Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH EPIDEMIOLOGI

“KRITERIA HILLS”

DISUSUN OLEH :

NAMA : JULIANTI ROHMALIA

NIM :P21120038

KELAS :GIZI B

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS KESEHATAN MASYRAKAT

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji Syukur Atas Kehadirat Allah SWT


atas berkat rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan
judul “Kriteria Hills” dengan Tepat Waktu.

Makalah yang berjudul “Kriteria Hills” ini disusun guna memenuhi tugas dari ibu Nur
Fadhilah Sari, S.KM., M.Epid pada mata kuliah Epidemiologi. Penulis berharap Bahwa
makalah ini dapat memberikan dan menambah wawasan pembaca.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasi meridhai segala usaha kita. Aamiin

Palu, 14 Maret 2022

Julianti Rohmalia
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................................

KATA PENGANTAR................................................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................

1.1 Latar belakang..................................................................................................................


1.2 Rumusan masalah.............................................................................................................
1.3 Tujuan...............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................

2.1 9 Kriteria hills...................................................................................................................

BAB III KESIMPULAN............................................................................................................

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................
3.2 Saran.................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sir Austin Bradford Hill (1867-1991) merupakan salah satu pelopor dalam statistik
kesehatan dan epidemiologi. Tulisannya yang berjudul ‘’The environment and disease :
Association or caution’’ menjadikannya sebagai pelopor kriteria kausal yang dikenal
dengan 9 kriteria kausal, meliputi: kekuatan, konsistensi, spesifisitas,temporalitas,
gradient biologi, theoriticalplausability, coherence, bukti eksperimental dan analogi
(Fedak K.M, 2015).
Kriteria untuk kesimpulan kausal menjadi isu yang penting dan kontroversial dengan
dibentuknya Advisory Comitte pertama untuk Surgeon General on Health Consequences
of Smoking. Pada laporan lembaga ini di tahun 1964, komite ini memperlihatkan daftar
“kriteria epidemiologis untuk kausalitas” yang mana oleh Sir Austin Bradford Hill
kemudian diurai lagi dalam tulisan klasiknya tahun 1965 President Address to the newly
formed Section of Occupational Medicine dari Royal Society. Kriteria yang dibuat Hill
secara luas diketahui sebagai basis untuk menyimpulkan kausal-kausal. Sebagaimana
sering kita baca dan lakukan sendiri bahwa uji statistik seringkali menjadi senjata kita
untuk menyatakan bahwa suatu hipotesis diterima atau ditolak. Banyak dari kita
melakukan penelitian, skripsi, thesis atau disertasi dengan uji hubungan atau lebih lanjut
pengaruh. Kedua uji yang dimaksudkan sebenarnya merupakan usaha kita untuk
menjelaskan suatu fenomena antar variabel yang kita tengarahi memiliki hubungan
kausalitas; variable A akan menyebabkan terjadinya variable B. Namun, untuk mengetes
apakah suatu hubungan sebab akibat atau kausalitas itu nyata atau tidak perlu
diperhatikan beberapa aspek apakah terpenuhi, karena statistik sekali lagi hanyalah
angka yang memberi makna adalah peneliti dan pembacanya. Salah satu kriteria
kausalitas yang hingga kini masih sering digunakan sebagai rujukan adalah 9 kriteria
yang disampaikan oleh Sir Austin Bradford Hill.
1.2 Rumusan masalah
Apa saja yang termasuk kedalam 9 kriteria hills?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui 9 kriteria hills
BAB II

PEMBAHASAN

2.2 9 kriteria hills


Sir Austin Bradford Hill mengemukakan 9 hal yang perlu ditegakkan dalam
membedakan suatu faktor yang dicurigai sebagai kausa.Kesembilan faktor inilah yang
umumnya dipakai sebagai kriteria kausa.Kriteria tersebut adalah :
1. Kekuatan Asosiasi (Strength Of Association)
Semakin kuat hubungan paparan dan penyakit semakin kuat pula keyakinan bahwa
hubungan tesebut bersifat sebab akibat (kausal).Misalnya resiko penderita kanker paru
meningkat pada perokok dibanding yang tidak merokok.Sebuah penelitian
membuktikan bahwa perokok mempunyai resiko 35 % menderita kanker paru
dibanding yang tidak merokok.
2. Konsistensi (Consistency)
Temuan study yang direplikasi pada berbagai populasi yang berbeda memberikan
bukti lebih kuat daripada studi tunggal.Makin konsisten dengan riset – riset yang lain
yang dilakukan pada populasi dan lingkungan yang berbeda,makin kuat pula
keyakinan hubungan kausal.Contohnya penelitian dengan metode yang berbeda
(prospecive dan resprospective) membuktikan hal yang sama meskipun berbeda
populasinya (perempuan dan laki – laki).
3. Spesifitas (specifity)
Faktor kausal menghasilkan hanya sebuah penyakit dan bahwa penyakit itu dihasilkan
dari hanya sebuah kausa tunggal.Misalnya pada kanker paru,merokok diprediksi
sebagai penyebab kanker paru.
4. Hubungan Temporal / kronologi waktu (Temporal Relationship)
Untuk mengetahuai sebuah faktor merupakan kausa penyakit,maka harus dipastikan
bahwa paparan terhadap faktor itu berlangsung sebelum terjadinya penyakit.Misal :
pada kasus kanker paru-paru sebagian besar didahului merokok.
5. Efek Dosis Respons (Biological Gredient/Dose Response Relationship)
Perubahan intensitas paparan yang selalu diikuti oleh perubahan frekuensi penyakit
menguatkan kesimpulan hubungan kausal. Misal: Data menunjukkan bahwa jumlah
rokok yang dihisap penderita berbanding lurus dengan risiko trjadinya kamker paru.
Semakin banyak rokok yang di hisap semakin besar resiko kanker paru.
6. Kredibilitas Biologi Suatu Hipotesis (Theoriti Plausibility)
Keyakinan hubungan kausal makin kuat apabila dapat dijelaskan dengan rasional dan
berdasarkan teory / konseptual.Contoh : teori biologi menyatakan bahwa merokok
dapat membuat jaringan tubuh rusak yang jika terus menerus dapatb menyebabkan
kanker.
7. Koherensi (Coherence)
Berbagai bukti yang tersedia tentang riwayat alamiah,biologi,dan epidemiologi
penyakit harus koheren satu sama lain sehingga membentuk pemahaman
yang serupa.Contoh : kesimpulan merokok dapat menyebabkan kanker paru-paru
berdasarkan teori biologi dan proses perjalanan penyakit.
8. Bukti Eksperimen ( Experimental Evidence)
Eksperimen terandominasi dengan Double Blinding (Pembuatan pada subyek
penelitian dan pemberi perlakuan agar tidak mengetahui status perlakuan) a
memberikan bukti kuat hubungan kausa.Misal : Pada percobaan lab,tar yang dioleskan
pada telinga kelinci dari waktu ke waktu akan menyebabkan timbulnya kanker. Tar
pada tembakau merupakan bahan karsinogen (penyebab kanker).
9. Analogi (Analogy)
Tidak semua situasi dapat menggunakan kriteria analogi sebagai pendukung
hubungan kausal. Kriteria analogi kurang tepat karena tidak spesifik mengingat
mampu mencetuskan banyak gagasan analogis,sehingga menyebabkan analogi
menjadi tidak spesifik lagi.Misal : pemberian tar pada percobaaan lab dengan
menggunakan tikus menunjukkan adanya hubungan kausal (sebab akibat) namun
demikian hal ini tidak dapat di uji cobakan pada manusia secara langsung.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi, Sir Austin Bradford Hill mengemukakan 9 kriteria hills yaitu Kekuatan Asosiasi
(Strength Of Association), Konsistensi (Consistency), Spesifitas (specifity), Hubungan
Temporal / kronologi waktu (Temporal Relationship), Efek Dosis Respons (Biological
Gredient/Dose Response Relationship), Kredibilitas Biologi Suatu Hipotesis (Theoriti
Plausibility), Koherensi (Coherence), Bukti Eksperimen ( Experimental Evidence), dan
Analogi (Analogy).

3.2 Saran
9 kriteria hills ini diharapkan dapat dipahami secara baik oleh mahasiswa agar dapat
diaplikasikan dikehidupan sehari-hari
DAFTAR PUSTAKA

Fedak K.M, Bernal A, Capshaw Z.A,Gross S. Applying the Bradford Hill


criteria in the 21st century: how data integration has changed causal inference in molecular
epidemiology. Emerg Themes Epidemiol 2015 12:14

Mirtz T.A, Morgan L, Wyatt L.H, Greene L. An epidemiological examination of the


subluxation construct using Hill’s criteria of causation. Chiropractic & Osteopathy 2009, 17:3

Anda mungkin juga menyukai