau kurang saat lahir (Williamson, R, & Kenda, C, 2013:). Bayi berat
badan lahir cukup: bayi dengan berat lahir > 2500 gram.

Berdasarkan tijauan teori dan kasus pada bayi Ny.”N” NKB


KMK Dengan BBLR ditemukan persamaan antar terori dengan kasusa
sehingga tidak di temukan adanya kesenjangan.

B. Langkah II Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual


Berdasarkan data yang diperoleh diagnosa atau masalah aktual
pada bayi Ny ‟N‟ adalah NKB/KMK/, bayi berat lahir rendah (BBLR). Bayi
dengan berat badan 1730 gram umur 5 hari dengan konsep teori bahwa bayi
berat lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badan 1500 gram
kurang dari 2500 gram, maka hal ini sesuai dengan data yang ada yang
menandakan bayi tersebut adalah bayi berat lahir rendah (BBLR)
(Amiruddin, R, & Hasmi, 2014).
13

Umur 5 hari berat badan 1730 gram, umur 6 hari berat badan
1755 gram, umur 7 hari berat badan 1780 gram, dengan konsep teori bahwa
bayi berat lahir rendah atau Very Low Birthweight Infant adalah bayi
dengan berat badan lahir 1000-1500 gram (Marmi & Kukuh, R, 2015).
Bayi lahir dengan sektio cesarea, presentase belakang kepala,
masa gestasi 36 minggu yaitu NKB/KMK/ dengan konsep teori bahwa
neonatus kurang bulan (NKB) adalah bayi yang lahir dengan umur
kehamilan kurang dari 37 minggu dan kecil masa kehamilan (KMK) adalah
berat badan akibat bayi mengalami retardasi intra uterine dan merupakan
bayi yang kecil untuk masa pertumbuhan maka hal ini sesuai dengan data
yang ada dari tanggal HPHT 8 Juni 2019, HTP tanggal 15 Maret 2020
dengan masa gestasi 36 minggu dan umur kehamilan kurang dari 37 minggu
dan pengkajian umur 5 hari berat badan 1730 gram yang menandakan bayi
tersebut adalah neonatus kurang bulan (NKB) dan sesuai masa kehamilan
(SMK) (Maryunani, A, 2013).
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi, berdasarkan teori
bahwa bayi berat lahir rendah refleks menghisap dan menelannya masih
lemah dan belum sempurna, otot pencernaan belum sempurna atau masih
lemah, dan pusat pengaturan suhu badan masih dalam perkembangan.
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara konsep dengan studi pada
kasus bayi Ny „‟N‟

C. Langkah III Merumuskan Diagnosa/Masalah Potensial


Adapun masalah potensial yang dapat ditegakkan pada studi
kasus ini adalah gangguan immunologi ini berpotensi terjadi hipotermi,
hipoglikemia, hiperbilirubinemia, dan perdarahan spontan dalam ventrikal
otak lateral, sebagaiberikut.
Masalah potensial di RSUD Undata terjadinya hipotermi,
berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir rendah mudah mengalami
hipotermi karena hanya memiliki sedikit lemak tubuh dan pengaturan suhu
tubuh pada bayi belum matang serta kehilangan panas disebabkan oleh
14

permukaan tubuh bayi yang kurang relatif lebih luas bila dibandingkan
dengan berat badan (Maryunani, A, 2013).
Potensial terjadinya hipoglikemia, berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
sangat rendah mudah mengalami hipoglikemia karena hanya sedikitnya
simpanan energy atau cadangan glukosa dalam hati berkurang sehingga
kadar gula dalam darah akan menurun pada bayi (Maryunani, A, 2013).
Potensial terjadinya hiperbilirubinemia, berdasarkan teori bahwa
bayi berat lahir rendah dengan umur kehamilan kurang bulan dapat
mengalami hiperbilirubinemia terjadi karena fungsi hati belum matang atau
belum terbentuk sempurna pada bayi sehingga menjadi kuning lebih awal
dan lebih lama daripada bayi yang cukup beratnya (Maryunani, A, 2013).
Potensial terjadinya perdarahan spontan dalam ventrikal otak
lateral,berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir sangat rendah dengan umur
kehamilan kurang bulan dapat mengalami perdarahan spontan dalam
ventrikal otak lateral karena berhubungan belum matangnya sistem
pembekuan darah dan organ pada bayi belum matang atau belum terbentuk
sempurna (Maryunani, A, 2013).
Potensial terjadinya hipotermi, hipoglikemia, hiperbilirubinemia, dan
perdarahan spontan dalam ventrikal otak lateral tetap mengacu pada konsep
dasar dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin muncul
pada klien bila tidak segera ditangani. Sehingga pada tahap ini tidak
ditemukan adanya kesenjangan antara konsep dasar dan masalah potensial
pada bayi Ny ‟N‟
D. Langkah IV Tindakan Segera/Kolaborasi
Menurut teori tindakan segera/kolaborasi, di Rumah Sakit jika
dalam keadaan tertentu terjadi kejadian hipotermi, hipoglikemia,
hiperbilirubinemia, sindrom gangguan pernapasan idiopatik (penyakit
membran hialin), dan perdarahan spontan dalam ventrikal otak lateral maka
perlu dilakukan tindakan tergantung keadaan bayi.
Bayi Ny ‟N‟ tidak dilakukan tindakan segera/kolaborasi karena
kondisi bayi tidak memerlukan tindakan tersebut sehingga dapat terlihat
15

adanya kesesuaian antara pelaksanaan tindakan dengan yang seharusnya


menurut teori yang ada.
E. Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ‟N‟ yang dilakukan di
Rumah Sakit undata Daerah Palu meliputi di Rumah Sakit Umum Daerah
Undata selama 3 hari mulai dari tanggal 20 s/d 22 Februari 2020. Pengkajian
di Rumah Sakit Umum Daerah Undata menganjurkan ibu Cuci tangan
sebelum dan sesudah kontak dengan bayi, lakukan pemeriksaan bayi
observasi TTV, dan menimbang bayi setiap hari, pertahankan tubuh bayi
dengan perawatan incubator dan selimuti bayi. anjurkan pada ibu untuk
memberi ASI intake Asip sebanyak 20 cc tiap 3 jam secara oral lakukan
perawatan tali pusat jaga personal hygiene bayi dengan mengganti
pakaian /popok bayi setiap hari lakukan penilaian adanya tanda-tanda infeksi
Adapun secara khusus yaitu inkubator. Cara pemakaian
inkubator adalah pastikan inkubator berfungsi dengan baik, nyalakan alat
sebelum di pakai agar matras, linen hangat dan atur suhu inkubator yang
dikehendaki (dilakukan bertahap) sesuai umur dan berat bayi, lalu gunakan
satu inkubator untuk satu bayi. Periksa suhu inkubator dengan termometer
ruang, minimalkan membuka pintu inkubator, jaga lubang selalu tertutup agar
suhu inkubator tetap hangat, lalu bersihkan inkubator dengan desinfektan dan
ganti air reservoir setiap hari (Sudarti & Afroh, F, 2013).
Berdasarkan tinjauan teoritis asuhan yang diberikan bayi dengan berat badan
lahir rendah (BBLR) adalah tindakan umum pada BBLR. Secara umum yaitu
memepertahankan tubuh dengan ketat karena bayi mudah mengalami
hipotermi, maka itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat,
mencegah infeksi dengan ketat karena bayi BBLR sangat rentan akan infeksi.
Adapun prinsip–prinsip pencegahan infeksi adalah termasuk cuci tangan
sebelum memegang bayi, pengawasan nutrisi (ASI) refleks menelan bayi
BBLR belum sempurna dan sangat lemah, sehingga pemberian nutrisi harus
di lakukan dengan cermat. Sebagai langkah awal jika bayi BBLR bisa
16

menelan adalah tetesi ASI dan jika bayi BBLR belum bias menelan segera
rujuk (rujuk ke rumah sakit jika bayi BBLRnya di tangani di Puskesmas).
Penimbangan ketat, perubahan berat mencerminkan kondisi
gizi/nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubu, oleh sebab itu
penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat. Kebutuhan cairan
untuk bayi baru lahir adalah 120-150 ml/kg/hari atau 100-120ml/kg/hari.
Pemberian dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan bayi untuk
segera mungkin mencukupi kebutuhan cairan/kalori. Selain itu kapasitas
lambung bayi BBLR sangat kecil sehingga minum harus sering diberikan tiap
jam. Perhatikan apakah selama pemberian minum bayi menjadi cepat lelah,
menjadi biru atau perut membesar/kembung.
Asuhan kebidanan pada bayi Ny ‟N‟ berdasarkan dengan
intervensi yang dilakukan tidak ditemukan adanya kesenjangan antara apa
yang ada dalam konsep dasar dengan yang dilakukan dilahan praktik.
F. Langkah VI Penatalaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan tinjauan manajemen Asuhan kebidanan bahwa
melaksanakan rencanakan tindakan harus efisien dan menjamin rasa aman
pada klien. Implementasi dapat dilaksanakan seluruhnya oleh bidan ataupun
sebagian dilaksanakan ibu serta kerjasama dengan tim kesehatan lainnya
sesuai dengan tindakan yang telah direncanakan. Pada saat dilakukan
tindakan pada bayi, yang pertama dilakukan yaitu mencuci tangan sebelum
dan sesudah melakukan tindakan untuk pencegahan terjadinya infeksi.
Pada studi kasus By ”N” dengan berat badan lahir rendah semua
tindakan yang telah direncanakan seperti mempertahankan suhu tubuh bayi
dengan ketat, melakukan pengawasan nutrisi, melakukan perawatan tali
pusat dengan ketat, melakukan penimbangan serta pemantauan tanda-tanda
vital dan memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada ibu dan keluarga
selama berada di Rumah Sakit Undata dan dapat dilaksanakan seluruhnya
dengan baik tanpa ada hambatan karena adanya kerjasama dan penerimaan
yang baik dari keluarga.
17

Asuhan kebidanan pada bayi Ny ‟N‟ berdasarkan implementasi


yang dilakukan tidak ditemukan adanya kesenjangan antara apa yang ada
dalam konsep dasar dengan yang dilakukan dilahan praktik.
G. Langkah VII Evaluasi
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna
mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai. Dilakukan
evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan
kebutuhan akan
bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan
sebagaimana
setelah di identifikasi di dalam masalah dan diagnosis.
Evaluasi, berdasarkan dilahan praktik meliputi selama 3 hari dirumah sakit
pada tanggal 20 s/d 22 Februari asuhan kebidanan bayi Ny ‟N‟ yang telah
dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil, yaitu: Selama asuhan 3 hari di
RSUD Undata, kebutuhan bayi akan nutrisi belum terpenuhi karena
terjadinya gangguan Selama 3 hari berat badan bayi naik turun dan hanya
mengalami kenaikan 50 ons yaitu dari 1730 menjadi 1780 gram, bayi sudah
mulai membaik cara menghisap dan menelan serta produksi ASI lancar.
Tidak terjadi hipotermi, ditandai dengan selama asuhan di rumah sakit
tanda-tanda vital dalam batas normal dan dirawat di incubator. Tidak terjadi
hipoglikemia Tidak terjadi sindrom gangguan pernapasan idiopatik
(penyakit membran hialin), hiperbilirubinemia, dan perdarahan spontan
dalam ventrikal otak lateral,tidak terjadi infeksi Dengan demikian dapat
terlihat bahwa proses manajemen Asuhan kebidanan yang diterapkan pada
bayi ”N” usia 5 hari NKB KMK dengan Bayi Berat Lahir Rendah, d.RUSD
undata palu masa kehamilan tidak di temukan kesenjangan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah mempelajari tinjauan teoritis dan pengalaman langsung
lahan praktik melalui studi kasus serta membandingkan antara tinjauan
teoritis dan praktik tentang kasus BBLR dengan umur hari dan kurang
bulan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Asuhan kebidanan pada bayi Ny ‟N‟ dengan BBLR dilakukan dengan
teknik pendekatan manajemen asuhan kebidanan yang dimulai dari
pengkajian dan analisa data dasar, pada langkah ini dilakukan
pengkajian dengan pengumpulan semua data yang diperlukan untuk
mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, mulai dari anamnesis
riwayat kesehatan, pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan reflex.
2. Diagnosa/masalah aktual yang ditegakkan pada bayi Ny ‟N‟ dengan
Bayi Berat Lahir Rendah umur 5 hari dimana bayi dengan berat badan
kurang dari berat badan seharusnya untuk umur kehamilan kurang
bulan maka diagnosis yang neonatus kurang bulan-kecil masa
kehamilan (NKBKMK).
3. Diagnosa/Masalah potensial yang ditegakkan pada By ”N” dengan
berat badan lahir rendah yaitu rentan terjadi hipotermi, kejang,
hipoglekemia, hiperbilirubenemia
4. Tindakan segera/kolaborasi pada By ”N”, tidak ditemukan adanya
indikasi untuk melakukan tindakan segera.
5. Rencana asuhan kebidanan pada By ”N” dengan bayi berat badan
lahir rendah direncanakan seluruh kegiatan yang akan dilakukan
untuk menangani bayi dengan bayi berat badan lahir rendah serta
komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi, termasuk mendeteksi
dini kemungkinan terjadinya komplikasi dan merencanakan
penanganan segera

18
19

6. Penatalaksanaan tindakan asuhan kebidanan yang dilakukan pada


kasus By ”N” dengan bayi berat lahir rendah dengan umur kehamilan
36 minggu dengan berat 1730 gram dimana berat badan tidak sesuai
dengan usia kehamilan. Penanganan yang diberikan yaitu merawat
bayi dalam inkubator, pemberian minum yang teratur dan pemberian
ASIP eksklusif secara on demand, pencegahan infeksi serta
menggunakan perawatan bayi lekat (kangaroo mather care)
7. Tindakan evaluasi pada By ”N” dengan BBLR telah diberikan
semaksimal mungkin dan sesuai standar pelayanan/rencana asuhan
kebidanan serta komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi dapat
teratasi.
8. Pendokumentasian dilaksanakan mulai tanggal 20 Febuari s/d 22
febuarii 2020, pengkajian pertama sampai pengkajian ketiga tanggal
20 s/d 22 febuari 2020 dilakukan di RSUD undata palu , pengkajian
pertama dan kedua tanggal 21 febuari 2020, dan pengkajian ketiga
tanggal 22 febuari 2020

B. Saran
Adapun saran yang penulis kemukakan untuk mencapai asuhan kebidaanan
yang baik, diperlukan:
1. Pada tempat pelayanan kesehatan yang melakukan perawatan bayi
diharapkan ruangan yang cukup hangat, peralatan yang tetap steril,
tersedianya tempat mencuci tangan dengan menggunakan kran air
yang mengalir dan bila memungkinkan menyiapkan pakaian khusus
dalam ruangan, baik untuk petugas maupun pengunjung bayi.
2. Untuk penanganan kegawatdaruratan neonatal khususnya Bayi Berat
Lahir Rendah, perlu penyediaan fasilitas alat yang memadai dan tenaga
yang professional untuk menunjang pelaksanaan tindakan.
3. Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan dan
penanganan yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan yang
berlaku pada ibu hamil yang lebih ketat, pemeriksaan yang akurat serta
20

penanganan dan perawatan yang tepat pada bayi khususnya Berat


Badan Lahir rendah.
4. Bagi masyarakat agar memeriksakan diri (Kehamilan) secara teratur,
memberikan ASI secepatnya dan diberikan setiap saat, merawat bayi
dengan 3B yaitu bersih tangan, bersih pakaian, serta alat yang
digunakan bersih.
5. Bagi institusi, untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, penerapan
manajemen asuhan dalam pemecahan masalah harus lebih
ditingkatkan
dan dikembangkan mengingat proses tersebut sangat bermanfaat dalam
membina tenaga bidan guna menciptakan sumber daya manusia yang
berpotensi dan profesional
DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, R, & Hasmi. 2014. Determinan kesehatan ibu dan anak. Trans info
Medika. Jakarta.
Fauziah,A, & Sudatri. 2013. Asuhan neonatus resiko tinggi dan kegawatan. Nuha
medika. yogyakarta.
Marmi & Kukuh, R. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah.
Yogyakarta : Pustaka Belajar. 2015..
Maryuni,A. 2013. Asuhan bayi dengan berat badan lahir rendah. Trans info
Medika. Jakarta
Rukiyah, AY, Yulianti, L. 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Trans
Info Media. Jakarta
Jasashree,Kotabal. 2015. Study on the factor associated with low birt weigt among
newborns delivered in a tertiary- care hospital,Shimoga,Karnataka.
internasional journal of medical science and public Health. departemen
of community medicine 4,no,9. India
Jaya,P. 2016. Asuhan Kebidanan Pada Neonatus, Bayi,Balita,danAnak Pra
sekolah. Trans Info Media. Jakarta
Saifuddin, AB, dkk.2014. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Ed.4, Cet.4. Jakarta
Tarwoto. 2013. Buku Saku Anemia pada ibu Hamil. Trans info Medika. Jakarta
Purwoastuti,E, & Walyani,ES.2015.Asuhan persalinan dan bayi baru lahir.
Pustaka Baru Press. Yogyakarta
.

21
22

Anda mungkin juga menyukai