Anda di halaman 1dari 22

Rancangan

Percobaan
Sudarminto Setyo Yuwono
Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Brawijaya
Dosen : Prof. Simon Bambang Widjanarko,
Dr. Sudarminto Setyo Yuwono

 Deskripsi MK: Mata kuliah ini mengajarkan cara merancang


penelitian dengan berbagai jenis rancangan percobaan
(RANCOB), optimasi proses atau optimasi formula, uji
lanjut analisis ragam percobaan, statistika parametrik dan
non-parametrik secara manual dan memakai software
 Capaian Pembelajaran:
 Mengetahui konsep dasar Rancangan Percobaan dalam bidang
Ilmu dan Teknologi Pangan
 Mampu merancang penelitian, memilih metode rancangan
percobaan, melakukan perhitungan data, menginterpresikan
hasil perhitungan dari kegiatan penelitian dan mampu
menggunakan computer dan perangkat lunak dalam
memecahkan masalah teknis
Pokok Bahasan
 1) Pendahuluan, Ruang Lingkup mata kuliah, istilah-istilah di Rancob, pilar utama
penelitian
 2) Menjelaskan jenis-jenis varibel bebas dalam RANCOB; Menjelaskan variabel tergantung
dalam RANCOB
 3) Menjelaskan cara perhitungan untuk RAL
 4) Menjelaskan cara perhitungan untuk RAK
 5) Menjelaskan cara perhitungan untuk RAK FAKTORIAL
 6) Menjelaskan Perhitungan data dengan NESTED
 7) Menjelaskan Uji lanjut BNT dan menjelaskan Uji Lanjut DMRT
 8) Menjelaskan Uji lanjut data kualitatif dengan Friedman dan Wilcoxon
 9) Menjelaskan MINITAB untuk menganalisis data RAL dan menjelaskan MINITAB untuk
analisis RAK
 10) Menjelaskan pemakaian MINITAB dalam ANCOVA dan menjelaskan MINITAB dalam
FAKTORIAL Menjelaskan MINITAB dalam NESTED DESIGN
 11) Menjelaskan pemakaian Software Design Expert (DE) dalam analisis optimasi proses
dengan metode Central Composite Design (CCD) dan menjelaskan normalitas data
sebelum perhitungan dengan DE.
 12) Menjelaskan pemakaian Software Design Expert (DE) dalam analisis optimasi proses
dengan metode Box Behnken Design (BBD)
 13) Menjelaskan uji lanjut metode CCD dan verifikasi dengan MINITAB
 14) Menjelaskan metode GENERAL FACTORIAL MODEL (GFM) dengan software DE
PENDAHULUAN

 Percobaan didefinisikan sebagai suatu uji coba (trial)


atau pengamatan khusus yang dibuat untuk menegaskan
atau membuktikan keadaan dari sesuatu yang
meragukan, dibawah kondisi-kondisi khusus yang
ditentukan oleh peneliti.
 Percobaan merupakan suatu tindakan atau kegiatan
yang diselenggarakan dengan seksama dalam rangka
menemukan beberapa pengaruh yang tak diketahui,
atau menguji suatu kebenaran yang diketahui atau
membayangkan suatu kebenaran yang dipikirkan.
 Mencoba atau Mengadakan Percobaan adalah
satu cara dalam mendapatkan keterangan (data)
yang diperlukan seseorang untuk memperoleh
pengetahuan baru.
 Merancang : dapat diartikan sebagai
merencanakan, memikirkan atau menimbang-
nimbang apa yang hendak diperbuat, yang segala
sesuatunya diatur terlebih dahulu.
 Rancangan adalah apa yang sudah dirancangkan,
dipersiapkan, direncanakan atau diprogramkan.
 Rancangan Percobaan : sebagai rangkaian
kegiatan berupa pemikiran dan tindakan yang
dipersiapkan secara kritis dan seksama mengenai
berbagai aspek yang dipertimbangkan dan
sedapat mungkin diupayakan kelak dapat
diselenggarakan dalam suatu percobaan dalam
rangka menemukan sesuatu pengetahuan baru.
 Semua pemikiran, perkiraan, pedoman dan
rencana itu dituangkan dalam suatu Rancangan
Percobaan, yang seharusnya dibuat sebelum
percobaan dilakukan
 Rancangan Percobaan yang baik adalah yang efektif,
terkelola dan efisien serta dapat dipantau,
dikendalikan dan dievaluasi.
 Pengertian efektif adalah berkaitan dengan
kemampuan mencapai tujuan, sasaran dan kegunaan
yang direncanakan atau digariskan.
 Terkelola adalah berkenaan dengan kenyataan adanya
berbagai keterbatasan atau kendala yang terdapat
dalam pelaksanaan percobaan maupun dalam
menganalisis data.
 Efesien adalah bersangkut-paut dengan
pengrasionalan dalam penggunaan sumber daya, dana
dan waktu dalam memperoleh keterangan dari
percobaan.
Peubah-peubah dalam
Rancangan Percobaan
 Peubah Bebas atau Peubah Tetap adalah :
sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang
menentukan atau mempengaruhi ada atau
munculnya gejala atau respons penelitian.
 Peubah ini pada pelaksanaan percobaan atau
penelitian disebut perlakuan atau faktor,
yaitu suatu peubah yang bebas ditetapkan
oleh peneliti, seperti suhu pengeringan, lama
blanching, jenis bahan pengawet dan
sebagainya.
 Peubah Tak-bebas atau Peubah Terikat adalah :
respons suatu penelitian atau percobaan yaitu
sejumlah gejala atau respons yang muncul
karena adanya peubah bebas.
 Contoh:
 Perbedaan berat tikus akibat diberikan jenis pakan
yang berbeda. Jadi : Peubah bebasnya Jenis Pakan
dan Peubah terikatnya adalah berat badan.
 Peubah bebas Suhu Blanching maka peubah terikatnya
adalah respon dari suhu blanching seperti Kadar
vitamin C
 Peubah Kontrol (Controle Variable) adalah :
sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang
dengan sengaja dikendalikan, atau disamakan
agar tidak mengganggu atau mempengaruhi
peubah bebas atau peubah terikat. Dengan
dikendalikan pengaruhnya berarti peubah ini tidak
ikut menentukan ada tidaknya atau muncul
tidaknya respon hasil penelitian. Jadi dapat
diharapkan peubah terikat yang muncul adalah
murni akibat dari peubah bebas atau perlakuan.
 Contoh: pada percobaan pengaruh suhu blanching,
maka jenis buah, kematangan, banyaknya air
blanching harus sama (peubah kontrol)
 Peubah Sampingan atau Peubah Antara (Intervining Variable)
adalah : sejumlah gejala yang tidak dapat dikontrol, akan tetapi
dapat diperhitungkan pengaruhnya terhadap peubah terikat atau
respons hasil penelitian. Oleh karena peubah ini berpengaruh
terhadap peubah bebas, maka akan menyebabkan peubah terikat
yang muncul tidak murni akibat peubah bebas, sehingga perlu
diketahui seberapa besar pengaruh peubah ini. Salah satu cara untuk
memperhitungkan pengaruhnya adalah dengan melakukan pemblokan
atau pengelompokan.
 Contoh: pada percobaan pengaruh suhu dan waktu blanching, jika
tingkat kematangan buah tidak sama maka dapat dilakukan
pengelompokkan buah pada berbagai tingkat kematangan, jadi
tingkat kematangan bukan lagi merupakan peubah Kontrol melainkan
sudah dijadikan peubah Antara. Jadi bergantung obyek atau
fenomena apa yang ingin atau jadi fokus pengamatan
 Peubah Galat atau Peubah Ektra (Extranius
Variable) adalah : sejumlah gejala yang tidak
dapat dikontrol dan tidak dapat pula diperhitungkan
pengaruhnya ataupun dieleminasi pengaruhnya
terhadap peubah bebas dan atau peubah terikat,
peubah ini mungkin bersumber dari kondisi contoh
dan mungkin pula berada diluar contoh. Peubah ini
akan atau muncul pada saat penelitian berlangsung,
peubah ini akan mempengaruhi ketelitian
penelitian. Adanya peubah ini dapat dilihat pada
besarnya kuadrat tengah galat, makin besar kuadrat
tengah galat berarti peubah ini makin besar
pengaruhnya.
Percobaan
 Suatu uji atau sederetan uji yang bertujuan
merubah peubah input menjadi suatu output yang
merupakan respon dari suatu percobaan
 Unsur utama dalam percobaan
1. Ulangan (replikasi)
2. Pengacakan (randomisasi)
3. Pengendalian lokal
Ulangan

 Pemberian perlakuan lebih dari satu kali dalam satu


satuan percobaan
 Tujuan
 Untuk menduga galat percobaan
 Untuk menduga standard error rataan perlakuan
 Untuk meningkatkan presisi kesimpulan
 Berapa jumlah ulangan ?
 Minimal 3
 Minimal db-galat 15
 Gunakan formula yang ada
Ulangan

Berapa ulangan yang optimal?


 Bergantung homogenitas obyek dan tempat percobaan
dilakukan
 Bergantung dengan sifat perlakuan yang diberikan
 Bergantung dengan tingkat presisi yang diinginkan
Pengacakan

Tujuan
 Menghindari subyektifitas peneliti dan galat sistematik
 Memberikan kesempatan yang sama pada semua
anggota populasi untuk diambil sebagai sampel
 Memberikan kesempatan yang sama pada semua
anggota sampel untuk mendapat jenis perlakuan tertentu
 Meningkatkan validitas kesimpulan (pemenuhan asumsi
kebebasan)

 Caranya: undian, komputer


Pengendalian lokal
 Pengendalian kondisi-kondisi lingkungan yang berpotensi
mempengaruhi respon dari perlakuan..
 Tujuannya untuk memperkecil kesalahan / galat
percobaan atau untuk meningkatkan presisi percobaan
 Galat percobaan adalah ketidak mampuan obyek
percobaan yang diperlakukan sama untuk berperilaku
sama
 Suatu perlakuan yang diberikan pada obyek percobaan
secara berulang akan menghasilkan nilai pengamatan
yang berbeda
 Galat/ kesalahan yang diharapkan peneliti tentunya
adalah perbedaan yang terjadi secara alamiah bukan
karena kesalahan dalam merancang percobaan
 Strategi yang digunakan antara lain dengan metode
pengelompokan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
Perancangan Percobaan:

1. Tujuan Percobaan
2. Hipotesis  perlakuan
3. Materi percobaan  keragaman
4. Respons yang diukur
5. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi
respons
6. Hasil penelitian terdahulu
7. Kontras-kontras yang akan diperbandingkan
8. Biaya  ulangan
Rancangan Percobaan
Rancangan Lingkungan,
Rancangan Perlakuan, dan
Rancangan Pengukuran
Rancangan Lingkungan  berkaitan dengan bagaimana perlakuan-
perlakuan tersebut ditempatkan pada unit-
unit percobaan (RAL, RAK, RBSL)

Rancangan Perlakuan  berkaitan dengan bagaimana perlakuan-


perlakuan tersebut dibentuk (Faktorial,
nested, Split plot)
Rancangan Pengukuran  berkaitan dengan bagaimana respon
percobaan diukur dari unit-unit percobaan
yang diteliti
Beberapa istilah:
 Perlakuan:
 Suatumetode/prosedur yang diterapkan terhadap unit
percobaan
 Merupakan taraf-taraf dari suatu faktor atau
kombinasi taraf dari beberapa faktor
 Unit percobaan
 Unit terkecil dalam percobaan yang diberi perlakuan
 Unit Pengamatan
 Unitterkecil tempat dilakukan pengamatan respon
percobaan
 Faktor (kualitatif & kuantitatif)
 Peubah bebas penyusun perlakuan, dimana nilai-
nilainya dapat bersifat kualitatif maupun kuantitatif
Beberapa istilah: (lanjutan)

 Taraf/level
 Nilai-nilai dari faktor-faktor yang dilibatkan dalam
percobaan
 Interaksi
 Perubahan pengaruh dari suatu faktor pada berbagai
taraf faktor yang lain yang menghasilkan perilaku
berbeda
contoh
 A. Mahasiswa THP melakukan penelitian tentang pengaruh
suhu pengeringan (40, 50, 60, 70, 80, 90C) pada pembuatan
effervescent rosella terhadap kadar antosianin (mg/100 g).
Perlakuan diulang sebanyak 5 kali dan dilakukan secara acak.
 B. penelitian pembuatan konsentrat protein dilakukan dengan
mengekstrak protein pada berbagai suhu dan waktu. Suhu
ekstraksi yang digunakan 60C dan 70C serta lama ekstraksi
4; 5; dan 6 jam. Konsentrat protein yang diperoleh dianalisa
kadar protein dan rendemennya. Penelitian diulang 3 kali
 Untuk masing-masing kasus A dan B:
 Berapa factor yang diteliti? Apa saja faktornya
 Berapa Jumlah perlakuan
 Berapa level yang digunakan
 Berapa satuan percobaan yang diperoleh
 Berapa parameter yang diamati dan apa saja parameter tersebut

Anda mungkin juga menyukai