RANCANGAN PERCOBAAN
Di susun oleh:
2020
BAB 1. PENDAHULUAN
1. Riyanto
mengukur pengaruh perlakuan, misal: pemberian pupuk dengan kadar berbeda2 terhadap
suatu jenis varietas tertentu dll. Bidang ini merupakan salah satu cabang penting dalam
statistika inferensial dan diajarkan di banyak cabang ilmu pengetahuan di perguruan tinggi
karena berkaitan erat dengan pelaksanaan percobaan (eksperimen).
Perancangan percobaan dapat dikatakan sebagai "jembatan" bagi peneliti untuk bergerak
dari hipotesis menuju pada eksperimen agar memberikan hasil yang valid secara ilmiah.
Dengan demikian, perancangan percobaan dapat dikatakan sebagai salah satu instrumen
dalam metode ilmiah.
2. M.P. Paiman
Tujuan percobaan dapat digolongkan menjadi tujuan yaitu: mayor dan minor,karena
rancangan percobaan tertentu akan memberikan ketepatan yag lebih tinggi terhadap
1
perbandingan-perbandingan terbalik dengan varians rata-rata contoh (σ 2X ). Jadi presisi = .
σ 2X
σ 2X
2
Oleh karenanya makin besar contohnya (n), makin tinggi presisinya . Rata-rata σ = X ,
n
berarti makin bisa diamati perbedaan yang lebih kecil antara dua rerata populasi.
Populasi dari subjek yang dipelajari perlu ditentukan secara tegas,kemudian diambil
contoh (sample) secara acak (random). Misalnya populasi dirancang untuk membandingkan
efektifitas beberapa fungisida untuk mmberantas pyricularia oryzae pada tanaman padi
disuatu daerah. Pada daerah tersebut petani pada umumnya menanam beberapa varietas.
Agar rekomendasi yang akan dicari ini mempunyai kegunaan yang tinggi,fungsida-fungsida
perlu dicobakan tidak hanya pada satu varietas saja, tetapi pada beberapa varietas sehingga
bisa diketahui ada tidaknya suatu fungsida yang dapat direkomendasikan bagi semua varietas
kecuali yang tidak terpengaruh oleh efek fungisida yang dicoba.
Tujuan pokok percobaan adalah memperoleh data atau informasi atau fakta yang terkait
dengan perlakuan yang dipelajari pengaruhnya. Perlakuan-perlakuan tersebut disusun atau
dibuat untuk menjawab obyektivitas sasaran penelitian. Oleh karena itu, kualitas data sangat
ditentukan oleh kesesuaian perlakuan dan cara memperoleh data tersebut.
4. Hanafiah
Tujuan rancangan percobaan dari hanafiah ini adalah mengamati kasustentang pengaruh
takaran pupuk p pada berbagai jarak tanaman terhadap reproduksi kedelai di tanah masam
PMK bekas alang alang. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui :
- Pengaruh utama dan takaran optimum pupu P yang dapat berlaku umum dalam
meningkatkan produksi kedelai di tanah PMK bekas alang-alang
- Pengaruh interaksai pupuk P dan jarak tanam,serta kombinasi takaran P dan jarak tanam
yang terbaik bagi peningkatan produksi kedelai tersebut.
Penggunaan:
Keuntungan:
Kerugian :
- Merupakan sambungan dari dua rancangan bujur sangkar (latin square) yang saling
orthogonal, rancangan bujur sangkar yang satu terdiri dari huruf latin dan yang lain
dari huruf Yunani (Greek).
- Dapat digunakan untuk mengendalikan keragaman (pengelompokan) dalam tiga arah;
sedangkan bujur sangkar latin hanya dua arah saja.
- Huruf latin = A, B, C, ..., Z
- Huruf Yunani = α , β , … ω
5. Rancangan lattice (RL)
Rancangan block yang tidak lengkap Digunakan jika jumlah perlakuan terlalu besar
sehingga tidak efisien lagi bila digunakan latin square, RAL dan RALK.
Keuntungannya RL:
- Percobaan dengan perlakuan besar akan sukar mengontrol error yang terjadi, sehingga
perancangan ini dapat mengatasi kesulitan tersebut.
Rancangan block yang tidak lengkap, yang sering dipakai :
a. Balanced Lattice
b. Partially Balanced Lattice
6. Split plot design atau rancangan petak terbagi (RPT)
Penggunaan:
Penggunaan:
Perbedaan lay out antara split plot dan strip plot design adalah:
- Pada split plot: pengacakan pertama dilakukan pada mainplot, kemudian dilakukan
pengacakan sub plot pada masing-masing mainplot.
- Sedangkan pada strip plot: pengacakan pertama pada factor horizontal dan kedua pada
faktor lain ke arah vertikal.
8. Split-split plot design atau rancangan petak-petak terbagi (RPPT)
Merupakan perluasan dari split plot design, dimana pada split plot design hanya terdiri dari
dua faktor, sedangkan pada split-split plot design terdiri atas tiga faktor. Faktor pertama
sebagai main-plot (petak utama). Faktor kedua sebagai sub plot (anak petak). Ketiga sebagai
sub-sub plot (anak-anak petak) merupakan faktor yang terpenting.
Istilah Pengertian
Galat Percobaan keanekaragaman (variabilitas) yang disebabkan oleh
ketidakmampuan materi percobaan yang diperlakukan sama
untuk berperilaku sama.
Ulangan Suatu perlakuan terjadi lebih dari satu kali atau menempati
lebih dari satu unit percobaan
Pengacakan Pengacakan dalam rancangan percobaan diperlukan untuk
menghindarkan dari pengaruh subyektivitas, karena dalam
penelitian ilmiah diperlukan logika dan obyektivitas.
Rancangan Acak
Lengkap (RAL)
Koefisien keragaman koefisien yang menunjukkan derajat kejituan (accuracy atau
(KK) precision) serta keandalan kesimpulan suatu percobaan.
Sidik ragam
Rancangan Acak suatu rancangan yang melakukan pengelompokan unit - unit
Kelompok (RAK) percobaan ke dalam kelompokkelompok dan semua perlakuan
dicobakan pada setiap kelompok yang ada.
Rancangan Bujur suatu rancangan percobaan yang mampu mengendalikan
Sangkar Latin (RBSL) komponen keragaman unitunit percobaan lebih dari satu sisi
komponen keragaman.
Percobaan faktorial percobaan yang menggunakan lebih dari satu faktor dengan
perlakuan yang merupakan kombinasi dari level-level suatu
faktor dengan level-level faktor lainnya.
Perlakuan(treatment) semua tindakan coba-coba (trial and error) yang dilakukan
terhadap suatu obyek, yang pengaruhnya akan diselidiki untuk
menguji hipotesis
Lokal Kontrol upaya pengendalian kondisi lapangan yang heterogen menjadi
nisbi homogen, setidak-tidaknya pada lokal-lokal tertentu, yang
ditujukan untuk menekan galat ( experimental error ) menjadi
nisbi kecil, sehingga bisa menoniolkan satu atau beberapa
perlakuan yang logisnya memang lebih menonjol dari
perlakuan kontrol atau perlakuan-perlakuan lainnya.
Kesederhanaan Suatu percobaan yang baik dicirikan oleh perlakuan-perlakuan
(simplicity). dan metode percobaan yang sederhana dan semudah mungkin,
namun tetap mempertahankan obyektivitas suatu percobaan.