Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ECOLOGIC STUDY

OLEH:

ATIKA
CITRA KESUMA SARI
NASIRAH GASSING
RENITA TAMIMI
WIRAWATI NURDIN
YULIANA YULCE HOWAY

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO
TAHUN2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, selayaknya segala puji kita panjatkan hanya kepada Allah SWT.Dzat

hanya kepadanya kita meminta tolong dan meminta ampunan.Kita berlindung hanya kepada-Nya

dari buruknya jiwa dan kejelekan amal perbuatan kita.Siapa saja orang yang telah diberi petunjuk

oleh Allah, tidak ada satu pun yang dapat menyesatkannya.

Alhamdulillah Penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah dengan judul Ecologic

Study, sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas pada program studi Magister Kesehatan

Masyarakat Universitas Mega Buana Palopo. Terima kasih yang terkira kepada Allah SWT, yang

telah memberikan penulis kesempatan untuk mampu menjalani hidup ini dengan sebaik-baiknya.

Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karenanya

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi

perbaikan makalah ini.Atas bantuan, arahan, dan motivasi yang senantiasa diberikan selama ini,

dengan segala kerendahan hati penulis menghanturkan segenap ucapan terima kasih.

Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan

pembaca pada umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH……………………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….iii
BAB I……………………………………………………………………………………………...1
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………..1
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………1
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………1
BAB II…………………………………………………………………………………………….2
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………….2
A. DEFENISI STUDI EKOLOGI………………………………………………………….2
B. TUJUAN STUDI EKOLOGI…………………………………………………..............2
C. JENIS STUDI EKOLOGI……………………………………………………………….3
D. KARAKTERISTIK STUDI EKOLOGI………………………….................................3
E. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN STUDI EKOLOGI…………………………...3
BAB III……………………………………………………………………………………………5
PENUTUP………………………………………………………………………………………..5
A. KESIMPULAN…………………………………………………………………………..5
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………6

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Epidemiologi berasal dari kata Epi, Demos & Logos. Epi adalah tentang  penyakit, demos
adalah penduduk, dan logos adalah ilmu. Jadi EPIDEMIOLOGI adalah : Suatu ilmu yang
mempelajari distribusi (penyebaran), frekuensi (Jumlah/Angka) dan determinan (Penyebab)
penyakit/masalah kesehatan pada suatu penduduk. Menurut CDC 2002, Last 2001 dan
Gordies 2000, epidemilogi is the mother of public health.

Epidemiologi merupakan cabang ilmu yang membelajari tentang  penyebaran penyakit


dan faktor yang menentukan terjadinya penyakit pada manusia. Penyebaran penyakit disini
merupakan penyebaran penyakit menurut sifat orang tempat dan waktu. Jadi disamping
mempelajari siapa yang terkena  penyakit, epidemiologi juga membahas mengenai dimana
dan bagaimana suatu  penyakit dapat menyebar. Selanjutnya jawaban dari pertanyaan itu
akan memunculkan data mengenai jumlah penderita dari satu jenis penyakit, jenis kelamin
penderita, lokasi dimana penderita tinggal, bagaimana penyakit itu dapat menginfeksi
penderita dan pada akhirnya kapan penyakit itu sering muncul, pada saat musim hujan,
pancaroba atau pada saat musim kemarau.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Defenisi studi ekologi
2. Jenis – Jenis desain studi ekologi
3. Karakteristik studi ekologi
4. Kelebihan dan kekurangan studi ekologi
5. Tujuan studi ekologi

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Studi Ekologi

Pengertian Studi ekologi atau studi korelasi populasi adalah studi epidemiologi dengan


populasi sebagai unit analisis, yang bertujuan mendeskripsikan hubungan korelatif antara
penyakit dan faktor-faktor yang diminati peneliti. Faktor-faktor tersebut misalnya, umur,
bulan, obat-obatan.Unit observasi dan unit analis pada studi ini adalah kelompok (agregat)
individu, komunitas atau populasiyang lebih besar. Agregat tersebut biasanya dibatasi oleh
secara geografik, misalnya penduduk provinsi, penduduk kab/kota, penduduk negara, dan
sebagainya.

Penelitian korelasi atau ekologi adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan
tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi
variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel (Faenkel dan Wallen,
2008:328). Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting karena dengan mengetahui
tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan
penelitian. Jenis penelitian ini biasanya melibatkan ukuran statistik/tingkat hubungan yang
disebut dengan korelasi (Mc Millan dan Schumacher, dalam Syamsuddin dan Vismaia,
2009:25). Penelitian korelasional menggunakan instrumen untuk menentukan apakah, dan
untuk tingkat apa, terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih yang dapat
dikuantitatifkan.

Penelitian korelasional dilakukan dalam berbagai bidang diantaranya pendidikan, sosial,


maupun ekonomi. Penelitian ini hanya terbatas pada panafsiran hubungan antarvariabel saja
tidak sampai pada hubungan kausalitas, tetapi penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk
diajadi penelitian selanjutnya seperti penelitian eksperimen (Emzir, 2009:38).

B. Tujuan Studi Ekologi


Tujuan penelitian korelasional menurut Suryabrata (dalam Abidin, 2010) adalah untuk
mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi
pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi. Sedangkan menurut Gay

2
dalam Emzir (2009:38) Tujuan penelitian korelasional adalah untuk menentukan hubungan
antara variabel, atau untuk menggunakan hubungan tersebut untuk membuat prediksi. Studi
hubungan biasanya menyelidiki sejumlah variabel yang dipercaya berhubungan dengan suatu
variabel mayor, seperti hasil belajar variabel yang ternyata tidak mempunyai hubungan yang
tinggi dieliminasi dari perhatian selanjutnya.
C. Jenis – Jenis Desain Studi Ekologi
Jenis – jenis studi ekologi yaitu :
 Studi eksplorasi, yaitu studi yang membandingkan variasi geografi dari penyakit di
suatu daerah.
 Studi komparasi multigrup, yaitu studi yang mengomparasi rata-rata tingkat paparan (X)
dan penyakit dalam grup populasi (Y).
 Studi kecenderungan waktu, yaitu studi yang mempelajari dari waktu ke waktu adanya
perubahan paparan dan perubahan frekuensi penyakit.
 Studi campuran, yaitu studi yang mempelajari perubahan paparan dari kecepatannya
dalam grup populasi.

D. Karakteristik Studi Ekologi


Studi ekologi mempunyai tiga karakteristik penting untuk para peneliti yang hendak
menggunakannya. Tiga karakteristik tersebut antara lain sebagai berikut.
 Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin melakukan
manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian eksperimen.
 Memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata.
 Memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan.

E. Kelebihan Dan Kekurangan Studi Ekologi

Studi ekologi memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut.

 Kekuatan pada studi ekologikal adalah dapat menggunakan data insidensi, prevalensi
maupun mortalitas (data sekunder).
 Rancangan ini tepat sekali digunakan pada penyelidikan awal hubungan penyakit, sebab
mudah dilakukan dan murah dengan memanfaatkan informasi yang tersedia.

3
 Dapat mengevaluasi program, kebijakan dan regulasi.

Sementara, kekurangan studi ekologi adalah sebagai berikut.


 Studi ekologi tak dapat dipakai untuk menganalisis hubungan sebab akibat karena
ketidakmampuan menjembatani kesenjangan status paparan dan status penyakit pada
tingkat populasi dan individu.
 Studi ekologi juga tidak dapat dipakai untuk menganalisis hubungan sebab akibat
karena ketidakmampuan untuk mengontrol faktor perancu potensial.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Studi ekologi atau studi korelasi populasi adalah studi epidemiologi dengan populasi
sebagai unit analisis, yang bertujuan mendeskripsikan hubungan korelatif antara
penyakit dan faktor-faktor yang diminati peneliti.
2. Kekuatan studi ekologi, meliputi: Kekuatan pada studi ekologikal adalah dapat
menggunakan data insidensi, prevalensi maupun mortalitas (data sekunder), Rancangan
ini tepat sekali digunakan pada penyelidikan awal hubungan penyakit, sebab mudah
dilakukan dan murah dengan memanfaatkan informasiyang tersedia, Dapat
mengevaluasi program, kebijakan dan regulasi.
3. Kelemahan studi ekologi tak dapat dipakai untuk menganalisis hubungan sebab
akibat,karena ketidak mampuan menjembatani kesenjangan status paparan dan status
penyakit pada tingkat populasi dan individu, sedangkan alasan kedua adalah studi
ekologi tak mampu untuk mengontrol faktor perancu potensial.
4. Karakteristik studi ekologi adalah Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan
peneliti tidak mungkin melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam
penelitian eksperimen, memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting
(lingkungan) nyata, memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang
signifikan,
5. Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi
pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain
berdasarkan pada koefisien korelasi.

5
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Muhammad Zainal. 2008. Penelitian Korelasional. (artikel).


Dalam http://www.Muhammad Zainal Abidin Personal Blog.htm.
Atmodjo, J. Tri. 2005. Modul Penelitian Korelasi (artikel). Jakarta: Fikom Universitas
Mercubuana Jakarta.
Notoadmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Manajemen penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai