Durasi
Acara
60
Registrasi Simposium
08.00
Pembukaan
08.30
Pembacaan Doa
15
08.00
08.30
08.45
Session 1
08.45
08.50
08.50
Pembukaan Sesi 1
Moderator: dr. Aditha Satria Maulana
20
09.10
09.10
20
09.30
09.30
30
Diskusi Ilmiah
Penyerahan Vandel
10
Presentasi Sponsor
30
Coffee Break
10.00
10.00
10.05
10.05
10.15
10.15
10.45
Session II
10.45
10.50
10.50
Pembukaan Sesi 2
Moderator: dr. Elly Nurus Sakinah, M. Si.
20
11.10
11.10
20
11.30
11.30
30
Diskusi Ilmiah
Penyerahan Vandel
90
ISHOMA
12.00
12.00
12.05
12.05
13.35
Session III
13.35
13.40
13.40
Pembukaan Sesi 3
Moderator: dr. M. Ihwan Narwanto, M. Sc.
40
14.20
14.20
30
Diskusi Ilmiah
Penyerahan Vandel
10
Pembagian doorprize
Penutupan
14.50
14.50
14.55
14.55
15.05
15.05
15.10
Curriculum Vitae
Pemateri Simposium Update Terbaru tentang Kanker Serviks
Fakultas Kedokteran Universitas Jember
Nama Lengkap
Alamat
Riwayat Pendidikan :
S2 MM Univ. Wijayaputra
Kepala Puskesmas
Clinical Pathway
Riwayat Pekerjaan :
Riwayat Organisasi :
Pengalaman
Dll.
Etika :
i. Nilai-nilai atau norma-norma moral yg menjadi pedoman seseorang
untuk bersikap dan bertindak
ii. Kumpulan azas atau nilai yg berkenaan dg akhlak dan moral (kode
etik)
iii. Ilmu tentang yang baik atau yang buruk
kemampuan
dan
perilaku
komunikasi.
Semua
konflik
10
11
12
Curriculum Vitae
Pemateri Simposium Update Terbaru tentang Kanker Serviks
Fakultas Kedokteran Universitas Jember
Nama
Alamat
Riwayat Pendidikan :
SD I Saraswati,
Denpasar,
1982
1988
SMP Negeri 3,
SMA Negeri 1,
FK Universitas Airlangga
Magister Ilmu Gizi Klinik Program Pasca Sarjana Dan Spesialis Gizi Klinik (SpGK)
FK Universitas Indonesia Jakarta
Riwayat Pekerjaan :
2001
2002 - sekarang
Karya Ilmiah/Penelitian :
1. Status Imunitas Sebagai Faktor Resiko Demam Pada Bayi (Surabaya, 2000)
2. Pengaruh Pemberian Virgin Coconut Oil terhadap
Respon Imun Penderita HIV
(Jakarta, 2006)
(Surabaya, 2013)
Riwayat Organisasi :
[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]
13
: Anggota
: Anggota
: Anggota
4. POGI
: Anggota
14
15
16
17
Cara Pemberian
Injeksi 0,5 ml IM
18
Curriculum Vitae
Pemateri Simposium Update Terbaru tentang Kanker Serviks
Fakultas Kedokteran Universitas Jember
Nama
Pendidikan :
S1 Kedokteran
Spesialis Obsgyn
FK Unair (2003)
Konsultan Onkologi :
FK UI (2006)
S3
FK Unair (2015)
Pekerjaan / Jabatan :
Sekretaris program studi Obstetri Ginekologi FK Unair / RSU Dr. Sutomo Surabaya
Ketua Divisi Onkologi, Dept Obgyn FK Unair / RSUD Dr. Sutomo Surabaya
Pendidikan Tambahan
- Fellowship Gynecologic Surgery St Stephen Hospital Budapest Hungaria 2007
- Fellowship Gynecologic Endoscopy New Delhi - India 2008
- Fellowship Gyn Oncology Univesitar Medisch Centrum Utrecht - Belanda - 2011
19
Annual number of new cases of cervical cancer by age group in Indonesia and South- Eastern Asia (estimations for 2012)
20
Pap smear sulit / mahal Inspeksi Visual dengan asam asetat (IVA)
Hanya dilalukan di negara berkembang
Bukan standar skrining dunia terbaik yang bisa dilakukan di Indonesia
Pengobatan Kanker Serviks
Pengobatan utama
- Operasi (Stadium Dini)
- Radiasi (Stadium Lanjut)
Pengobatan tambahan
- Kemoterapi
21
Permasalahan Radiasi
Stadium Kanker Serviks : IA, IB, IIA, IIB, IIIA, IIIB, IVA, IVB
Stadium dini : IA- IIA
Stadium lanjut : IIB - IVB
Pengobatan kanker serviks
Stadium dini : Operasi + radiasi
Stadium lanjut : Radiasi + kemoterapi
22
Terapi paliatif
- mengatasi nyeri
- mengatasi perdarahan
23
Serviks Normal
24
25
26
Kolposkopi
Semua pap smear abnormal harus dilakukan kolposkopi
Pap Smear
The mainstay of cervical cancer screening for the last 60 years has been the
Papanicolaou test.
Tehnik
Denganspatula
27
28
29
Spesimen yang diambil bisa sekalian dijadikan bahan pemeriksaan tes virus HPV
IVA
30
Spekulum dipasang.
Hasil :
-
31
Alur Penatalaksanan
32
Kanker Serviks
Cryotherapy
Tes HPV
Hybrid Capture
33
menentukan ada virus HPV risiko tinggi ? Tidak bisa mengetahui jenis
virus
[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]
HPV Genotyping
Menentukan tipe virus yang positif.
misal : HPV 16 dan 18 positif
99.7% kanker serviks berhubungan dengan infeksi HPV
Hybrid Capture
Hybrid Capture 2 (hc2) System HPV DNA Test
Approved by FDA
Membedakan yang positif HPV risiko rendah atau risiko tinggi
HPV risiko rendah : 6, 11, 42, 43, 44
HPV risiko tinggi : 16, 18, 31, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59, 68
TIDAK MENENTUKAN JENIS VIRUS
Accuracy of HC2
Sensitivity in detecting high grade lesion : 92,8%
Specifity in detecting high grade lesion : 66,7%
HPV GENOTYPING
Menentukan jenis virus yang positif
Misal hasil menyatakan HPV16 dan 18 positif
Dikerjakan bila HPV risiko tinggi positif
Kolposkopi
Kolposkopi
Biopsi
34
Pemeriksaan Biopsi
Terapi Lesi Prakanker Serviks
[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]
35
Low grade
High Grade
36
KONISASI
37
KESIMPULAN
Kanker serviks sangat bisa dicegah
Deteksi dini kanker serviks dilakukan secara rutin pada perempuan yang sudah
berhubungan seks / menikah
Deteksi dini kanker serviks dapat mencegah kanker serviks
Deteksi dini dilakukan oleh bidan / dokter umum / SpOG
Pengobatan pada tahap pra kanker sembuh sempurna
38
Curriculum Vitae
Pemateri Simposium Update Terbaru tentang Kanker Serviks
Fakultas Kedokteran Universitas Jember
Nama Lengkap
Jabatan / Unit Kerja:Kepala Instalasi Paliatif dan Bebas Nyeri RSUD Dr. Soetomo
Riwayat Pendidikan :
Lulus Ahli Paliatif Kanker dari Edith Cowah University, Perth Australia tahun
1999
Riwayat Pekerjaan :
Kepala Instalasi Paliatif dan Bebas Nyeri RSUD Dr. Soetomo, 2009 sekarang
Wakil Ketua Pusat Pengembangan Paliatif dan Bebas Nyeri (PPPBN) RSUD Dr.
Soetomo FK Unair, 2006 sekarang
Riwayat Organisasi :
Ketua Tim meraih kebahagiaan dunia dan akhirat dan Bina Rohani Islam
RSUD Dr. Soetomo
Menikmati Hidup:
Selalu sehat
pada Allah )
Panjang umur
Sukses
Bahagia
Banyak sedekah
Menikmati hidup
Masuk surga !
DEFINISI PROFESIONAL
Profesional adalah seseorang yang memiliki kompetensi data suatu
pekerjaan tertentu (Kusnanto). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Profesional
bersangkutan
dengan
profesi
yang
memerlukan
kepandaian
khusus
untuk
menjalankannya.
Profesional adalah orang berdisiplin dan menjadi kerasan dalam
pekerjaannya (Aholiab Watloly). Profesional merupakan sikap yang mengacu pada
peningkatan kualitas profesi (Oerip S Poerwopoespito).
[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]
40
malas
Pemicu Stress:
Masalah keluarga
Masalah ekonomi
tersinggung
Masalah pergaulan
suka marah-marah
Masalah pekerjaan
takut , galau
Dll.
Terlalu serius
Terlalu tegang
Terlalu capek
Terlalu stress
Kerugian Stress Kronik
Jantung berdebar
Bahaya PJK
41
Memicu kanker
Insomnia, dll
Stress Ulcer
10. Impotensi
Global Success:
Penyakit Kanker :
42
TUMOR :
Semua benjolan abnormal dalam tubuhMisal : benjolan krn
kebentur, abses ( udun ), andeng2 dll.
NEOPLASMA:
Pertumbuhan abnormal dari suatu bagian dalam tubuh yang tidak
dapat dikendalikan oleh tubuh sendiri. Contoh : Uci-Uci
Neoplasma ada 2 :
1. Jinak
2. Ganas -> disebut Kanker
KANKER:
Kelainan sel ( Tingkat DNA ) yang disebabkan oleh suatu hal atau
rangsangan
yang
menyebabkan
pertumbuhan
sel
tersebut
sulit
43
44
Pap Smear
Sadari / Sarari
Dll
45
1. Kemoterapi
2. Radio terapi
3. Operasi
4. Hormonal
5. Imuno terapi
6. Komplementer terapi
TUJUAN PENGOBATAN :
1. Kuratif ( penyembuhan )
2. Paliatif ( mengurangi penderitaan dengan meningkatkan kualitas
hidup )
DULU
Keputusan
804/Menkes/SK/IX/1989
Menteri
Buku
Pokok2
Kesehatan
kegiatan
RI
No.
Penanggulangan
46
atau
pelayanan
tidak
berangsur-angsur
kesehatan
sehingga
sembuh
perlu
penderitaannya
mendapatkan
dapat
dikurangi.
47
Sikap empathy
Peduli care
Komunikasi efektif mendengarkan
Tulus ikhlas (sepenuh hati)
Prinsip penanganan :
Multimodalitas
48
= Cepat
= Handal
= Akurat
= Mampu dipercaya
= Perhatian
Dasar Kebijakan :
Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
812/Menkes/SK/ VII/2007
tentang
peralatan khusus.
2. Puskesmas : untuk pasien yang memerlukan pelayanan rawat
jalan.
3. Rumah Singgah / panti ( hospis ) : untuk pasien yang tidak
memerlukan pengawasan ketat, tindakan khusus atau peralatan
khusus, tetapi belum dapat dirawat di rumah karena masih
memerlukan pengawasan tenaga kesehatan.
4. Rumah pasien : untuk pasien yang tidak memerlukan pengawasan
ketat,
tindakan
khusus
atau
peralatan
atau
ketrampilan
49
50
CATATAN
51
52