Anda di halaman 1dari 29

FISIKA DASAR 1

“PRAKTIKUM JANGKA SORONG”

DI SUSUN OLEH:

NAMA : PINGKAN SEILA WEWENGKANG (21505007)


SEMESTER :1
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA
DOSEN MATA KULIAH : DRS.JIMMY LOLOWANG,M.SI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MANADO 2021
DAFTAR ISI

A. Tujuan.............................................................................................3
B. Peralatan........................................................................................ 3
C. Teori................................................................................................3
 Apa itu Vernier Caliper?..........................................................................3
 Bagian dari Vernier Caliper......................................................................3
 Jumlah Paling Sedikit...............................................................................4
 Hasil Belajar.............................................................................................5
D. Prosedur..........................................................................................6
E. Hasil Pengamatan Dan Pengolahan Data........................................8
 Perhitungan.............................................................................................9
 Hasilnya...................................................................................................9
F. Kesimpulan.....................................................................................9
G. Daftar Pustaka...............................................................................11
A.Tujuan

1. Untuk mengetahui kegunaan Vernier Caliper.

2. Untuk mengetahui kegunaan Vernier Caliper.

3. Untuk mengukur diameter benda bulat/silindris kecil. 

4. Untuk mengukur panjang, lebar dan tinggi balok persegi panjang yang diberikan.

5. Untuk mengukur diameter dalam dan kedalaman gelas kimia/kalorimeter tertentu dan
dengan demikian menemukan volumenya

B.Peralatan

 1 buah laptop/komputer
 Buku Tulis
 Pulpen
 Website : Amrita Online Lab (olabs.edu.in)
 Jangka Sorong
 Vernier callipers.
 Tubuh bulat (bisa menjadi pendulum bob)
 Sebuah silinder.
 Sebuah blok logam persegi panjang kecil dari massa yang diketahui
 Gelas atau kalorimeter.

C.Teori
 Apa itu Jangka Sorong?

Jangka sorong adalah perangkat yang digunakan untuk mengukur jarak antara dua sisi yang berlawanan
dari suatu objek. Ini bisa sesederhana kompas dengan titik-titik ke dalam atau menghadap ke luar.
Pertama ujung penelepon disesuaikan agar sesuai dengan titik-titik yang akan diukur dan calliper
kemudian dihapus dan jarak antara ujung diukur menggunakan penggaris.

Penelepon Vernier modern ditemukan oleh Joseph R. Brown pada tahun 1851. Ini adalah alat praktis
pertama untuk pengukuran yang tepat yang dapat dijual dengan harga terjangkau untuk masinis biasa.
Vernier Calliper terdiri dari skala utama yang dilengkapi dengan rahang di salah satu ujungnya. Rahang
lain, yang mengandung skala vernier, bergerak di atas skala utama. Ketika kedua rahang bersentuhan, nol
skala utama dan nol skala Vernier harus bertepatan. Jika kedua angka nol tidak bertepatan, akan ada
kesalahan nol positif atau negatif.
 Bagian dari

1. Skala Utama
Skala utama terdiri dari strip logam baja lulus dalam sentimeter di satu tepi dan inci di tepi lainnya.
Ini membawa rahang pengukur dalam dan luar. Ketika kedua rahang bersentuhan, nol skala utama
dan nol skala Vernier harus bertepatan. Jika kedua angka nol tidak bertepatan, akan ada kesalahan
nol positif atau negatif.

2. Skala Vernier
Sebuah slide skala vernier pada strip. Hal ini dapat diperbaiki dalam posisi apapun oleh punggawa.
Pada skala Vernier, 0,9 cm dibagi menjadi sepuluh bagian yang sama.

3. Rahang Pengukur Luar


Rahang pengukuran luar membantu mengambil dimensi luar suatu objek.

4. Rahang Pengukur Dalam


Rahang pengukur bagian dalam membantu mengambil dimensi dalam suatu objek.

5. Retainer
Retainer membantu mempertahankan objek di dalam rahang kaliper Vernier.

6. Pendalaman Mengukur Cabang


Kedalaman pengukuran cabang membantu mengukur kedalaman suatu objek.

 Jumlah Paling Sedikit


Jumlah paling sedikit atau bacaan terkecil yang bisa Anda dapatkan dengan instrumen dapat dihitung
sebagai;

atau
Pertama menghitung hitungan paling sedikit dan hanya kemudian menempatkan objek di antara dua
rahang.

Catat posisi nol skala Vernier pada skala utama.

Menghitung Bacaan

Ketika tubuh berada di antara rahang Vernier Caliper;

Jika nol skala vernier terletak di depan divisi Nth dari skala utama, maka pembacaan skala utama (MSR)
adalah;

Jika pembagian skala Vernier bertepatan dengan pembagian skala utama, maka pembacaan skala Vernier
(VSR) adalah;

Total bacaan,

Menemukan Volume

Volume of a Beaker / Calorimeter

Volume gelas / kalorimeter = area internal penampang x kedalaman

Hal ini dapat dinyatakan sebagai;

dimana 'D' adalah diameter internal beaker/calorimeter dan 'd' kedalaman beaker/calorimeter.

Volume Bola

di mana 'r' adalah jari-jari bola.

Volume Blok Persegi Panjang

di mana 'l' adalah panjang blok, 'b' luasnya dan 'h' tinggi blok.

 Hasil Belajar
Siswa mengenal penggunaan kaliper vernier.

Siswa tahu apa hitungan paling sedikit dari penangkap panggilan vernier.
D. PROSEDUR
Prosedur Lab Nyata

1. Pertama-tama kita akan menentukan konstanta vernier (VC), yang merupakan hitungan
paling sedikit (L.C) dari penelepon vernier dan mencatatnya secara bertahap seperti dalam
persamaan, L.C = 1 MSD - 1 VSD.
2. Sekarang, bawa rahang bergerak dalam kontak dekat dengan rahang tetap dan temukan
kesalahan nol. Lakukan ini tiga kali dan catat nilainya. Jika tidak ada kesalahan nol, maka
catat 'nol kesalahan nol'.
3. Buka rahang Vernier Calliper dan tempatkan bola atau silinder di antara kedua rahang dan
sesuaikan rahang yang bergerak, sehingga dengan lembut mencengkeram tubuh tanpa
tekanan yang tidak semestinya di atasnya. Itu dilakukan, kencangkan sekrup yang melekat
pada skala Vernier.
4. Perhatikan posisi tanda nol skala Vernier pada skala utama. Catat pembacaan skala utama
tepat sebelum tanda nol skala vernier. Pembacaan ini (N) disebut pembacaan skala utama
(MSR).
5. Perhatikan angka (n) dari divisi skala Vernier yang bertepatan dengan pembagian skala
utama.
6. Anda harus mengulangi langkah 5 dan 6 setelah memutar tubuh dengan 90 o untuk mengukur
diameter dalam arah tegak lurus.
7. Ulangi langkah 4 sampai 7 untuk tiga posisi yang berbeda dan catat pengamatan.
8. Sekarang temukan pembacaan total menggunakan persamaan, TR = MSR + VSR = N + (n x
L.C) dan terapkan koreksi nol.
9. Ambil rata-rata nilai diameter yang berbeda dan tunjukkan itu dalam hasilnya dengan unit
yang tepat.

Catatan:

 Untuk mengukur diameter internal kalorimeter atau gelas, letakkan gelas terbalik di atas
rahang internal kaliper vernier. Kemudian ulangi langkah 4 sampai 8.
 Untuk menemukan 'Kedalaman' gelas, pindahkan strip logam sampai menyentuh bagian
bawah gelas. Kemudian ulangi langkah 4 sampai 8.

Prosedur Simulator (seperti yang dilakukan melalui Laboratorium Online)


1. Pilih objek untuk diukur dengan mengkliknya.
2. Objek ditempatkan di antara rahang kaliper vernier.
3. Seret rahang bergerak sehingga menyentuh objek.
4. Berdasarkan objek yang dipilih, pilih dimensi fisik yang akan diukur.
5. Perhatikan nilai MSR dan VSR yang persis bertepatan dengan skala utama.
6. Hitung dimensi menggunakan persamaan 2.
7. Masukkan bacaan dalam kotak teks 'Masukkan Membaca'.
8. Klik tombol 'Periksa' untuk mengetahui apakah bacaan yang dimasukkan sudah benar.
9. Jika objek yang dipilih adalah 'Beaker':
 Untuk menemukan 'Diameter Internal' seret mouse untuk memindahkan rahang
skala vernier dari rahang skala utama sampai rahang menyentuh dinding bagian
dalam gelas yang berlawanan.
 Untuk menemukan 'Kedalaman' gelas, seret rahang skala vernier dari rahang skala
utama sampai strip logam menyentuh bagian bawah gelas.
 Masukkan bacaan dalam kotak teks 'Masukkan Membaca'.
 Klik tombol 'Periksa' untuk mengetahui apakah bacaan yang dimasukkan sudah
benar.
10. Klik tombol 'Reset' untuk mengatur ulang dan melakukan eksperimen sekali lagi.

E. HASIL PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA


1. Penentuan konstanta Vernier (Least Count) dari petasan vernier:
1 M.S.D. = 1 mm
10 V.S.D.= 9 M.S.D.
1 V.S.D.= 9/10 M.S.D. = 0,9 mm.
Vernier Constant, V.C.= 1 M.S.D.-1 V.S.D. = (1-0.9) mm = 0,1 mm = 0,01cm.
2. Nol kesalahan
(i)......... cm,
(ii)......... cm,
(iii)........... cm.
Mean zero error (e)=.......... cm.
Rata-rata koreksi nol (c) = -e=......... sentimeter.

Bacaan Toatl
Bacaan Skala Bacaan Skala VSR x L.C Berarti
Dimensi yang harus Sl Utama Vernier MSR + (V S R x
sentimete L.C) sentimeter
diukur No
CM MSR VSR cm r  
sentimeter

 1  0,9   8  8x0,01  0,9x0,08  0,98 cm


Diameter bob  2   2,1   10  10x0,01  2,1x0,1  2,10cm
 3   1,7   1  1,7x0,01  1,7x0,01  1,71cm
 1   2,1   10  10x0,01  2,1x0,1  2,10cm
Diameter silinder  2   3,7   2  2x0,01  3,7x0,2  3,72cm
 3   2,6   3  3x0,01  2,6x0,3  2,63cm
 1   3,7   6  6x0,01  3,7x0,6  3,76cm
Panjang silinder  2   4,0   3  3x0,01  4,0x0,3 4,03cm 
 3   3,7   6  6x0,01  3,7x0,6  3,76cm
 1   2,5   6  6x0,01  2,5x0,6  2,56cm
Panjang blok
 2   2,9   6  6x0,01  2,9x0,6  2,96cm
Luasnya blok  1   2,1   4  4x0,01  2,1x0,4  2,14cm
 2   2,3   6  6x0,01  2,3x0,6  2,36cm
 1   1,1   1  1x0,01  1,1x0,1  1,11cm
Ketebalan blok
 2   0,7   4  4x0,01  0,7x0,4  0,74cm
 1   4,1   2  2x0,01  4,1x02  4,12cm
Diameter internal gelas
 2   3,3   6  6x0,01  3,3x0,6  3,36cm

Kedalaman internal  1   5,4   8  8x0,01  5,4x0,8  5,48cm


gelas  2   4,7   8  8x0,01  4,7x0,8  4,78cm

 Perhitungan

Diameter rata------------cm yang dikoreksi rata------------cm

Volume bola, =---------cm3= ------m3.

Rata-rata panjang blok yang dikoreksi, l =............ sentimeter

Rata-rata mengoreksi luas blok, b = ....... sentimeter

Rata-rata ketebalan blok yang dikoreksi, h= ......... sentimeter

Volume blok   , =........................ sentimeter3  =.......... m3

Kepadatan bahan blok, =.................. sentimeter

Rata-rata dikoreksi diameter internal, D =................ sentimeter

Mean correcteddepth,d=........ sentimeter

Volume gelas / kalorimeter , = .......... sentimeter3=............ m3. 

 Hasilnya
Volume gelas / kalorimeter adalah ........... m 3.

Volume Sphere=..................................... m3

Volume blok adalah ..................................... m 3

Volume gelas / kalorimeter adalah ........... sentimeter 3.  


F. KESIMPULAN
Jangka sorong (vernier caliper) adalah suatu alat ukur panjang yang dapat digunakan untuk
mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. Keunggulan penggunaan jangka
sorong adalah dapat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, maupun kedalam
benda.

Secara umum, jangka sorong terdiri atas rahang tetap dan rahang geser, rahang bawah untuk
mengukur diameter luar suatu benda, rahang atas untuk mengukur diameter dalam suatu benda,
pengukur lidah kedalaman, skala utama(dalam cm dan inci), skala nonius (dalam dan inci), kunci
peluncur.

Jenis-jenis jangka sorong yang dapat digunakan untuk mengukur panjang adalah Jangka sorong
manual dengan ketelitian 0,1mm = 0,01 cm, Jangka sorong analog dengan ketelitian 0,05 mm =
0,005 cm, dan Jangka sorong digital dengan ketelitian 0.01 mm = 0,001 cm.

 Prinsip Kerja Jangka Sorong terdiri dari prinsip ketika melakukan suatu pengukuran, yaitu apabila
kunci peluncur telah dikendurkan, maka skala nonius dapat digeser ke depan atau belakang sesuai
dengan pengukuran keperluan. Dan prinsip ketika membaca hasil pengukuran, yaitu hasil
pengukuran tergantung besarnya ketelitian yang dimiliki jangka sorong, karena ketelitian setiap
jengka sorong berbeda-beda berdasarkan skala nonius yang dimilikinya.

 Jangka sorong dikalibrasi dengan cara mendorong rahang geser hingga menyentuh rahang tetap.
Apabila rahang geser berada pada posisi yang tepat di angka nol, yaitu angka nol pada skala utama
dengan angka nol pada skala nonius saling berhimpit pada satu garis lurus, maka jangka sorong
tersebut sudah terkalibrasi dan siap digunakan.

 Hal-hal yanng menyebabkan kegagalan kalibrasi dan pengukuran menggunakan jangka sorong
adalah kesalahan umum (orang yang melakukan penggukuran), kesalahan sistematis (kerusakan alat,
lingkungan), kesalahan acak (tidak diketahui pengyebabnya).

 Faktor terjadinya kerusakan alat adalah ketidakstabilan suhu ruang penyimpanan, sehingga
memungkinkan jangka sorong untuk memuai atau menyusut, terbentur dan/atau tergores.

Cara Pembacaan Hasil Pengukuran Jangka Sorong

Hasil = Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x skala terkecil jangka sorong)  =  Skala Utama +
(skala nonius yang berimpit x 0,01 cm)
DAFTAR PUSTAKA
 Amrita Online Lab (olabs.edu.in)
 MAKALAH JANGKA SORONG | rikadiantoro (wordpress.com)
FISIKA DASAR 1
“PRAKTIKUM MIKROMETER”

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

DI SUSUN OLEH:

NAMA : PINGKAN SEILA WEWENGKANG(21505007)


PRODI : PENDIDIKAN FISIKA/2021
DOSEN : DRS JIMMY LOLOWANG,M.SI
DAFTAR ISI
A. Tujuan.............................................................................................3
B. Peralatan........................................................................................ 3
C. Teori................................................................................................3
D. Prosedur..........................................................................................6
E. Hasil Pengamatan Dan Pengolahan Data........................................8
 Perhitungan.............................................................................................9
 Hasilnya...................................................................................................9

F. Kesimpulan.....................................................................................9
G. Daftar Pustaka...............................................................................11
A. Tujuan
 Untuk mengukur diameter tembakan timah yang diberikan.
 Untuk mengukur diameter kawat yang diberikan dan menemukan volumenya.
 Untuk mengukur ketebalan pelat kaca yang diberikan dan menemukan volumenya.
 Untuk mengukur volume lamina tidak beraturan. 

B. Peralatan
 1 buah laptop/komputer
 Buku Tulis
 Pulpen
 Website : Amrita Online Lab (olabs.edu.in)
 Pengukur sekrup
 Kabel
 Selembar kertas
 Lamina tidak beraturan
 Kertas grafik sentimeter
 Pensil runcing

C. Teori
Mikrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur secara akurat diameter kawat tipis atau
ketebalan lembaran logam. Ini terdiri dari bingkai berbentuk U yang dilengkapi dengan poros sekrup
yang dipasang pada bidal.

Sejajar dengan sumbu bidal, skala yang diukur dalam mm diukir. Ini disebut skala nada. Selongsong
terpasang ke kepala sekrup.

Kepala sekrup memiliki ratchet yang menghindari pengencangan sekrup yang tidak semestinya. Pada
bidal terdapat skala melingkar yang dikenal sebagai skala kepala yang dibagi menjadi 50 atau 100
bagian yang sama. Saat sekrup bekerja, selongsong bergerak di atas skala nada.

Sebuah stud dengan permukaan ujung bidang yang disebut landasan dipasang pada rangka 'U' persis
berlawanan dengan ujung sekrup. Ketika ujung sekrup bersentuhan dengan landasan, biasanya nol
skala kepala bertepatan dengan nol skala nada.
Pitch Pengukur Sekrup

Pitch sekrup adalah jarak yang digerakkan oleh poros per putaran. Untuk menemukan ini, jarak yang
dimajukan oleh skala kepala di atas skala pitch untuk jumlah tertentu dari rotasi lengkap sekrup
ditentukan.

Pitch dapat direpresentasikan sebagai;

Hitungan Terkecil dari Pengukur Sekrup

Least count (LC) adalah jarak yang ditempuh ujung ulir saat ulir diputar melalui 1 bagian skala kepala.

Hitungan terkecil dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Nol Kesalahan dan Koreksi Nol

Untuk mendapatkan pengukuran yang benar, kesalahan nol harus diperhitungkan. Untuk tujuan ini,
sekrup diputar ke depan sampai sekrup menyentuh landasan dan ujung tutup berada pada tanda nol
skala nada. Pengukur Sekrup dipegang dengan menjaga skala nada vertikal dengan arah nol ke
bawah.

Ketika ini dilakukan, salah satu dari tiga situasi berikut dapat muncul:

1. Tanda nol dari skala melingkar muncul pada garis referensi. Dalam hal ini, kesalahan nol dan
koreksi nol, keduanya nol.
2. Tanda nol skala lingkaran tetap berada di atas garis referensi dan tidak melewatinya. Dalam hal
ini, kesalahan nol adalah positif dan koreksi nol negatif tergantung pada berapa banyak divisi di
atas garis referensi.
3. Tanda nol skala kepala berada di bawah garis referensi. Dalam hal ini, kesalahan nol adalah
negatif dan koreksi nol adalah positif tergantung pada berapa banyak divisi di bawah garis
referensi.

Untuk menemukan diameter tembakan timah

Dengan tembakan timah di antara sekrup dan landasan, jika ujung tutupnya terletak di depan
pembagian ke- N dari skala linier.
Kemudian, pembacaan skala linier (PSR) = N.

Jika pembagian ke-n skala lingkaran terletak di atas garis acuan.

Kemudian, pembacaan skala melingkar (HSR) = nx (LC) (LC adalah jumlah terkecil dari pengukur
sekrup)

Pembacaan total (TR) = PSR + HSR terkoreksi = N + (nx LC).

Jika D adalah diameter rata-rata tembakan timah,

Kemudian, volume tembakan utama,

Untuk menemukan diameter dan karenanya untuk menghitung volume kawat

Tempatkan kabel di antara landasan dan sekrup dan catat PSR dan HSR seperti sebelumnya.

Diameter kawat diberikan oleh;

Jika r adalah jari-jari kawat, dan l adalah panjang rata-rata kawat.

Kemudian, volume kawat,

Untuk menemukan ketebalan pelat kaca

Pelat kaca dicengkeram di antara ujung sekrup dan landasan. PSR dan HSR dicatat seperti sebelumnya.

Ketebalan pelat kaca adalah;

Untuk menemukan Volume pelat kaca (lamina tidak beraturan)

Temukan ketebalan, t dari lamina tidak beraturan seperti sebelumnya. Kemudian letakkan lamina di atas
kertas grafik dan jiplak garis besarnya pada kertas grafik. Luas A lamina diambil dari kertas grafik.

Volume pelat kaca dihitung dari persamaan;

 Hasil belajar
 Bagian yang berbeda dari pengukur sekrup.
 Cara menggunakan pengukur sekrup.
 Bagaimana menghitung hitungan paling sedikit dari pengukur sekrup.
 Cara menghitung kesalahan nol dan koreksi nol dari pengukur sekrup.
 Cara menghitung volume tembakan timah dengan mengukur diameternya.
 Cara menghitung volume pelat kaca dengan mengukur ketebalannya.
 Cara menghitung volume kawat dengan mengukur diameternya.

D. Prosedur
Prosedur Lab Nyata

1. Tentukan pitch dan least count dari screw gauge dengan menggunakan persamaan (1) dan
(2) berturut-turut..
2. Bawa landasan dan sekrup dalam kontak satu sama lain dan temukan kesalahan nol.
Lakukan tiga kali dan rekam. Jika tidak ada kesalahan nol, maka catat 'nol kesalahan nihil'.
3. Pindahkan sekrup menjauh dari landasan dan tempatkan tembakan timah dan gerakkan
sekrup ke arah landasan menggunakan kepala ratchet. Berhenti ketika ratchet tergelincir
tanpa menggerakkan sekrup.
4. Perhatikan jumlah pembagian pada skala nada yang terlihat dan tidak tertutup oleh tepi
tutup. Pembacaan N disebut pembacaan skala pitch (PSR)
5. Perhatikan nomor (n) dari pembagian skala melingkar yang terletak di atas garis referensi.
6. Ulangi langkah 4 dan 5 setelah memutar bidikan timah sebesar 900 untuk mengukur
diameter dalam arah tegak lurus. Catat pengamatan di kolom tabel.
7. Temukan pembacaan total menggunakan persamaan 3 dan terapkan koreksi nol pada setiap
kasus.
8. Ambil rata-rata dari nilai yang berbeda.

Catatan: Tempatkan benda lain seperti, kawat, pelat kaca dll di antara sekrup dan landasan dan ikuti
prosedur di atas untuk menemukan pengukuran.

Prosedur Lab Online

1. Kita dapat memilih jumlah pengukur sekrup paling sedikit dari daftar drop-down 'Pilih
pengukur sekrup'.
2. Objek pilihan kita dapat dipilih dari daftar drop-down 'Pilih objek'.
3. Klik pada objek untuk menempatkannya di antara sekrup dan landasan untuk menemukan
ukurannya. Untuk menghapus objek, klik objek di menu sebelah kiri sekali lagi.
4. Klik panah yang terlihat pada kepala sekrup untuk mengencangkannya hingga sekrup
menyentuh benda.
5. Perhatikan nilai PSR dan HSR.
6. Temukan total bacaan dan masukkan nilainya di kotak teks yang disediakan.
7. Klik tombol centang untuk memverifikasi jawabannya.
8. Tombol 'Reset' dapat digunakan untuk mengulang eksperimen.

E. Hasil Pengamatan Dan Pengolahan Data


1. Penentuan Hitungan Terkecil dari Pengukur Sekrup
1 Divisi Skala Linear, LSD = 1 mm

Jumlah putaran penuh yang diberikan pada sekrup = 4

Jarak yang digerakkan oleh sekrup = 4mm

Jadi , pitch p =1mm

Banyaknya pembagian pada skala melingkar = 100

Jadi, hitung terkecil, LC = 0,01 mm= 0,001 cm

2. Kesalahan Nol

(i) kesalahan nol = -------------- mm

(ii) kesalahan nol = --------------- mm

(iii) kesalahan nol = ----------------mm

Berarti kesalahan nol, e= ------------ mm

Rata-rata koreksi nol , c= -e = -------mm

Pembacaan Skala Kepala Total Bacaan

Pembacaan Jumlah
Objek pembagian Diamati Dikoreksi
Skala Pitch (N) Nilai [nx
Ditempatkan melingkar pada D 0 =N+n D=D 0 + c
mm LC]mm
garis referensi mm mm
(n)
 7  23  23x0,01  7+0,23  7,23mm
   4  33  33x0,01  4+0,33  4,33mm
 Tembakan
depan  5  76  76x0,01  5+0,76  5,76mm
 6  48  48x0,01  6+0,48  6,48mm
 0  46  46x0,01  0+0,46  0,46mm

   0  83  83x0,01  0+0,83  0,83mm


Kabel  0  75  75x0,01  0+0,75  0,75mm
 0  63  63x0,01  0+0,63  0,63mm
 3  39  39x0,01  3+0,39  3,39mm
Piring kaca  2  26  26x0,01  2+0,26  2,26mm
 2  66  66x0,01  2+0,66  2,66mm
 2  56  56x0,01  2+0,56  2,56mm
Lamina Tidak
 2  45  45x0,01  2+0,45  2,45mm
Beraturan
 1  98  98x0,01  1+0,98  1,98mm

Perhitungan 
Rata-rata Diameter tembakan timah =----------cm

Rata-rata Diameter kawat =---------cm

Rata-rata panjang kawat =----------cm

Volume kawat, =------------cm 3

Ketebalan pelat kaca =--------cm

Ketebalan lamina tidak beraturan =--------cm

Luas, A= ----------------------- cm 2

Volume lamina tidak beraturan, V= A xt =------------cm 3

Hasil

Diameter tembakan timah =----------cm

Volume kawat yang diberikan adalah ---- cm 3

Ketebalan lembaran yang diberikan adalah ------- --- cm

Volume diberikan lamina adalah = ....... cm 3

F. Kesimpulan
Jangka sorong lebih tepat jika digunakan mengukur tebal dan mikrometer sekrup lebih tepat jika
digunakan untuk mengukur diameter benda. Namun dari hasil rata-rata pengukuran menggunakan
mikrometer sekrup lebih tepat daripada jangka sorong karena mikrometer sekrup memiliki tingkat
ketelitian 0,01 mm dan lebih tinggi daripada tingkat ketelitian jangka sorong yaitu 0,05 mm.

DAFTAR PUSTAKA
 Amrita Online Lab (olabs.edu.in)
 http://www.berkahmi.xyz/2017/10/laporan-mikrometer-sekrup-praktikum.html
FISIKA DASAR 1
“PRAKTIKUM SPHEROMETER”

DI SUSUN OLEH:

NAMA : PINGKAN SEILA WEWENGKANG (21505007)


SEMESTER :1
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA
DOSEN MATA KULIAH : DRS.JIMMY LOLOWANG,M.SI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MANADO 2021
DAFTAR ISI
A. Tujuan.............................................................................................3
B. Peralatan........................................................................................ 3
C. Teori................................................................................................3
D. Prosedur..........................................................................................6
E. Hasil Pengamatan Dan Pengolahan Data........................................8
 Perhitungan.............................................................................................9
 Hasilnya...................................................................................................9
F. Kesimpulan.....................................................................................9

G. Daftar Pustaka...............................................................................11
A.Tujuan

 Untuk menentukan ketebalan pelat kaca menggunakan spherometer.


 Untuk menentukan jari-jari kelengkungan permukaan bola tertentu menggunakan
spherometer.

B.Peralatan

 1 buah laptop/komputer
 Buku Tulis
 Pulpen
 Website : Amrita Online Lab (olabs.edu.in)
 Spherometer
 Strip kaca
 Permukaan cekung
 Lempengan kaca pesawat
 Strip kaca
 Selembar kertas
 Sebuah penggaris
 Pensil

C.Teori
Spherometer bekerja berdasarkan prinsip sekrup mikrometer. Ini digunakan untuk mengukur
ketebalan yang sangat kecil dari bahan datar seperti kaca atau jari-jari kelengkungan permukaan
bola sehingga mendapatkan namanya.

Bagian dari Spherometer

Spherometer terdiri dari kerangka tripod metalik yang ditopang pada tiga kaki tetap dengan panjang
yang sama. Sebuah sekrup melewati bagian tengah bingkai tripod, sejajar dengan ketiga
kaki. Sebuah piringan besar P) melingkar dengan 100 bagian yang sama dipasang pada bagian atas
sekrup. Skala vertikal kecil yang dikenal sebagai skala Pitch (P) dengan pembacaan skala dibagi
menjadi milimeter dipasang di salah satu ujung bingkai tripod.

Ketebalan Strip Kaca

Ketebalan strip kaca dapat diwakili oleh;

Dimana, 'n' adalah jumlah putaran penuh yang dilakukan oleh piringan bundar. 

'P' adalah pitch, yang merupakan jarak yang digerakkan oleh sekrup tengah per putaran.

'x' adalah jumlah pembagian skala melingkar tambahan yang melebihi rotasi lengkap.

'LC' adalah hitungan spherometer paling sedikit.

Hitungan Terkecil dari Spherometer

Pitch sekrup perlu diukur terlebih dahulu. Temukan nilai 1 pembagian pada skala nada. Kemudian
bawa angka nol dari skala melingkar berlawanan dengan skala nada dan putar sekrup sebanyak 'n'
putaran penuh. Perhatikan jarak 'd' yang digerakkan oleh sekrup pada skala nada. Pitch sekrup
diberikan oleh;

Jika ada N pembagian dalam skala melingkar pada keliling piringan maka;

Mengukur Jari-jari Kelengkungan Permukaan Cekung

Biarkan gambar tersebut mewakili bagian vertikal bola di mana permukaan yang diberikan
membentuk bagian, bagian vertikal melewati salah satu kaki luar 'A', sekrup pusat 'G' dan pusat bola
'O'. kaki ketiga 'C' tidak terlihat.

Membiarkan  , ketinggian sekrup pusat di atas pesawat ABC, yang diukur dengan
spherometer (h disebut Sagitta.)
 

Membiarkan  

Tetapi 

di mana 'l' adalah jarak antara salah satu dari dua kaki.

Karena itu,  

Sejak, 

Hasil pembelajaran

 Siswa mengetahui cara kerja spherometer.


 Siswa mengetahui hitungan spherometer paling sedikit.
 Mereka tahu persamaan untuk ketebalan pelat kaca dan jari-jari kelengkungan permukaan
cekung. 

D. PROSEDUR
Prosedur Lab Nyata

Untuk mencari jarak antara kaki Spherometer

1. Angkat sekrup tengah spherometer dan tekan spektrometer dengan lembut pada selembar
kertas untuk mendapatkan tusukan pin dari ketiga kaki. Tandai tusukan ini sebagai A, B dan
C.
2. Ukur jarak antara tusukan dengan menghubungkan titik-titik sehingga membentuk segitiga.
3. Catat jarak ini (AB, BC, dan AC) di atas kertas dan ambil rata-ratanya sebagai l.

Untuk menemukan hitungan Terkecil dari Spherometer

1. Perhatikan satu pembagian skala nada pada skala nada atau skala vertikal.
2. Ambil 5 putaran penuh pada sekrup tengah.
3. Ukur jarak yang digerakkan oleh sekrup.
4. Oleh karena itu, Pitch = Jarak pindah / jumlah rotasi penuh.

5. Kemudian 

Untuk menemukan jari-jari kelengkungan permukaan bola

1. Angkat sekrup ke atas secukupnya.


2. Tempatkan spherometer pada permukaan cekung sehingga ketiga kakinya bertumpu di
atasnya.
3. Putar sekrup secara perlahan ke bawah hingga ujung sekrup menyentuh permukaan cekung.
4. Perhatikan pembacaan skala piringan bundar yang sejajar dengan skala vertikal (pitch). Catat
bacaan ini sebagai 'a', yang akan bertindak sebagai referensi.
5. Lepaskan spherometer dari atas permukaan cekung dan letakkan di atas lempengan kaca
ukuran besar.
6. Putar sekrup ke bawah dan hitung jumlah putaran lengkap yang dibuat oleh disk (satu
putaran menjadi lengkap saat pembacaan referensi melewati skala nada.)
7. Lanjutkan sampai ujung sekrup menyentuh permukaan bidang pelat kaca.
8. Perhatikan pembacaan skala melingkar yang akhirnya sejajar dengan skala vertikal
(pitch). Perhatikan bacaan ini sebagai 'b'.
9. Temukan jumlah pembagian skala melingkar (cakram) dalam rotasi tidak lengkap terakhir.
10. Sekarang temukan pembacaan total menggunakan persamaan relasi 1.
11. Ulangi langkah 3 sampai 9, tiga kali. Catat pengamatan dalam bentuk tabel.
12. Hitung jari-jari kelengkungan permukaan cekung yang diberikan menggunakan persamaan 2.
Untuk menemukan ketebalan pelat kaca

1. Angkat sekrup ke atas secukupnya.


2. Tempatkan spherometer pada strip kaca sehingga terletak di antara ketiga kakinya.
3. Ulangi langkah di atas 3 sampai 9, tiga kali. Catat pengamatan dalam bentuk tabel.
4. Temukan pembacaan total menggunakan persamaan relasi 1.

Prosedur Lab Online


1. Klik pada objek yang ditampilkan di menu sebelah kiri, untuk mengukur ketebalannya
2. Kencangkan sekrup dengan mengklik tanda panah masing-masing (kiri / kanan) pada sekrup,
hingga menyentuh benda.
3. Catat pembacaan pada skala nada, cakram melingkar dan catat sebagai variabel referensi.
4. Sekali lagi klik pada objek di menu sebelah kiri untuk menghapusnya dari bawah
spherometer.
5. Kencangkan sekrup dengan mengklik panah masing-masing (kiri / kanan) pada sekrup,
hingga menyentuh pelat kaca.
6. Catat rotasi lengkap pada skala nada dan catat pembacaan pada cakram bundar untuk rotasi
fraksional.
7. Berdasarkan objek yang dipilih;
 Hitung jari-jari kelengkungan jika itu adalah permukaan bola menggunakan persamaan
2.
 hitung tebalnya strip kaca tersebut dengan menggunakan persamaan 1.
8. Catat bacaan di kotak teks.
9. Klik tombol centang untuk mengetahui apakah jawabannya benar.
10. Untuk mengulang percobaan, klik tombol 'Reset'.

E. HASIL PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA


1.Jarak antara dua kaki spherometer

Pada segitiga ABC ditandai dengan kaki spherometer

AB = ------ cm

SM = ------ cm

AC = ------ cm

 
Nilai rata-rata dari l adalah,    = ----cm

 2. Hitungan Spherometer terkecil


1 divisi skala nada = 1mm

Jumlah putaran penuh yang diberikan pada sekrup = 5

Jarak yang digerakkan oleh sekrup = 5mm

Oleh karena itu nada, 

Banyaknya pembagian pada skala melingkar = 100

Oleh karena itu jumlah terkecil =

            Pengukuran jari-jari kelengkungan lensa


No SU SN H
1 3 mm 0,31 mm 3,31 mm
2 3 mm 0,2 mm 3,2 mm
3 3 mm 0,36 mm 3,36 mm
4 3 mm 0,25 mm 3,25 mm
5 3 mm 0,31 mm 3,31 mm
Jarak 2 buah kaki spherometer (S) = 50 mm

Perhitungan

Tebal pelat kaca, t = --------------- mm = --------------------m .

Nilai rata-rata dari h = ----------------------- mm.

Jari-jari kelengkungan permukaan bola   = --------------- cm=................m

Hasil
Ketebalan strip kaca = ------------ m

Jari-jari kelengkungan permukaan cekung yang diberikan = -----------------m 

F. KESIMPULAN

 ketelitian spherometer dapat ditentukan dengan membagi nst tanpa nonius dengan jumlah
skala pada skala nonius atau secara sistematis 
 spherometer digunakan untuk mengukur tebal kaca dan kelengkungan lensa, dengan cara
meletakkan benda yang akan diukur diantara alas dan ujung pemutar.
DAFTAR PUSTAKA
 Amrita Online Lab (olabs.edu.in)
 http://murniaw.blogspot.com/2014/06/laporan-fisika-spherometer.html

Anda mungkin juga menyukai