Anda di halaman 1dari 42

Fisiologi Ibu

Menyusui
Deane Nabila Putri
1411212056
Peminatan Gizi

Outline
Definisi Fisiologi Laktasi
Anatomi Payudara
Fisiologi Laktasi
Faktor yang mempengaruhi Laktasi
Mekanisme Menyusui
Pemeliharaan Laktasi

Definisi
Fisiologi merupakan ilmu yang mempelajari
tentang fungsi-fungsi sistemorgan. Laktasi
merupakan proses pengeluaran air susu.
Jadi dapat dikatakan bahwa fisiologi laktasi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang
proses pengeluaran air susu dan fungsifungsi
sistem
organ
yang
berperan
didalamnya.

Anatomi Payudara

Kalang Payudara (Areola Mammae)


Letaknya mengelilingi putting susu dan berwarna
kegelapan yang disebabkan oleh penipisan
pigmen pada kulitnya. Perubahan warna ini
tergantung dari corak kulit dan adanya
kehamilan. Pada wanita yang corak kulitnya
kuning langsat akan berwarna jingga kemerahan,
bila kulitnya kehitaman maka warnanya lebih
gelap. Selama kehamilan warna akan menjadi
lebih gelap dan warna ini akan menetap untuk
selanjutnya, jadi tidak kembali lagi seperti warna
asli semula.

Pada daerah ini akan didapatkan kelenjar keringat,


kelenjar lemak dari Montgomery yang membentuk
tuberkel dan akan membesar selama kehamilan.
Kelenjar lemak ini akan menghasilkan suatu bahan
dan dapat melicinkan kalang payudara selama
menyusui. Di kalang payudara terdapat duktus
laktiferus yang merupakan tempat penampungan
air susu.

Putting Susu
Berhubung adanya variasi bentuk dan ukuran
payudara maka letaknya akan bervariasi.
Pada tempat ini terdapat lubang-lubang kecil
yang merupakan muara dari duktus laktiferus,
ujung-ujung serat saraf, pembuluh darah,
pembuluh getah bening, serat-serat otot polos
yang tersusun secara sirkuler sehingga bila ada
kontraksi maka duktus laktiferus akan memadat,
dan menyebabkan putting susu ereksi, sedangkan
serat-serat otot yang longitudinal akan menarik
kembali putting susu tersebut.

Duktus

Ada 15-20 duktus laktiferus. Tiap duktus


bercabang-cabang
menjadi20-40
duktuli.
Duktulus bercabang-cabang menjadi 10-100
alveolus
yang
berfungsi
sebagai
satu
kasatuan kelenjar. Payudara merupakan
kumpulan dari sejumlah kelenjar susu tunggal.

Masing-masing duktus akan membentuk lobus


dan
duktulus
akanmembentuk
lobulus.
Duktulus dan duktus berpusat kearah puting
susu.

Sebelum bermuara pada puting susu, masingmasing duktus melebar membentuk ampulla
atau sinus yang akan berfungsi sebagai gudang
air susu ibu. Sinus, duktus, dan alveolus
dikelilingi oleh myoepitel yang dapatberkontraksi
untuk memompa ASI. Alveolus juga dikelilingi
pembuluh darah yang memberi zat-zat gizi pada
sel-sel
kelenjar
air
susu
untuk
proses
pembentukan atau sintesis air susu ibu.

Anatomi Payudara

Pembentukan Kelenjar
Payudara

Sebelum Pubertas
Duktus primer dan duktus sekunder sudah
terbentuk pada masa fetus. Mendekati Pubertas
terjadi pertumbuhan yang cepat dari system
duktus terutama di bawah pengaruh hormon
estrogen sedang pertumbuhan alveoli oleh
hormone progesterone. Hormon yang juga ikut
berperan adalah prolaktin yang dikeluarkan oleh
kelenjar anterior adrenalin, tiroid, paratiroid dan
hormone pertumbuhan.

Masa Pubertas
Pada masa system duktus proliferasi dan kanalisasi
dari unit-unit lobulo alveolar yang terletak pada
ujungujung distal duktulus. Jaringan penyangga
stoma mengalami organisasi dan membentuk septum
interlobalir.

Masa siklus menstruasi


Perubahan
kelenjar
payudara
wanita
dewasa
berhubungan
siklus
mentruasi
dan
pengaruh
pengaruh hormone yang mengatur siklus tersebut
seperti estrogen dan progrsteron yang dihasilkan oleh
korpus luteum. Bila kadar hormone tersebut
meningkat maka akan terjadi edema lobulus, secara
klinik payudara dirasakan berat

Masa Kehamilan
Pada awal kehamilan terjadi perningkatan yang
jelas dari duktus yang baru ,percabanganpercabangan dan lobulus, yang dipengaruhi oleh
hormon-hormon plasenta dan korpus luteum.
Sehingga besar payudara selalu tambah pada tiap
siklus ovulasi mulai dari permulaan mentruasi
plasenta dan korpus luteum. Hormon yang
membantu mempercepat pertumbuhan plasenta,
korionik gonadotropin,insulin ,kortisol hormone
tiroid, parathyroid, dan hormon pertumbuhan.

Pada 3 bulan Kehamilan


Prolaktin dari adenohipofise/hipofise anterior
mulai merangsang kelenjar air susu untuk
menghasilkan air susu yang disebut kolostrum.
Pada masa ini kolostrum masih di hambat oleh
estrogen dan progesteron. tetapi jumlah prolaktim
meningkat hanya aktifitas dalam pembuatan
kolostrum yang ditekan.

Pada Trimester kedua Kehamilan


plasenta
mulai
merangsang
Laktogen
pembentukan
kolostrum.
Keaktifan
dari
rangsangan
hormone-hormon
terhadap
pengeluaran air susu telah didemontrasikan
kebenararannya bahwa seorang ibu yang
melahirkan bayi berumur 4 bulan dimana bayinya
meninggal , tetap keluar kolostrum.

Fisiologi Laktasi

Kemampuan laktasi setiap ibu berbedabeda. Sebagian mempunyai kemampuan


yang lebih besar dibanding dengan yang
lain. Dari segi fisiologi, kemampuan laktasi
mempunyai hubungan dengan makanan,
faktor endokrin, dan faktor fisiologi. Laktasi
mempunyai dua pengertian berikut ini :
1. Pembentukan / produksi air susu
2. Pengeluaran air susu

Pada masa hamil terjadi perubahan payudara, terutama


mengenai
besarnya.
Hal
ini
disebabkan
oleh
berkembangnya kelenjar payudara proliferasi sel-sel
duktus laktiferus dan sel-sel- kelenjar pembuatan air
susu ibu. Proses proliferasi dipengaruhi oleh hormon
yang dihasilkan plasenta yaitu laktogen, prolaktin,
koriogonadotropin, estrogen dan progesteron.
Selain itu, perubahan tersebut juga disebabkan
bertambah lancarnya peredaran darah pada payudara.

Pada kehamilan lima bulan atau lebih,


kadang-kadang dari ujung putting keluar
cairan yang disebut kolostrum. Sekresi
(keluarnya) cairan tersebut karena pengaruh
hormon laktogen dari plasenta dan hormon
prolaktin dari hipofise. Keadaan tersebut
adalah normal, meskipun cairan yang
dihasilkan tidak berlebihan sebab meskipun
kadar prolaktin cukup tinggi, pengeluaran air
susu juga dihambat oleh hormon estrogen.

Setelah persalinan kadar estrogen dan progesteron menurun


dengan lepasnya plasenta, sedangkan prolaktin tetap tinggi
sehingga tidak ada lagi hambatan terhadap prolaktin dan
estrogen. Oleh karena itu, air susu ibu segera keluar. Biasanya,
pengeluaran air susu dimulai pada hari kedua atau ketiga
setelah kelahiran.

Setelah persalinan, segera susu-kan bayi karena akan memacu


lepasnya prolaktin dari hipofise sehingga pengeluaran air susu
bertambah lancar. Dua hari pertama pasca persalinan, payudara
kadang-kadang terasa penuh dan sedikit sakit. Keadaan yang
disebut engorgement disebabkan oleh bertambahnya peredaran
darah ke payudaran serta mulainya laktasi yang sempurna.

Faktor yang mempengaruhi


Laktasi

Menyusui merupakan suatu proses alamiah,


namun sering ibu-ibu tidak berhasil menyusui
atau menghentikan menyusui lebih dini. Oleh
karena itu ibu-ibu memerlukan bantuan agar
proses menyusui lebih berhasil.

Banyak alasan yang dikemukakan oleh ibuibu yang tidak menyusui bayinya anatara
lain ibu tidak memproduduksi cukup ASI
atau bayinya tidak mau menghisap.
Sesungguhnya hal ini tidak disebabkan
kerena ibu tidak memproduksi ASI yang
cukup, melainkan karena ibu kurang percaya
diri bahwa Asi-nya cukup untuk bayinya.

Disamping itu cara-cara menyusui yang


tidak baik dan tidak benar dapat
menimbulkan gangguan pada putting susu
ibu.
Kurangnya pengertian dan pengetahuan ibu
tentang keunggulan ASI dan manfaat
menyusui menyebabkan ibu-ibu mudah
terpengaruh dan beralih kepada pemberian
susu formula atau yang lainnya.

Beberapa faktor yang mempengaruhi ibuibu tidak menyusui bayinya terutama yang
berdomisili di perkotaan antara lain adalah
:

Kurangnya dukungan dari keluarga untuk


menyusui seperti yang dialami ibu-ibu di
pedesaan. Di perkotaan ibu-ibu banyak
memperoleh informasi tentang
penggunaan susu formula.

Ibu-ibu di perkotaan rata-rata melahirkan di Rumah


sakit atau di Rumah bersalin yang tidak
menganjurkan menyusui dan tidah menerapkan
pelayan rawat gabung serta tidak menyediakan
fasilitas Klinik laktasi.

Pengaruh kemajuan teknologi dan perubahan sosial


budaya mengakibatkan ibu-ibu diperkotaan ratarata bekerja diluar rumah dan makin meningkat
daya belinya mereka menganggap lebih praktis
membeli dan memberikan susu formula daripada
menyusui

Beberapa alasan ibu-ibu menghentikan


pemberian ASI kepada bayi adalah:
Produksi ASI kurang
Ibu bekerja
Ingin dianggap modern
Masalah pada putting susu
Pengaruh iklan pada susu formula
Pengaruh orang lain terutama keluarga

Berikut ini beberapa faktor yang


mempengaruhi produksi ASI :
Motivasi diri dan dukungan suami/keluarga
untuk menyusui bayinya sangat penting.
Adanya pembengkakan payudara karena
bendungan ASI.
Kondisi status gizi ibu yang buruk dapat
mempengaruhi kuantitas dan kualitas ASI.
Ibu yang lelah atau kurang istirahat
/stress /sakit.

Mekanisme Menyusui
Bayi yang sehat mempunyai 3 refleksi
intrinsik, yang diperlukan untuk berhasilnya
menyusui seperti:
Refleksi mencari (Rooting reflekx).
Payudara ibu yang menempel pada pipi atau
derah sekeliling mulut merupakan rangsangan
yang menimbulkan refleks mencari pada bayi. Ini
menyebabkan kepala bayi berputar menuju
puting susu yang menempel tadi diikuti dengan
membuka mulut dan kemudian puting susu ditarik
masuk ke dalam mulut.

Refleks mengisap (Sucking reflex)


Tehnik menyusui yang baik adalah apabila kalang
payudara sedapat mungkin semuanya masuk ke
dalam mulut bayi, tetapi hal ini tidak mungkin
dilakukan pada ibu yang kalang payudaranya
besar. Untuk itu maka sudah cukup bila rahang
bayi supaya menekan sinus laktiferus yang
terletak di puncak kalang payudara di belakang
puting susu.
Adalah tidak dibenarkan bila rahang bayi hanya
menekan puting susu saja, karena bayi hanya
dapat mengisap susu sedikit dan pihak ibu akan
timbul lecet-lecet pada puting susunya.

Lanjutan
Puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut
dengan bantuan lidah, di mana lidah dijulurkan di
atas gusi bawah puting susu ditarik lebih jauh
sampai pada orofaring dan rahang menekan
kalang payudara di belakang puting susu yang
pada saat itu sudah terletak pada langit-langit
keras (palatum durum).

Lanjutan

Dengan tekanan bibir dan gerakan rahang secara


berirama, maka gusi akan menjepit kalang
payudara dan sinus laktiferus, sehingga air susu
akan mengalir ke puting susu, selanjutnya bagian
belakang lidah menekan puting susu pada langitlangit yang mengakibatkan air susu keluar dari
puting susu. Cara yang dilakukan oleh bayi ini tidak
akan menimbulkan cedera pada puting susu.

Refleks menelan (Swallowing reflex).


Pada saat air susu keluar dari puting susu, akan
disusul dengan gerakan mengisap (tekanan
negatif) yang ditimbulkan oleh otot-otot pipi,
sehingga pengeluaran air susu akan bertambah
dan diteruskan dengan mekanisme menelan
masuk ke lambung.

Keadaan akan terjadi berbeda bila bayi diberi susu


botol di mana rahang mempunyai peranan sedikit
di dalam menelan dot botol, sebab susu dengan
mudah mengalir dari lubang dot. Dengan adanya
gaya berat, yang disebabkan oleh posisi botol yang
dipegang ke arah bawah dan selanjutnya dengan
adanya isapan pipi (tekanan negatif) kesemuanya
ini akan membantu aliran susu, sehingga tenaga
yang diperlukan oleh bayi untuk mengisap susu
menjadi minimal

Kebanyakan bayi-bayi yang masih baru belajar


menyusui pada ibunya, kemudain dicoba dengan
susu botol secara bergantian, maka bayi
tersebutkan menjadi bingung puting (nipple
confusion). Sehingga sering bayi menyusu pada
ibunya, caranya menyusui seperti mengisap dot
botol, keadaan ini berakibat kurang baik dalam
pengeluaran air susu ibu. Oleh karena itu kalau
terpaksa bayi tidak bisa langsung disusui oleh
ibunya pada awal-awal kehidupan, sebaiknya bayi
diberi minum melalui sendok, cangkir atau pipet,
sehingga bayi tidak mengalami bingung puting

Tanda-tanda bahwa bayi telah berada pada


posisi yang baik pada payudara.
Seluruh tubuhnya berdekatan dan terarah pada
ibu.
Mulut dan dagunya berdekatan denga payudara.
Areola tidak akan bisa terlihat denga jelas.
Anda dapat melihat bayi melakukan hisapan
yang lamban dan dalam, danmenelan ASI-nya.
Bayi terlihat tenang dan senang.
Ibu tidak merasakan adanya nyeri pada putting
susu

PEMELIHARAAN LAKTASI

Hingga saat ini, ASI merupakan makanan bayi


paling baik hingga bayi berusia 6 bulan. Kandungan
kompleks pada ASI relatif mudah dicerna, tangos
dibutuhkan bayi, dan tak tergantikan oleh susu
formula mana pun.

Kualitas ASI bisa menurun bila status gizi ibu


memburuk. Jika terus menerus berlanjut, kebutuhan
gizi buah hati bisa tidak terpenuhi secara maksimal.
Untuk meningkatkan kualitas dari produksi ASI,
berikut tips yang bisa diterapkan:

Minum jus buah segar setiap hari.

Jangan banyak makan camilan yang tidak sehat


dan tidak memberi asupan gizi. Lebih baik
makan sereal, susu, dan buah.

Perbanyak konsumsi sayur dan buah. Sayuran


hijau akan meningkatkan asupan zat besi untuk
menangkal anemia pada ibu dan bayi. Buah
sebagai anti oksidan agar ibu tidak mudah sakit.

Makan saja jika merasa lapar. Biarpun jika dihitunghitung dalam sehari kita bisa makan lebih dari
limakali.Tapi, konsumsilah makanan yang mengandung
kalsium dan zat besi, seperti ikan dan minum susu
khusus ibu menyusui yang mengandung DHA, asam
folat, kalsium, vitamin, zat besi, dan prebiotik FOS.

Bila perlu, konsumsi pula suplemen yang mengandung


kalsium.

Pilih makanan yang mengandung lemak esensial


(karena ini penting untuk otak dan imunitas bayi)
seperti minyak ikan, telur, biji bunga matahari,dll.

Pastikan banyak minum air putih.


Relaks dan percaya diri produksi ASI kita
berlimpah.
Upayakan istirahat cukup untuk menekan
stres yang akan menghambat produksi
ASI. Pada 4-8 minggu pertama, biasanya
ibu perlu begadang untuk menyusui. Jadi,
sesuaikan waktu ibu dengan waktu tidur
buah hati dan istirahat 7-8 jam sehari.

Lakukan olahraga secara rutin. Ini


bertujuan agar suasana hati jadi bahagia
dan selanjutnya akan meningkatkan
hormone untuk menunjang produksi ASI.
Olahraga yang bisa dilakukan seperti jalan
sehat atau aerobik. Lakukan olahraga
ringan ini secara berkala dengan durasi
waktu secukupnya.

Upaya Memperbanyak ASI

Bimbingan prenatal

Perawatan payudara dan putting susu sedini mungkin dimulai


sejak kehamilan trisemester III.

Menyusui sedini mungkin segera setelah melahirkan.

Menyusui on demand yaitu menyusui sesering mungkin sesuai


dengan kehendak bayi tanpa dijadwal.

Menyusui dengan posisi yang benar.

Memberikan ASI ekslusif

Pemberian gizi pada ibu hamil dengan baik dan seimbang.

Dukungan pada ibu secara psikologis dari suami, keluarga dan


bidan

Sikap pelayanan, pengetahuan dan kesiapan petugas

Pelayanan pascanatal

TERIMAKASIH

Referensi
Fisiologi Laktasi dan Menyusui dalam
https://dokterindonesiaonline.com/2013/07/2
8/fisiologi-laktasi-dan-menyusui/
Manajemen Laktasi, Depkes RI 1992

Hal yang kurang dipahami

Anda mungkin juga menyukai