Anda di halaman 1dari 38

• Perubahan Fisik/psikologis

Pada ibu Hamil & Ante Natal Care Program

Kelompok 3
1. Cherry Amelia
2. Desinta Fitrianti
3. Dewi Fitria Sari
4. Fitri Ayu
5. Fuji Rohani
6. Fisca Ramadhany
7. Ryskha Desti Amanda

Dosen Pengampu :

Ns.Asmawati S.Kep .M.Kep


Pendahuluan

Proses kehamilan merupakan rantai yang berkesinambungan yang mencakup proses ovulasi
(pelepasan ovum), migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, implantasi (nidasi
pada uterus). pembentukan plasenta, serta tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. Dengan
adanya kehamilan, akan terjadi berbagai perubahan fisik dan psikologis.

Pada umumnya, dalam periode kehamilan akan terjadi perubahan kondisi fisik dan tanda-tanda
fisiologis mulai dari mual dan muntah-muntah, kepala pusing sampai timbulnya keluhan secara umum
seperti rasa panas dalam perut khususnya pada lambung (heartburn). Persoalannya adalah keluhan-
keluhan tersebut akan terus meningkat setiap berat janin bertambah.Penambahan berat janin
mengakibatkan posisi rahim dalam perut naik atau meninggi, kemudian rahim serta segala hal yang
termuat di dalamnya akan mendesak lambung.
Perubahan dan Adaptasi Fisiologi pada Ibu Hamil

Kehamilan merupakan waktu transisi yaitu kehidupan ebelum memiliki anak yang berada
dalam kandungan dan kehidupan setelah anak lahir. Secara umum emosi yang
dirasakan oleh ibu hamil cukup labil, ia dapat memiliki reaksi yang ekstrim dan suasana
hati yang cepat berubah. Ibu hamil menjadi sangat sensitif dan cenderung bereaksi
berlebihan.Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh sistem genetalia wanita
mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan
pertumbuhan janin dalam rahim. Plasenta dalam perkembangannya mengeluarkan
hormon somatomamotropin, estrogen, dan progesteron yang menyebabkan perubahan
pada bagian-bagian tubuh dibawah ini:
01
Uterus
Selama kehamilan, uterus berubah menjadi organ
muskular dengan dinding relatif tipis yang mampu
menampung janin, plasenta, dan cairan amnion.
Volume total isi uterus pada aterm adalah sekitar 5
liter. Meskipun dapat juga mencapai 20 liter atau
lebih. Pada akhir kehamilan, uterus telah mencapai
kapasitas yang 500 sampai 1000 kali lebih besar
daripada keadaan tidak hamil.
02
Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung
korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai
terbentuknya plasenta yang sempurna pada usia 16 minggu.
Kejadian ini tidak lepas dari kemampuan vili korealis yang
menegelurkan hormon korionik gonadotropin yang mirip dengan
hormon luteotropik hipofisis anterior (Manuaba, 2010).
03
Serviks
Serviks bertambah vaskularisasinya dan bertambah lunak
(soft) di sebut tanda goodell. Kelenjar endoservikal membesar
dan mengeluarkan banyak cairan mucus. Karena pertambahan
dan pelebaran pembuluh darah, warnannya menjadi lifit, dan
perubahan itu disebut tanda chadwick (Mochtar, 2012).
04
Vagina dan
perinium
Selama kehamilan, terjadi peningkatan vaskularitas dan hyperemia dikulit
dan otot perineum dan vulva, disertai pelunakan jaringan ikat dibawahnya.
Meningkatnya vaskularitas sangat mempengaruhi vagina dan menyebabkan
warnanya menjadi keunguan (tanda chadwick). Dinding vagina mengalami
perubahan mencolok sebagai persiapan untuk meregang saat persalinan dan
pelahiran. Sekresi serviks kedalam vagina selama kehamilan sangat
meningkat dan berupa cairan putih agak kental. pH cairan ini asam, berkisar
3,5 sampai 6. Hal ini disebabkan karena peningkatan produksi asam laktat dari
glikogen diepitel vagina oleh kerja lactobacillus acidophilu (FG et al., 2013).
05
Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudarannya menjadi

lebih lunak. Puting payudara akan lebih besar, kehitaman, dan tegak.
Setelah bulan pertama suatu cairan berwarna kekuningan yang disebut
kolostrum dapat keluar. Meskipun dapat dikeluarkan, air susu belum dapat
diproduksi karena hormon prolaktin masih ditekan oleh prolaktin inhibiting
hormone. Pada bulan yang sama areola akan lebih besar dan kehitaman.
Kelenjar montgomery, yaitu kelenjar sebasea dari areola, akan membesar
dan cenderung menonjol keluar (Prawirohardjo, 2009).
06
Sistem
pernapasan
Wanita hamil kadang kadang mengeluh sesak dan pendek
napas. Hal itu disebabkan oleh usus yang tertekan kearah
diafragma akibat pembesaran Rahim. Kapasitas vital paru
sedikit meningkat selama hamil. Seorang wanita hamil selalu
bernapas lebih dalam. Yang lebih menonjol adalah pernapasan
dada (thoracic breathing) (Mochtar, 2012).
07
Saluran
pencernaan
Perubahan yang nyata akan terjadi pada penurunan motilitas otot polos
pada traktus digestivus dan penurunan sekresi asam hidroklorit dan peptin
dilambung sehingga akan menimbulkan gejala berupa phyrosis (heartburn)
yang disebabkan oleh refluks asam lambung ke esofagus bahwa sebagai
akibat perubahan posisi lambung dan menurunnya tonus sfingter esofagus
bagian bawah. Mual terjadi akibat penurunan asam hidroklorid dan
penurunan motilitas, serta konstipasi sebagai akibat penurunan motilitas
usus besar (Prawirohardjo, 2009).
08
Sistem
Integumen
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh
Melanophore Stimulating Hormon (MSH) lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar
suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livide, atau alba, aerola
mamae, papilla mamae, linea nigra, chloasma gravidarum. Setelah persalinan
hiperpigmentasi akan menghilang. Menurut (Mochtar, 2011) pada daerah kulit tertentu,
terjadi hiperpigmentasi, yaitu:

1. Muka: disebut masker kehamilan (cholasma gravidarum).


2. Payudara: putting susu dan aerola payudara
3. Perut: linea nigra striae
09
Sistem
Perkemihan
Ginjal akan membesar, glomelural filtration rate, dan renal plasma flow
juga akan meningkat. Pada akresi akan dijumpai asam amino dan vitamin
yang larut air dalam jumlah yang lebih banyak. Glukosuria juga
merupakan suatu hal yang umum, tetapi kemungkinan adannya diabetes
melitus juga harus tetap diperhitungkan. Sementara itu, proteinuria dan
hematuria merupakan suatu hal yang abnormal. Pada fungsi renal akan
dijumpai peningkatan creatinin clearance lebih tinggi 30% (Prawirohardjo,
2009).
10
Kelenjar
Endokrin
Menurut (Mochtar, 2012) perubahan kelenjar endokrin :

1) Kelenjar tiroid: dapat membesar sedikit


2) Kelenjar hipofisis: dapat membesar terutama lobus
anterior
3) Kelenjar adrenal: tidak begitu terpengaruh.
11
Kardiovaskul
er
Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor antara lain: meningkatnya
kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan
dan pertumbuhan janin dalam rahim,. Akibat dari faktor tersebut dijumpai
beberapa perubahan peredaran darah. Volume darah semakin meningkat dan
jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi
pengenceran darah (hemodilusi), pada puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu..
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi
pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak
seimbang dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi
yang disertai anemia fisiologis (Manuaba, 2010).
12
Musculoskelet
al
Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk yang umum
penggeser pusat daya berat kebelakang ke arah dua tungkai. Sendi
sakroiliaka, sakrokoksigis dan pubis akan meningkat mobilitasnya
yang diperkirakan karena pengaruh hormonal. Mobilitas tersebut
dapat memperlihatkan sikap ibu dan pada akhirnya menyebabkan
perasaan tidak enak pada bagian. bawah punggung terutama pada
akhir kelamin (Prawirohardjo, 2009).
B. Perubahan dan Adaptasi Psikologis pada Ibu
Hamil
Perubahan Psikologi pada masa kehamilan Menurut
(Varney, 2010) dan (Pieter, 2018) beberapa perubahan
psikologis pada kehamilan sesuai umur kehamilan
sebagai berikut:

Perubahan psikologis pada trimester I


1.Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan
kehamilannya.
2.Kadang muncul penolakan, kekecewaan,kecemasan dan
kesedihan. Bahkan ibu berharap dirinya tidak hamil.
3.Ibu selalu mencari tanda-tanda apakah ia benarbenar hamil.
Hal ini dilakukan hanya sekedar untuk meyakinkan
dirinya.Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu
mendapat perhatian dengan seksama.
4. Ketidakstabilan emosi dan suasana hati.
Rasa cemas bercampur Bahagia
5. Perubahan emosional
6. Sikap Ambivalen
7. Ketidaknyaman atau ketidakpastian
8. Perubahan Seksual
9. Fokus pada Diri Sendiri
10. Stres
11. Goncangan Psikologis
Perubahan yang terjadi pada trimester II

1. Ibu sudah merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi.
2. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya.
3. Ibu sudah dapat merasakan gerakan bayi.
4. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.
5. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya.
6. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya/pada orang lain.
7. Ketertarikan dan aktifitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran dan persiapan untuk peran
baru.
8. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban oleh ibu
9. Rasa Khawatir
10. Perubahan Emosional
11. Keinginan untuk berhubungan seksual
Perubahan Yang Terjadi Pada trimester III

1. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh dan tidak menarik.
2. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
3. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada saat melahirkan
4. Khawatir akan keselamatannya.
5. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perhatian
dan kekhawatirannya.
6. Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
7. Semakin ingin menyudahi kehamilannya.
9. Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya
10. Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya.
11. Rasa tidak nyaman.

12. Perubahan emosional .


Antenatal Care (Asuhan pada ibu hamil)

Antenatal Care adalah suatu program yang terencana berupa


observasi, edukasi, dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persiapan persalinan
yang aman dan memuaskan. (Mufdillah, 2009 dalam Siwi Walyani,
2015). Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa
mengancam nyawanya.
Tujuan

a. Membantu kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial ibu dan bayi.
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama ibu hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya
dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
f. Mempersiapkan peranan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bagi bayi.
g. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat
persalinan, dan kala nifas.
Manfaat Antenatal Care (ANC)

a. Bagi ibu
1. Mengurangi dan menegakkan secara dini komplikasi kehamilan dan mengobati secara dini
komplikasi yang mempengaruhi kehamilan.
2. Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil dalam menghadapi
persalinan.
3. Meningkatkan kesehatan ibu setelah persalinan dan untuk dapat memberikan ASI.

b.bagi janin
manfaat bagi janin adalah mempelihara kesehatan ibu sehingga menghindari persalinan prematur BBLR
juga meningkatkan kesehatan bayi sebagai titik awal kualitas sumber daya manusia.
Standar Pelayanan Antenatal Care (ANC)

a. Identifikasi Ibu Hamil

b. Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal Care (ANC)

c. Palpasi abdominal

e. Pengolahan dini hipertensi pada kehamilan

f. Persiapan persalinan
Jadwal Pemeriksaan Antenatal Care

Menurut Walyani, dkk (2015), sebagai berikut:


a.Pemeriksaan Pertama
Pemeriksaan pertama terlambat haid dilakukan segera setelah diketahui

b.Pemeriksaan ulang
1.Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 sampai 7 bulan
2.Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan
3.Setiap 1 minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai terjadi persalinan.

c.Pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan dengan ketentuan sebagai


berikut:
1.Satu Kali pada trimester ke 1 (0-12 minggu)
2.Satu Kali pada trimester ke 2 (13-28 minggu)
3.Dua kali pada trimester k2e 3 (>28 minggu sampai kelahiran).
Kebijakan Program Antenatal Care (ANC)
Kebijakan program dalam pelayanan antenatal yaitu kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4
kali selama kehamilan. Satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, serta dua kali pada
trimester ketiga. Penerapan operasionalnya dikenal standar minimal (10T) yang terdiri dari:

a. Timbang Berat Badan Dan Pengukuran Tinggi Badan


Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan massa tubuh (BMI: body mass
Index)

b.Ukur Tekanan Darah


Tekanan darah yang normal 110/80-140/90 mmHg, bila melebihi 140/90 mml lg perlu diwaspadai adanya
preeklamsia (Jannah, 2012).

c.Ukur (Tinggi) Fundus Uteri


Pemeriksaan kehamilan untuk menentukan tuny kehamilan dan berat badan janin dilakukan dengan
pengukuran tinggi fundus uteri yang dapat dihitung dari tanggal haid terakhir yang menggunakan rumus.
Apabila usia kehamilan dibawah 24 minggu pada trimester ketiga.
d. Pemberian Imunisasi (Tetanus Toxoid) / TT lengkap
Pemberian imunisasi TT pada kehamilan umumnya diberikan 2 kali saja, imunisasi pertama diberikan
pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang kedua diberikan 4 minggu kemudian (selang waktu 4
minggu). Apabila pernah menerima TT dua kali pada kehamilan terdahulu dengan jarak kehamilan tidak
lebih dari dua tahun, maka hanya diberikan satu kali TT saja (Jannah, 2012).

e. Pemberian (Tablet Besi), minimal 90 tablet selama kehamilan

f. Tetapkan Status Gizi


Pada ibu hamil pengukuran lingkar lengan atas LILA merupakan satu cara untuk mendeteksi dini
adanya kurang energi kronik (KEK) atau kekurangan gizi. Disebut KEK apabila ukuran LILA <23,5 cm,
yang menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka baik dalam jumlah maupun kualitasnya.

g. Tatalaksana Kasus
Apabila dari hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan penyakit, ibu perlu dilakukan perawatan
khusus
Terimkasih

Anda mungkin juga menyukai