Anda di halaman 1dari 10

RESUME RANCANGAN PERCOBAAN

PENGERTIAN & APLIKASI PADA EXCEL

Oleh :

Gilbert Yerusalem (1910521055)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
1.1 Metode Ilmiah......................................................................................................................3
1.2 Perancangan Percobaan......................................................................................................3
1.3 Unsur-Unsur Perancangan Percobaan...............................................................................4
1. Pengulangan.........................................................................................................................4
2. Pengacakan..........................................................................................................................5
3. Pengendalian........................................................................................................................5
1.4 Analisis Keragaman.............................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
RANCANGAN ACAK LENGKAP....................................................................................................6
2.1 Pengacakan dan Bagan Percobaan...........................................................................................6
2.2 Model Linier dan Penguraian Keragaman Total....................................................................6
Pengujian Hipotesis.........................................................................................................................7
Koefisien Keragaman......................................................................................................................8
BAB III.................................................................................................................................................9
RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP...........................................................................9

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Metode Ilmiah


Metode Ilmiah merupakan suatu penerapan cara logika maupun obyektifitas dalam
mempelajari suatu fenomena. Melalui percobaan maupun pengamatan didapatkan suatu
perumusan dalam bentuk hipotesis-hipotesis. Maka untuk dapat memahami dan
mempelajari fenomena tersebut diperlukannya tuga tahapan yang harus dilalui, yaitu :
1. Tahap persiapan dari perumusan masalah yang akan diteliti / dipelajari.
2. Pelaksanaan yang dilakukan untuk mengumpulkan data maupun fakta yang sesuai
dengan permasalahan.
3. Pengolahan maupun analisis data yang ditujukan untuk membuat kesimpulan hasil
pada suatu penelitian.

Pada dasarnya sebuah penelitian dapat dilakukan melalui sebuah survei,


pengamatan,maupun percobaan sesuai dengna disiplin ilmu yang dipelajari. Oleh sebab
itu, dibutuhkannya sebuah perencanaan yang matang agar hasil (kesimpulan) yang
didapatkan dapat mewakili populasi yang di uji cobakan. Hal tersebut memiliki
peranyang sangat vital dalam keberdaan statistika.

Sebagian besar, dapat dikatakan peran statistika dalam metode Ilmiah meliputi
analisis, prediksi, dan deskriptif. Analisis merupakan akan diperoleh suatu jawaban
apakah sebuah sebuah data mengikuti sebaran tertantu atau tidak. Deskriptif juga dapat
mereduksi suatu jumlah data yang banyak menjadi suatu jumlah data yang kecil. Dengan
tujuan supaya dapat memberikan ciri-ciri pada nilai tengan (median) rerata, ragam
maupun kemiringan dan lain sebagainya.

1.2 Perancangan Percobaan

Perancangan percobaan atau (experimental design) merupakan cabang ilmu statistika,


yang mempelajari cara-cara mengatasi, mengisolasi atau mengontrol keragaman materi
atau lingkungan suatu percobaan. Sehingga perbedaanperbedaan yang timbul sebagai
akibat berbagai perlakuan terhadap satuan-satuan percobaan dapat dipisahkan dengan
jelas.

3
Dengan demikian kesimpulan yang akan ditarik dari suatu percobaan dalam
menjawab hipotesis-hipotesis dapat dilaksanakan secara objekti. Perancangan percobaan
adalah suatu rancangan yang dibuat untuk mendapatkan informasi yang diperlukan yang
berhubungan dengan persoalan yang sedang diselidiki, yang merupakan langkah-langkah
lengkap sebelum percobaan dilakukan sehingga akan membawa penelitian kepada
analisis dan kesimpulan yang objektif.

1.3 Unsur-Unsur Perancangan Percobaan


Tiga prinsip utama dalam menyusun perancangan suatu percobaan yaitu :
1. Pengulangan
Pengukuran biasanya selalu memiliki variasi dan ketidakpastian. Dengan
mengulangi keseluruhan percobaan, akan bisa membantu mengidentifikasi sumber
dari variasi tersebut. Pengulangan adalah perlakuan yang muncul lebih dari satu
kali dalam suatu percobaan. Jika dalam suatu percobaan setiap perlakuan hanya
muncul satu kali atau mempunyai ulangan tunggal maka kita tidak dapat menduga
galat dalam percobaan (galat: kesalahan antara nilai sebenarnya dengan nilai yang
diestimasi).
Tujuan dari pengulangan adalah untuk meningkatkan ketelitian karena
jika jumlah ulangan semakin banyak atau bertambah maka akan semakin
meningkatkan ketelitian, agar tidak salah dalam pengambilan keputusan karena
pengulangan dapat menambah cakupan penarikan kesimpulan, dapat
mengendalikan ragam galat pengulangan juga memungkinkan kita untuk
mengelompokkan satuan-satuan percobaan menurut respon yang diharapkan
untuk memaksimumkan keragaman antar kelompok dan meminimumkan
keragaman dalam kelompok, sehingga mempelajari perbedaan perlakuan dapat
lebih teliti, dan juga bertujuan untuk menduga ragam galat

4
2. Pengacakan
Pengacakan adalah proses memasangkan masing masing level pada tiap
faktor dengan acak dalam sebuah percobaan. Pengacakan dilakukan sebagai
jaminan akan peluang yang sama bagi setiap satuan percobaan untuk mendapat
suatu perlakuan. Lebih jauh lagi, tanpa pengacakan hampir semua rumusan
statistika yang diterapkan dalam analisis akan menjadi tidak valid karena
digunakannya asumsi independensi dalam setiap pengaruh galat yang muncul.
Tanpa pengacakan tidak ada jaminan bagi munculnya kovarians antargalat.
Pengacakan mengandung arti setiap unit percobaan harus memiliki
peluang yang sama kepada masing-masing satuan percobaan untuk dikenakan
perlakuan tertentu. Fungsi dari pengacakan agar pengujian menjadi sah, supaya
galat menjadi independent serta percobaan yang dilakukan dapat terhindar dari
bias yang disebabkan adanya perbedaan antara satuan-sauan percobaan.
Pengacakan perlakuan pada unit-unit percobaan dapat menggunakan tabel
bilangan acak, undian angka, sistem lotere atau dengan computer. Selain itu yang
lebih baik adalah menggunakan daftar bilangan teracak atau bilangan perandoman

3. Pengendalian
Menentukan perlakuan-perlakuan pada petak percobaan atau
mengendalikan keragaman yang muncul akibat keheterogenan kondisi lingkungan
pada suatu percobaan agar objek yang diteliti adalah objek yang homogen.
Pengendalian lokal dapat dikerjakan melalui cara : perancangan percobaan dengan
melakukan pengelompokan, menggunakan kovariabel atau variabel tambahan,
memilih ukuran satuan-satuan percobaan.

1.4 Analisis Keragaman

Analisis keragaman adalah suatu uji yang diterapkan untuk data hasil percobaan
yang dikumpul pada variable terkontrol. Analisis ini ditujukan untuk melokalisasi
variabel-variabel bebas yang penting dalam penelitian serta menentukan interaksi dan
responnya. Dengan demikian, analisis keragaman berfungsi untuk memudahkan
analisis dan interpretasi data hasil percobaan serta untuk mengetahui keanekaragaman
(variabilitas) dari perlakuan. Dalam analisis keragaman akan diuraikan keragaman
total ke dalam komponen- komponen keragamannya.

5
BAB II

RANCANGAN ACAK LENGKAP

Percobaan satu faktor adalah suatu percobaan yang dirancang dengan hanya
melibatkan satu faktor dengan beberapa taraf sebagai perlakuan. Rancangan ini menjaga
kondisi faktor-faktor lain dalam kondisi tetap. Percobaan satu faktor ddapat diterapkan pada
berbagai rancangan lingungan seperti RAL, RAKL, RBSL, dan lain-lain tergantung dari
kondisi unit percobaan yang digunakan (Mattjik dan Sumertajaya, 1999). Rancangan Acak
Langkap (RAL) digunakan jika kondisi unit percobaan yang digunakan relatif homogen,
seperti percobaan yang dilakukan di laboratorium. Jarang digunakan pada percobaan
lapangan atau percobaan yang melibatkan unit percobaan cukup besar.

2.1 Pengacakan dan Bagan Percobaan

Misal: suatu percobaan dengan 5 buah perlakuan (P1, P2, P3, P4, P5) dan setiap perlakuan
diulang sebanyak tiga kali. Jumlah unit percobaan adalah 3 x 5 = 15 unit percobaan. Untuk
RAL, pengacakan dilakukan langsung terhadap 15 unit percobaan:

Datanya dapat disajikan sebagai berikut:

2.2 Model Linier dan Penguraian Keragaman Total

Model linier aditif dari rancangan faktor tunggal dengan RAL dapat dibedakan
menjadi 2:

6
1. Model Tetap: Model dimana perlakuan-perlakuan yang digunakan dalam percobaan
berasal dari populasi yang terbatas dan pemilihan perlakuannya ditentukan secara
langsung oleh peneliti. Kesimpulan yang diperoleh terbatas hanya pada perlakuan-
perlakuan yang dicobakan dan tidak bisa digeneralisasi.

2. Model Acak: model dimana perlakuan-perlakuan yang dicobakan merupakan


sample acak dari populasi perlakuan

Bentuk umum dari model linier aditif adalah sebagai berikut: Yij = μ + τi + εij

Dengan i = 1,2,…,t dan j = 1,2,…,r

Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i, ulangan ke-j μ = Rataan umum τi = Pengaruh
perlakuan ke-i εij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i ulangan ke-j Untuk model
tetap berlaku kondisi : Στi = 0 dan var(εij ) = σ2 Untuk model acak berlaku kondisi:
E(τi ) = 0, Var(τi) = σ2 τ dan var(εij ) = σ2 untuk setiap i dan j.

Bentuk hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut: H0 = τ1 = τ2 = … = τt = 0


(Perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati) H1 = Minimal ada satu
perlakuan dimana τi ≠ 0 Atau H0 = μ1 = μ2 = … = μt = 0 (Perlakuan tidak
berpengaruh terhadap respon yang diamati)

Pengujian Hipotesis

Statistik uji yang digunakan untuk memutuskan apakah H0 atau H1 yang diterima
adalah uji F dengan Fhit = KTP/KTG. Statistik F ini mengikuti sebaran F dengan derajat
bebas pembilang = t-1 dan derajat bebas penyebut t(r-1). Jika Fhit > Ftabel maka hipotesis
nol ditolak dan berlaku sebaliknya.Uji F yang tidak nyata dalam sidik ragam menunjukkan
kegagalan percobaan untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan.

Bukan berarti hal itu tidak membuktikan bahwa semua perlakuan sama, mungkin
merupakan akibat dari perbedaan perlakuan yang terlalu kecil, atau galat percobaan yang
terlalu besar atau keduanya. Bila ini terjadi maka pengujian dapat diulangi dan usahakan
mengurangi galat percobaan.

Contoh: Karantina tumbuhan ingin mengetahui pengaruh Fumigan Methyl Bromide


(CH3Br) sebagai pembasmi serangga terhadap daya tumbuh benih kacang ijo, dilkukan

7
percobaan sebagai berikut:benih kacang ijo diberi fumigant dengan dosis 0 (control), 16
gr/m3, 32gr/m3 , 48gr/m3 , 64 gr/m3 . Fumugasi dilakukan selama 2 jam. Benih kacang ijo
yang sudah difumigasi dikecambahkan dengan metode kertas hisap. Benih yang
dikecambahkan diasumsikan homogen nya.

Koefisien Keragaman

Didefinisikan :

Besaran KK dapat digunakan sebagai alat untuk mendeteksi apakah data yang
diperoleh perlu ditransformasi atau tidak. Nilai KK yang terlalu besar mencerminkan bahwa
unit-unit percobaan yang digunakan tidak homogen. Besaran ideal dari nilai KK ini sangat
tergantung dari bidang studi yang digeluti, jika nilai KK lebih besar dari batas kewajaran
maka data sebaiknya ditransformasi tergantung dari pola hubungan ragam dengan nilai
tengah pada masing-masing perlakuan.

Misal : - untuk data mengenai hasil padi > KK = 6 – 8%

- Untuk data percobaan pupuk > KK = 10 – 12 %


- Untuk percobaan insektisida > KK = 13 – 15 %
- Untuk data tinggi tanaman >3%

8
BAB III

RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP

9
10

Anda mungkin juga menyukai