Anda di halaman 1dari 50

Pertumbuhan dan Perkembangan Janin

dalam Kandungan
on: 21 March 2014In: Asuhan Kebidanan I

Pertumbuhan dan perkembangan janin dimulai sejak terjadinya konsepsi. Kehamilan akan
berlangsung selama 280 hari atau 10 bulan atau 40 minggu terhitung dari hari pertama haid
terakhir. Perubahan-perubahan dan organogenesis terjadi pada berbagai periode kehamilan.

Pertumbuhan hasil konsepsi dibedakan menjadi 3 tahapan penting yaitu: tingkat ovum (telur)
umur 0-2 minggu' dimana hasil konsepsi belum tampak terbentuk dalam pertumbuhan( embrio
(mudigah) antara umur 3-) minggu dan sudah tampak rancangan bentuk alat-alat tubuh( janin
(fetus) di atas usia ) minggu dan sudah berbentuk manusia.

Perubahan-perubahan dan organogenesis pada periode kehamilan.

Bulan ke-0
*perma membuahi ovum' membelah' masuk di uterus dan menempel pada hari ke-11
+ambar 1. Zigot

Minggu ke-4 / Bulan ke-1


-agian tubuh embrio yang pertama muncul akan menjadi tulang belakang' otak' dan saraf tulang
belakang. /antung' sirkulasi darah dan pencernaan juga sudah terbentuk.

+ambar 2. /anin 4 minggu

Minggu ke-8 / Bulan ke-2


Panjang janin 2)0 mm. /antung mulai memompa darah. Raut muka dan bagian utama otak dapat
terlihat. Terbentuk telinga' tulang dan otot di bawah kulit yang tipis.
+ambar 3. /anin 8 minggu

Minggu ke-12 / Bulan ke-3


Panjang janin 3-9 cm. Tinggi rahim di atas simpisis (tulang kemaluan). 5mbrio menjadi janin.
6enyut jantung terlihat pada 7*+. Mulai ada gerakan. *udah ada pusat tulang' kuku' ginjal
mulai memproduksi urin.

+ambar 4. /anin 12 minggu

Minggu ke-16 / Bulan ke-4


Panjang janin 10-13 cm. -erat janin 100 gram. Tinggi rahim setengah atas simpisis 8 pubis.
*istem muskuloskeletal sudah matang' sistem saraf mulai melakukan kontrol. Pembuluh darah
berkembang cepat. Tangan janin dapat menggenggam. Kaki menendang aktif. Pankreas
memproduksi insulin. Kelamin luar sudah dapat ditentukan jenisnya.
+ambar ). /anin 19 minggu

Minggu ke-20 / Bulan ke-5


Panjang janin 18-23 cm. -erat janin 300 gram. Tinggi rahim setinggi pusat. Verniks melindungi
tubuh. Lanugo menutupi tubuh dan menjaga minyak pada kulit. Terbentuk alis' bulu mata' dan
rambut. /anin membuat jadwal teratur tidur' menelan dan menendang.

+ambar 9. /anin 20
minggu

Minggu ke-24 / Bulan ke-6


Panjang janin 28-34 cm. -erat rahim 900 gram. Tinggi rahim di atas pusat. Kerangka
berkembang cepat. -erkembangnya sistem pernafasan.
+ambar 3. /anin 24 minggu

Minggu ke-28 / Bulan ke-7


Panjang janin 3)-38 cm. -erat rahim 1000 gram. Tinggi rahim antara pertengahan pusat 8
prosessus xifodeus. /anin bisa bernafas' menelan dan mengatur suhu. Terbentuk surfaktan
dalam paru-paru. Mata mulai membuka dan menutup. -entuk janin dua pertiga bentuk saat lahir.

+ambar 8. /anin 28
minggu

Minggu ke-32 / Bulan ke-8


Panjang janin 42') cm. -erat rahim 1300 gram. Tinggi rahim dua pertiga di atas pusat. *impanan
lemak berkembang di bawah kulit. /anin mulai menyimpan <at besi' kalsium dan fosfor. Kulit
merah dan gerak aktif.
+ambar 9. /anin 32 minggu

Minggu ke-36 / Bulan ke-9


Panjang janin 49 cm. -erat rahim 2)00 gram. Tinggi rahim setinggi prosessus xifodeus. Kulit
penuh lemak' organ sudah sempurna.

+ambar 10. /anin 39 minggu

Minggu ke-40 / Bulan ke-10


Panjang janin )0 cm. -erat rahim 3000 gram. Tinggi rahim dua jari bawah prossesus xifodeus.
Kepala janin masuk PAP (pintu atas panggul)' kuku panjang' testis telah turun. Kulit halus
hampir tidak ada lanugo.
+ambar 11. /anin 40 minggu

Daftar Pustaka
6epkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Cetakan Ke III.
/akarta.
Kusmiyati' >. 2010. Perawatan Ibu Hamil.
Hamil Cetakan ke VI. >ogyakarta: Fitramaya.
Mochtar' R. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi-Obstetri Patologi. Edisi 2. /akarta: 5+C
@eil' W.R. 2001. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. /akarta: 6ian Rakyat.
*almah' dkk. 2009. Asuhan Kebidanan Antenatal. /akarta: 5+C.
*ulistyawati' A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. /akarta: *alemba Medika
PERKEMBANGAN BAYI

Perkembangan dalam pengertian sempit biasa disebut sebagai proses pematangan fungsi-fungsi
yang non fisik. Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya Psikologi Perkembangan'
mengungkapkan bahwa istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang
terjadi sebagai akibat dari proses pematangan dan pengalaman. *eperti yang dikatakan Van Den
Daille' perkembangan berarti perubahan secara kualitatif. Ini berarti bahwa perkembangan bukan
sekedar penambahan beberapa centimeter pada badan seseorang atau peningkatan kemampuan
seseorang' melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks.

Menurut Dr. Kartini Kartono dalam bukunya Psikologi Perkembangan perkembangan


diartikan sebagai psiko-fisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik
pada anak' ditunjang oleh factor-faktor lingkungan dan proses belajar dalam passage waktu
tertentu menuju kedewasaan. Perkembangan dapat diartikan pula sebagai proses transmisi dari
konstitusi psiko-fisik yang hereditter dirangsang oleh aktorfaktor lingkungan yang
menguntungkan dalam perwujudan proses aktif menjadi kontinu.

Perkembangan menurut Muhibin Syah' merupakan rentetan perubahan jasmani dan rohani
(psiko-psikis) manusia yang menuju kearah yang lebih sempurna.
Pengertian janin dalam Kamus -esar -ahasa Indonesia adalah bakal bayi. yang masih dalam
kandungan ibu. >ang penulis maksudkan adalah dimulainya dari pertemuan sel sperma dan dari
orang tua laki-laki dan sel ovum dari orang-tua perempuan dari tahap <igot' embrio hingga fetus.

Perkembangan janin dalam kandungan dapat diartikan sebagai segala fenomena atau gejala
perkembangan janin dalam kandungan sebagai akibat dari atau produk dari kerjasama dan
pengaruh timbal balik antara potensialitas herediter (warisan sejak lahir)' sifat bawaan dari kedua
orang tua yang terdapat dalam gen (pembawa sifat keturunan) dengan faktor-faktor lingkungan.

Istilah

• Masa subur adalah sel telur matang dan siap untuk dibuahi. Masa subur berkaitan erat
dengan menstruasi dan siklus menstruasi. Menstruasi merupakan pertanda masa
reproduktif pada kehidupan seorang wanita yang dimulai dari menarke sampai terjadinya
menopause

• *iklus menstruasi dihitung dari hari pertama haid sampai tepat satu hari pertama haid

bwualnaintabyerainkgutmnyeam. i*liikkilusiskmluesn2s8truha sri. berkisar antara 21-40

hari hanya sekitar 10-1) persen

• *etiap bulan' setelah hari ke-) dari siklus menstruasi' endometrium mulai tumbuh dan
menebal sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan.

Lanjutan istilah

• *ekitar hari ke-14' terjadi pelepasan telur dari ovarium (ovulasi) . *el telur ini masuk
dalam salah satu saluran falopian dan jika pada saat ini terdapat sperma yang masuk
maka terjadilah pembuahan. /ika terjadi pembuahan sel telur yang telah dibuahi tersebut
akan masuk kedalam rahim dan mulai tumbuh menjadi janin.

• Pada sekitar hari ke-28' jika tidak terjadi pembuahan' maka endometrium akan meluruh
dan terjadilah siklus menstruasi berikutnya' Menstruasi bisa berlangsung selama 3-) hari'
kadang hingga 3 hari. Proses pertumbuhan dan penebalan endometrium kemudian
dimulai lagi pada siklus berikutnya.
Perkembangan Janin Dalam Kandungan
Pada pertengahan siklus haid' sel telur masak dan masuk ke rahim (3 8 3 hari).

Pembuahan terjadi bila sel telur bertemu sperma dan masuk melalui dinding telur. Pada
detik ini terjadi sel benih dan sel telur melepaskan masing-masing 23 kromosom yang saling melebur
dan membentuk bakal anak. Kromosom tersebut mengandung gene yang
membawa faktor2 keturunan.

• Periode pranatal berlangsung 280 hari (40 minggu) dihitung mulai hari pertama
menstruasi terakhir.

• 7rutan perkembangan -B kepala' mata' tubuh' tangan' kaki' alat kelamin : Cephalocaudal
dan ProCimodistal
Proses Konsepsi
1. Periode Germinal

• -erlangsung dua minggu setelah fertilisasi

• Proses: penciptaan <igot -B pemecahan sel -B melekatnya <igot ke dinding kandungan

• *eminggu setelah konsepsi: <igot terdiri 100 8 1)0 sel.

• Pemisahan sel terjadi setelah lapisan dalam (blastocyst) dan lapisan luar (trophoblast)
terbentuk. *el-sel ini menyediakan gi<i dan dukungan bagi embrio.

• Implantation (melekatnya <igot ke dinding kandungan) berlangsung sekitar 10 hari


setelah konsepsi.

2. Periode Embrionic

• -erlangsung dari 2 8 8 minggu setelah konsepsi


5mbrio terbentuk dari:
O 5ndoderm: lapisan bagian dalam sel yang akan berkembang menjadi sistem
pencernaan dan pernafasan

O Mesoderm: lapisan tengah yang akan berkembang menjadi sistem peredaran'


tulang' otot' sistem pembuangan kotoran badan' sistem reproduksi

O 5ctoderm: lapisan paling luar sel yang akan berkembang menjadi sistem
syaraf' penerima sensor (telinga' hidung' mata) dan bagian kulit (rambut dan
kuku)

3. Periode Fetal

-erlangsung dari 2 8 3 bulan setelah pembuahan

Tiga bulansetelahpembuahan:panjang3inci'berat1ons' janinmulai aktif


menggerakkan bagian-bagian tubuhnya' sudah dapat diidentifikasi jenis kelaminnya.

Akhir bulan ke 4: panjang )') inci' berat 4 ons' percepatan pertumbuhan ada pada bagian
bawah.

Akhir bulan ke ): panjang 10 -12 inci' berat 0') 8 1 pon. *truktur kulit terbentuk' janin
semakin aktif.

Akhir bulan ke 9: panjang 14 inci' berat naik 0') 8 1 pon lagi. Mata dan kelopak mata
terbentuk' reflek menggenggam' pernafasan belum beraturan.

• Akhir bulan ke 3: panjang 14 8 13 inci berat 2') 8 3 pon.


-ulan ke 8 dan ke 9: bayi Amerika berat 3 8 3') pon dan panjang 20 inci. /aringan lemak
berkembang dan berbagai sistem organ berfungsi' misalnya jantung' ginjal.
PROGRAM STUDI S1
KEPERAWATAN STIKES HANG
TUAH SURABAYA
TAHUN AJARAN 2015-2016

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perkembangan manusia pada tahap embrio terjadi di dalam rahim (uterus) selama masa
kehamilan. Masa kehamilan terjadi karena pembuahan yaitu pertemuan antara sel telur dan sel
sperma yang menyebabkan kehamilan dan membentuk zigot. Zigot (yang masih 1 sel) akan
membelah secara berkali-kali secara mitosis dan membentuk morula (membelah menjadi 2 sel,4

sel,8 sel,dst..) dan blastula (sel berbentuk bola). Pada tahap blastula, embrio akan masuk ke
dalam rahim dan menempel pada dinding rahim (proses implantasi). Setelah menempel pada
dinding rahim, embrio akan mengalami pembentukan organ-organ tubuh.
Dalam demografi, istilah tingkat kelahiran atau crude birth rate (CBR) dari suatu populasi
adalah jumlah kelahiran per 1.000 orang tiap tahun. Secara matematika, angka ini bisa dihitung
dengan rumus CBR = n/((p)(1000)); dimana n adalah jumlah kelahiran pada tahun tersebut dan p
adalah jumlah populasi saat penghitungan. Hasil penghitungan ini digabungkan dengan tingkat
kematian untuk menghasilkan angka tingkat pertumbuhan penduduk alami (alami maksudnya
tidak melibatkan angka perpindahan penduduk (migrasi). Indikator lain untuk mengukur tingkat
kehamilan yang sering dipakai: tingkat kehamilan total - rata-rata jumlah anak yang terlahir bagi
tiap wanita dalam hidupnya. Secara umum, tingkat kehamilan total adalah indikator yang lebih
baik untuk tingkat kehamilan daripada CBR, karena tidak terpengaruh oleh distribusi usia dari
populasi. Tingkat kehamilan cenderung lebih tinggi di negara yang ekonominya kurang
berkembang dan lebih rendah di negara yang pertumbuhan ekonominya tinggi.
Kehamilan terjadi melalui beberapa aspek diantaranya: Ovum, yakni suatu sel dengan
diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari
oleh zona pellusida oleh kromosom radiata. Spermatozoa, berbentuk seperti kecebong, terdiri
dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan
bagian tengah
dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat. Konsepsi' suatu peristiwa
penyatuan antara sperma dan ovum di tuba fallopi. @idasi' masuknya atau tertanamnya hasil
konsepsi ke dalam endometrium. Plasentasi' alat yang sangat penting bagi janin yang berguna
untuk pertukarann <at antara ibu dan anaknya dan sebaliknya. Kehamilan dibagi menjadi 3
triwulan : triwulan I antara 0-12 minggu' triwulan II antara 12-28 minggu' triwulan III antara
28- 40 minggu.
6ari penjelasan diatas maka penulis akan membahas tentang bagaimana proses
kehamilan dan apa saja yang terjadi pada saat masa kehamilan itu terjadi baik yang terjadi
pada ibu maupun yang terjadi pada janin itu sendiri sampai partus mencakup fisiologi
pertumbuhan dan perkembangan bayi.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 -agaimana pertumbunhan dan perkembangan janin dan embrio?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan 7mum
Mendeskriksikan bagaimana pertumbuhan dan perkembangan janin dan embrio.
1.3.2 Tujuan Khusus
Mendeskripsikan fisiologi pertumbuhan dan perkembangan janin dan embrio.

1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat -agi Pembaca
6apat mengerti dan memahami fisiologi kehamilan dan fisiologi pertumbuhan serta
perkembangan janin dan embrio agar dapat lebih menjaga kehamilannya sehingga
meminimalkan adanya risiko kejadian yang tidak diinginkan.
1.4.2 Manfaat -agi Peneliti
6apat menjadikan sebagai salah satu bahan acuan atau literatur dalam pemenuhan ilmu
pengetahuan guna mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan dan pengadaan dalam
kegiatan penelitian terkait.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Kehamilan
2.1.1 Definisi Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai

fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum, dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Dihitung dari saat fertilisasi sampai kelahiran bayi, kehamilan normal biasanya berlangsung
dalam waktu 40 minggu. Usia kehamilan tersebut dibagi menjadi 3 trimester yang masing-
masing berlangsung dalam beberapa minggu. Trimester 1 selama 12 minggu, trimester 2
selama 15 minggu (minggu ke-13 sampai minggu ke-27), dan trimester 3 selama 13 minggu
(minggu ke- 28 sampai minggu ke-40).

2.1.2 Proses Kehamilan


Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari:

1. Ovulasi.

2. Migrasi spermatozoa dan ovum.

3. Konsepsi dan pertumbuhan zigot.

4. Nidasi (implantasi) pada uterus.

5. Pembentukan plasenta .

6. Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.

2.1.3 Tanda dan Gejala Kehamilan


1. Bukti Presumtif (Tidak Pasti)
a. Gejalanya :
1) Mual dengan atau tanpa muntah.
2) Gangguan berkemih.
3) Fatigue atau rasa mudah lelah.
4) Persepsi adanya gerakan janin.
b. Tanda :
1) Terhentinya menstruasi.
2) Perubahan pada payudara.
3) Perubahan warna mukosa vagina.
4) Meningkatnya pigmentasi kulit dan timbulnya striae pada abdomen.
2. Bukti Kemungkinan Kehamilan
a. Pembesaran abdomen.
b. Perubahan bentuk, ukuran, dan konsistensi uterus.
c. Perubahan anatomis pada serviks.
d. Kontraksi *raxton Hicks.
e. *allotement.
f. Kontur fisik janin.
g. Adanya gonadotropin korionik di urin atau serum.

3. Tanda Positif Kehamilan


a. Identifikasi kerja jantung janin yang terpisah dan tersendiri dari kerja jantung ibu.
b. Persepsi gerakan janin aktif oleh pemeriksa.
c. Pengenalan mudigah dan janin setiap saat selama kehamilan dengan U*G atau pengenalan
janin yang lebih tua secara radiografis pada paruh kedua kehamilan.

2.1.4 Fisiologi Kehamilan


Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh genitalia wanita mengalami perubahan yang
mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.
Plasenta dalam perkembangannya mengeluarkan hormone somatomatropin, estrogen, dan
progesteron yang menyebabkan perubahan pada:
1. *istem Reproduksi
a. Trisemester I
Terdapat tanda +hadwick, yaitu perubahan warna pada vulva, vagina dan serviks menjadi
lebih merah agak kebiruanEkeunguan. pF vulva dan vagina mengalami peningkatan dari 4
menjadi 6,5 yang membuat wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina. Tanda Goodell
yaitu perubahan konsistensi serviks menjadi lebih lunak dan kenyal.
Pembesaran dan penebalan uterus disebabkan adanya peningkatan vaskularisasi dan
dilatasi pembuluh darah, hyperplasia & hipertropi otot, dan perkembangan desidua. Dinding-
dinding otot menjadi kuat dan elastis, fundus pada serviks mudah fleksi disebut tanda Mc
Donald. Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur bebek dan pada kehamilan 12
minggu kira- kira sebesar telur angsa. Pada minggu-minggu pertama, terjadi hipertrofi pada
istmus uteri membuat istmus menjadi panjang dan lebih lunak yang disebut tanda Hegar. Sejak
trimester satu kehamilan, uterus juga mengalami kontraksi yang tidak teratur dan umumnya
tidak nyeri.2
Proses ovulasi pada ovarium akan terhenti selama kehamilan. Pematangan folikel baru
juga ditunda. Tetapi pada awal kehamilan, masih terdapat satu corpus luteum graνidarum yang
menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-
7 minggu, kemudian mengecil setelah plasenta terbentuk.1
b. Trisemester II
Hormon estrogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi hipervaskularisasi

mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah alat genetalia membesar. Peningkatan sensivitas ini


dapat meningkatkan keinginan dan bangkitan seksual, khususnya selama trimester dua
kehamilan. Peningkatan kongesti yang berat ditambah relaksasi dinding pembuluh darah dan
uterus dapat menyebabkan timbulnya edema dan varises vulva. Edema dan varises ini
biasanya membaik selama periode pasca partum.
Pada akhir minggu ke 12 uterus yang terus mengalami pembesaran tidak lagi cukup
tertampung dalam rongga pelvis sehingga uterus akan naik ke rongga abdomen. Pada
trimester kedua ini, kontraksi uterus dapat dideteksi dengan pemeriksaan bimanual. Kontraksi
yang tidak teratur dan biasanya tidak nyeri ini dikenal sebagai kontraksi *raxton Hicks, muncul
tiba-tiba secara sporadik dengan intensitas antara 5-25 mmHg.1 Pada usia kehamilan 16
minggu, plasenta mulai terbentuk dan menggantikan fungsi corpus luteum graνidarum.
c. Trisemester III
Dinding vagina mengalami banyak perubahan sebagai persiapan untuk persalinan yang
seringnya melibatkan peregangan vagina. Ketebalan mukosa bertambah, jaringan ikat
mengendor,dan sel otot polos mengalami hipertrofi. Juga terjadi peningkatan volume sekresi
vagina yang berwarna keputihan dan lebih kental.
Pada minggu-minggu akhir kehamilan, prostaglandin mempengaruhi penurunan konsentrasi

serabut kolagen pada serviks. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu
persalinan. Istsmus uteri akan berkembang menjadi segmen bawah uterus pada trimester akhir.
Otot-otot uterus bagian atas akan berkontraksi sehingga segmen bawah uterus akan melebar
dan menipis, hal itu terjadi pada masa-masa akhir kehamilan menjelang persalinan. Batas
antara segmen atas yang tebal dan segmen bawah yang tipis disebut lingkaran retraksi
fisiologis.
2. Sistem Integumen
a. Trisemester
Diketahui bahwa terjadi peningkatan suatu hormon perangsang melanosit sejak akhir
bulan kedua kehamilan sampai aterm yang menyebabkan timbulnya pigmentasi pada kulit.
Linea nigra adalah pigmentasi berwarna hitam kecoklatan yang muncul pada garis tengah kulit
abdomen. Bercak kecoklatan kadang muncul di daerah wajah dan leher membentuk kloasma
atau melasma graνidarum (topeng kehamilan). Aksentuasi pigmen juga muncul pada areola dan
kulit genital. Pigmentasi ini biasanya akan menghilang atau berkurang setelah melahirkan.
Angioma atau spider naeνi berupa bintik-bintik penonjolan kecil dan merah pada kulit

wajah, leher, dada atas, dan lengan. Kondisi ini sering disebut sebagai neνus angioma atau
teleangiektasis. Eritema palmaris terkadang juga dapat ditemukan. Kedua kondisi ini
kemungkinan disebabkan oleh hiperestrogenemia kehamilan.
b. Trisemster II
Peningkatan melanocyte stimulating hormone (MSH) pada masa ini menyebabkan
perubahan cadangan melanin pada daerah epidermal dan dermal.
c. Trisemester III
Pada bulan-bulan akhir kehamilan umumnya dapat muncul garis-garis kemerahan, kusam
pada kulit dinding abdomen dan kadang kadang juga muncul pada daerah payudara dan
paha. Perubahan warna tersebut sering disebut sebagai striae gaνidarum. Pada wanita
multipara, selain striae kemerahan itu seringkali ditemukan garis garis mengkilat keperakan
yang merupakan sikatrik dari striae kehamilan sebelumnya.
3. Sistem Metabolik
a. Trisemester I
Terjadi pertambahan berat badan selama kehamilan yang sebagian besar diakibatkan oleh
uterus dan isinya payudara, dan peningkatan volume darah serta cairan ekstraseluler. Sebagian
kecil pertambahan berat badan terebut diakibatkan oleh perubahan metabolik yang menyebabkan
pertambahan air selular dan penumpukan lemak serta protein baru, yang disebut cadangan
ibu. Pada awal kehamilan, terjadi peningkatan berat badan ibu kurang lebih 1 kg.
b. Trisemester II
Kenaikan berat badan ibu terus bertambah terutama oleh karena perkembangan janin
dalam uterus.
c. Trisemester III
Pertambahan berat badan ibu pada masa ini dapat mencapai 2 kali lipat bahkan lebih dari
berat badan pada awal kehamilan. Pitting edema dapat timbul pada pergelangan kaki dan
tungkai bawah akibat akumulasi cairan tubuh ibu. Akumulasi cairan ini juga disebabkan oleh
peningkatan tekanan vena di bagian yang lebih rendah dari uterus akibat oklusi parsial vena
kava. Penurunan tekanan osmotik koloid interstisial juga cenderung menimbulkan edema pada
akhir kehamilan.
4. Sistem Imun Hematologi

a. Trisemester I
Volume darah ibu meningkat secara nyata selama kehamilan. Konsentrasi hemoglobin dan
hematokrit sedikit menurun sejak trimester awal kehamilan. Sedangkan konsentrasi dan
kebutuhan zat besi selama kehamilan juga cenderung meningkat untuk mencukupi kebutuhan
janin.
b. Trisemester II
Peningkatan volume darah disebabkan oleh meningkatnya plasma dan eritrosit. Terjadi
hiperplasia eritroid sedang dalam sumsum tulang dan peningkatan ringan pada hitung retikulosit.
Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kadar eritropoetin plasma ibu setelah usia gestasi 20
minggu, sesuai dengan saat produksi eritrosit paling tinggi.
c. Trisemester III
Konsentrasi hematokrit dan hemoglobin yang sedikit menurun selama kehamilan
menyebabkan viskositas darah menurun pula. Perlu diperhatikan kadar hemoglobin ibu terutama
pada masa akhir kehamilan, bila konsentrasi Hb  11,0 gEdl, hal itu dianggap abnormal dan
biasanya disebabkan oleh defisiensi besi.
5. Sistem Pernapasan
a. Trisemester I
Kesadaran untuk mengambil nafas sering meningkat pada awal kehamilan yang mungkin
diinterpretasikan sebagai dispneu. Hal itu sering mengesankan adanya kelainan paru atau
jantung padahal sebenarnya tidak ada apa-apa. Peningkatan usaha nafas selama kehamilan
kemungkinan diinduksi terutama oleh progesteron dan sisanya oleh estrogen. Usaha nafas
yang meningkat tersebut mengakibatkan PCO2 atau tekanan karbokdioksida berkurang.
b. Trisemester II
Selama kehamilan, sirkumferensia thorax akan bertambah kurang lebih 6 cm dan
diafragma akan naik kurang lebih 4 cm karena penekanan uterus pada rongga abdomen. Pada
kehamilan lanjut, volume tidal, volume ventilasi per menit, dan pengambilan oksigen per
menit akan bertambah secara signifikan.
c. Trisemester III
Pergerakan difragma semakin terbatas seiring pertambahan ukuran uterus dalam rongga
abdomen. Setelah minggu ke 30, peningkatan volume tidal, volume ventilasi per menit, dan

pengambilan oksigen per menit akan mencapai puncaknya pada minggu ke 37. Wanita hamil
akan bernafas lebih dalam sehingga memungkinkan pencampuran gas meningkat dan
konsumsi oksigen meningkat 20%. Diperkirakan efek ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi
progesteron.
6. Sistem Kardiovaskuler
a. Trisemester I
Perubahan terpenting pada fungsi jantung terjadi pada 8 minggu pertama kehamilan. Pada
awal minggu kelima curah jantung mengalami peningkatan yang merupakan fungsi dari
penurunan resistensi vaskuler sistemik serta peningkatan frekuensi denyut jantung. Preload
meningkat sebagai akibat bertambahnya volume plasma yang terjadi pada minggu ke 10-20.
b. Trisemester II
Sejak pertengahan kehamilan, pembesaran uterus akan menekan vena cava inferior dan
aorta bawah saat ibu berada pada posisi terlentang. Hal itu akan berdampak pada pengurangan
darah balik vena ke jantung hingga terjadi penurunan preload dan cardiac output yang
kemudian dapat menyebabkan hipotensi arterial.
c. Trisemester III
Selama trimester terakhir, kelanjutan penekanan aorta pada pembesaran uterus juga akan
mengurangi aliran darah utero plasenta ke ginjal. Pada posisi terlentang ini akan membuat
fungsi ginjal menurun jika dibandingkan dengan posisi miring.
7. Sistem Urinaria
a. Trisemester I
Pada bulan-bulan awal kehamilan, vesika urinaria tertekan oleh uterus sehingga sering
timbul keinginan berkemih. Hal itu menghilang seiring usia kehamilan karena uterus yang
telah membesar keluar dari rongga pelvis dan naik ke abdomen. Ukuran ginjal sedikit
bertambah besar selama kehamilan. Laju filtrasi glomerulus (GFR) dan aliran plasma ginjal
(RPF) meningkat pada awal kehamilan.
b. Trisemester II
Uterus yang membesar mulai keluar dari rongga pelvis sehingga penekanan pada vesica
urinaria pun berkurang. Selain itu, adanya peningkatan vaskularisasi dari vesica urinaria
menyebabkan mukosanya hiperemia dan menjadi mudah berdarah bila terluka.
c. Trisemester III
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul menyebabkan
penekanan uterus pada vesica urinaria. Keluhan sering berkemih pun dapat muncul kembali.
Selain itu, terjadi peningkatan sirkulasi darah di ginjal yang kemudian berpengaruh pada
peningkatan laju filtrasi glomerulus dan renal plasma flow sehingga timbul gejala poliuria. Pada
ekskresi akan dijumpai kadar asam amino dan vitamin yang larut air lebih banyak.
8. Sistem Pencernaan
a. Trisemester I
Timbulnya rasa tidak enak di ulu hati disebabkan karena perubahan posisi lambung dan
aliran asam lambung ke esophagus bagian bawah. Produksi asam lambung menurun. Sering
terjadi nausea dan muntah karena pengaruh human +horionic Gonadotropin (HCG), tonus otot-
otot traktus digestivus juga berkurang. Saliva atau pengeluaran air liur berlebihan dari biasa.
Pada beberapa wanita ditemukan adanya ngidam makanan yang mungkin berkaitan dengan
persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual.
b. Trisemester II
Seiring dengan pembesaran uterus, lambung dan usus akan tergeser. Demikian juga
dengan organ lain seperti appendiks yang akan bergeser ke arah atas dan lateral. Perubahan
lainnya akan lebih bermakna pada kehamilan trimester 3.
c. Trisemester III
Perubahan yang paling nyata adalah adanya penurunan motilitas otot polos pada organ
digestif dan penurunan sekresi asam lambung. Akibatnya, tonus sphincter esofagus bagian
bawah menurun dan dapat menyebabkan refluks dari lambung ke esofagus sehingga
menimbulkan keluhan seperti heartburn. Penurunan motilitas usus juga memungkinkan
penyerapan nutrisi lebih banyak, tetapi dapat muncul juga keluhan seperti konstipasi.
Sedangkan mual dapat terjadi akibat penurunan asam lambung.
9. Sistem Persarafan
a. Trisemester I
Wanita hamil sering melaporkan adanya masalah pemusatan perhatian, konsentrasi dan

memori selama kehamilan dan masa nifas awal. Namun, penelitian yang sistematis tentang
memori pada kehamilan tidak terbatas dan seringkali bersifat anekdot.
b. Trisemester II
Sejak awal usia gestasi 12 minggu, dan terus berlanjut hingga 2 bulan pertama
pascapartum, wanita mengalami kesulitan untuk mulai tidur, sering terbangun, jam tidur
malam yang lebih sedikit serta efisiensi tidur yang berkurang.
c. Trisemester III
Penelitian Keenan dkk (1978) menemukan adanya penurunan memori terkait kehamilan
yang terbatas pada trimester tiga.12 Penurunan ini disebabkan oleh depresi, kecemasan,
kurang tidur atau perubahan fisik lain yang dikaitkan dengan kehamilan. Penurunan memori
yang diketahui hanyalah sementara dan cepat pulih setelah kelahiran.
10. Sistem Muskuloskeletal
a. Trisemester I
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada musuloskeletal. Akibat peningkatan
kadar hormone estrogen dan progesterone, terjadi relaksasi dari jaringan ikat, kartilago dan
ligament juga meningkatkan jumlah cairan synovial. Bersamaan dua keadaan tersebut
meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas persendian. Keseimbangan kadar kalsium selama
kehamilan biasanya normal apabila asupan nutrisinya khususnya produk terpenuhi.
b. Trisemester II
Tidak seperti pada trimester 1, selama trimester 2 ini mobilitas persendian sedikit
berkurang. Hal ini dipicu oleh peningkatan retensi cairan pada connectiνe tissue, terutama di
daerah siku dan pergelangan tangan.
c. Trisemester III
Akibar pembesaran uterus ke posisi anterior, umumnya wanita hamil memiliki bentuk
punggung cenderung lordosis. Sendi sacroiliaca, sacrococcigis, dan pubis akan meningkat
mobilitasnya diperkirakan karena pengaruh hormonal. Mobilitas tersebut dapat
mengakibatkan perubahan sikap pada wanita hamil dan menimbulkan perasaan tidak nyaman
pada bagian bawah punggung.
11. Sistem Endokrin
Perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan terutama meliputi perubahan
konsentrasi hormon seks yaitu progesteron dan estrogen. Pada awal kehamilan, terjadi

peningkatan hormon hCG dari sel-sel trofoblas. Juga terdapat perubahan dari korpus luteum
menjadi korpus luteum gravidarum yang memproduksi estrogen dan progesteron.
Pada pertengahan trimester satu, produksi hCG menurun, fungsi korpus luteum
gravidarum untuk menghasilkan estrogen dan progesteron pun digantikan oleh plasenta. Pada
trimester dua dan tiga, produksi estrogen dan progesteron terus megalami peningkatan hingga
mencapai puncaknya pada akhir trimester tiga. Kadar puncak progesteron dapat gEhari. µgEhari
dan estrogen

20µmencapai 400

Estrogen dan progesteron memiliki peran penting yang mempengaruhi sistem organ

termasuk rongga mulut. Reseptor bagi estrogen dan progesteron dapat ditemukan pada
jaringan periodontal. Maka dari itu, ketidakseimbangan hormonal juga dapat berperan dalam
patogenesis
penyakit periodontal. Peningkatan hormon seks steroid dapat mempengaruhi vaskularisasi
gingiva, mikrobiota subgingiva, sel spesifik periodontal, dan sistem imun lokal selama
kehamilan. Beberapa perubahan klinis dan mikrobiologis pada jaringan periodontal:
a. Peningkatan kerentanan terjadinya gingivitis dan peningkatan kedalaman saku periodontal.
b. Peningkatan kerentanan terjadinya infeksi.
c. Penurunan kemotaksis neutrofil dan penekanan produksi antibodi.
d. Peningkatan sejumlah patogen periodontal (khususnya Porphyromonas gingiνalis).
e. Peningkatan sintesis PGE2.
12. Perubahan Payudara
a. Trisemester I
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomamotropin, estrogen dan
progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan ASI. Vena-vena di bawah kulit juga akan lebih
terlihat. Areola mammae akan bertambah besar pula dan kehitaman. Kelenjar sebasea dari
areola akan membesar dan cenderung menonjol keluar dinamakan tuberkel Montgomery.
b. Trisemester II
Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat keluar cairan kental kekuning-
kuningan yang disebut Kolustrum. Kolustrum ini berasal dari asinus yang mulai
bersekresi.selama trimester dua.12 Pertumbuhan kelenjar mammae membuat ukuran payudara
meningkat secara progresif. Bila pertambahan ukuran tersebut sangat besar, dapat timbul stria
stria seperti pada abdomen. Walaupun perkembangan kelenjar mammae secara fungsional
lengkap pada pertengahan masa hamil, tetapi laktasi terlambat sampai kadar estrogen
menurun, yakni setelah janin dan plasenta lahir.
c. Trisemester III
Pembentukan lobules dan alveoli memproduksi dan mensekresi cairan yang kental
kekuningan yang disebut Kolostrum.13 Pada trimester 3 aliran darah di dalamnya lambat dan
payudara menjadi semakin besar.

2.2 Pertumbuhan dan Perkembangan Janin dan Embrio


2.2.1 Pertumbuhan Janin
1. Pertumbuhan Janin Normal

Pertumbuhan janin manusia ditandai dengan pola-pola sekuensial pertumbuhan,


diferensiasi, dan maturasi jaringan sera organ yang ditentukan oleh kemampuan substrat oleh
ibu, transfer substrat melalui plasenta, dan potensi pertumbuhan janin yang dikendalinkan oleh
genom (Cuningham dkk, 2005).
Pertumbuhan janin dibagi menjadi tiga fase pertumbuhan sel yang berurutan (Lin dan
Forgas, 1998). Fase awal hiperplasia terjadi selama 16 minggu pertama dan ditandai oleh
peningkatan jumlah sel secara cepat. Fase kedua, yang berlangsung sampai minggu ke-32,
meliputi hiperplasia dan hipertropi sel. Setelah usia gestasi 32 minggu, pertumbuhan janin
berlangsung melalui hipertrofi sel dan pada fase inilah sebagian besar deposisi lemak dan
glikogen terjadi. Laju pertumbuhan janin yang setara selama tiga fase pertumbuhan sel ini
adalah
dari 5 gEhari pada usia 15 minggu, 15-20 gEhari pada minggu ke-24, dan 30-35 gEhari pada usia
gestasi 34 minggu (Cuningham dkk, 2005).
Meskipun telah banyak faktor yang diduga terlibat pada proses pertumbuhan janin,
mekanisme selular dan molekular sebenarnya untuk pertumbuhan janin yang abnormal tidak
diketahui dengan jelas. Pada kehidupan awal janin penentu utama pertumbuhan adalah genom
janin tersebut, tetapi pada kehamilan lanjut, pengaruh lingkungan, gizi, dan hormonal menjadi
semakin penting.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Janin
Faktor keturunan atau bawaan menentukan cepat pertumbuhan, bentuk janin,
diferensiasi dan fungsi organ-organ yang dibentuk. Akan tetapi makanan yang disalurkan oleh
ibunya melalui plasenta (ari-ari) mempuyai peranan yang sangat penting untuk menunjang potensi
keturunan ini (Pudjiadi, 1990). Gizi ibu yang kurang atau buruk pada waktu konsepsi atau
sedang hamil muda dapat menyebabkan kematian atau cacat janin. Diferensiasi terjadi pada
trimester pertama hidupnya janin, hingga kekurangan zat tertentu yang sangat dibutuhkan dalam
proses diferensiasi dapat menyebabkan tidak terbentuknya suatu organ dengan sempurna, atau
tidak dapat berlangsungnya kehidupan janin tersebut. Pertumbuhan cepat terjadi terutama
pada trimester terakhir kehamilan ibu. Maka kekurangan makanan dalam periode tersebut
dapat menghambat pertumbuhannya, hingga bayi dilahirkan dengan berat dan panjang yang
kurang daripada seharusnya.

2.2.2 Perkembangan Janin


Perkembangan janin sejak fertilisasi sampai aterm melalui beberapa tahap. Zigot BB
blastomer BB morula BB blastula BB grastula BB embrioblast BB fetus.

Gambar 1
Setelah fertilisasi dan terbentuk zigot, zigot masih berada di dalam ampula karena ada
kontriksi antara ampula dan kanal oviduk sisanya. Hal tersebut terjadi dalam tiga hingga
emapt hari pertama. Selama berada dalam ampula, zigot terus melakukan pembelahan sel secara
mitosis mebnetuk morula. Sementara itu peningkatan progesteron yang dihasilkan korpus
luteum menstimulasi pelepasan glikogen dari endometrium ke lumen saluran reproduksi
sebagrai sumber energi awal embrio. Nutrisi yang terkandung dalam sitoplasma ovum hanya
cukupuntuk
sehari. Konsentrasi nutrisi yang disekresikan lebih banyak di ampula daripada di lumen uterina.
Setelah empat hari kadar progesteron telah cukup untuk merelaksasikan oviduk sehingga
morula bisa menuju uteri melalui gerakan peristaltik dan aktivitas silia. Keterlambatan zigot
untuk sampai pada uteri ini sangat penting agar lumen uteri sudah mengakumulasikan nutrisi
yang cukup untuk mendukung implantasi embrio. Jika tiba terlalu awal, morula bisa mati.
Implantasi baru terjadi pada hari ke tujuh. Sebelum itu, zigot masih bebas dalam rongga
uteri selama tiga hingga empat hari sambil melanjutkan pembelahan. Apabila endometrium
sudah cocok untuk implantasi, morula telah turun ke uterus dan terus berproliferasi serta
berdiferensiasi menjadi blastokis yang dapat berimplantasi. Blastokis merupakan bola
berongga berlapis tunggal yang dikelilingi oleh 50 sel. Di dalamnya terdapat massa padat sel
bersama dalam satu sisi. Massa padat tersebut merupakan inner cell mass yang aan
berkembang menjadi fetus. Bagian lain berperan dalam menyokong kehidupan embrio yang
sedang berkembang di
dalam uterus.
Lapisan terluar blastokis, tropoblas melakukan implantasi yang mana nanti akan
berkembang menjadi plasenta bagian fetus. Setelah siap berimplantasi permukaan blastokis
menjadi lengket. Sementara endometrium telah siap dan menjadi lebih adesif dengan
peningkatan cell adhesion molecules (CAMs).
Saat berkontak dengan endometrium, sel tropoblas melepaskan enzim pencerna protein
yang memungkinkan sel sel tropoblas melakukan penetrasi ke dalam endometrium. Selain
membuat lubang yang penting untuk implantasi, pemecahan dinding endometrium yang kaya
nutrisi juga penting untuk sumber bahan bakaar dan bahan baku metabolisme. Selanjutnya,
membran plasma tropoblas berdegenerasi membentuk sinsitium yang multinukleat yang nantinya
menjadi plasenta bagian fetal.
Jaringan endometrium yang mengalami modifikasi pada tempat implantasi disebut desidua.
Melalui respon terhadap cairan kimia yang dilepaskan oleh blastokis, sel endometrium
mensekresikan prostaglandin secara lokal menyebabkan peningkatan vaskularisasi, edema dan
peningkatan penyimpanan nutrisi. Saat implantasi selesai, seluruh blastokis terbeanm ke dalam
endometrium san del tropoblas terus mencerna sel desidua disekitarnya untuk menyediakan
energi bagi embrio sampai plasenta terbentuk.

Berikut perkembanan janin sesuai rentang minggu:


1. Minggu Ke-1
Pembuahan terjadi di bagian luar saluran telur, ketika sebuah sel sperma menembus kulit (zona
pellusida) sel telur menembus kulit. Ekor sel sperma tersangkut di luar telur dan terlepas,
sehingga kepala sel mani dapat bergerak bebas di dalam sel telur. Bagian dari kepala sperma

disebut inti dan mengandung benang-benang informasi yang diperlukan untuk membentuk
manusia baru. Ini adalah langkah pertama pembentukan manusia baru yang mempunyai sifat

gabungan antara ayah dan ibu. Dalam waktu 8-24 jam dimulai pembelahan segmentasi Pada hari ke 4 blastula

berimplantasi (tahap menggali). Minggu Ke-2


2. Tahapan pada minggu kedua adalah dimulainya implantasi Pada hari ke 8 setengah blastula
tertanam di endometrium Pada hari ke 9 : blastokista semakin terbenam dan ditutupi oleh bekuan

fibrin, sinsitiotropoblas berubah menjadi kubahEcekungan yang akan menyatu dengan pembuluh
darah Ibu da berisi darah Ibu, dengan ukuran sebesar kepala peniti Pada hari ke 11 dan 12 selesai

mengadakan implantasi dalam stroma, sudah terjadi sirkulasi uteroplasenter


3. Minggu Ke-3
Pada minggu ini embrio sudah terbentuk seperti:
a. Rongga amnion.
b. Kantung kuning telur utama. Amnion.
c. Kantung kuning telur primer. Lempeng embrionik.
d. Badan penghubung amnion. Minggu Ke-4
e. Kini bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (HCG) sehingga apabila
f.
4.

melakukan test kehamilan, hasilnya positif. Pada tahap ini terjadi pembentukan: Migrasi selsel dari lapisan prim
a. Lempeng saraf. Otak.
b. Lekuk saraf.
c. Kelenjar thyroid mulai berkembang. Badan penghubung.
d. Minggu Ke-5
e.
Pada minggu ini, panjang janin sekitar 1,27 mm. Sistem saraf pusat, otot, dan tulang mulai
f.
5.

dibentuk. Begitu pula dengan kerangka. Selain itu terbentuk juga :


a. Jantung mulai berdetak.
b. Fusi lapisan saraf.
c. Munculnya mata dan telinga.
d. Bakal tungkai bagian atas.
e. Otak bagian depan.
f. Lengkung brachial.
g. Tulang telinga
6. Minggu Ke-6
Ukuran embrio rata-rata 2-4mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf
sepanjang punggung bayi talah menutup. Meski belum bisa mendengar, jantung bayi mulai
berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernapasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil
yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak. Rongga matanya sudah

terbentuk. Kepalanya seperti kepala reptilia dan mempunyai ekor. Minggu Ke-7
7. Akhir minggu ke tujuh, panjangnya sekitar 5-23 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji

kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil.
Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang

terdapat di dalam paru-paru. Terjadi pula : Pertemuan rongga mulut dan hidung.
a. Telinga. Mata.
b. Lempeng kaki.
c. Bibir dan hidung terbentuk.
d.
e.
f. Jari-jari tangan mulai terbentuk.
8. Minggu Ke-8
Saat ini janin sudah mulai memperlihatkan bentuknya sebagai manusia. Panjangnya 2,5 cm.
Kepala besar dibandingkan tubuhnya. Mata dan telinga mulai terbentuk. Mata tertutup kelopak mata, dantetap

kecil dan tumit yang mengarah keluar. Tungkai bagian atas memanjang dan menekuk pada
bagian siku. Saat ini semua organ utama dari tubuh sudah terbentuk, jantung berdetak dengan

kuat,darahberedarmelaluipembuluh-pembuluhnya,pencernaanaktif danginjalmulai
berfungsi. Dahi membesar, genetalia eksterna belum menunjukan jenis kelamin tapi sudah mulai

berdeferensiasi san anus sudah terbentuk. Satu-satunya perubahan dalam organ sejak saat ini
adalah bertambahnya ukuran dan kecanggihan fungsi-fungsi tubuh sang bayi.

9. Minggu Ke-9
Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya 4 gram. Pada minggu ini telinga bagian
luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai

tampak. Ia mulai bergerak walaupun tidak bisa merasakannya. Dengan Dopler, bisa didengar

detak jantungnya.
10. Minggu Ke-10
Pada minggu ini mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang mencapai 32-43 mm
dengan berat 7 gram. Wajah mulai menunjukan raut muka, letak telinga masih lebih rendah dari

posisi normal. Alat kelamin eksternal mulai terbentu Perempuan (klitoris, labia mayor, labia
minor) laki-laki (Glan penis, skrotum). Sudah mnunjukan karakteristik perempuan atau laki-laki

tapi belum terbentuk sempurna. Pertumbuhan sel otak meningkat dengan cepat, hapir 250.000 sel
saraf baru diproduksi setiap menit sehingga proporsi kepala lebih besar daripada tubuh. Tulang

sudah menggantikan kartilago. Diafragma memisahkan jantung dan paru-paru dari perut. Otot
leher terbentuk.

11. Minggu Ke-11


Jari-jari kecil bayi sedang bertumbuh dengan kukunya, selaput pelangi mata janin juga sedang
berkembang. Folikel-folikel rambut dan gigi sudah terbentuk. Bayi sudah dapat menelan cairan
amnion dan mengeluarkan kembali (kencing).
12. Minggu Ke-12
Panjang janin sekitar 6,5 cm dan beratnya 18 gram. Kepala bayi menjadi lebiih bulat dan wajah
telah terbentuk sepenuhnya. Jari-jari tangan dan jaki terbentuk dan kuku mulai tunbuh. Janin
mulai menggerak-gerakan tungkai dan lengannya.uri mulai tumbuh sekitar 6 kali berat janin. Minggu Ke-13
13. Minggu ke 13 Panjang janin sekitar 7,5 cm dengan trakea, paru-paru, pankreas, dan usus

berkembang ke fungsi terakhir. Pita suara mulai terbentuk dan tunas gigi muncul dengan 20 gigi
bayi. Pada minggu ini jari tangan, telapak kaki mulai terlihat.
14. Minggu Ke-14
Pada minggu ini organ seks bayi dapat dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Denyut
jantung bayi berdetak kuat 2x lebih cepat dari Ibu. Janin sudahdapat memberi respon terhadap

dunia luar rahim Ibu, janin mungkin akan bergerak bila perut diusap tapi Ibu mungkin belum dapat merasak
15. Minggu Ke-15
Bayi sudah mulai dapat mendengarkan Ibu, mendengarkan denyut jantung Ibu, suara perut Ibu,
juga suara Ibu. Sekarang janin sudah mulai mempunyai rambut di kepalanya, juga bulu mata dan
alis. Ukurannya sekarang 114 gram dengan panjang 15 cm. Minggu Ke-16
16. Otot janin sudah berkembang dan menjadi kuat. Gerakannya semakin aktif. Mulai menghisap ibu

jarinya, menguap, meregangkan tubuhnya, sudah menelan kencing dan cengukan. Pada minggu
ini jika sinar terang diletakkan diperut janin akan mengerakkan tangan dan matanya.

17. Minggu Ke-17


Masih banyak ruang dalam rahim, bayi akan bergerak merasakan sekitarnya. Kulit janin
berkembang dan transparan. Terlihat merah sebab pembuluh darah masih terlihat jelas. Minggu Ke-18
18. Sekarang janin sudah dapat mendengarkan suara daluat tubuh Ibu, janina akan bergerak atau

melompat ketika mendengarkan suara keras. Otot bayi sudah dapat berkontraksi dan relaks, byi
sudah dapat mendengar atau meninju. Bergerak sangat aktif, dalam minggu ini mungkin Ibu

sudah dapat merasakan gerakan putarannya untuk pertama kali. Pergerakan janin lebih kuat dan
dinding uterus yang lebih tipis menghasilkan pengalaman quickening pada Ibu.
19. Minggu Ke-19
Pada minggu ini panjang janin sekitar 16,5 cm dengan berat 226 gram. Tubuh janin diselimuti
vernik caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Pada minggu ini sistem

saraf semakin sempurna, yakni dengan diproduksinya cairan serebrosspinalis yang mestinya
bersirkulasi di otak dan saraf tulang belakang tanpa hambatan.
20. Minggu Ke-20
Otot janin semakin kuat tiap minggu. Jika Ibu masih belum bisa merasak gerakannya, Ibu akan merasakannya

karena terasa seperti letupan gelembung-gelembung didalam. Bayi akan bergerak sekitar 200 kali
sehari, tapi Ibu akan merasakan sedikit dari semua gerakan.

21. Minggu Ke-21


Panjangnya sekitar 28 cm. Ibu akan merasakan lebih banyak gerakan karena bayi makin aktif. Minggu Ke-22
22.
Bayi akan sadar akan lingkungannya dan bayi akam merasa tenang ketika mendengarkan suara

dan sentuhan diperut. Tubuh bayi mulai memproduksi sel darah putih. Ini penting untuk bayi
dalam melawan penyakit dan infeksi.
23. Minggu Ke-23
Panjangnya sekitar 23 cm. Sekarang ukuran kepalanya sudah sesuai dengan tubuhnya. Saat ini
janin terlihat sama seperti akan lahir nanti tapi lebih kecil dan kurus saat ini. Ibu dapat
mendengarkan detak jantung janin dengan stetoskop. Pertumbuhan otak sangat cepat. Minggu Ke-24
24. Pendengaran janin sudah terbentuk sempurna. Janin akan bergerak dengan suara musik dari luar.

Janin membentuk pola kapan saat tidur dan kapan saat bangun, Ibu akan merasakan dengan suatu
saat janin akan bergerak terus, dan saat lain tidak. Pertumbuhan uri menjadi lambat, sementara

sang janin meningkat. Pertumbuhan rambut terlihat jelas, seluruh tubuh janin dilapisi dengan
lanugo yak ni rambut halus, alis, bulu mata dan rambut kepala mulai muncul. Ukuran kepala

lebih besar dibanding begian tubuh yang lain dan kulit berkerut, bening dan kemerahan memberi
penampilan tua pada janin, yang juga kurus dan tidak berlemak. Darah kapiler dam mioglobin
merah pada otot terlihat melalui kulit. Pada janin bakal gigi permanen telah muncul, janin masih
memiliki ruang dalam uterus, berubah posisi, dapat melakukan gerakan seperti menghisap dan menangis, ta

sumber energi, produsi panas dan pengaturan panas pada janin uang baru lahir juga mulai
terbentuk. Berat badan kurang lebih 1,25 pon.

25. Minggu Ke-25


Janin mulai berlatih bernapas dengan menghirup dan mneghembuskan cairan amnion, yang mana
kadang membuat bayi cegukan dan Ibu akan dapat merasakannya juga. Lemak sudah tersimpan
dan kontur mulai membulat, namun janin masih terlihat kurus dan masih tampak tua dan
berkerut. Penambahan berat badan membuat tubuh lebih proporsional pada akhir bulan.
26. Minggu Ke-26
Janin sudah mempunyai lemak dibawah kulit, yang akan membantu mengontrol suhu
tubuhnya pada saat lahir. Wajah dan tubuhnya secara umum akan telihat janin saat lahir.
Panjangnya sekitar 28-32 cm dengan berat sekitar 680 gram. Surfaktan sudah dihasilkan.
Rambut kepala semakin panjang, gerakan menghisap lebih kuat, kuku mulai terlihat.

27. Minggu Ke-27


Matanya sudah terbuka dan melihat sekelilingnya untuk pertama kalinya. Janin terlihat sepertu
bernapas tetapi sebenarnya janin mengambil air bukan udara. Ini merupaka latihan yang baik
untuk paru-parunya. Minggu Ke-28
28. Pada janin laki-laki testis akan turun ke kantung skrotum. Jaringan otak berkembang. Sekarang

janin dapat bermimpi. Sekarang rahim mencapai 4 jari di atas tali pusat Ibu. Panjangnya sekitar
38 cm dan beratnya mencapai 1000 gram.
29. Minggu Ke-29
/anin saat ini mempersiapkan diri seperti posisi lahir dengan kepala kearah bawah. /aringan
lemak terus terbentuk. Pada pemeriksaan luarEpalpasi mulai teraba kepala bokong jelas. Minggu Ke-30
Kepala janin sekarang sudah proporsional dengan tubuhnya. Ibu mengalami tekanan di bagian
30.

diafragma dan perut. *ekarang bobot janin sekitar 1300 gram dan panjangnya 40 cm. *impanan

lemak mulai memperhalus kerutan. Tubuh janin mulai terisi lemak dan tidak tapmpak terlalu
kurus. Vernik caseosa tebal menutupi seluruh tubuh janin' rambut kepala terus bertumbuh dan
lanugo benyak sekali kecuali wajah' kuku jari mulai tumbuh mencapai ujungnya' janin memiliki

kendali terhadap gerak pernapasan dan mata terbuka dan reflek cahaya terhadap pupil muncul
pada akhir bulan. 7kuran kepala bokong 28 cm.

31. Minggu Ke-31


/anin makin bertumbuh besar' maka ruangan rahim menjadi lebih sedikit' janin akan berkurang
pergerakannya. /anin kemungkinan dalam posisi melengkung dengan badan dengkul dilipat' dagu di dadanyadan tangan

Kulit janin sudah halus dan tubuhnya montok. Apabila terbangun matanya terbuka dan ia dapat

32. mMeimngbgeudaKkea-n32ant ara terang dan gelap.


Janin berada dalam posisi kepala di bawah sampai nanti lahir. Janin akan tetap menendang,
gerakan rata-rata sehari meningkat 375 perhari, tapi anda tidak akan merasakn semuanya. 10

gerakan sehari sudah normal. Panjang janin sekitar 43 cm dan beratnya mencapai sekitar 1800
gram. Paru-paru berkembang dan dapat mendukung kehidupannya.

33. Minggu Ke-33


Ibu akan makin merasakan gerakan janin karena mengisi hampir seluruh ruang rahim. Gerakan
menjadi aktig suatu waktu yang membuat Ibu tidak nyaman, terutama ketika kakinya dibawah

tulang rusuk Ibu. Janin memiliki seluruh rambutnya pada minggu ini. Minggu Ke-34
34. Pertumbuhan terutama pada otak dalam minggu ini. Semua sistem tubuh sudah terbentuk

sempurna, walaupun paru-paru masih tetap belum matang. Janin memberi respon terhadap suara
yang familiar.
35. Minggu Ke-35
Janin terus menambah cadangan lemak bawah kulit kepalanya. Kepala janin sudah mulai
memasuki panggul.
36. Minggu Ke-36
Panjang janin mencapai 46 cm, berat 2500 gram. Janin menambah berat badan cukup banyak, 700 gram. Hal ini disebabk

minggu ini janin sudah mempunyai ukuran dan kematangan yang siap untuk lahir. Jika janin
lahir pada minggu ini janin lahir prematur tetapi akan baik saja. Pada bulan terakhir kehamilan

ini janin akan mendapat antibody dari Ibunya seperti campak. Minggu Ke-37
37. Janin akan terus berlatih untuk menggerakkan paru-parunya, karena janin akan bernafas setelah

dilahirkan. Jika posisi kepala janin dibawah maka kemungkinan kepala sudah memasuki panggul
Ibu.
38. Minggu Ke-38
Reflek janin sudah terkoordinasi, janin sudah dapat mengedipkan mata, menggerakkan kepala,
memegang, dan merespon suara, sentuhan, dan cahaya. Janin sudah dapat membedakan antara
terang dan gelap.
39. Minggu Ke-39-40
Sekarang kehamilan telah mencapai periode penuh. Panjang janin sekitar 50 cm dan berat

mencapai 3300 gram. Bayi laki-laki sekitar 100 gram lebih berat dari bayi perempuan. Bulan ini
merupakan sentuhan akhir yang penting. Pertubuhan dan perkembangan utuh telah tercalpai
janin bulat sempurnal, dada dan kelenjar payudara menonjol, perkembangan jenis kelamin

sempurna. Lanugo menghilang hampir diseluruh tubuh, kuku mengeras dan warna kulit
bervariasi tanpa menghiraukan ras. Tali pusat telah melakukan tugasnya dengan sempurna

panjang normal 50-65 cm. Panjang kepala bokong 36 cm. Berat badan tergantung pada sejumlah

variabel, rata-rata 7,5 pon.

2.2.3 Fisiologi Janin


1. Sistem Kardiovascular
Jantung mulai berdenyut pada usia 4-5 minggu. Volume darah fetoplasental saat aterm adalah
120ml/kg (jumlah sekitar 420 ml)
2. Darah Janin
Lokasi hematopoiesis berubah sejalan dengan usia gestasi. Hb darah janin meningkat sampai
tingkat dewasa sebanyak 15 g/dl pada pertengahan kehamilandan meningkat 168 g/dl pada saat
aterm. Hematokrit janin rata- rata 50%.
3. Sistem Respirasi
Pergerakan dada janin dapat dideteksi pada usia 11 minggu. Kemampuan janin untuk menghirup

cairan amnion kedalam paru pada usia 16-22 minggu tampaknya penting bagi perkembangan
paru normal. Hipoplasia paru mungkin terjadi jika gerakan ini tidak ada.
4. Sistem Gastrointestinal
Intestinum tenue mampu melakukan peristaltik pada usia 11 minggu, pada usia 16 minggu bayi
sudah dapat menelan. Hati janin menyerap obat dengan cepat tetapi memetabolismenya fengan
lambat karena jalur hepatik untuk detoksifikasi obat berjalan dengan lambat sampai akhir masa

janin. Trimester akhir, hati menyimpan sejumlah besar glikogen dan jalur en<im bertanggung
jawab atas sintesis glukosa matang.
5. Sistem urogenital
Pengeluaran urin janin dimulai di masa awal kehamilan ,dan urin janin merupakan cairan utama
amnion, terutama setelah usia 16 minggu. Fungsi ginjal berjalan dengan lambat.
6. Sistem Saraf
Perkembangan saraf terus berlanjut sepanjang kehamilan. Perkembangan saraf memerlukan
stimulasi hormon tiroid yang normal. Janin mampu mempresepsikan suara pada usia 24-26
minggu.
7. Sistem Imun
IgG pada janin hampir seluruhnya berasal dari ibu. Transport IgG ini diperantai oleh reseptor
dari ibu ke janin dimulai pada minggu ke 16, tetapi sejumlah besar IgG diperoleh dalam 4
minggu terakhir.
8. Sistem 5ndokrin
Gksitosin maupun vasopresin di skeresi oleh neurohipofisis janin pada usia 10-12 minggu.
Tiroid janin mulai berkerja pada usia 12 minggu. Hormon tiroid janin dari ibu sangat sedikit.

2.2.4 Perilaku Janin dalam Uterus


Sejalan dengan kemajuan kehamilan, janin menjadi mampu melakukan perilaku yang
semakin kompleks, yang dapat dideteksi di dalam uterus dengan menggunakan teknik sonografi.
Pada minggu kedelapan, pergerakan batang tubuh dapat di amati ( ekstremitas mulai bergerak
satu minggu kemudian. Ceguka atau (simultus) adalah kejadian la<im yang dapat disadari ibu
pada kesekitar minggu ke Sembilan. Pada minggu kesebelas, ada pergerakan dada janin, dan
segera sesudah itu, janin menjadi mampu menggerakan cairan amnion untuk masuk dan keluar
saluran pernafasan- Npernapasan” janin intrauterin. Janin sebenarnya menelan cairan amnion
dan, karena papil mengacak sudah terbentuk, iya benar-benar dapat bereaksi terhadap <at yang
dimasukan kedalam cairan amnion, yang ditelan oleh janin saat berusia tujuh bulan. Telinga
dalam dan telinga tengah terbentuk dengan baik pada pertengahan kehamilan, dan janin mampu
bereaksi terhadap suara yang mengejutkan dengan pergerakan aktif saat berusia 24 minggu.
1. Sirkulasi janin
Sirkulasi janin berada dari aliran darah ekstrauterin dalam beberapa hal. Janin menerima oksigen

dan mengekresikan karbondioksida melalui plasenta karena paru-parunya tidak berfungsi


sebagai organ pertukaran gas di dalam uterus. Sirkulasi janin berisi beberapa pembuluh darah
khusus
[“jalan pintas (bypases) “atau “jalan memutar (ditorus) “ ] yang memintas darah di sekeliling
paru, dengan hanya sejumlah kecil darah yang bersikulasi ke paru untuk memberikan nutrisi.
Aliran darah teroksigenasi naik ke tali pusat melalui vena umbilikalis dan melewati vena cava
inferior; pada perjalanan menuju vena cava inferior, sebgai darah yang teroksigenasi mengalir
menuju hati, tetapi banyak di antaranya melalui struktur janin yang khusus, duktus venosus,
yang menghubungkan vena umbilikalis dan vena cava inferior. Hati besar secara proporsional
pada bayi baru lahur karena hati menerima suplai darah yang baru di fitalisasi secara langsung
dari vena umbikalis. Aliran darah dalam sirkulasi umbilical di perkirakan sekitar 125 ml/kg
berat badan atau sekitar 500ml/menit. Pada rata-rata janin cukup bulan (scott ete al. ,1994).
Dari vena cava inferior, darah mengalir ke dalam atrium kanan dan secara langsung menuju
atrium kiri melalui struktur janin yang khusus, faromen ovale. Darah kemudian mengalir ke
ventrikel kiri dan keluar ke aorta. Darah yang bersikulasi ke tangan dan kepala kembali melalui
vena cafa superior ke atrium kanan lagi, tetapi tidak melalui foramen ovale seperti sebelumnya,
aliran darah dibelokkan ke bawah menuju fentrikel kanan dan melalui arteri pulmonalis.
Sebgian aliran darah menuju paru-paru (tujuan hanya untuk nutrisi), tetapi sebgaian besar
menuju aorta

desenden melalui duktus arteriosus.


Darah di aorta, dengan pengecualian darah yang menuju kepala dan ekstremitas atas, mengalir ke
bawah untuk menyuplai batang tubuh dan ekstremitas bawah. Sebagian besar darah ini
menemukan jalan melalui arteri iliaka iterna, arteri hipogastrika dan kembali melalui arteri
umbilikalis ke plasenta, tempat darah kembali teroksigenasi; namun, sejumlah kecil darah
kembali melewati vena cafa asenden untuk bercampur dengan darah segar dari vena umbilicalis
dan kembali memutar ke seluruh tubuh.
2. Perubahan sirkulasi saat lahir
Sirkulasi janin diatur sehingga aliran darah ke plasenta melalui arteri umbilikalis dan kembali
melalui vena umbilikalis menjadi mungkin sampai pada saat kelahiran, tetapi sirkulasi tersebut
terhenti seluruhnya waktu bayi bernapas dan mulai mengambil oksigen secara langsung dari
paru-parunya sendiri. Selama kehidupan intrauterin, sirkulasi darah melalui paru adalah untuk
memberi nutrisi ke paru dan bukan untuk tujuan untuk mendapatkan oksigen.
Dalam transisi kekehidupan ekstra utrein, alur sirkulasi bayi baru lahir menjadi dapat di

bandingkan dengan alur sirkulasi pada individu dewasa. Darah vena bersikulasi dari dua vena
cava ke atrium kanan jantung, ke ventrikel kanan, dan melalui arteri pulmonalis, ke paru-paru,
tempat darah tersebut melepaskan produk zat sisanya dan menerima suplai oksigen segar.
Setelah oksigennasi, darah arteri mengalir dari melalui paru-paru,melalui vena pulmonalis ke
atrium kiri, ke ventrikel kiri dan keluar melalui aorta; darah kemudian didistribusukan melalui
ke kapiler ke seluruh bagian tubuh dan akhirnya di kumpulkan sebagai darah vena pada vena
cava dan bersirkulasi kembali ke atrium kanan.
3. Alur sirkulasi setelah lahir
Perubahan utama pada sirkulasi saat lahir adalah, pertama, hilangnya sejumlah besar darah yang
mengalir melalu plasenta, yang diperkirakan menggandakan tahanan vascular sistemik saat lahir
(Guyton, 1991). Hal ini meningkatkan tekanan aorta dan tekanan di ventrikel kiri dan atrium
kiri. Kedua, tahanan vaskuler sangat menurun, akibat ekspansi paru. Perubahan ini mengubah
karakter darah dalam banyak pembuluh darah dan membuat banyak pembuluh darah ini menjadi
tidak berguna. Arteri umbilikalis di dalam tubuh bayi menjadi terisi oleh bekuan darah dan pada
akhirnya diubah menjadi korda fibrosa. Setelah oklusi pembuluh darah, vena umbilikalis di
dalam tubuh menjadi ligamentum teres hepatis. Sesudah tali pusat di ikat dan di potong,
sejumlah besar darah di kembalikan jantung dan paru-paru, yang berfungsi, menyebabkan

tekanan yang sama pada kedua atrium. Tekanan ini menyebabkan foramen ovale menutup.
Foramen ovale tetap tertutup dan akhirnya menghilang, dan duktus arteriosus dan duktus
venosus berkerut dan diubah menjadi korda fibrosa atau ligament dalam dua atau tiga bulan.
Penutupan seketika foramen ovale mengubah seluruh rangkaian aliran darah dan mengubah
sirkulasi janin menjadi sirkulasi tipe individu dewasa.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Seorang wanita disebut hamil jika sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma laki laki
(Fertilisasi). Hasil pembuahan akan menghasilkan zigot, yang lalu berkembang (dengan cara

pembelahan sel secara besar besaran) menjadi embrio. Pembuahan itu sendiri berlangsung setelah terjadinya hubung

hubungan seksual akan menghasilkan pembuahan.


Banyak perubahan fisik yang akan wanita alami selama trimester pertama (3 bulan
pertama kehamilan). Periode ini juga merupakan periode tumbuh kembang yang cepat bagi bayi.
Kehamilan biasanya berlangsung selama 40 minggu, mulai dari hari pertama periode terakhir menstruasi wanita

yang berarti bahwa itu mencakup duaminggu sebelum ovulasi dan konsepsi terjadi.
Trimester pertama berlangsung selama 12 minggu, yang kedua dari 13 sampai akhir 27
minggu, dan ketiga 28-40 minggu. Trimester pertama merupakan saat perubahan besar dalam
tubuh seorang wanita, dan akan mengalami perubahan dengan cara yang unik. Trimester pertama dapat membawa peningkatan e

dan emosional. Selama tubuh mengalami perubahan, wanita mungkin perlu membuat perubahan ke
rutinitas sehari-hari, seperti pergi ke tempat tidur lebih awal atau sering makan, makanan kecil.

7ntungnya, sebagian besar ketidaknyamanan tersebutakan hilang selama kehamilan berlangsung.


Dan sebagian perempuan bahkan mungkin tidak merasakan adanya ketidaknyamanan semua ini.

3.2 Saran
Dalam proses dan masa kehamilan tentunya diperlukan perhatian yang cukup intensif guna
memperlancar dan meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan,untuk itu ibu seharusnya lebih

menjaga dan mempertahankan asupan nutrisi pada saat masa kehamilan dan berusaha untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan baik untuk ibu ataupun janin.
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Lowdermik, Jensen. 2012. “*uku A/ar Keperawatan Maternitas Edisi 0”. Jakarta: 5GC.
Arif, (et.all). 2007. “Kapita Selekta Kedokteran 1ilid2 Edisi 3”. Jakarta : Media Aesculapius.

Griffin Koniak, Martin, Reeder. 2011. “4olume 2 Keperawatan Maternitas”. Jakarta: 5GC
Emosi Pada Saat Hamil dan Proses Melahirkan
Perubahan emosional terjadi selama kehamilan. Hormon dapat mempengaruhi
suasana hati dan karena kadarnya yang naik turun maka demikian juga suasana
hati anda. Oleh karena itu adalah hal yang normal bila anda merasa sedih,
menangis, panik, sedikit tidak yakin atau merasa senang luar biasa.
Perubahan ini harus dihadapi sekalipun agak membingungkan untuk sementara
waktu. Akan tetapi, apabila anda pernah mengalami depresi atau merasa sedih
atau marah lebih dari 3 minggu, temuilah dokter pribadi anda.
Dengan hadirnya janin di dalam rahim, maka hal itu akan mempengaruhi emosi
si ibu. Apabila pengaruh emosi ibu tidak didukung oleh lingkungan keluarga yang
harmonis ataupun lingkungan tempat tinggal yang kondusif, maka hal ini akan
mengakibatkan stres pada ibu hamil. Demikian diungkapkan Eko Handayani MPsi
dari bagian psikologi klinis anak Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Sebagai contoh, lanjut Eko, ibu hamil yang kurang waktu tidurnya akan
mempengaruhi kondisi kesehatan dan kebugaran tubuh. Karena waktu untuk
beristirahat pun berkurang. Dan apabila stres yang muncul mempengaruhi nafsu
makan ibu yang berkurang, akibatnya bisa berbahaya. Pasokan makanan bergi(i
yang dibutuhkan oleh ibu dan janin tentu berkurang pula. Karena pasokan
makanan bergi(i kurang, maka dikhawatirkan pertumbuhan janin akan
terganggu.
Secara psikologis, stres pada ibu hamil dapat dibagi dalam tiga tahapan,
sambung Eko. Tahap pertama adalah pada triwulan pertama, yaitu pada saat
usia kehamilan satu hingga tiga bulan. Dalam kurun waktu tersebut, biasanya
ibu belum terbiasa dengan keadaannya, di mana adanya perubahan hormon
yang mempengaruhi kejiwaan ibu, sehingga ibu sering merasa kesal atau sedih.
Selain itu, ibu hamil ada juga yang mengalami mual*mual dan morning sickness,
yang mengakibatkan stres dan gelisah.

Tahap kedua Dalam


enam bulan. saat triwulan kedua,tersebut,
kurun waktu yaitu pada saat usia
biasanya ibukehamilan empat
sudah merasa hingga
tenang,
karena telah terbiasanya dengan keadaannya. Di tahap ini, ibu hamil sudah
dapat melakukan aktivitas, termasuk aktivitas hubungan suami istri.
Selanjutnya pada tahap ketiga yakni trimester ketiga, stres pada ibu hamil akan
meningkat kembali. Hal itu dapat terjadi dikarenakan kondisi kehamilan semakin
membesar. Kondisi itu tidak jarang memunculkan masalah seperti posisi tidur
yang kurang nyaman dan mudah terserang rasa lelah. Dan semakin bertambah
dekatnya waktu persalinan pun akan membuat tingkat stres ibu semakin tinggi.
Perasaan cemas muncul bisa dikarenakan si ibu memikirkan proses melahirkan
serta kondisi bayi yang akan dilahirkan.
Untuk menghindari stres yang berkelanjutan selama masa kehamilan, sudah
selayaknya pasangan memberikan semangat dan perhatian kepada istri. Dengan
begitu, istri bisa kuat secara mental untuk menghadapi segala hal di masa
kehamilannya.
Tugas pasangan yang paling penting lainnya adalah membina hubungan baik
dengan pasangan. Karena dengan membina hubungan yang baik, maka istri
dapat mengkonsultasikannya setiap saat dan setiap masalah yang dialaminya
dalam menghadapi kesulitan*kesulitan yang dihadapinya selama masa

kehamilan.
Saat hamil merupakan saat sensitif bagi seorang wanita. +adi, sebisa mungkin
suami menciptakan suasana yang mendukung perasaan istri, misalnya mengajak
jalan*jalan ringan sambil ngobrol, bicara halus dan positif dan sebagainya. Ini
akan membuat istri merasa nyaman, selain juga semakin mempererat hubungan
suami*istri.
Menemani istri ke dokter untuk pemeriksaan kehamilan juga tak kalah penting.
Suami juga akan mendapat informasi, sehingga akan lebih siap menghadapi
kehamilan dan persalinan istrinya. Ada baiknya suami juga membaca literatur
tentang kehamilan dan bukan bersikap masa bodoh.
Suami akan belajar banyak tentang kehamilan istrinya. Istri juga akan merasa
lebih aman dan nyaman diperiksa bila ditemani suaminya,- ujar Dra Clara
Istiwidarum Kriswanto MA CP/C dari +agadnita Consulting.
Sebagai orang yang paling dekat, suami tentu dianggap paling tahu kebutuhan
istri. Saat hamil, seorang wanita mengalami perubahan, baik fisik maupun

mental. Suami
juga mungkin sebaiknya
berubah memahami
akibat perubahan
perubahan fisik tadi,ini. Kebiasaan*kebiasaan
sehingga istri
suami harus lebih
sabar, juga jangan terlalu cemas. Kecemasan akan terlihat dan dirasakan istri,
sehingga akan mempengaruhi kondisi emosi istri,- ujarnya.
Mungkin suami cemas dan bingung, apalagi jika kehamilan sang istri merupakan
pengalaman pertama. Tapi jangan sampai ini diperlihatkan. Sebaliknya, jangan
juga terlalu cuek. Mungkin maksud suami untuk menguatkan istri, tapi bisa jadi
istri akan mempersepsikan suami sebagai cuek, acuh tak acuh,- jelasnya.
Dalam hal perubahan fisik, kebanyakan calon ibu merasakan ia jadi makin
gemuk dan makin jelek. 1ah, image jelek ini kadang berubah jadi negatif,
sehingga membuatnya tak percaya diri. Di sini peran suami dibutuhkan. Mereka
harus maklum dan mau menambah pujian serta perhatian. Misalnya, dengan
mengatakan istri makin cantik. Tentu, jangan kelihatan dibuat*buat atau
berlebihan. Harus tulus, sehingga istri tidak merasa diledek. Cara ini akan
membuat istri merasa diperhatikan dan berkaitan dengan self image istri,-
katanya.
karena kehamilan ini kan secara sadar atas kemauan dari kedua pasangan.. yang
ingin mempunyai beberapa anak, jadi ya harus siap, dengan segala perubahan
istri pada saat hamil dan setelah melahirkan 2)

Anda mungkin juga menyukai