Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH STATISTIKA DAN KEMOMETRIK

PERCOBAAN FAKTOR TUNGGAL RAL

DISUSUN OLEH :
NAMA : SHARA AULIA RAMADHANI
NIM : G30119039
KELAS : A (GANJIL)
DOSEN : Dr. Apt. ABD RAHMAN RAZAK, S.Si. M.Si

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO
PALU, 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah statistika dan
kemometrik yang berjudul “percobaan faktor tunggal RAL” ini dengan tepat waktu.

Adapun tujuan saya menulis makalah ini adalah untuk memenuhi tugas statistika dan
kemometrik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
percobaan faktor tunggal RAL pembaca dan juga bagi saya sendiri selaku penulis
makalah ini.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Rahman selaku dosen mata kuliah statistika
dan kemometrik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuanya sehingga daya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan benar.
Saya menyadari makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Palu, 23 Oktober 2022

Putri Dwiyana Ramadhanti


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
BAB I...........................................................................................................................................
PENDAHULUAN.......................................................................................................................
1.1 Latar Belakang................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................
1.3 Tujuan..............................................................................................................................
BAB II.........................................................................................................................................
PEMBAHASAN.........................................................................................................................
2.1 Perancangan Percobaan.................................................................................................
2.2 Prinsip Dasar dari Rancangan Percobaan....................................................................
2.3 Rancangan Acak Lengkap..............................................................................................
2.4 Rancangan Acak Kelompok Lengkap.............................Error! Bookmark not defined.
BAB III........................................................................................................................................
PENUTUP...................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................
3.2 Saran.................................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metoda perancangan percobaan banyak dilakukan di berbagai bidang ilmu,


terutama di bidang pertanian dan biologi. Misalnya dengan pupuk tanaman
yang berbeda peneliti ingin mengetahui pengaruh pupuk tanaman tersebut
pada varietas tanaman yang sama, dengan tujuan mencari pupuk yang cocok
untuk varietas itu.

Sir Ronald A. Fisher adalah seorang pelopor penggunaan metode statistika


dalam perancangan percobaan, ia bertanggung jawab dalam statistika dan
analisis data pada stasiun percobaan pertanian Tothamsted di London.
Fisher yang mengembangkan dan pertama kali menggunakan analisis ragam
sebagai metode utama dari analisis statistika dalam perancangan percobaan.

Dewasa ini metoda perancangan percobaan secara luas digunakan dalam


semua bidang penyelidikan. Ilmu pertanian, biologi, kesehatan, ilmu-ilmu
teknik, ilmu-ilmu fisik dan sosial adalah disiplin-disiplin ilmu yang
menggunakan pendekatan statistika untuk merancang dan menganalisis
percobaan

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengenalan perencanaan percobaan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengenalan perencanaan percobaan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perancangan Percobaan

Kloning
Kata kloning, berasal dari
bahasa Inggris clone,
pertama kali diusulkan
oleh Herbert Webber
pada tahun 1903 untuk
mengistilahkan
sekelompok
organisme hewan maupun
tumbuh-tumbuhan yang
dihasilkan melalui
reproduksi
aseksual dan berasal dari
satu induk yang sama.
Setiap anggota dari klon
tersebut
mempunyai susunan dan
jumlah gen yang sama
dan kemungkinan besar
fenotipnya juga sama.
Kloning
Kata kloning, berasal dari
bahasa Inggris clone,
pertama kali diusulkan
oleh Herbert Webber
pada tahun 1903 untuk
mengistilahkan
sekelompok
organisme hewan maupun
tumbuh-tumbuhan yang
dihasilkan melalui
reproduksi
aseksual dan berasal dari
satu induk yang sama.
Setiap anggota dari klon
tersebut
mempunyai susunan dan
jumlah gen yang sama
dan kemungkinan besar
fenotipnya juga sama.
Kloning
Kata kloning, berasal dari
bahasa Inggris clone,
pertama kali diusulkan
oleh Herbert Webber
pada tahun 1903 untuk
mengistilahkan
sekelompok
organisme hewan maupun
tumbuh-tumbuhan yang
dihasilkan melalui
reproduksi
aseksual dan berasal dari
satu induk yang sama.
Setiap anggota dari klon
tersebut
mempunyai susunan dan
jumlah gen yang sama
dan kemungkinan besar
fenotipnya juga sama
Kloning
Kata kloning, berasal dari
bahasa Inggris clone,
pertama kali diusulkan
oleh Herbert Webber
pada tahun 1903 untuk
mengistilahkan
sekelompok
organisme hewan maupun
tumbuh-tumbuhan yang
dihasilkan melalui
reproduksi
aseksual dan berasal dari
satu induk yang sama.
Setiap anggota dari klon
tersebut
mempunyai susunan dan
jumlah gen yang sama
dan kemungkinan besar
fenotipnya juga sama
Ilmu perancangan percobaan (experimental design) merupakan cabang ilmu
statistika, yang mempelajari cara-cara mengatasi, mengisolasi atau
mengontrol keragaman materi atau lingkungan suatu percobaan. Sehingga
perbedaanperbedaan yang timbul sebagai akibat berbagai perlakuan terhadap
satuan-satuan percobaan dapat dipisahkan dengan jelas. Dengan demikian
kesimpulan yang akan ditarik dari suatu percobaan dalam menjawab
hipotesis-hipotesis dapat dilaksanakan secara objekti.

Perancangan percobaan adalah suatu rancangan yang dibuat untuk


mendapatkan informasi yang diperlukan yang berhubungan dengan persoalan
yang sedang diselidiki, yang merupakan langkah-langkah lengkap sebelum
percobaan dilakukan sehingga akan membawa penelitian kepada analisis dan
kesimpulan yang objektif

Langkah-langkah terpenting dari suatu percobaan adalah: (1) perencanaan;


(2) pelaksanaan; dan (3) analisa statistik. Adapun prinsip dasar dalam upaya
meningkatkan validitas penelitian yaitu: (1) pengulangan (replication), (2)
pengacakan (randomization), dan (3) pengendalian lokal (misal melalui
pengelompokan satuan-satuan percobaan)

2.2 Prinsip Dasar dari Rancangan Percobaan


Perancangan percobaan dilandasi atas sejumlah prinsip statistika mendasar
agar analisis yang diterapkan terhadap hasil pengamatan valid secara ilmiah.
Ronald Fisher adalah orang yang pertama kali meletakkan prinsip-prinsip ini
pada awal abad ke-20. Tokoh-tokoh perancangan percobaan setelah Fisher
mengembangkan berbagai penerapan terhadap prinsip-prinsip ini, seperti C.
S. Peirce, Frank Yates, Gertrude M. Cox, Calyampudi R. Rao, R. C. Bose,
Oscar Kempthorne, William T. Federer, William G. Cochran, dan Genichi
Taguchi. Tiga prinsip utama dalam menyusun perancangan suatu percobaan
yaitu :
1. Pengulangan Pengukuran biasanya selalu memiliki variasi dan
ketidakpastian. Dengan mengulangi keseluruhan percobaan, akan bisa
membantu mengidentifikasi sumber dari variasi tersebut. Pengulangan
adalah perlakuan yang muncul lebih dari satu kali dalam suatu
percobaan. Jika dalam suatu percobaan setiap perlakuan hanya muncul
satu kali atau mempunyai ulangan tunggal maka kita tidak dapat
menduga galat dalam percobaan (galat: kesalahan antara nilai sebenarnya
dengan nilai yang diestimasi).
2. Pengacakan Pengacakan adalah proses memasangkan masing masing
level pada tiap faktor dengan acak dalam sebuah percobaan. Pengacakan
dilakukan sebagai jaminan akan peluang yang sama bagi setiap satuan
percobaan untuk mendapat suatu perlakuan. Lebih jauh lagi, tanpa
pengacakan hampir semua rumusan statistika yang diterapkan dalam
analisis akan menjadi tidak valid karena digunakannya asumsi
independensi dalam setiap pengaruh galat yang muncul. Tanpa
pengacakan tidak ada jaminan bagi munculnya kovarians antargalat.
3. Pengendalian Tempat Percobaan Menentukan perlakuan-perlakuan pada
petak percobaan atau mengendalikan keragaman yang muncul akibat
keheterogenan kondisi lingkungan pada suatu percobaan agar objek yang
diteliti adalah objek yang homogen. Pengendalian lokal dapat dikerjakan
melalui cara : perancangan percobaan dengan melakukan
pengelompokan, menggunakan kovariabel atau variabel tambahan,
memilih ukuran satuan-satuan percobaan

Rancangan lingkungan yaitu rancangan yang berkaitan dengan bagaimana


perlakuan-perlakuan ditempatkan pada unit-unit percobaan. Pada dasarnya
rancangan lingkungan merupakan pengaturan pemberian perlakuan kepada
satuan-satuan percobaan dengan maksud agar keragaman respon yang
ditimbulkan oleh keadaan lingkungan dan keheterogenan bahan percobaan
yang digunakan dapat diwadahi dan disingkirkan. Rancangan lingkungan
terdiri atas:

 Rancangan Acak Lengkap Rancangan ini digunakan bila unit


percobaan relative homogen. Ulangan yang dibentuk tidak
menunjukkan keheterogenan sumber keragaman.
 Rancangan Acak Kelompok Rancangan ini disusun dengan
mengelompokkan unit percobaan ke dalam beberapa kelompok. Hal
ini dilakukan karena adanya keheterogenan unit percobaan yang
merupakan komponen keragaman dalam percobaan
 Rancangan Bujur Sangkar Latin Rancangan ini mengendalikan
keragaman unit-unit percobaan lebih dari satu sisi komponen
keragaman. Sisi-sisi ini disebut baris dan lajur. Banyaknya ulangan
haruslah sama dengan banyaknya perlakuan.
 Rancangan Petak Terbagi Rancangan ini bagian dari rancangan dua
faktor atau lebih. Kombinasi perlakuan tidak diacak sempurna
terhadap unit-unit percobaan. Hal ini terjadi karena beberapa alasan,
diantaranya adalah : a. Tingkatan kepentingan dari faktor-faktor yang
dilibatkan. Tingkatan ini ditentukan sendiri oleh peneliti sesuai
dengan tujuannya. b. Pengembangan dari percobaan yang telah
berjalan. Percobaan yang dilakukan dengan menambahkan faktor
baru yang belum ada pada penelitian ini. c. Kendala pengacakan
dilapangan. Taraf-taraf dari salah satu faktor membutuhkan unit yang
lebih besar dibandingkan taraf-taraf faktor yang lain, sehingga
pengacakan secara sempurna tidak lagi efektif atau efisien. Faktor-
faktor pada rancangan ini disebut dengan petak utama dan anak
petak.

2.3 Rancangan Acak Lengkap

Rancangan acak langkap (complete random design) Percobaan satu faktor


adalah suatu percobaan yang dirancang dengan hanya melibatkan satu faktor
dengan beberapa taraf sebagai perlakuan. Rancangan ini menjaga kondisi
faktor-faktor lain dalam kondisi tetap.

Percobaan satu faktor ddapat diterapkan pada berbagai rancangan lingungan


seperti RAL, RAKL, RBSL, dan lain-lain tergantung dari kondisi unit
percobaan yang digunakan (Mattjik dan Sumertajaya, 1999). Rancangan
Acak Langkap (RAL) digunakan jika kondisi unit percobaan yang digunakan
relatif homogen, seperti percobaan yang dilakukan di laboratorium. Jarang
digunakan pada percobaan lapangan atau percobaan yang melibatkan unit
percobaan cukup besar

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perancangan percobaan adalah suatu rancangan yang dibuat untuk
mendapatkan informasi yang diperlukan yang berhubungan dengan persoalan
yang sedang diselidiki, yang merupakan langkah-langkah lengkap sebelum
percobaan dilakukan sehingga akan membawa penelitian kepada analisis dan
kesimpulan yang objektif

3.2 Saran
Adapun saran pada makalah ini yaitu, karena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penyusun banyak berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penyusun demi kesempurnaannya makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai