Anda di halaman 1dari 36

PENYAKIT PADA MASA

KEHAMILAN
AA.Istri Fenny Lastari,S.Kep.,Ns
PENGERTIAN
 Masa kehamilan adalah masa ketika
tubuh sangat rentan terkena berbagai
penyakit, sehingga jika gejala penyakit
muncul, maka harus ditangani dengan
segera
 Gangguan kehamilan sering menyertai
kehamilan seseorang, hampir semua ibu
hamil mengalaminya dan beberapa
diantaranya bisa berbahaya.
DIABETES MIELITUS (DM)
 Diabetes Gestasional satu “keadaan
diabetogenik” dengan meningkatnya
resistensi insulin dan “ambilan glucosa”
perifer yang menurun (akibat hormon
plasenta yang memiliki aktivitas “anti
insulin”).
PENYEBAB DM
 Hormon kehamilan menghalangi insulin
untuk menjalankan fungsinyaAkibatnya
level gula darah/glukosa dalam tubuh
menjadi tinggi
 Memiliki sejarah keluarga yang mengidap
diabetes
 Memiliki tekanan darah tinggi
 Memiliki berat badan tinggi sebelum hamil
 Pernah melahirkan bayi dengan berat badan
lebih dari 4000g (makrosomia) sebelumnya
Gejala Diabetes Gestasional
 Pandangan kabur
 Kelelahan
 Sering mengalami infeksi pada daerah
luka, kulit dan juga vagina
 Berat badan menurun, walaupun nafsu
makan meningkat
“Glucosa Challenge Test” – GCT
 Dilakukan pada kehamilan 26 – 28 mg
 Berikan 50 mg glukosa (tanpa puasa)
 Periksa gula darah 1 jam kemudian :
◦ Kadar > 140 mg/dL (tinggi) → Glucosa
Tolerance Test
◦ Kadar ≥ 200 mg/dL → GDM tipe A1  diet
Pengelolaan Diabetes Mellitus Pada
Kehamilan
 Kontrol secara ketat gula darah
 Mengkonsumsi Makanan Yang Seimbang
 Minum Obat Diabetes Dan Suntikan
Insulin
 Melakukan Pemeriksaan Medis Secara
Rutin
HIPEREMERSIS GRAVIDARUM
 KEJADIAN MUAL DAN MUNTAH YG
BERLEBIHANmengganggu aktivitas
sehari-hari, kondisi ini juga dapat
berpengaruh buruk pada kesehatan fisik
dan psikologis penderitanya, serta
pertumbuhan bayi di dalam
kandungan.
Penyebab Hiperemesis Gravidarum

 Perubahan hormon seperti hormon


glikoprotein atau Human Chorionic
Gonadotropin (hCG) yang dihasilkan oleh
plasenta selama kehamilan.
Gejala Hiperemesis Gravidarum
 Tahap 1: Muntah terus-menerus hingga 3-
4 kali dalam sehari, dan tidak dapat makan
atau minum selama 24 jamnafsu makan
hilangberat badan turun sekitar 2-3 kg
dalam 1-2 minggu
 Tahap 2: Kondisi ibu hamil tampak
lebih lemahdenyut nadi yang
melemah tekanan darah yang turun
 Tahap 3: Pada tahap terakhir ini,
keadaan umum ibu hamil sudah
parah. Kesadaran bisa menurun hingga
mengalami koma, denyut nadi
melemah
Pengobatan Hiperemesis Gravidarum
 Menghindarkan diri dari aroma-aroma, suara
bising, dan kedipan cahaya berlebih yang dapat
memicu mual.
 Mengonsumsi kudapan kering (misalnya biskuit)
secara berkala.
 Obat anti muntah, seperti metoclopramide,
ondansetron
 Obat-obatan herbal, seperti jahe
 Vitamin B6 atau pyridoxine
 Kortikosteroid, yaitu methylprednisolone
 Antihistamin, seperti diphenhydramine
Komplikasi
 Dehidrasi atau kekurangan cairan
 Ketidakseimbangan elektrolit dan asam-
basa
 Kekurangan nutrisi bayi lahir prematur
atau berat badan bayi lahir rendah
 Ketosis yaitu peningkatan kadar asam
keton yang berbahaya bagi tubuh
 Tekanan darah ibu rendah
 Kematian ibu dan janinnya.
HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

Hipertensi dalam masa kehamilan adalah


adanya tekanan darah lebih dari 140 / 90
pada masa kehamilan.
Hipertensi gestasional yaitu hipertensi yang
terjadi pada ibu hamil yang tidak
menderita hipertensi sebelumnya dan akan
kembali normal sebelum 12 minggu setelah
melahirkan tanpa didapatkan adanya
protein dalam urin.

Preeclampsia yaitu hipertensi yang terjadi


setelah usia kehamilan 20 minggu dengan
didapatkan adanya protein dalam urin >+1
atau lebih dari 300 mg dalam 24 jam.
Eklampsia yaitu adanya kejang yang
terjadi pada ibu hamil dengan
preeclampsia.

Hipertensi kronik merupakan suatu bagian


tersendiri dimana ibu sebelumnya sudah
mengidap hipertensi atau hipertensi
tersebut menetap setelah 12 minggu setelah
melahirkan.
Resiko Hipertensi Selama Kehamilan
1. Penurunan aliran darah ke plasenta

Jika plasenta tidak mendapatkan cukup darah bayi akan kekurangan


oksigen dan gizi ibu hamil yang dikonsumsi, sehingga asupan menjadi
lebih sedikit. Hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan bayi
menjadi lambat, sehingga dapat mengakibatkan berat badan lahir rendah
atau kemungkinan untuk lahir prematur. Prematur sendiri dapat
menyebabkan gangguan pernapasan pada bayi.

2. Placental abruption

Preeklamsia sendiri dapat meningkatkan risiko placental abruption, di


mana plasentanya terpisah dari dinding dalam rahim sebelum kelahiran.
Abruption parah dapat menyebabkan perdarahan berat dan kerusakan
pada plasenta, yang dapat mengancam jiwa ibu dan perkembangan janin.
Lanjutan...
3. Persalinan prematur

Dalam proses kehamilan, kesadaran dan perawatan pada awal kehamilan


diperlukan untuk mencegah komplikasi yang berpotensi mengancam
nyawa karena persalinan yang prematur.

4. Penyakit kardiovaskular di masa depan

Mengalami preeklampsia meningkatkan risiko jantung dan menyebabkan


penyakit pembuluh darah di masa depan (kardiovaskular). Risiko ini bisa
menjadi lebih besar jika seorang ibu sudah memiliki preeclampsia lebih
dari sekali atau sudah pernah mengalami kelahiran prematur. Untuk
meminimalkan risiko ini, setelah melahirkan seorang ibu hamil
dapat mencoba untuk menjaga berat badan ideal, makan berbagai buah-
buahan dan sayuran, berolahraga secara teratur, dan tidak merokok.
Gejala Hipertensi Kehamilan
 Ditemukannya kelebihan protein dalam urin
(proteinuria)
 Sakit kepala
 Perubahan penglihatan, penglihatan menjadi kabur
atau sensitivitas cahaya
 Mual atau muntah
 Urin dari buang air kecil menurun
 Penurunan kadar trombosit dalam darah
 Sesak napas
 Kenaikan tiba-tiba pada berat badan dan
pembengkakan (edema), khususnya di wajah dan
tangan, sering menyertai preeklampsia
Obat Hipertensi Selama Kehamilan

 Beta blocker seperti metoprolol dan


nadolol, Metildopa atau nifedipin long
acting sebagai obat antihipertensi pada
kehamilan
 Antihipertensi golongan ACE inhibitor
(misalnya captopril, lisinopril) tdk
disarankan
 Obat antihipertensi angiotensin receptor
blocker (ARB), seperti valsartan,
irbesartan, candesartan
Management Hipertensi pada
Kehamilan

 Konseling Pre-Kehamilan
 Antenatal care
 Fetal surveillance
Persiapan Persalinan pada Ibu
dengan Hipertensi

 Ibu hamil mengalami komplikasi induksi


 Ibu hamil memiliki hipertensi berat
diberi obat selama persalinan untuk
membantu mencegah kejang
 SC
KARDIOVASKULER

 Saat hamil, volume darah dalam tubuh


akan bertambah sampai 50 persen untuk
memberikan oksigen dan nutrisi bagi janin
 Kehamilan dengan penyakit jantung dapat
menimbulkan perubahan yang mempunyai
akibat yang tidak baik
EFEK KEHAMILAN PADA SISTEM
KARDIOVASKULER
 Perubahan Hemodinamik Pada wanita
hamil karena peningkatan volume darah
sebesar 30-50% yang dimulai sejak
trimester pertama
 Menyebabkan meningkatnya kapasitas
rahim, mammae, ginjal, otot polos dan
system vascular kulit dan tidak memberi
beban sirkulasi pada wanita hamil
Gejala Utama Penyakit Jantung saat Hamil

 Palpitasi
 Detak jantung yang bertambah cepat
 Selalu merasa lelah
 Pembengkakan pada kaki, tangan,
pergelangan kaki, dan lengan akibat
bertambahnya jumlah cairan dan garam yang
disimpan di dalam tubuh
 Sesak napas, bahkan saat tidak sedang
melakukan aktivitas berat
Faktor yang dapat menyebabkan
risiko penyakit jantung
 Obesitas
 Riwayat anggota keluarga yang memiliki
penyakit jantung, terutama miokarditis
atau peradangan otot jantung
 Kekurangan nutrisi sebelum dan saat hamil
 Konsumsi alkohol berlebihan
 Ada lebih dari satu janin di dalam
kandungan
 Hamil saat berusia lebih dari 30 tahun
Penanganan Kehamilan Dengan
Penyakit Jantung

 Konsultasi Dengan Dokter


 Perhatikan Konsumsi Makanan Sehat
 Perhatikan Waktu Istirahat
 Aktivitas Sehat
ANEMIA
 Anemia atau kurang darah adalah
keadan ketika jumlah sel darah atau
hemoglobin (protein membawa oksigen)
dalam sel darah merah berada di
bawah normal
 Penyebab umum dari anemia itu sendiri
antara lain karena kekurangan zat besi,
pendarahan usus, genetik,kekurangan
vitamin B12
Penyebab Anemia Sesui Jenisnya

 Anemia defisiensi besi, yaitu anemia


yang terjadi karena kurangnya
konsumsi makanan yang mengandung
zat besi.
 Anemia megaloblastik, yaitu anemia
yang terjadi karena kurangnya asupan
asam folik.
 Anemia hipoplastik, yaitu anemia yang
terjadi karena menurunnya fungsi
sumsum tulang untuk membentuk sel
darah merah baru.
 Anemia hemolitik yaitu anemia yang
disebabkan oleh proses pemecahan sel
darah merah yang lebih cepat dari
pembentukannya.
Tanda-tanda atau Gejala Anemia

 Kelopak Mata Pucat


 Mudah Merasa Lelah
 Sering Sakit Kepala
Pengaruh Anemia pada Kehamilan
 Bisa menyebabkan persalinan prematuritas
 Bisa terjadi abortus
 Dapat terjadi infeksi
 Terjadinya hambatan akan tumbuh
kembang janin di dalam rahim
 Terancam dekoinpensasi kordis (hb< 6gr%)
 Dapat menyebabkan pecah dini ketuban
 Hiperemesis gravidarum
 Dapat menyebabkan pendarahan
antepartum
Cara Mengatasi Anemia
 Mengonsumsi Sayuran
 Mengonsumsi Pisang
 Mengonsumsi Sari Kurma
 Daging merah dan unggas
 Telur
 Sayuran berdaun hijau (seperti brokoli dan
bayam)
 Kacang-kacangan dan biji-bijian
 Tahu dan tempe
TUGAS MANDIRI
1. BUATLAH PAPER TENTANG :
 PENYAKIT DM
 ANEMIA
 HIPERTENSI
 HIPEREMERSIS GRAVIDARUM
 PENYAKIT KADIOVASKULER
2. BAGI DALAM 5 KELOMPOK BESAR
3. CARI WAKTU UNTUK PRESENTASI TUGAS
TERSEBUT

Anda mungkin juga menyukai