Anda di halaman 1dari 17

Konsep Kebutuhan Aman

dan Nyaman
A A Istri Fenny Lastari,S.Kep.,Ns
 Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry,
2006) kenyamanan/rasa nyaman 
suatu keadaan telah terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia yaitu
kebutuhan akan ketentraman (suatu
kepuasan yang meningkatkan
penampilan sehari-hari), kelegaan
(kebutuhan telah terpenuhi)
Empat aspek kenyamanan yaitu:
 Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh.
 Sosial, berhubungan dengan hubungan interpersonal,
keluarga, dan sosial.
 Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan
internal dalam diri sendiri yang meliputi harga diri,
seksualitas, dan makna kehidupan).
 Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang
pengalaman eksternal manusia seperti cahaya, bunyi,
temperatur, warna, dan unsur alamiah lainnya.
5 Lingkup Kebutuhan Keamanan atau
keselamatan
a. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan
terhadap oksigen, kelembaban yang optimum,
nutrisi, dan suhu yang optimum akan
mempengauhi kemampuan seseorang.
b. Oksigen
Bahaya umum yang ditemukan dirumah adalah sistem
pemanasan yang tidak berfungsi dengan baik dan pembakaran
yang tidak mempunyai sistem pembuangan akan menyebabkan
penumpukan karbondioksida.
c. Kelembaban
Kelembaban akan mempengaruhi kesehatan dan keamanan klien, jika
kelembaban relatifnya tinggi maka kelembaban kulit akan
terevaporasi dengan lambat

d. Nutrisi
Makanan yang tidak disimpan atau disiapkan dengan tepat atau benda
yang dapat menyebabkan kondisi kondisi yang tidak bersih akan
meningkatkan resiko infeksi dan keracunan makanan.
6. Gangguan Rasa Nyaman akibat Nyeri
a. Pengertian Nyeri
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau
potensial (Smatzler & Bare, 2002).
b. Klasifikasi Nyeri
Nyeri dapat diklasifikasikan menjadi nyeri akut dan nyeri
kronis.

Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi setelah cedera akut, penyakit atau
intervensi bedah dan memiliki awitan yang cepat, dengan intensitas yang
bervariasi ( ringan sampai berat) dan berlangsung singkat ( kurang dari
enam bulan dan menghilang dengan atau tanpa pengobatan setelah
keadaan pulih pada area yang rusak.
Nyeri kronis adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap
sepanjang suatu periode waktu. Nyeri yang disebabkan oleh adanya
kausa keganasan seperti kanker yang tidak terkontrol atau non
keganasan.

c. Fisiologi Nyeri
Menurut Potter & Perry (2006), terdapat tiga komponen fisiologis
dalam nyeri yaitu resepsi, persepsi, dan reaksi. Stimulus penghasil
nyeri mengirimkan impuls melalui serabut saraf perifer.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keamanan dan
kenyamanan
 Emosi
Kecemasan, depresi dan marah akan mudah terjadi dan
mempengaruhi keamanan dan kenyamanan
 Status mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot dan kesadaran
menurun memudahkan terjadinya resiko injury
 Gangguan persepsi sensory
Mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yangberbahaya
seperti gangguan penciuman dan penglihatan
 Keadaan imunitas
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang
sehingga mudah terserang penyakit
 Tingkat kesadarn
Pada pasien koma, respon akan menurun terhadap
rangsangan
 Gangguan tingkat pengetahuan
Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan
keamanan dapat diprediksi sebelumnya
Manifestasi Klinis
Vakolasi
 Mengaduh
 Menangis
 Sesak nafas
 Mendengkur
 Ekspresi Wajah
 Mengeletuk gigi
 Mengernyit dahi
 Menutup mata, mulut dengan rapat
 Menggigit bibir
 Gerakan Tubuh
 Gelisah
 Imobilisasi
 Ketegangan otot
 Peningkatan gerakan jari dan tangan
 Gerakan ritmik atau gerakan menggosok
 Gerakan melindungi bagian tubuh
 Interaksi Sosial
 Menghindari percakapan
 Focus hanya pada aktivitas untuk menghilangkan nyeri
 Menghindar kontak social
 Penurunan rentang perhatian
SKALA NYERI
 Ringan = Skala nyeri 1-3 : Secara objektif pasien masih dapat
berkomunikasi dengan baik
 Sedang = Skala nyeri 4-6 : Secara objektif pasien dapat
menunjukkan lokasi nyeri, masih merespon dan dapat
mengikuti instruksi yang diberikan
 Berat = Skala nyeri 7-9 : Secara objektif pasien masih bisa
merespon, namun terkadang klien tidak mengikuti instruksi
yang diberikan.
 Nyeri sangat berat = Skala 10 : Secara objektif pasien tidak
mampu berkomunikasi dan klien merespon dengan cara
memukul.
PENATALAKSANAAN
 Relaksasi
Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik
dari ketegangan dan stress.
 Teknik imajinasi
Biofeedback merupakan terapi perilaku yang
dilakukan dengan memberikan individu informasi
tentang respon fisiologis misalnya tekanan darah.
 Teknik Distraksi
Teknik distraksi adalah pengalihan dari focus
perhatian terhadap nyeri ke stimulus yang lain
(mendengarkan musik, bernafas ritmik)
 Terapi dengan pemberian analgesic
Pemberian obat analgesic sangat membantu dalam
manajemen nyeri seperti pemberian obat
analgesik non opioid (aspirin, ibuprofen)
yang bekerja pada saraf perifer
RENCANA ASUHAN KLIEN DENGAN GANGGUAN
KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN
 Pengkajian
 Riwayat keperawatanRiwayat penyakit
sekarang, Riwayat penyakit dahulu, Riwayat
penyakit keluarga
 Pemeriksaan fisik: data fokusekspresi
wajah,verbal,TTV
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN
MUNCUL
 Ansietas
 Nyeri akut
 Gangguan rasa nyaman

Anda mungkin juga menyukai