Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

PRE EKLAMPSIA
KELOMPOK 3

- Oktavia Chandra Eka Putra 2020012368


- Oktiyana Dwi Nugraheni 2020012389
- Cicilia Puji Astuti 2020012342
- Mariati 2020012362
- Naomi Erwindayanti 2020012364
- Sudarsih 2020012376
- Dwi Krisnawati 2020012346
- Eni Ismiyati 2020012349
- Tri Winarko 2020012381
DEFINISI
Preeklamsi merupakan suatu Penyakit yang terjadi
pada ibu hamil yang ditandai dengan
hipertensi,edema,dan proteinurea yang terjadi
setelah minggu ke 20 pada Wanita yang sebelumnya
memiliki tekanan darah normal
ETIOLOGI
 Primigravida,terutama primigravida tua dan primigravida muda
serta anemia
 Hipertensi Esensial
 Penyakit ginjal kronis (Menahun/Terus menerus)
 DM (Diabetes Militus)
 Multipara
 Polihidramnion
KLASIFIKASI PRE-
EKLAMSIA
PREEKLAMSI RINGAN PREEKLAMSI BERAT
• Tekanan darah 140/90 mmHg • Tekanan darah 160/110mmHg atau
atau lebih yang diukur pada lebih.
posisi berbaring terlentang atau • Proteinuria 5gr atau lebih perliter.
kenaikan diastolic 15 mmHg • Oliguria.yaitu Jumlah Urin Kurang
• Edema kaki,jari tangan dan 500cc/24 jam
muka • Edema Paru
• Kenaikan BB Lebih 1kg/minggu • Sianois
• Proteinuria • Gangguan Penglihatan
PATOFISIOLO
GI
 Patofisiologi pre-Eklamsi Setidaknya berkaitan dengan perubahan
Fisiologis kehamilan.
 Adaptasi Fisiologis normal pada Kehamilan Meliputi peningkatan volume
plasma darah,Vasodilatasi,penurunan resistensi Vaskuler
sistemik(systemic vascular resistance/SVR), Peningakatan curah Jantung
dan penurunan tekanan Osmotik koloid.
 Pada pre-Eklamsi Volume plasma yang beredar menurun,Sehingga
Terjadi Hemokosentrasi dan peningkatan hematokrit maternal.
Perubahan ini membuat perfusi organ maternal.
KOMPLIKASI
KOMPLIKASI PADA IBU KOMPLIKASI PADA JANIN
• Solusio Plasenta • Terhambatnya pertumbuhan dalam uterus
• Eklamsia • BBLR
• Hipofibrinogenemia • Prematur
• Hemolisis • Asfiksia Neonatorum
• Pendarahan Subkapsula hepar • Kematian dalam Uretus
• Kelainan pembekuan darah (DIC) • Peningkatan angka kematian dan kesakitan
• Ablasio Retina Perinatal
• Nekrosis Hati
• Gagal jantung hingga syok dan kematian
PEMERIKSAAN
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN LABORATORIUM RADIOLOGI

• Pemeriksaan darah lengkap • Ultrasonografi


dengan hapusan darah • Ditemukan retardasi
ditemukan penurunan pertumbuhan janin Intrauterus.
Hemoglobin dan peningkatan • Pernafasan intrauterus lambat
Hematokrit • Dan volume cairan ketuban
sedikit
PENATALAKSANANAN

 Istirahat ditempat tidur berbaring/tidur miring


 Pemberian Luminal 1-2 x 30mg/hari bila tidak bisa tidur
 Diet cukup protein,rendah lemak dan garam,rendah karbohidrat
 Bila TD tidak turun bisa di rawat dan diberi obat anti Hipertensi
 Bila rawat Inap menetap/kehamilan memburuk dapat di akhiri pada usia kehamilan 37 minggu
 Persalinan dalam PER dapat dilakukan seperti atau dengan bantuan ekstraksi
ASUHAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN

 Identitas umum ibu


 Data Riwayat Kesehatan :
1. Riwayat Kesehatan dahulu
2. Riwayat Kesehatan sekarang
3. Riwayat Kesehatan Keluarga (kemungkinan mempunyai Riwayat Preeklamsi dan eklamsi dalam
Keluarga)
4. Riwayat Perkawinan (Biasanya terjadi pada Wanita yang menikah dibawah usia 20 th atau
diatas 35thn)
5. Riwayat Khusus Obstetrik Ginekologi
ASUHAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN
lanjutan...

 Adakah Riwayat kehamilan/Persalinan/Abortus sebelumnya (dinyatakan dengan kode


GxPxAx,Gravida/para/Aburtus)
 Berapa jumlah anak hidup dan ada tidaknya masalah-masalah pada kehamilan/Persalinan
sebelumnya seperti Prematuritas,Cacat bawaan,Kematian Janin,Pendarahan dan sebagainya.
 Penolong Persalinan terdahulu, Cara persalinan, Penyembuhan luka persalinan, Keadaan bayi
saat baru lahir, dan berat badan lahir
 jika masih ingat,Riwayat menarche,siklus haid,ada/tidak nyeri haid atau gangguan haid
lainnya,Riwayat penyakit keadaan janin.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Perubahan perfusi jaringan /organ menurun berhubungan dengan hipertensi


2. Resiko tinggi mengalami cidera janin yang berhubungan dengan tidak adekuatnya perfusi darah ke
plasenta
3. Kelebihan volume cairan intestinal yang berhubungan dengan penurunan tekanan Osmotik dan
perubahan permeabilitas pembuluh darah
4. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan HCL meningkat dan
peristaltic turun
5. Gangguan rasa nyaman (Nyeri) Berhubungan dengan kontraksi uterus dan pembekuan jalan lahir
INTERVENSI
 Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan penurunan cardiac
output (COP)
 Tujuan : Tidak terjadi gangguan perfusi jaringan serebral.
 Kriteria hasil : tekanan sistol dan diastole dalam batas normal,dan tidak
mengalami nyeri kepala
 Intervensi :
1. Observasi tanda-tanda vital
2. Rasional : Untuk mengetahui tingkat kegawatan pasien
INTERVENSI
lanjutan...
 Resiko cedera pada janin yang berhubungan dengan tidak adekuatnya perfusi
darah ke planseta
 Tujuan : Agar cedera tidak terjadi pada janin
 Intervensi : Pantau tekanan darah ibu
 Rasional : Dengan memantau tekanan darah pada ibu dapat diketahui keadaan
aliran darah ke Plasenta seperti tekanan darah tinggi, aliran darah keplasenta
berkurang,sehingga suplai darah kejanin berkurang.
INTERVENSI
lanjutan...
 Kelebihan volume cairan intestinal yang berhubungan dengan penurunan tekanan osmotic perubahan
permeabilitas pembuluh darah
 Tujuan : Volume cairan Kembali seimbang
 Pantau dan catat intake dan output cairan setiap hari.
 Rasional : Dengan memantau intake dan output diharapkan dapat diketauhui adanya keseimbangan
cairan dan dapat diketahui keadaan dan kerusakan glomerulus.
 Pantau tanda-tanda vital dan catat waktu pengisian kapiler.
 Rasional : Dengan memantau tanda-tanda vital dan pengisian kapiler dapat dijadikan pedoman untuk
penggantian cairan atau menilai respon dari kardiovaskuler.
INTERVENSI
lanjutan...
 Pantau berat badan ibu
 Rasional : dengan memantau berat badan ibu dapat diketahui indikator yang tepat untuk
menentukan keseimbangan cairan.
 Observasi keadaan edema.
 Rasional : Keadaan edema merupakan Indikator keadaan cairan dalam Tubuh.
 Kolaborasi dengan ahli gizi tentang pemberian diet rendah garam.
 Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, berhubungan dengan mual dan
muntah
 Tujuan : Kebutuhan nutrisi yang kurang dapat teratasi .
 Kreteria hasil : Kadar HB Dan HT dalam batas normal dan berat badan terkontrol
INTERVENSI
lanjutan...
 Intervensi:
 Kaji asupan makanan yang dikonsumsi pasien terhadap kebutuhan pasien
 Rasional : dengan mengkaji asupan makanan terhadap pasien dapat diketahui jumlah makanan yang dikonsumsi
sehingga dapat ditetapkan intervensi selanjutnya.
 Monitor mual dan muntah
 Rasional : Mual dan muntah merupakan indikator pasien tidak nafsu makan
 Anjurkan pasien mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan tinggi protein.
 Rasional : Makanan yang tinggi kalori dibutuhan untuk sumber energi, sedangan makanan yang tinggi protein berfungsi
untuk mengganti sel-sel yang telah rusak.
 Hindari makanan yang merangsang seperti lemak.
 Rasional : Makanan yang merangsang dapat menimbulkan peristaltik dan dengan meningkatkan peristaltik usus dan
lambung akan menyebabkan nafsu makan berkurang.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai