Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

METODIK KHUSUS
“PRE DAN POST CONFERENCE”

Dosen Pengampu:
Hj. Isnaniah, S.S.T, M.Pd

Disusun Oleh:

1. Dwi Lestari
(P07124217137)
2. Siti Sri Wahyuningsih (P07124217166)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
SEMESTER VI
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan
“pre dan post conference” Tepat pada waktunya, salawat beserta salam
semoga teteap di limpahkan pada kepada junjungan Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang
terang benderang seperti yang kita rasakan saat ini.
Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu kelompok baik bantuan moral dan
material dalam penyusunan makalah ini, di dalam penyusunan makalah ini
kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu kami sangat
menharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari rekan-rekan
semuanya demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua dan khususya mahasiswa Poltekkes
Kemenkes Banjarmasin. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang.....................................................................................................1
Rumusan Masalah
Tujuan...................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pre Conference.............................................................................................3
B. Post Conference...........................................................................................7
BAB II PENUTUP
Kesimpulan......................................................................................................1
Saran................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kegiatan pemberian dukungan para manajer dapat berpengaruh
terhadap peningkatan mutu pelayanan bahkan pelayanan kesehatan di rumah
sakit pada umumnya. Salah satu kegiatan dalam lingkup fungsi supervisi
yaitu fungsi pengarahan. Pengarahan merupakan fungsi manajerial untuk
mengarahkan staf dalam melaksanakan tugas yang telah ditetapkan.
Implementasi dari fungsi pengarahan dalam MPKP meliputi kegiatan serah
terima, pre conference, post conference, iklim motivasi, supervisi dan
delegasi (Keliat, 2006).
Ketua tim sebagai manajer asuhan harus dapat melakukan pengarahan
kepada anggota tim dengan baik. Salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan
oleh ketua tim dalam memberikan pengarahan adalah pada saat pelaksanakan
pre dan post conference tim. Pre conference adalah komunikasi ketua tim dan
pelaksana setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut
yang dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas
pada tim tersebut hanya satu orang maka pre conference ditiadakan. Isi pre
conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan tambahan
rencana dari ketua tim dan atau penanggung jawab tim (Modul MPKP, 2006).

Conferensi merupakan pertemuan tim yang dilakukan setiap hari.


Konferensi dilakukan sebelum atau setelah melakukan operasi dinas sesuai
dengan jadwal dinas pelaksanaan. Konferensi sebaiknya dilakukan ditempat
tersendiri sehingga dapat mengurangi gangguan dari luar.
Pre conference adalah komunikasi katim dan pelaksana setelah selesai
operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua
tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu
orang, maka pre conference ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap
perawat (rencana harian), dan tambahan rencana dari katim dan PJ tim
(Modul MPKP, 2006).

1
Pre-konferens merupakan tahapan sebelum melakukan konferens yang
akan dilakukan oleh para instruktur klinis dimana akan dijelaskan apa yang
akan dilakukan oleh setiap mahasiswa sebelum melakukan tindakan
keperawatan. Sedangkan dalam Pre-konferens para instruktur klinis harus
sudah menyiapkan apa yang akan dibahas dalam konferens sehingga tidak
banyak waktu yang terbuang. Pada makalah ini akan di bahas mengenai pre
dan post comperence.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah yaitu :
1. Apa pengertian pre conference ?
2. Apakah tujuan dari pre conference ?
3. Apa saja syarat pre conference ?
4. Bagaimana pedoman pelaksanaan pre conference?
5. Bagaimana tuntutan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pre dan post
conference?
6. Apa pengertian post conference?
7. Apa saja tujuan post conference?
8. Apa saja syarat post conference?
9. Pelaksanaan apa saja yang terdapat dalam melaksanakan post conference?
10. Tuntutan apa saja yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan post
conference?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui apa pengertian pre conference ?
2. Untuk mengetahui apakah tujuan dari pre conference ?
3. Untuk mengetahui apa saja syarat pre conference ?
4. Untuk mengetahui bagaimana pedoman pelaksanaan pre conference?
5. Untuk mengetahui bagaimana tuntutan yang harus dipenuhi dalam
pelaksanaan pre dan post conference??

2
6. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang disampaikan oleh perawat
pelaksana pada pre conference?
7. Untuk mengetahui apa pengertian post conference?
8. Untuk mengetahui apa saja tujuan post conference?
9. Untuk mengetahui apa saja syarat post conference?
10. Untuk mengetahui pelaksanaan apa saja yang terdapat dalam
melaksanakan post conference?
11. Untuk mengetahui tuntutan apa saja yang harus dipenuhi dalam
pelaksanaan post conference?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pre Conference
1. Pengertian Pre Conference
Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana
setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang
dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada
tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan. Isi pre
conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan tambahan
rencana dari katim dan PJ tim (Modul MPKP, 2006).
Pre-konferens merupakan tahapan sebelum melakukan konferens yang
akan dilakukan oleh para instruktur klinis dimana akan dijelaskan apa yang
akan dilakukan oleh setiap mahasiswa sebelum melakukan tindakan
keperawatan. Sedangkan dalam Pre-konferens para instruktur klinis harus
sudah menyiapkan apa yang akan dibahas dalam konferens sehingga tidak
banyak waktu yang terbuang.
Fase pre-konferens, esensinya adalah aktivitas kelompok kecil, yang
didalamnya terkandung unsur fasilitasi dari instruktur klinis. Kelompok
kecil siswa tersebut dalam melaksanakan program pendidikan keperawatan
harus benar-benar memperhatikan hal yang akan dibahas pada fase pre-
konferens. Pada saat instruktur klinis merencanakan fase pre-konferens
dengan kelompok kecil siswa tentang suatu topik.

2. Tujuan Pre Conference


Secara umum tujuan konferensi adalah untuk menganalisa masalah-
masalah secara kritis dan menjabarkan alternatif penyelesaian masalah,
mendapatkan gambaran berbagai situasi lapangan yang dapat menjadi
masukan untuk menyusun rencana antisipasi sehingga dapat meningkatkan

4
kesiapan diri dalam pemberian asuhan keperawatan dan merupakan cara
yang efektif untuk menghasilkan perubahan non kognitif.
Juga membantu koordinasi dalam rencana pemberian asuhan keperawatan
sehingga tidak terjadi pengulangan asuhan, kebingungan dan frustasi bagi
pemberi asuhan.
Tujuan pre conference adalah:
a. Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien,
merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil
b. Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan
c. Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien
d. Bagi mahasiswa yaitu menyiapkan mahasiswa untuk pembelajaran pada
setting klinik,
e. Menyiapkan mahasiswa untuk aktivitas penugasan klinik.
f. Menyiapkan mahasiswa untuk pengalaman praktek klinik.

3. Syarat Pre Confrence


a. Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan dan post
conference dilakukan sesudah pemberian asuhan .
b. Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit.
c. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan
pasien, perencanaan tindakan rencana dan data-data yang perlu
ditambahkan.
d. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan
anggota tim.

4. Pedoman Pelaksanaan Pre Conference


a. Sebelum dimulai, tujuan conference harus dijelaskan
b. Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok
c. Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus diskusi tanpa
mendominasi dan memberi umpan balik
d. Pemimpin harus merencanakan topik yang penting secara periodic

5
e. Ciptakan suasana diskusi yang mendukung peran serta, keinginan
mengambil tanggung jawab dan menerima pendekatan serta pendapat
yang berbeda
f. Raung diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi
g. Frekuensi pre-konferens yaitu apakah dilakukan setiap hari sebelum
praktek klinik atau pada awal mahasiswa akan melaksanakan praktek
klinik saja.
h. Tingkat pengetahuan dan keterampilan mahasiswa menentukan
seberapa sering di perlukan fase pre-konferens.
i. Waktu yang diperlukan untuk setiap mahasiswa seharusnya sama atau
mungkin dapat diperpanjang. Cara lebih efektif dengan penggunaan
waktu sekitar 20 menit sampai satu jam untuk diskusi.
j. Waktu apakah dilakukan setiap hari, jam tujuh misalnya sebelum
praktek klinik.
k. Lokasi terdapat keuntungan apabila pre-konferens dilakukan pada
lokasi yang berdekatan dengan tempat praktek. Salah satu
keuntungannya adalah mengurangi jumlah waktu yang diperlukan
untuk pergi ke lahan praktek. Perlu di ingat bahwa keadaan fisik yang
nyaman atau baik dari sisi mahasiswa adalah kondisis yang baik bagi
proses belajar mengajar termasuk untuk praktek klinik..
l. Bila memungkinkan, libatkan staf ruangan tempat praktek untuk
menjelaskan dan negosiasi program dalam hubungannya dengan
penggunaan fasilitas yang ada.
m. Pada saat menyimpulkan conference, ringkasan diberikan oleh
pemimpin dan kesesuaiannya dengan situasi lapangan.

5. Tuntutan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pre dan post


conference, yaitu:
a. Tujuan yang telah di buat dalam konferens seharusnya di konfirmasikan
terlebih dahulu..
b. Diskusikan yang di lakukan seharusnya merefleksikan prinsip-prinsip
kelompok yang dinamis.

6
c. Instruktur klinis memiliki peran dalam kelangsungan diskusi dengan
berpegang kepada fokus yang di bicarakan, tanpa mendomisilinya dan
memberikan umpan balik yang di perlukan secara tepat.
d. Instruktur klinis harus memberikan penekanan-penekanan pada poin-
poin penting selama diskusi berlansung.
e. Atmosfer diskusi seharusnya mendukung bagi partisipasi kelompok,
mengandung keinginan anggota diskusi untuk memberikan responsnya
dan menerima pendapat atau pandangan yang berbedauntuk selanjutnya
mencari persamaannya.
f. Besar kelompok seharusnya di batasi 10-12 orang untuk memelihara
pertukaran ide-ide pemikiran yang ade kuat di antara mereka.
g. Usahakan antara anggota kelompok dapat bertatapan langsung ( face to
face).
h. Pada kesimpulan akhir dari konferens, ringkasan dan kesimpulan
seharusnya berikan oleh instruktur klinis atau siswa dengan mengacu
pada tujuan pembelajaran dan sifat applicability pada situasi dan
kondisi yang lain.

6. Kegiatan Ketua Tim Pada Fase Pre Dan Post confrence


a. Fase pre conference
1) Ketua tim atau Pj tim membuka acara
2) Ketua tim atau pj tim menanjakan rencana harian masing – masing
perawat pelaksana
3) Ketua tim atau Pj tim memberikan masukan dan tindakan lanjut
terkait dengan asuhan yang diberikan saat itu.
4) Ketua tim atau Pj tim memberikan reinforcement.
5) Ketua tim atau Pj tim menutup acara
b. Fase post conference
1) Ketua tim atau Pj tim membuka acara.
2) Ketua tim atau Pj tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah
diberikan.

7
3) Ketua tim atau Pj tim yang menanyakan tindakan lanjut asuhan klien
yang harus dioperkan kepada perawat shift berikutnya.
4) Ketua tim atau Pj menutup acara.

B. Post Conference
1. Pe
ngertian Post Conference
Post conference adalah diskusi tentang aspek klinik sesudah
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien. Conferensi merupakan
pertemuan tim yang dilakukan setiap hari. Konferensi dilakukan sebelum
atau setelah melakukan operan dinas, pagi, sore atau malam sesuai dengan
jadwal dinas perawatan pelaksanaan. konference sebaiknya dilakukan di
tempat tersendiri sehingga dapat mengurangi gangguan dari luar.
Post conference adalah komunikasi katim dan pelaksana tentang hasil
kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post
conference adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk operan
(tindak lanjut). Post conference dipimpin oleh katim atau Pj tim (Modul
MPKP, 2006)
Waktu : Sebelum operan ke dinas berikutnya.
Tempat : Meja masing – masing tim.
Penanggung jawab : Ketua tim atau Pj tim
Kegiatan :
a. Ketua tim atau Pj tim membuka acara.
b. Ketua tim atau Pj tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah
diberikan.
c. Ketua tim atau Pj tim yang menanyakan tindakan lanjut asuhan klien
yang harus dioperkan kepada perawat shift berikutnya.
d. Ketua tim atau Pj menutup acara

2. T
ujuan Post Conference

8
Tujuan post conference adalah untuk memberikan kesempatan
mendiskusikan penyelesaian masalah dan membandingkan masalah yang
dijumpai. Secara umum tujuan konferensi adalah untuk menganalisa
masalah-masalah secara kritis dan menjabarkan alternatif penyelesaian
masalah, mendapatkan gambaran berbagai situasi lapangan yang dapat
menjadi masukan untuk menyusun rencana antisipasi sehingga dapat
meningkatkan kesiapan diri dalam pemberian asuhan dan merupakan cara
yang efektif untuk menghasilkan perubahan non kognitif (McKeachie,
1962). Juga membantu koordinasi dalam rencana pemberian asuhan
keperawatan sehingga tidak terjadi pengulangan asuhan, kebingungan dan
frustasi bagi pemberi asuhan.

3. Sy
arat Post Conference
a. Post conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan
b. Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
c. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan
pasien, perencanaan tindakan rencana dan data-data yang perlu
ditambahkan
d. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan
anggota tim.

4.
Pelaksanaan Dalam Melaksanakan Post Conference
Adapun panduan bagi Perawat pelaksana dalam melakukan konferensi
adalah sebagai berikut: (Ratna Sitorus, 2006).
a. Konferensi dilakukan setiap hari segera setelah dilakukan pergantian
dinas pagi atau sore sesuai dengan jadwal perawatan pelaksana.
b. Konferensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan PA dalam timnya
masing – masing.
c. Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan hasil
evaluasi kemarin dan kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas malam.

9
5. T
untutan Yang Harus Dipenuhi Dalam Pelaksanaan Post conference
a. Tujuan yang telah di buat dalam konferens seharusnya di konfirmasikan
terlebih dahulu.
b. Diskusikan yang di lakukan seharusnya merefleksikan prinsip-prinsip
kelompok yang dinamis.
c. Instruktur klinis memiliki peran dalam kelangsungan diskusi dengan
berpegang kepada fokus yang di bicarakan, tanpa mendomisilinya dan
memberikan umpan balik yang di perlukan secara tepat.
d. Instruktur klinis harus memberikan penekanan-penekanan pada poin-
poin penting selama diskusi berlansung.
e. Atmosfer diskusi seharusnya mendukung bagi partisipasi kelompok,
mengandung keinginan anggota diskusi untuk memberikan responsnya
dan menerima pendapat atau pandangan yang berbedauntuk selanjutnya
mencari persamaannya.
f. Besar kelompok seharusnya di batasi 10-12 orang untuk memelihara
pertukaran ide-ide pemikiran yang ade kuat di antara mereka.
g. Usahakan antara anggota kelompok dapat bertatapan langsung ( face to
face).
h. Pada kesimpulan akhir dari konferens, ringkasan dan kesimpulan
seharusnya berikan oleh instruktur klinis atau siswa dengan mengacu
pada tujuan pembelajaran dan sifat applicability pada situasi dan
kondisi yang lain.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Fase pre conference adalah aktivitas kelompok kecil, yang didalamnya
terkandung unsur fasilitasi dari instruktur klinis. Kelompok kecil siswa
tersebut dalam melaksanakan program pendidikan keperawatan harus benar-
benar memperhatikan hal yang akan dibahas pada fase pre-konferens. Pada
saat instruktur klinis merencanakan fase pre-konferens dengan kelompok
kecil siswa tentang suatu topik.
Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang
hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi
post conference adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk
operan (tindak lanjut). Post conference dipimpin oleh katim atau Pj tim
(Modul MPKP, 2006)

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas penulis mengharapkan kepada teman-teman
ataupun pembaca agar makalah kami ini dapat bermanfaat. Kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami
ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://rionaldocapelo.blogspot.com/2014/11/pre-dan-post-konfre.html?m=1.
Diakses pada tanggl 18 Maret 2020, pukul 22.24 WITA.

https://iwansaing.wordpress.com/2010/11/01/pre-dan-post-conference-dalam-
manajemen-keperawatan/. Diakses pada tanggl 18 Maret 2020, pukul
23.00 WITA.

12

Anda mungkin juga menyukai