UNIVERSITAS ANDALAS
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT. yang telah
memberikan kesehatan serta kesempatan untuk menyusun makalah ini. Tak
luput pula Shalawat beriring Salam Penulis hadiahkan untuk Nabi Besar
Muhammad SAW. karena berkat Beliaulah Kita bisa menikmati keindahan dunia
yang penuh ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi. Tak lupa juga Penulis
berterimakasih kepada Dosen Pengampu, dr. Fauziah Elytha, MSc yang dengan
ketulusan dan dengan keikhlasan hatinya senantiasa membimbing Penulis dalam
mengikuti perkuliahan dan menyelesaikan tugas ini. Penulis juga berterimakasih
kepada semua pihak dan teman-teman yang membantu proses penyelesaian makalah
ini.
Makalah ini membahas tentang Hubungan Kausal dalam Epidemiologi
Gizi. Tujuan penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat
lebih
Padang,
September 2016
Penulis
DAFTAR ISI
....
ii
iii
BAB 1 : PENDAHULUAN
orang;
memberikan
informasi
yang
diperlukan
untuk
mengelola dan
merencanakan pelyanan bagi pencegahan, pengendalian dan penanganan penyakit.
(1)
2. Temporal
Faktor penyebab bersifat sementara, sewaktu-waktu dapat berubah,
atau hilang dengan sendirinya.
2.2.2.2 Tidak ada hubungan kausal
Tidak ada hubungan kausal, baik secara uji statistik,maupun uji laboratorium.
Faktor
keterpaparan
memegang
peranan
penting
dalam
timbulnya penyakit
2.
3.
Hubungan
antara
timbulnya
penyakit
(hasil
akhir)
serta
2. Temporalitas
Ada anggapan bahwa kausa (sebab) mendahului efek (akibat). Namun
demikian, keadaan saat kausa yang dicurigai baru timbul setelah
outcome- nya muncul (misalnya kadar kolesterol yang sangat tinggi baru
terjadi setelah serangan infark miokard) tidak berarti bahwa faktor
yang umumnya dipertimbangkan tidak berperan ketika diukur dalam
kondisi yang lain.
3. Dose response/efek dosis-respon
Ketika
akhir
pajanan
meningkat,
kemungkinan
terujadinya
hasil
7. Specificity
Yaitu satu penyebab menimbulkan satu efek. Hill berargumen
bahwa spesifisitas merupakan unsur yang penting, tetapi Rothman dan
Greenland menganggap
kecil
kriterian
tersebut
memiliki
nilai
yang
BAB 3 : PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Epidemiologi gizi merupakan penerapan teknik epidemiologi dalam
memahami pemenyebab penyakit dalam populasi terpajan dengan satu atau lebih
faktor gizi.
Hubungan asosiasi dalam epidemiologi terbagi atas hubungan statistik dan
hubungan kausal.
Hubungan kausal dalam epidemiologi gizi terdiri atas hubungan permanen
(bersifat tetap) dan hubungan temporal (sementara). Dalam menetapkan suatu
kausalitas, Bradford Hill menyusun perangkat standar yang sistematik untuk
kualitas, yaitu kekuatan, temporalitas, dosis-respon, reversibilitas, konsistensi,
biological
plausibility, specificity dan analogy.
3.2 Saran
Disarankan dalam menentukan kualitas suatu kausalitas,
hendaknya memerhatikan standar yang telah disusun oleh Bradford Hill. Karena
standar ini juga
banyak dipakai dan dikembangkan oleh ahli epidemiologi.
BAB 3 : PENUTUP
8
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.