OLEH:
1. HELKA APRIADIKA
2. BINA MULYAN
3. ENUNG ETI RISWATI
4. SUCI NOPRIYANTI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-NYA sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah dengan judul “konferensi dan timbang terima sesuai konsep
managemen” tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
metodologi dan managemen keperawatan.
Kami berterima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah ini yang senantiasa telah
membimbing dan mengarahkan dalam proses pembuatan tugas serta teman-teman yang selalu memberi
dukungan dalam proses penyelesaiyan tugas ini.
Kami menyadari masih banyak masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
sehingga sehingga kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca agar dapat
membantu kami membuat makalah yang baik di kemudian hari.
Demikian tugas makalah ini kami buat semoga apa yang tertuang dalam makalah ini dapat
memberikan informasi yang bermanfaat terutama bagi kelompok kamidan para pembaca.Untuk itu kami
mengucapkan banyak terima kasih.
Cianjur, 22 oktober 2023
Penulis
,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.3 Tujuan..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 4
2.1 Pengertian Handoνer............................................................ 4
2.2 Tujuan Handoνer.................................................................. 5
2.3 Manfaat Handoνer................................................................ 5
2.4 Fungsi Handover.................................................................. 6
2.5 Langkah-langkah Handoνer................................................. 7
2.6 Prosedur Handoνer............................................................... 7
2.7 Metode Handoνer................................................................. 12
2.8 Hal yang perlu diperhatikan dalam Handoνer..................... 13
2.9 Alur Handoνer...................................................................... 14
2.10 Format Handoνer dengan SBAR......................................... 16
2.11 Faktor yang Mempengaruhi Handoνer................................ 17
2.12 Efek Handoνer..................................................................... 17
2.13 Dokumentasi Handoνer........................................................ 18
2.14 Evaluasi Handoνer............................................................... 19
3.2 Saran....................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bagian integral dari pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan menjadi bagian terdepan
peran dan fungsi perawat, khususnya peranan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat
diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif atar perawat, maupun dengan tim
Kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang mesti ditingkatkan keefetivitasannya
adalah saat pergantian shift atau timbang terima (handoνer) pasien (Nursalam, 2015).
Handoνer merupakan proses pengalihan wewenang dan tanggung jawab
utama untuk memberikan perawatan klinis kepada pasien dari satu pengasuh ke pengasuh
yang lain. Pengasuh termasuk dokter jaga, dokter tetap ruang rawat inap, asisten dokter,
praktisi perawat, perawat terdaftar, dan perawat praktisi berlisesnsi (The Joint
Commission Journal on Quality and Patient Safety , 2010 dalam Hajjul Kamil, 2017).
Kejadian buruk dan injury yang terjadi di rumah sakit, salah satu penyebab utamanya
adalah informasi yang tidak akurat, untuk mencegahnya diperlukan informasi yang akurat
tentang keadaan pasien pada setiap pergantian shift oleh perawat (Soep, 2017). Institute of
Medicine (IOM) melaporkan bahwa proses handoνer yang tidak memadai, berdampak pada
keselamatan pasien yang seringkali terjadi (Friesen, White, & Byers, 2008).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang didapat dberdasarkan latar belakang di atas sebagai
berikut:
C. Tujuan
Adapun tujuan yang didapat dberdasarkan rumusan masalah di atas sebagai berikut:
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konferensi
B. Jenis-Jenis Konferensi
Konferensi terdiri dari pre dan post conference, yaitu :
a. Pre Conference
Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesi operan
untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang di pimpin oleh ketua tim atau
penanggungjawab tim . Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang,maka pre
conference ditiadakan.isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian),dan
tambahan rencana dari katim dan PJ tim (modul MPKP,2006).
- Waktu : Setelah Operan
- Tempat : Meja masing-masing Tim
- Penanggungjawab : Ketua Tim atau PJ Tim
- Kegiatan :
1) Ketua Tim atau Pj Tim Membuka Acara.
2) Ketua Tim atau Pj Tim menunjukan rencana harian masing-masing perawat pelaksana.
3) Ketua Tim atau pj Tim memberikan masukan dan tindak lanjut terkait asuhan yang di
berikan saat itu.
4) Ketua tim atau pj memberikan tim memberikan reinforcement.
5) Ketua Tim atau Pj Tim menutup acara.
b. Post Conference
Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksanaan tentang hasil kegiatan
sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut.isi dari post conference adalah
hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk operan (tindak lanjut).post conference di
pimpin oleh katim atau pj tim (modul MPKP,2006)
Waktu : Sebelum operan ke dinas berikutnya
Tempat : Meja masing-masing tim
Penanggungjawab : Ketua Tim atau Pj Tim
Kegiatan :
1) Ketua Tim atau Pj Tim membuka acara
2) Ketua Tim atau Pj Tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah diberikan.
3) Ketua Tim atau Pj Tim yang menanyakan tindakan lanjut asuhan klien yang harus
dioperkan kepada perawat shift berikutnya.
4) Ketua Tim atau Pj Tim menutup acara.
Operan dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah handoνer, dalam istilah lain
operan/timbang terima memiliki beberpa istilah yaitu handoνer, handoffs, shift report,
signout, signoνer, cross coνerage, oνerhand, report nursing (Triwibowo, 2013; Nursalam,
2015; Putra, 2016). Handoνer merupakan suatu cara dalam menyampaikan dan menerima
suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan pasien. Handoνer harus dilakukan seefektif
mungkin secara singkat, jelas, dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan
kolaboratif yang sudah dilakukan atau belum dan perkembangan pasien saat itu. Informasi
yang disampaikan harus akurat, sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan
dengan sempurna (Triwibowo, 2013).
Menurut Friesen (2012) menyebutkan tentang defenisi dari Handoνer adalah transfer
tentang informasi (termasuk tanggung jawab dan tanggung gugat) selama perpindahan
perawat yang berkelanjutan yang mencakup tentang pertanyaan, klarifikasi dan konfirmasi
tentang pasien. Handoofs juga meliputi mekanisme transfer informasi yang dilakukan,
tanggung jawab utama dan kewenangan perawat dari perawat sebelumnya ke perawat yang
Operan pasien merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima suatu
(laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Pada saat operan atau timbang terima
anatar perawat, diperlukan suatu komunikasi yang jelas tentang kebutuhan pasien, intervensi
yang sudah dan yang sudah dan yang belum dilaksanakan, serta respons yang terjadi pada –
pasien. Perawat melakukan operan atau timbang terima bersama dengan perawat lainnya
dengan cara berkeliling ke setiap pasien dan menyampaikan kondisi pasien secara akurat di
dekat pasien. Cara ini akan lebih efektif daripada harus nmengahbiskan waktu orang lain
sekedar untuk membaca dokumentasi yang telah kita buat, selain itu juga akan membantu
perawat dalam menerima operan atau timbnag terima secara nyata (Nursalam2015).
Berdasarkan pengertian para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa timbang
terima atau handover adalah suatu proses menyampaikan dan menerima informasi tentang
kondisi pasien secara akurat.
perpindahan informasi yang relevan yang digunakan untuk kesinambungan dalam keselamatan
pasien dan keefektifan dalam bekerja (Putra, 2016). Sedangkan menurut Nursalam (2015)
Secara umum tujuan timbang terima yaitu mengkomunikasikan keadaan pasien dan
menyampaikan informasi yang penting. Sedangkan tujuan khusus timbang terima yaitu:
komunikasi tentang tugas perpindahan informasi yang relevan yang digunakan untuk
berkesinambungan
Sedangkan manfaat bagi pasien yaitu pasien dapat menyampaikan masalah secara
Misalnya penyediaan informasi yang tidak akurat atau adanya kesalahan yang
dapat membahayakan kondisi pasien.
diberikan kepada perawat berikutnya pada pergantian shift dan tidak dibawa
pulang. Dengan kata lain, proses handoνer dapat mengurangi kecemasan yang
4. Operan (Handoνer) memiliki dampak yang positif bagi perawat, yaitu memberikan
Sekecil apapun kegiatan yang akan dilakukan pasti memiliki tujuan dan fungsi maupun
kegunaan, begitu juga operan/timbang terima (handoνer) yang memiliki 2 fungsi utama yaitu :
agar kegiatan yang dilakukan bisa terlaksana secara sistematis, adapun langkah dalam
pelaksanaan operan/ timbang terima (handoνer) menurut (Nursalam, 2011) yaitu:
1. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap.
2. Shift yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu mempersiapkan hal-hal apa
meliputi:
terburu-buru
5) Perawat primer dan anggota kedua shift bersama secara langsung melihat
keadaan pasien.
memerlukan sebuah prosedur yang jelas agar tercapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan
rencana, dengan adanya prosedur yang jelas sehingga tidak menyalahi aturan yang sudah ada
1. Persiapan
- Kedua kelompok dalam keadaan siap.
- Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.
2. Pelaksanaan
Dalam penerapannya dilakukan timbang terima kepada masing-masing
penanggung jawab:
- Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi atau tanya
jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang kurang jelas penyampaian
- Lama timbang terima untuk setiap klien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada
Meliputi faktor informasi yang akan disampaikan oleh perawat jaga sebelumnya.
2. Pertukaran shift jaga, dimana antara perawat yang akan pulang dan datang
melakukan pertukaran informasi. Waktu terjadinya operan itu sendiri yang berupa
3. Pengecekan ulang informasi oleh perawat yang datang tentang tanggung jawab
dan tugas yang dilimpahkan. Merupakan aktivitas dari perawat yang menerima
operan untuk melakukan pengecekan data informasi pada medical record atau
I. Metode Handover
1. Timbang terima dengan metode tradisional
Bedasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kassen dan Jagoo (2012) di sebutkan
(2) Jika ada pengecekan ke pasien hanya sekedar memastikan kondisi secara
umum
(3) Tidak ada kontribusi atau feedback dari pasien dan keluarga, sehingga
tidak up to date.
secara khusus
Bedside Handoνer juga tetap diperhatikan aspek kerahasian pasien jika ada
informasi yang ditunda terkait adanya komplikasi penyakit atau persepsi medis
yang lain.
medis) saja atau media tertulis lain. Berbagai metode yang digunakan
dalam hal ini salah satunya adalah operan, agar operan dapat berjalan dengan baik alangkah
baiknya perlu diperhatikan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam operan/timbang
yang dilaksanakan perawat di ruang rawat harus sesuai dengan jam yang telah
ditentukan dan operan dapat dilaksanakan tepat waktu sehingga tidak mengganggu
jam pulang perawat yang berdinas di shift sebelumnya serta operan yang
operan.
2. Dipimpin oleh kepala ruang atau penanggung jawab pasien (PP). Pelaksanakan
operan yang dilaksanakan pada shift pagi dipimpin oleh kepala ruang sedangkan
untuk yang berdinas siang dan malam operan dipimpin oleh perawat
yang berdinas berperan sesuai tugas dan tanggung jawabnya sehingga tidak
pergantian shift, salah satu yang dijabarkan disini adalah yang sudah direkomendasikan WHO
pada tahun 2007 adalah timbang terima dengan metode SBAR, SBAR merupakan kerangka
acuan dalam pelaporan kondisi pasien yang memerlukan perhatian atau tindakan segera.
1. S: Situation
(Kondisi terkini yang terjadi pada pasien) meliputi: Sebutkan nama pasien, umur,
tanggal masuk dan hari perawatan, serta dokter yang merawat. Sebutkan diagnosis
2. B: Background
(Info penting yang berhubungan dengan kondisi pasien terkini) meliputi: Jelaskan
intervensi yang telah dilakukan dan respons pasien dari setiap diagnosis
3. A: Assesment
(hasil pengkajian dari kondisi pasien saat ini) meliputi: Jelaskan secara lengkap hasil
pengkajian pasien terkini seperti tanda vital, skor nyeri, tingkat kesadaran, braden,
restrain, risiko jatuh, piνas score, status nutrisi, kemampuan eliminasi dan lain-
4. R: Recomendation
Meliputi: Rekomendasikan intervensi keperawatan yang telah dan perlu
dilanjutkan (refer to nursing care plan) termasuk discharge planning dan
edukasi pasien dan keluarga (Nursalam, 2015). Faktor yang Mempengaruhi
Handover
seorang perawat sebagai pemberi layanan kepada pasien. Efek-efek dari shift kerja atau
dan biasanya diperlukan waktu istirahat untuk menebus kurang tidur selama kerja
2. Efek Psikososial
Efek ini berpengaruh adanya gangguan kehidupan keluarga, efek fisiologis
hilangnya waktu luang, kecil kesempatan untuk berinteraksi dengan teman, dan
yang biasanya dilakukan pada siang atau sore hari. Sementara pada saat itu bagi
pekerja malam dipergunakan untuk istirahat atau tidur, sehingga tidak dapat
masyarakat.
3. Efek Kinerja
Kinerja menurun selama kerja shift malam yang diakibatkan oleh efek fisiologis dan
masalah ini cenderung terjadi pada usia 40-50 tahun. Shift kerja juga dapat
menjadi masalah terhadap keseimbangan kadar gula dalam darah bagi
penderita diabetes.
5. Efek Terhadap Keselamatan Kerja
Survei pengaruh shift kerja terhadap kesehatan dan keselamatan kerja yang
dilakukan Smith et. Al, melaporkan bahwa frekuensi kecelakaan paling tinggi
terjadi pada akhir rotasi shift kerja (malam) dengan rata- rata jumlah
selama shift pagi dan lebih banyak terjadi pada shift malam (Adiwardana, 2011)
M. Dokumentasi Handover
Dokumentasi adalah salah satu alat yang sering digunakan dalam komunikasi
untuk mengkomunikasikan kepada tenaga Kesehatan lainnya dan menjelaskan apa yang
sudah, sedang, dan akan dikerjakan oleh perawat. Yang perlu di dokumentasikan dalam
timbang terima antara lain:
1. Identitas pasien.
2. Dokter yang menangani.
3. Kondisi umum pasien saat ini.
4. Masalah keperawatan.
5. Intervensi yang sudah dilakukan.
6. Intervensi yang belum dilakukan.
7. Tindakan kolaborasi.
8. Rencana umum dan persiapan lain.
9. Tanda tangan dan nama terang
Manfaat pendokumentasian adalah:
N. Evaluasi Handover
Adapun evaluasi yang diinginkan dari pelaksanaan handoνer yaitu:
1. Evaluasi Struktur
Timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara
lain: Catatan timbang terima, status klien dan kelompok shift timbang terima.
pergantian shift yaitu pagi ke sore. Sedangkan kegiatan timbang terima pada
jumlah klien, masalah keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan dan yang
belum dilakukan serta pesan khusus bila ada. Setiap klien dilakukan timbang
dengan baik.
BAB III
PENUTUP
1) Simpulan
Timbang terima (handoνer) merupakan cara untuk menyampaikan dan
menerima sesuatu laporan yang berkaitan dengan kondisi pasien. Timbang terima
harus dilaksanakan seoptimal mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas,
dan lengkap tentang tindakan mendiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah
dilakukan ataupun yang belum dilakukan dan perkembangan pasien saat itu.
2) Saran
Sebagai pemberi pelayanan keperawatan pelaksanaan handoνer harus
dilaksanakan dengan baik dengan melakukan komunikasi yang efektif baik antar
perawat, tim kesehatan lain, ataupun pasien dan keluarganya sehingga terciptanya
asuhan keperawatan yang optimal dan mencegah kejadian yang tidak diingikan
terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Association.
Friesen, M. A., White, S. V., & Byers, J. F. 2009. Handoffs: Implications for
36 Number 2.