Oleh :
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
1.1 Metode Ilmiah......................................................................................................................3
1.2 Perancangan Percobaan......................................................................................................3
1.3 Unsur-Unsur Perancangan Percobaan...............................................................................4
1. Pengulangan.........................................................................................................................4
2. Pengacakan..........................................................................................................................5
3. Pengendalian........................................................................................................................5
1.4 Analisis Keragaman.............................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
RANCANGAN ACAK LENGKAP....................................................................................................6
2.1 Pengacakan dan Bagan Percobaan...........................................................................................6
2.2 Model Linier dan Penguraian Keragaman Total....................................................................6
Pengujian Hipotesis.........................................................................................................................7
Koefisien Keragaman......................................................................................................................8
BAB III.................................................................................................................................................9
RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP...........................................................................9
2
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagian besar, dapat dikatakan peran statistika dalam metode Ilmiah meliputi
analisis, prediksi, dan deskriptif. Analisis merupakan akan diperoleh suatu jawaban
apakah sebuah sebuah data mengikuti sebaran tertantu atau tidak. Deskriptif juga dapat
mereduksi suatu jumlah data yang banyak menjadi suatu jumlah data yang kecil. Dengan
tujuan supaya dapat memberikan ciri-ciri pada nilai tengan (median) rerata, ragam
maupun kemiringan dan lain sebagainya.
3
Dengan demikian kesimpulan yang akan ditarik dari suatu percobaan dalam
menjawab hipotesis-hipotesis dapat dilaksanakan secara objekti. Perancangan percobaan
adalah suatu rancangan yang dibuat untuk mendapatkan informasi yang diperlukan yang
berhubungan dengan persoalan yang sedang diselidiki, yang merupakan langkah-langkah
lengkap sebelum percobaan dilakukan sehingga akan membawa penelitian kepada
analisis dan kesimpulan yang objektif.
4
2. Pengacakan
Pengacakan adalah proses memasangkan masing masing level pada tiap
faktor dengan acak dalam sebuah percobaan. Pengacakan dilakukan sebagai
jaminan akan peluang yang sama bagi setiap satuan percobaan untuk mendapat
suatu perlakuan. Lebih jauh lagi, tanpa pengacakan hampir semua rumusan
statistika yang diterapkan dalam analisis akan menjadi tidak valid karena
digunakannya asumsi independensi dalam setiap pengaruh galat yang muncul.
Tanpa pengacakan tidak ada jaminan bagi munculnya kovarians antargalat.
Pengacakan mengandung arti setiap unit percobaan harus memiliki
peluang yang sama kepada masing-masing satuan percobaan untuk dikenakan
perlakuan tertentu. Fungsi dari pengacakan agar pengujian menjadi sah, supaya
galat menjadi independent serta percobaan yang dilakukan dapat terhindar dari
bias yang disebabkan adanya perbedaan antara satuan-sauan percobaan.
Pengacakan perlakuan pada unit-unit percobaan dapat menggunakan tabel
bilangan acak, undian angka, sistem lotere atau dengan computer. Selain itu yang
lebih baik adalah menggunakan daftar bilangan teracak atau bilangan perandoman
3. Pengendalian
Menentukan perlakuan-perlakuan pada petak percobaan atau
mengendalikan keragaman yang muncul akibat keheterogenan kondisi lingkungan
pada suatu percobaan agar objek yang diteliti adalah objek yang homogen.
Pengendalian lokal dapat dikerjakan melalui cara : perancangan percobaan dengan
melakukan pengelompokan, menggunakan kovariabel atau variabel tambahan,
memilih ukuran satuan-satuan percobaan.
Analisis keragaman adalah suatu uji yang diterapkan untuk data hasil percobaan
yang dikumpul pada variable terkontrol. Analisis ini ditujukan untuk melokalisasi
variabel-variabel bebas yang penting dalam penelitian serta menentukan interaksi dan
responnya. Dengan demikian, analisis keragaman berfungsi untuk memudahkan
analisis dan interpretasi data hasil percobaan serta untuk mengetahui keanekaragaman
(variabilitas) dari perlakuan. Dalam analisis keragaman akan diuraikan keragaman
total ke dalam komponen- komponen keragamannya.
5
BAB II
Percobaan satu faktor adalah suatu percobaan yang dirancang dengan hanya
melibatkan satu faktor dengan beberapa taraf sebagai perlakuan. Rancangan ini menjaga
kondisi faktor-faktor lain dalam kondisi tetap. Percobaan satu faktor ddapat diterapkan pada
berbagai rancangan lingungan seperti RAL, RAKL, RBSL, dan lain-lain tergantung dari
kondisi unit percobaan yang digunakan (Mattjik dan Sumertajaya, 1999). Rancangan Acak
Langkap (RAL) digunakan jika kondisi unit percobaan yang digunakan relatif homogen,
seperti percobaan yang dilakukan di laboratorium. Jarang digunakan pada percobaan
lapangan atau percobaan yang melibatkan unit percobaan cukup besar.
Misal: suatu percobaan dengan 5 buah perlakuan (P1, P2, P3, P4, P5) dan setiap perlakuan
diulang sebanyak tiga kali. Jumlah unit percobaan adalah 3 x 5 = 15 unit percobaan. Untuk
RAL, pengacakan dilakukan langsung terhadap 15 unit percobaan:
Model linier aditif dari rancangan faktor tunggal dengan RAL dapat dibedakan
menjadi 2:
6
1. Model Tetap: Model dimana perlakuan-perlakuan yang digunakan dalam percobaan
berasal dari populasi yang terbatas dan pemilihan perlakuannya ditentukan secara
langsung oleh peneliti. Kesimpulan yang diperoleh terbatas hanya pada perlakuan-
perlakuan yang dicobakan dan tidak bisa digeneralisasi.
Bentuk umum dari model linier aditif adalah sebagai berikut: Yij = μ + τi + εij
Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i, ulangan ke-j μ = Rataan umum τi = Pengaruh
perlakuan ke-i εij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i ulangan ke-j Untuk model
tetap berlaku kondisi : Στi = 0 dan var(εij ) = σ2 Untuk model acak berlaku kondisi:
E(τi ) = 0, Var(τi) = σ2 τ dan var(εij ) = σ2 untuk setiap i dan j.
Pengujian Hipotesis
Statistik uji yang digunakan untuk memutuskan apakah H0 atau H1 yang diterima
adalah uji F dengan Fhit = KTP/KTG. Statistik F ini mengikuti sebaran F dengan derajat
bebas pembilang = t-1 dan derajat bebas penyebut t(r-1). Jika Fhit > Ftabel maka hipotesis
nol ditolak dan berlaku sebaliknya.Uji F yang tidak nyata dalam sidik ragam menunjukkan
kegagalan percobaan untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan.
Bukan berarti hal itu tidak membuktikan bahwa semua perlakuan sama, mungkin
merupakan akibat dari perbedaan perlakuan yang terlalu kecil, atau galat percobaan yang
terlalu besar atau keduanya. Bila ini terjadi maka pengujian dapat diulangi dan usahakan
mengurangi galat percobaan.
7
percobaan sebagai berikut:benih kacang ijo diberi fumigant dengan dosis 0 (control), 16
gr/m3, 32gr/m3 , 48gr/m3 , 64 gr/m3 . Fumugasi dilakukan selama 2 jam. Benih kacang ijo
yang sudah difumigasi dikecambahkan dengan metode kertas hisap. Benih yang
dikecambahkan diasumsikan homogen nya.
Koefisien Keragaman
Didefinisikan :
Besaran KK dapat digunakan sebagai alat untuk mendeteksi apakah data yang
diperoleh perlu ditransformasi atau tidak. Nilai KK yang terlalu besar mencerminkan bahwa
unit-unit percobaan yang digunakan tidak homogen. Besaran ideal dari nilai KK ini sangat
tergantung dari bidang studi yang digeluti, jika nilai KK lebih besar dari batas kewajaran
maka data sebaiknya ditransformasi tergantung dari pola hubungan ragam dengan nilai
tengah pada masing-masing perlakuan.
8
BAB III
9
10