Anda di halaman 1dari 2

Nama : Julianti Rohmalia

Nim : P21120038

Kelas : Gizi B

Mata kuliah : Analisis Zat Gizi Pangan

 Tugas 1
Jelaskan prinsip-prinsip analisis karbohidrat :
1. Molisch’s test
Uji ini untuk semua jenis karbohidrat (Monosakarida, disakarida, polisakarida).
Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat.
Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan dehidrasi
pentosa menghasilkan senyawa furfural. Uji positif ditandai dengan tumbulnya cincin
merah ungu yang merupakan kondensasi antara furfural dan hidroksimetil furfural
dengan a-naftol dalam pereaksi molisch.
2. Iodine test
Uji ini untuk mengidentifikasi polisakarida dan dapat membedakan antara amilum dan
nitrogen. Prinsip reaksi ini yaitu polisakarida dengan penambahan iodium akan
membentuk kompleks adsorpsi berwarna yang spesifik. Amilum atau pati dengan
iodium akan menghasilkan warna biru, dekstrin akan menghasilkan warna merah
anggur, sedangkan glikogen dan sebagian pati yang terhidrolisis bereaksi dengan
iodium membentuk warna cokelat.
3. Fehling’s test
Uji ini untuk menunjukkan sifat khusus karbohidrat dengan adanya karbohidrat
pereduksi. Prinsip dari uji ini yaitu menggunakan gugus aldehid pada gula untuk
mereduksi senyawa Cu2SO4 menjadi Cu2O (endapan berwarna merah bata) setelah
dipanaskan pada suasana basa (benedict dan fehling) atau asam (barfoed) dengan
ditambahkan agen pengikat (chelating agent) seperti Na-sitrat dan K-Na-tatrat.
4. Benedict’s test
Uji untuk mengetahui adanya kandungan gula (karbohidat) pereduksi (yang memiliki
gugus aldehid atau keton bebas). Prinsi dari uji ini yaitu gula yang mempunyai gugus
aldehid atau keton bebas akan mereduksi ion Cu2+ dalam suasana alkalis menjadi
Cu+ yang mengendap sebagai Cu2O berwarna merah bata.
5. Barfoed’s test
Uji ini untuk membedakan monosakarida dan disakarida dengan jalan mengontrol
kondisi-kondisi percobaan, seperti pH, waktu pemanasan. Prinsip dari uji yaitu ion
Cu2+ (dari pereaksi barfoed) dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh gula
reduksi monosakarida daripada disakarida dan menghasilkan endapan Cu2O berwarna
merah bata.
6. Seliwanoff’s test
Uji ini untuk mengetahui danya ketosa (karbohidrat yang mengandung gugus keton).
Prinsip dari uji ini yaitu dehidrasi fruktosa oleh HCL pekat menghasilkan
hidroksimetilfurfural dan dengan penambahan resorsinol akan mengalami kondensasi
membentuk senyawa kompleks berwarna merah orange.
7. Bial’s test
Uji ini untuk mengidentifikasi adanya gula pentosa. Prinsip dari uji ini yaitu dehidrasi
pentosa oleh HCL pekat memghasilkan furfural dengan penambahan orsinol (3,5-
dihidroksi toluena) akan berkondensasi membentuk senyawa kompleks berwarna biru
8. Mustic acid test
Uji ini untuk membedakan antara glukosa dan galaktosa. Prinsip dari uji ini yaitu
larutan uji dicanpurkan dengan HNO3 pekat lalu dipanaskan. Karbohidrat dengan
asam nitrat pekat akan menghasilkan asam yang dapat larut. Namun, laktosa dan
galaktosa menghasilkan asam musat yang dapat larut.
9. Osazone test
Uji ini untuk membedakan bermacam-macam karbohidrat dari gambar kristalnya.
Prinsip dari uji ini yaitu suatu aldosa atau ketosa dengan fenil hidrazin akan
membentuk kristal osazon. Kristal osazon yang terbentuk khas sesuai dengan
jenisnya.

Analisis kuantitatif
 Hidrolisis yaitu pemutusan suatu ikatan di suatu molekul sehingga membentuk
monosakarida.
 Oligo polisakarida (pati) dihidrolisis menjadi monoskaraida (pati)

Anda mungkin juga menyukai