Anda di halaman 1dari 25

PELANGI

Ilmu Kealaman Dasar

Disusun oleh :
Kelompok 9
 Aqilla Khofifah Nur F / 1910211727
 Lailatus Salsabilla / 1910211755
 Puri Gita Hartanti / 1910211856
 Umar Faruq / 1910211742

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA


2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat karunianya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami menulis Makalah sederhana ini agar bisa mengetahui tentang “PELANGI”. Dalam
pembuatan karya tulis ini, kami sebagai penulis sadar bahwa masih jauh dari sempurna maka
dari itu kami meminta saran dan kritik dari rekan-rekan bagi penyusunan makalah yang lebih
baik untuk kedepannya.

Kami berharap semoga dalam pembuatan makalah sederhana ini ada manfaatnya bagi kita
semua.

Amin.

Surabaya, 23 Oktober 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................4


1.2 Rumusa Masalah............................................................................................................4
1.3 Tujuan............................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6

2.1 Pelangi...........................................................................................................................6

2.2 Pelangi Langka.............................................................................................................11

2.3 Proses Terjadinya Pelangi............................................................................................16

2.4 Bentuk-Bentuk Pelangi................................................................................................21

2.5 Warna Pelangi..............................................................................................................23

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................................24

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................24

3.2 Saran............................................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................25
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fenomena alam adalah peristiwa non-artifisial dalam pandangan fisika, dan kemudian tak
diciptakan oleh manusia, meskipun dapat memengaruhi manusia. Contoh umum dari fenomena
alam adalah letusan gunung berapi, cuaca, dan pembusukan.

Menurut kamus besar bahasa indonesia, fenomena alam adalah hal-hal yang dapat disaksikan
oleh panca indera dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah. Atau sesuatu yang luar biasa;
keajaiban; fakta; kenyataan.

Fenomena alam adalah hal yang luar biasa dalam kehidupan di dunia dan dapat terjadi dengan
tidak terduga dan tampak mustahil dalam pandangan manusia.

1.2 Rumusan Masalah

Sesuai latar belakang diatas, rumusan masalah untuk makalah ini adalah:

1. Apa itu pelangi?

2. Apa itu spektrum warna?

3. Bagaimana proses terbentuknya pelangi?

4. Faktor-faktor apa sajakah yang mendorong terbentuknya pelangi?

5. Bagaimana kita bisa memahami proses terbentuknya pelangi melalui sebuah percobaan
sederhana? Apa yang perlu kita lakukan?
1.3 Tujuan

Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, makalah ini memiliki tujuan
untuk:

1. Memberikan pengetahuan tentang pengertian dari pelangi

2. Menguraikan lebih lanjut bagaimana proses terbentuknya pelangi secara ilmiah dan empiris
serta rasional.

3. Menguraikan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terbentuknya pelangi

4. Memberikan cara untuk memahami proses terbentuknya pelangi melalui sebuah percobaan
nyata yang bisa dilakukan.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pelangi

Pelangi adalah fenomena alam yang berupa optik dan meteorologi yang memiliki warna-warni
indah yang sejajar yang ada dilangit. Pelangi terbentuk melewati proses pembelokkan cahaya
atau yang di sebut dengan pembiasan, proses pembiasan pada pelangi akan tertata secara struktur
dan akan menghasilkan warna-warni indah pada pelangi.

Bagaimana proses terbentuknya pelangi ?? Berikut ini tahapannya :

Pembelokkan cahaya (pembiasan)


Pelangi akan terjadi apabila cahaya mengalami pembiasan ketika cahaya matahari terkena air
hujan. Pelangi hanya dapat dilihat pada saat hujan dan disertai cahaya matahari bahkan posisi
pengamat juga menentukan yaitu diantara hujan dan sinar matahari lalu sinar matahari ada
dibelakang pengamat sehingga akan terjadi garis lurus antara matahari, pengamat, dan busur
pelangi dan akan terbentuk lah menjadi pelangi dari hasil proses pembiasan tadi. Berikut ini
tahapannya dalam gambar dan penjelasannya:

Gambar Proses Terbentuknya Pelangi

Ilustrasi 1

Ilustrasi 2 : Lengkap
Penjelasan dari proses terjadinya pelangi dari 2 ilustrasi di atas :

1. Pembiasan Sinar Matahari. Pelangi terbentuk karena adanya pembiasan sinar matahari
(cahaya) yang dibelokkan berpindah tempat ke arah lain dari perjalanan satu medium ke medium
lainnya oleh tetesan air yang ada di atmosfer.
2. Sinar matahari melewati tetasan air. Ketika cahaya matahari melewati tetesan air maka
cahaya tersebut akan dibengkokkan sehingga akan membuat warna-warna tersebut berpisah
dengan warna lainnya.
3. Pembelokkan cahaya. Setiap warna-warna pelangi akan dibelokkan pada sudut yang berbeda
sehingga akan memberikan warna yang indah pada pelangi.
4. Terbentuklah warna pelangi. Warna yang akan pertama di belokkan adalah warna ungu,
sedangkan warna terakhir yang akan di belokkan adalah warna merah serta akan menyusul warna
pelangi lainnya yaitu jingga, kuning, hijau, biru, dan nila maka kita akan melihat warna pelangi
secara utuh yang disebabkan oleh geometri optik dalam proses penguraian warna.

Bagaimana warna-warna pelangi bisa terbentuk ?


Prosesnya berawal dari cahaya matahari karena cahaya matahari memiliki beberapa warna yang
memiliki peran penting dalam pembentukan pelangi. Cahaya matahari tersebut
dinamakan polikromatik. Cahaya yang akan ditangkap oleh kasat mata manusia ada 7 warna
yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu yang akan muncul pada langit yang disebut
dengan cahaya tampak. Menurut ilmu fisika cahaya tampak merupakan gelombang
elektromagnetik yang terjadi akibat adanya medan magnet dan medan listrik. Cahaya tampak
memiliki panjang yang berbeda-beda dimulai dari 4000 A sampai 7000 A dan tampak cahaya
juga memiliki frekuensi 4,3 x 1014 Hz.

Mengapa Urutan Warna Pelangi Selalu Sama ??


Nah yang sekarang menjadi pertanyaan adalah mengapa warna merah dan ungu selalu ada diatas
dan dibawah warna pelangi lainnya?

Hal ini disebabkan karena cahaya warna merah merupakan bagian dari spektrum cahaya tampak
yang memiliki frekuensi paling rendah atau memiliki panjang gelombang paling panjang bila
dibandingkan dengan cahaya tampak yang lainnya dan cahaya ungu memiliki frekuensi paling
tinggi serta panjang gelombang paling pendek. Maka dari hal ini yang menyebabkan warna
merah dan ungu tidak akan saling bertemu. Warna merah berada paling ujung pelangi dan warna
ungu berada di paling bawah pelangi dan diantara warna merah dan ungu dikelilingi dengan
warna, jingga, kuning, hijau, biru, nila sehingga warna pelangi akan menjadi sempurna.

Setelah kita memahami bagaimana proses terbentuknya pelangi . Kita akan membahas mengenai
jenis-jenis pelangi yang belum pernah kita ketahui yang bisa dibedakan berbagai jenis pelangi

Jenis-jenis Pelangi

Pelangi dengan keindahan alam yang di ciptakan Tuhan agar manusia dapat menikmati
keindahan yang dapat dilihat dengan kasat mata yang cahaya nya tampak sidak terlalu
menyilaukan mata. Sehingga pelangi banyak disukai manusia dengan warna-warna yang indah
ternyata memiliki beberapa jenis pelangi yang tidak kita ketahui jenis-jenis apa sajakah pelangi
yang akan tampak di langit.

Berikut adalah jenis-jenis pelangi yang muncul di langit :

1. Pelangi kabut
Pelangi kabut terjadi lengkungan pelangi karena kabut, kabut memiliki prinsip yang sama
dengan pelangi hujan. Bedanya pembiasan hanya terjadi pada medium butiran awan atau kabut
dan warna pelangi kabut baisanya muncul memiliki warna cenderung merah lembut dibagian
sisi luar dan warna biru dibagian sisi dalam. Warna pelangi yang muncul pada pelangi kabut ini
biasanya redup karena lengkungan di masing-masing warna semakin besar sehingga warna-
warna pelangi menumpuk antara satu sama lain.

Dan pelangi kabut biasa nya muncul disekitar perairan yang dimana dapat pertemuan udara
diantara air dingin. Namun munculnya pelangi kabut itu terkadang tidak menentu dan tidak
selalu di daerah perairan asalkan terdapat kabut yang cukup tipis sehingga cahaya bisa
menembus langsung dan terjadi proses pembiasan secara langsung.
2. Pelangi ganda
Pelangi ganda adalah pelangi yang terjadi karena proses pembiasan yang terjadi berkali-kali pada
butir-butir hujan sehingga hasil nya akan menghasilkan warna pelangi yang kedua atau ketiga
pada permukaan luar pelangi sisi utama pelangi. Dengan adanya pembiasan ganda maka hasil
dari pelangi akan berkebalikan warna dari urutan warna pelangi yang ada dibawahnya.

Misalnya pada pelangi utama terdapat warna (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu) ,
namun pada pelangi kedua akan menghasilkan warna pelangi berbalik dari warna utama yaitu
(ungu, nila, biru, hijau, kuning, jingga, merah). Dan begitu juga akan berkebalikan lagi ke
pelangi terluar dengan urutan kembali lagi ke pelangi utama.

Dan setelah munculnya pelangi ganda tersebut, pelangi ganda juga memiliki kekurangan yaitu
mudah memudar ke sisi luar karena sisi luar menggunakan medium butir air yang lebih luas
sehingga menyebabkan banyka cahaya yang lolos dan tidak terbiaskan, dan pengaruhnya kita
bisa melihat pelangi utama akan menjadi lebih kecil daripada pelangi kedua dan pelangi
seterusnya.

3. Pelangi Sirkular
Pelangi sirkular bisa di sebut juga dengan pelangi lingkaran karena pelangi sirkular berbentuk
lingkaran penuh di langit dan udara. Karena pada konsep dasarnya pelangi adalah berbentuk
lingkaran namun sebagian manusia hanya melihat sebagian setengah dari lengkungannya saja.
Hal ini disebabkan karena mata yang melihat hanya setengah dari lengkungan yang dikarenakan
posisi mata memandang berada sejajar dengan tanah atau diatas dataran rendah sehingga
hasilnya manusia tidak bisa melihat pembiasan cahaya yang berada di sisi setengah lengkungan
bawah yang ada pada pelangi, karena tidak ada butir air di sisi dataran tersebut sehingga hanya
tampak cahaya pelangi tidak sepenuhnya berbentuk lingkaran.

Dan biasanya pelangi sirkular hanya tampak pada ketinggian tertentu yang datarannya tinggi
seperti, di bukit, gunung, lereng, gedung dan tempat daratan tinggi lainnya. Ketika jarak untuk
melihat cukup luas dan butir hujan yang cukup maka akan akan memberikan kemungkinan
cahaya akan membias secara sempurna yang akan membentuk lingkaran penuh. Jenis pelangi
sirkular ini juga dapat memberikan variasi warna kembar, ganda atau extra warna. Dan Pelangi
sirkular dapat muncul berbarengan dengan pelangi kabut.
4. Pelangi Kembar
Pelangi kembar ini terjadi karena ketika terjadinya pembiasan cahaya pada pelangi terdapat butir
hujan yang tidak sama ukurannya ketika akan jatuh dari langit dan perbedaan ukuran dari butir
hujan ini bisa saja terjadi dikarenakan tekanan udara yang berbeda beda pada iklim tertentu,
sedangkan butir hujan yang berukuran besar akan menjadi lebih rata ketika terkena tekanan
udara. Dan ketika dua hujan dengan ukuran air yang berbeda terjadi bersamaan maka akan
terbentuklah pelangi kembar.

Jenis pelangi kembar memang sangat langka dan jarang di dengar. Pelangi kembar ini berbeda
dengan pelangi ganda yang tercipta karena adanya pembiasan yang akan menciptakan beberapa
pelangi yang sejajar dan berbeda. Sedangkan pelangi kembar tercipta terbelah dari satu arah kaki
kearah yang sama sehingga tidak sejajar, namun urutan warna pada pelangi kembar tetap sama
dan tidak berkebalikan warna seperti pelangi ganda, dan terkadang kedua warna pelangi kembar
ini bertemu dan meciptakan irisan warna yang lebih intens.

5. Pelangi Satu Warna


Pelangi satu warna ini hanya terjadi pada sore hari atau yang baisa di sebut dengan pelangi
merah . Proses terjadinya pelangi satu warna adalah ketika ada hujan diantara terbitnya matahari
atau tenggelamnya matahari, dengan keadaan yang seperti ini gelombang cahaya akan lebih
pendek sehingga warna biru dan hijau akan terpecah dan akan hilang dari spektrum warna.

Dan dari hasil pemecahan warna ini yang disebabkan oleh hujan akan menghasilka pelangi satu
warna yang sangat indah karena pelangi satu warna ini termasuk langka. Pelangi saru warna ini
yang akan sering muncul adalah merah.

6. Pelangi Ekstra Warna


Pelangi ekstra warna ini tejadi karena ketika pembiasan cahaya berada pada jalur butir air yang
berbeda disekitar pelangi utama. Dan akan sangat mudah untuk terlihat jika distimulasikan
dengan penyemprot air dan dengan sedikit angin, angin akan mengarahkan arah butiran air
sehingga menyebabkan penambahan ekstra pada warna pelangi.

Mengapa disebut dengan pelangi ekstra warna karena pelangi ini memiliki tambahan warna yaitu
warna ekstra hijau atau nila pada sisi dalam pelangi utama atau pelangi ekstra ini biasa disebut
dengan pelangi bertumpuk yang terdiri dari beberapa warna pelangi halus yang terdapat pada
dalam pelangi namun jarang sekali warna ekstra berada dalam sisi luar pelangi dan lebih sering
terjadi di bagian dalam lengkungan. Warna yang lenih sering akan muncul adalah warna ungu,
hijau dan nila.

7. Pelangi Bulan
Pelangi bulan adalah pelangi yang terjadi pada malam hari. Proses pembiasannya sama dengan
pembiasan pelangi di siang hari dengan menggunakan cahaya matahari namun cahaya akan lebih
redup karena penerangan cahaya hanya dari cahaya bulan.

Warna dari pelangi ini lengkap tetapi mata kita tidak cukup sensitif sehingga mata kita tidak
akan menangkap seluruh warna dari pelangi dan hanya warna putih saja yang terlihat dari
kejauahan. Karena pelangi ini berbeda dengan jenis pelangi yang lainnya sehingga membutuhkan
proses pembiasan yang cukup lama karena kurangnya cahaya pada saat proses pembiasannya.

Nah itu adalah jenis-jenis pelangi dengan segala variasi dan keindahannya yang melewati
beberapa proses pembiasan. Sungguh indah ciptaan Tuhan dengan segala keindahan yang ada di
bumi .

Setelah ini kita akan menjelaskan mengenai jenis-jenis pelangi yang langka yang belum tentu
semua orang bisa mengetahuinya. Berikut adalah penjelasannya

2.2 Jenis Pelangi Langka

Dengan adanya berbagai jenis pelangi yang sudah biasa kita dengar , semacam pelangi ganda,
pelangi satu warna dan lain sebagainya . Sebenarnya masih lebih banyak lagi macam-macam
jenis pelangi yang langka yang biasanya muncul pada kurun waktu tertentu bahkan hanya sekali
dalam setahun ketika proses terjadinya hujan yang disertai cahaya matahari yang akan lebih
mudah munculnya pelagi dengan proses pembiasan. Maka berbahagialah orang yang bisa
melihat pelangi langka tersebut.
Berikut adalah daftar jenis-jenis pelangi langka :

1. Circular Rainbow (Pelangi melingkar)

Sudah pernah kita jumpai di pembahasan sebelumnya mengenai pelangi melingkar atau yang
biasa juga disebut dengan circular rainbow. Pelangi circular rainbow ini tidak seperti pelangi
lainnya, pelangi ini benar-benar terlihat melingkar dan seperti busur lingkaran sempurna.

2. Classic Rainbow (Pelangi klasik)

Classic Rainbow yang biasa disebut dengan pelangi klasik. Pelangi ini berbeda dengan pelangi
yang lainnya . Pelangi ini hanya memiliki 6 warna yang tampak pada pelangi yaitu merah, hijau,
kuning, oranye, ungu dan biru. Namun pelangi klasik ini walaupun hanya memliki 6 warna tidak
sedikitpun mengurangi keindahan yang tampak pada pelangi tersebut.

3. Red Rainbow (pelangi merah)


Red rainbow yang biasa disebut dengan pelangi merah sudah pernah juga kita bahas melalui
pembahasan yang sebelumnya, red rainbow ini biasa muncul pada saat munculnya fajar di pagi
hari dan terbenamnyaa matahari pada sore hari. Red rainbow ini akan tampak ketika lapisan
ketebalan filter atmosfer bumi yang akan menjadi biru dan akan terlihat berwarna merah atau
seperti tetesan warna oranye yang mencerminkan dan membiaskan air dan hasilnya adalah warna
pelangi dengan spektrum ujung yang berwarna merah.

4. Secondary Rainbow (pelangi sekunder)

Secondary rainbow adalah pelangi yang muncul ketika ada pelangi primer yang terlebih dahulu
akan muncul dan kemudian disusul dengan pelangi sekunder yang biasa nya warnanya tidak
terlalu mencolok dan redup tidak seperti pelangi primer karena pelangi sekunder memiliki
karakteristik tertentu dan warnanya ditampilkan terbalik dari warna pelangi primer.
5. Sundogs

Sundogs adalah pelangi yang biasa muncul pada musim dingin yang cuacanya cerah. Sundogs
akan terjadi ketika matahari sedang bersinar melalui kristal es yang tinggi di atmosfer. Sundogs
ini memiliki warna merah pada bagian dalam dan ungu pada bagian luar serta dengan warna
pelangi yang lainnya yang ikut muncul secara bersamaan. Dan jika semakin tebal konsentrasi
kristal es di udara maka semakin tebal juga struktur warna pelanginya.

6. Waterfall Rainbow (pelangi air terjun)

Waterfall rainbow adalah jenis pelangi yang biasanya menggunakan kabut pada proses
pembiasannya yang biasanya kabut air terjun yang akan bercampur pada aliran udara konstan
atmosfer yang secara terus menerus. Dan biasanya air terjun jenis ini biasa muncul diatas air
terjun sehingga keindahannya sangat menakjubkan karena ada pelangi yang muncul dan
dibawahnya terdapat air terjun namun fenomena ini sangat langka untuk kita jumpai.
7. Fire Rainbow (pelangi api)

Fire rainbow atau yang biasa disebut dengan pelangi api memang sangat asing jika di dengar,
namun bukan berarti pelangi ini pelangi buatan dari api dan fenomena fire rainbow ini hanya
dapat di lihat dalam waktu tertentu. Yang berperan dengan adanya fire rainbow ini adalah awan
cirrus yang bertindak seperti prisma yang harus ketinggiannya berada pada 20.000 kaki dan
dengan pancaran sinar matahari yang matahari dalam keadaan menyorot yang berada pada
ketinggian 58-68 derajat. Karena rainbow fire tidak dapat dilihat dari dataran rendah yang berada
ketinggiannya sekitar lebih dari 55 derajat diantara utara dan selatan.

8. Moonbows (busur bulan)

Monbows atau yang biasa disebut dengan busur bulan adalah pelangi yang berbentuk seperti
busur yang disebut dengan pelangi lunar yaitu pelangi yang datangnya pada malam hari. Pelangi
ini memang jarang sering muncul karena cahaya bulan tidak terlalu terang walaupun bulan masih
dalam keadaan penuh dan diperlukannya juga hujan dibagian yang berlawanan pada bulan
tersebut dan prosesnya sama saja dengan pembiasan pelangi pada siang hari, dan keadaaan langit
harus sangat gelap dan posisi sudut elevasi bulan harus tidak lebih dari 42º tingginya. Sehingga
sulit untuk kita dapat melihat moonbows atau yang biasa disebut dengan busur bulan.

9. Fogbows (busur kabut)

Fogbows atau yang disebut dengan busur kabut adalah jenis pelangi yang jarang sekali kita lihat
daripada pelangi biasa yang pada umumnya sering tampak . Karena fogbows bisa di ciptakan
dengan jumlah parameter tertentu seperti sumber cahaya harus berada di belakang pengamat dan
membumi dan juga kabut yang ada di belakang pengamat harus tipis sehingga sinar matahari
yang dapat bersinar akan melalui kabut tebal di depannya.

Dan berikut adalah penjelasan terakhir yaitu mengenai jenis-jenis pelangi yang langka sehingga
akan sulit muncul dan jarang di lihat oleh manusia kecuali dalam kurun waktu tertentu.

2.3 Proses Terjadinya Pelangi dalam Fisika

Proses terjadinya Pelangi dapat kita tinjau dari materi fisika yaitu Optik atau cahaya. Beberapa
konsep fisika yang berhubungan dengan proses terjadinya pelangi antara lain pembiasan,
pemantulan, dispersi cahaya dan spektrum gelombang elektromagnetik yang diwujudkan berupa
warna cahaya pada pelangi.
Pelangi merupakan satu-satunya gelombang elektromagnetik yang dapat oleh lihat mata
manusia. Pelangi adalah gejala optik dan meteorologi yang terjadi sacara alamiah dalam atmosfir
bumi serta melibatkan cahaya matahari, pengamat dan tetesan air hujan.
Jika ada cahaya matahari yang bersinar setelah hujan berhenti, maka cahaya tersebut akan
menembus tetesan air hujan di udara. Udara dan tetesan air hujan memiliki kerapatan yang
berbeda, sehingga ketika cahaya matahari merambat dari udara ke tetesan air hujan akan
mengalami pembelokkan arah rambat cahaya (pembiasan cahaya).

Cahaya matahari merupakan sinar polikromatik, saat masuk ke dalam tetesan air hujan akan
diuraikan menjadi warna-warna monokromatik yang memiliki panjang gelombang yang berbeda-
beda. Cahaya matahari yang telah terurai menjadi warna monokromatik sebagian akan
mengalami pemantulan saat mengenai dinding tetesan air hujan dan sebagian lainnya akan
menembus ke luar tetesan air hujan.

Masing-masing gelombang cahaya monokromatik tersebut akan mengalami pembiasan cahaya


saat keluar dari tetesan air hujan dan arah pembiasannya akan berbeda-beda, tergantung pada
warnanya. Pembiasan ini terjadi karena cahaya mengalami perubahan indeks media dari udara ke
air. Ketika sinar dihantarkan kembali ke permukaan belakang tetesan air,hampir seluruhnya
dibiaskan dan keluar dari tetesan air
Warna-warna monokromatik yang keluar dari tetesan air hujan mempunyai panjang gelombang
yang berada dalam rentang 400 – 700 nm. Pada rentang 400 – 700 nm, gelombang cahaya yang
dapat dilihat oleh mata manusia ialah gelombang yang mempunyai gradasi warna merah sampai
ungu. Gradasi warna tersebut diasumsikan sebagai warna merah, jingga, kuning, hijau, biru,
nila, dan ungu.
Susunan gradasi warna tersebut kita namakan sebagai pelangi.

Ketika kita melihat warna-warna ini pada pelangi, kita akan melihatnya tersusun dengan dengan
merah di paling atas dan warna ungu di paling bawah. Skema terjadinya pelangi lihat pada
gambar dibawah ini !
Saat kita melihat pelangi, daerah di bawah pelangi akan terlihat lebih terang jika dibandingkan
dengan daerah lainnya di sekitar pelangi. Daerah yang terlihat lebih terang tersebut dinamakan
daerah terang pelangi.

Ada dua hal yang menyebabkan daerah terang pelangi terlihat lebih terang dibandingkan daerah
lainnya, yaitu;
· Cahaya matahari yang masuk ke tetesan air hujan yang menimbulkan pelangi
pertama mempunyai intensitas cahaya matahari yang paling besar.

· Pada proses pembentukan pelangi pertama, saat berada dalam tetesan air hujan,
cahaya matahari hanya mengalami satu kali proses pemantulan cahaya, sehingga energi yang
terserap oleh tetesan air hujan masih cukup banyak.

Proses terjadinya pelangi melalui pembiasan, pemantulan dan dispersi cahaya secara matematis
dapat dijelaskan sebagai berikut
Jika kita melihatnya dengan mata telanjang saat fenomena tersebut terjadi maka bentuk pelangi
adalah Setengah lingkaran atau melengkung (bagian lingkaran), namun sebenarnya bentuk
pelangi adalah Lingkaran penuh. Hal tersebut disebabkan karena pelangi terpotong oleh
horison bumi, atau objek lain yang menghalangi cahaya, misalkan gunung dan bukit.
Pelangi terjadi akibat pembiasan cahaya pada sudut 40-42 derajat. Karena sudut pembiasan tetap,
maka letak terjadinya warna pelangi selalu tetap dari pusat cahaya, sehingga jari-jarinya juga
tetap, kalau jari-jari nya tetap konstan dari satu pusat atau titik, kita akan mendapatkan lingkaran.
Kalau lingkarannya kita potong, kita selalu dapat bagian lingkaran yang melengkung.
Saat memandang sebuah objek, mata manusia bersifat konvergen atau mengumpul. Pandangan
mata kita saat melihat sebuah objek dapat diilustrasikan sebagai sebuah kerucut yang memiliki
titik puncak pada mata kita.

Kemiringan kerucut yang terbentuk dipengaruhi oleh posisi matahari. Sebagian alas kerucut
tidak dapat kita lihat karena berada di bawah garis horizontal bumi, sedangkan sebagian lainnya
terlihat sebagai busur atau biasa kita sebut sebagai pelangi.
, posisi relatif pelangi terhadap pengamat dan matahari dapat juga dijelaskan. Posisi matahari
pengamat dan pelangi akan selalu dalam satu axis, di mana matahari akan selalu berada di
belakang pengamat. Kita tidak dapat melihat pelangi jika posisi matahari tegak lurus dengan
garis horizontal bumi.
2.4 BENTUK-BENTUK PELANGI

Pelangi atau bianglala adalah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna
saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya.Di langit, pelangi tampak sebagai busur
cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan.Pelangi juga dapat
dilihat di sekitar air terjun yang deras. Adapun bentuk-bentuknya sebagai berikut :

1. Classic Rainbows

Pelangi Alam terdiri dari enam warna: merah, oranye, kuning, hijau, biru dan ungu. Intensitas
warna masing-masing mungkin karena berbagai kondisi atmosfer dan waktu (kemudian).

2. Circular Rainbows

Pelangi itu benar-benar terlihat seperti busur lingkaran sempurna (dengan radius tepat 42
derajat, menurut Descartes), meskipun melihat pelangi ini sulit karena tanahnya memiliki
kebiasaan menghalangi.

3. Secondary Rainbows

Pelangi primer, sering disertai dengan pelangi sekunder biasanya tipis dan redup daripada
pelangi primer. Pelangi sekunder terkenal dengan karakteristik tertentu: spektrum ditampilkan
dalam urutan terbalik dari sebuah pelangi primer.

4. Red Rainbows

Red Rainbows biasanya terlihat saat fajar atau senja ketika ketebalan filter atmosfir bumi
menjadi biru, meninggalkan lebih merah atau tetesan cahaya oranye mencerminkan dan
membiaskan air. Hasilnya adalah pelangi dengan spektrum ujung merah sangat meningkat.

5. Sundogs

Yang paling sering terlihat rendah di langit di hari musim dingin yang cerah, sundogs dibuat
ketika matahari bersinar melalui kristal es yang tinggi di atmosfer. Sundogs berwarna merah di
bagian dalam dan ungu di bagian luar dengan sisa spektrum ramai di antaranya. Semakin tebal
konsentrasi kristal es di udara, semakin tebal pula struktur nya.
6. Fogbows

Fogbows lebih jarang terlihat daripada pelangi karena parameter tertentu yang harus
disesuaikan untuk menciptakan mereka.Misalnya, sumber cahaya harus berada di belakang
pengamat dan membumi. Juga, kabut di belakang pengamat harus sangat tipis sehingga sinar
matahari yang dapat bersinar melalui kabut tebal di depan.

7. Waterfall Rainbows

Kabut air terjun bercampur ke dalam aliran udara konstan atmosfer terus menerus, terlepas
dari cuaca. Hal ini membuat sebuah foto teman-air terjun yang sangat baik untuk pelangi!
Seleksi pasangan beberapa gambar air terjun paling terkenal yang berbarengan dengan beberapa
pelangi menakjubkan.

8. Fire Rainbows

Pelangi ini bukan terbuat dari api, Nama yang benar untuk efek optik yang indah ini adalah
“circumhorizontal arc”. Fenomena ini hanya dapat dilihat dalam kondisi spesifik tertentu: awan
cirrus, yang bertindak seperti prisma harus setidaknya berada di ketinggian 20.000 kaki dan
matahari harus menyorot ketika mereka berada di ketinggian 58-68 derajat. Rainbow Fire tidak
pernah terlihat di lokasi lebih dari 55 derajat utara atau selatan.

9. Moonbows

Moonbows, seperti moondogs, adalah mitra untuk pelangi lunar.Mereka juga jauh lebih sulit
dilihat karena badai hujan harus berlalu dan, idealnya, bulan purnama yang terang tidak
terhalang oleh awan.
2.5 WARNA PELANGI

Ketiga warna utama inilah yang merupakan unsur pembentu sinar putih.Merah, Kuning dan
Biru.

a. Biru: SPIRITUALITAS

Warna benda yang jauh dari kita: lautan, angkasa, langit. Energi Warna biru akan membantu
kita melihat lebih dari sekeliling kita, dan memperluas persepsi kita.

b. Kuning: KEBIJAKSANAAN

Warna kuning biasanya diasosiasikan dengan matahari, sehingga warna ini akan membantu
kita dalam kehidupan dan memperbaiki energi. Warna kuning memperkaya, meringankan dan
mengaktifkan sistem2 dalam tubuh kita.

c. Merah: VITALITAS

Warna merah adalah warna dengan panjang gelombang terjauh, dan paling mendekati sinar
inframerah. Dari ketiga warna ini akan muncul harmonisasi yang menimbulkan warna warna
baru dalam tubuh anda. Dari ketiga warna utama ini lah akan ada beberapa warna sekunder
berikutnya:

d. Oranye: ENERGI KREATIF

Oranye yang adalah gabungan antara merah dan kuning yang membawa kekuatan energi
merah yang membara dan pengendalian dan kebijaksanaan kuning.Oranye, seperti halnya merah,
adalah energi dinamis yang lenih terkendali dan lebih "terdidik".

e. Hijau: KEHIDUPAN, KESEIMBANGAN, ALAM

Hijau adalah gabungan antara kuning (pikiran) dan biru (spirit).Dan terletak persis ditengah
keseimbangan warna. Warna hijau ini memiliki banyak variasi, dan variasinyalah yang paling
banyak bisa ditangkap olej mata manusia.
f. Indigo: TANPA BATAS

Indigo memperkuat energi biru. Pada level fisik, biru akan menenangkan, dan indigo akan
membuat kita tertidur. Indigo akan memperdalam efek warna biru dan mengarahkan energi biru
ke dalam.

g. Violet: PENGUASAAN SPIRITUAL TERTINGGI.

Violet adalah sinar penguasaan spiritual.Sebagai gabungan antara biru dan merah, energi
yang dibawa oleh sinar violet bersifat stabil dan kuat.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pelangi merupakan pembiasan cahaya yang berasal dari warna putih yang dibisakan melalui
tetesan air yang pembiasannya sama seperti dibiaskan pada prisma kaca. Sehingga akan
menghasilkan spektrum cahaya yang terdiri dari beberapa warna.

Pelangi juga merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat dilihat. Dengan berbagai
macam pembiasan cahaya yang terjadi maka akan menghasilkan bentuk pelangi yang berbeda.
Sehinggamenjadi bentuk-bentuk pelangi yang sangat indah.

3.2 SARAN

Setelah mempelajari proses terjadinya pelangi maka diharapkan akan bisa menjelaskan
bagaimana proses terjadinya, bentuknya, dan spektrum warna pada pelangi. Serta setelah
mempelajari proses terjadinya pelangi, kita senantiasa mengagumi serta mengakui akan
kebesaran Tuhan.
DAFTAR PUSTAKA

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/meteorologi/proses-terjadinya-pelangi

http://diana-physics.blogspot.com/2016/11/proses-terjadinya-pelangi.html

https://mylivediar.blogspot.com/2016/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Anda mungkin juga menyukai