Anda di halaman 1dari 6

available at http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.

php/tgeo Jurnal Tunas Geografi


e-ISSN: 2622-9528 p-ISSN: 2301-606X Vol. 07 No. 02 – 2018

PENGEMBANGAN AIR TERJUN SIKULIKAP DESA DOULU


SEBAGAI OBJEK WISATA ANDALAN MASYARAKAT
KABUPATEN KARO
Josephine Adelways Br. Purba, Ayu Dahniar Tampubolon , Irma Yefta W
Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan
Jl. Willem Iskandar Psr V Medan Estate Medan 20211, Indonesia
email : yosephineprb@gmail.com

Abstrak
Kawasan wisata Air Terjun Sikulikap di Desa Doulu merupakan sebuah wisata
barunya Sumatera Utara yang dalam tahap perintisan dan pengembangan. Sehingga
banyak peluang untuk melakukan penelitian maupun dijadikan sebuah lokasi untuk
kegiatan penelitian. Banyaknya potensi yang melimpah dari hasil alamnya,
perikanannya, berbagai macam makanan khas dari Tanah Karo, dan masyarakat
yang ramah serta mudah untuk diajak kerjasama. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui Potensi wisata dan persepsi pengunjung tentang Sapta Air Terjun
Sikulikap Di Desa Doulu, Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo. Metode penelitian
ini dianalisis dengan deskriftif kualitatif yaitu dengan menampilkan data dalam
bentuk tabel-tabel frekuensi mengenai persepsi masyarakat mengenai objek wisata
Air Terjun Sikulikap. Dengan adanya panorama alam yang indah dan suasana objek
wisata yang memberikan kenyamanan yang dimiliki oleh objek wisata Air Terjun
Sikulikap maka pengunjung tidak akan bosan dalam berkunjung. Sehingga tidak
terpengaruh dengan munculnya objek wisata baru serta persaingan antar objek
wisata. Maka pemerintah harus meningkatkan sarana dan prasarana serta
infrastruktur yang menunjang dan peningkatan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya
sehingga menarik dan memberi kenyamanan bagi pengunjung.

Kata Kunci: Objek wisata, Air Terjun Sikulikap, Desa Doulu

PENDAHULUAN melakukan penelitian maupun dijadikan


Pariwisata merupakan industri yang sebuah lokasi untuk kegiatan penelitian.
kelangsungan hidupnya sangat peka Banyaknya potensi yang melimpah dari
terhadap kerusakan lingkungan oleh baik- hasil alamnya, perikanannya, berbagai
buruknya lingkungan (Soemarwoto, 2001). macam makanan khas dari Tanah Karo, dan
Industri ini sangat peka terhadap kerusakan masyarakat yang ramah serta mudah untuk
lingkungan, misalnya pencemaran oleh diajak kerjasama.
limbah domestik dan kerusakan Wisata Air Terjun Sikulikap yang
pemandangan alam, serta sikap penduduk terletak di Desa Doulu, Kabupaten Karo,
yang tidak ramah. Suatu daerah wisata Sumatera Utara merupakan sebuah aset
mempunyai kemampuan tertentu untuk daerah yang berpotensi menjadi sebuah
menerima wisatawan, yaitu disebut daya tujuan wisata yang cukup menjanjikan di
dukung lingkungan. Daya dukung lingkunan Sumatera Utara (BPS, 2009). Prasyarat
di bidang pariwisata dapat dinyatakan utama agar aset yang cukup berharga
dalam jumlah wisatawan per satuan luas per tersebut bisa menjadi sebuah komoditas
satuan waktu. Tetapi baik luas maupun daerah adalah dikelolanya tempat wisata
waktu umumnya tidak dapat dirata-ratakan, tersebut dengan baik sesuai standar minimal
karena penyebarannya wisatawan dalam industri pariwisata. Pengelolaan yang
ruang dan waktu tidak merata selama ini dilakukan oleh masyarakat
(Darsoprajitno,12:2002). setempat masih bersifat alami dan belum
Kawasan wisata Air Terjun Sikulikap di tersentuh oleh ilmu menajemen tata kelola
Desa Doulu merupakan sebuah wisata sebuah industri wisata. Dengan kondisi
barunya Sumatera Utara yang dalam tahap tersebut, mencerminkan bahwa SDM dan
perintisan dan pengembangan (Humaira, SDA yang dimiliki masyarakat belum
2015). Sehingga banyak peluang untuk diberdayakan secara maksimal.

|101
available at http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/tgeo Jurnal Tunas Geografi
e-ISSN: 2622-9528 p-ISSN: 2301-606X Vol. 07 No. 02 – 2018

Program Pengembangan Air Terjun 1. Skor 0 – 19: Kurang Baik


Sikulikap di Penatapan Berastagi sebagai 2. Skor 20 – 34: Baik
Objek Wisata Andalan Masyarakat 3. Skor 34 – 50: Sangat Baik
Kabupaten Karo, pada dasarnya bertujuan Peneliti melakukan pengamatan
untuk memaksimalkan peran masyarakat langsung ke lokasi sasaran untuk melihat
dalam mengelola potensi wilayah yang secara langsung situasi kondisi yang
dimiliki menjadi sebuah aset yang sebenarnya. Observasi dilakukan terhadap
bermakna. Kebermaknaan itu, akan tercapai potensi internal, potensi
jika seluruh potensi yang dimiliki eksternal, prasarana, sarana wisata Air
masyarakat bisa diberdayakan lebih Terjun Sikulikap. Hasil observasi terhadap
maksimal (Kementerian Pekerjaan Umum, lokasi penelitian di berikan bobot 3, 2, 1
2016) dalam kondisi baik, kurang baik, dan tidak
Desa Doulu juga memiliki daya dukung baik.
kekayaan alam yang sangat potensial,
seperti padi, ketela, sayur-sayuran, buah- HASIL PENELITIAN
buahan, umbi-umbian dan kacang-
Air Terjun Sikulikap
kacangan, apalagi daerah ini merupakan
Lokasi Air Terjun Sikulikap berada di
bagian dari kawasan pertanian sehingga
bawah Penatapan dengan merasakan air
sangat banyak hasil pertanian. Dengan
yang begitu dingin dan segar dari air terjun
potensi-potensi yang dimiliki tersebut
yang diapit oleh dinding bebatuan
diharapkan Wisata Alam Air Terjun
membuat wisatawan menyukai destinasi ini.
Sikulikap di Desa Doulu dapat dikelola
Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 30
menjadi industri wisata kreatif yang
meter (BPS, 2016).
memiliki ciri khas wisata organik yang saat
ini diminati wisatawan.
Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah
METODOLOGI
pengunjung atau wisatawan lokal yang
Data dalam penelitian ini dianalisis
berkunjung ke Obyek Wisata Alam Air
dengan deskriftif kualitatif yaitu dengan
Terjun Sikulikap. Karakteristik responden
menampilkan data dalam bentuk tabel-tabel
merupakan bagian terpenting dari suatu
frekuensi sehingga dapat mendeskripsikan
penelitian karena dengan mengetahui
kenyataan dilapangan. Pendekatan
karakteristik responden maka dapat
kualitatif melibatkan upaya penting seperti
diketahui obyek penelitian dengan lebih
mengajukan pertanyaan dan prosedur,
baik.
pengumpulan data dari partisipan, analisis
Komposisi Responden Berdasarkan Cara
data yang spesifik dari partisipan, analisis
Melakukan Kunjungan
secara induktif, dan memaknai atau
Berdasarkan data yang telah diperoleh,
menafsirkan data (Cresswell, 2004)
dapat disimpulkan bahwa kunjungan ke air
Pengelolan dengan data kualitatif
terjun sikulikap cocok dilakukan dengan
dilakukan untuk menilai sarana dan
berkelompok dengan jumlah skor penilaian
prasarana dan sapta pesona (Syahputra dkk,
15, dan sebagian juga cocok jika dilakukan
2017). Skoring keadaan potensi obyek
kunjungan bersama dengan rombongan
wisata Air Terjun Sikulikap menggunakan
keluarga dengan jumlah skor penilaian 10.
skala koordinat 1, 2, 3 untuk mengukur
Dapat disimpulkan juga bahwa melakukan
kriteria pada masing-masing indikator
perjalanan ke air terjun sikulikap cocok
berkualitas buruk, sedang, dan baik
dilakukan secara berkelompok.
(Arikunto, 2002).
Pengklasifikasian Berdasarkan Skor:

Tabel 1. Distribusi Responden berdasarkan cara melakukan kunjungan


No. Cara Melakukan Kunjungan Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 Sendiri 0 0
2 Berkelompok 15 15
3 Rombongan Keluarga 10 10
Total 25 25
Sumber: Hasil Analisis, 2018

102|
available at http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/tgeo Jurnal Tunas Geografi
e-ISSN: 2622-9528 p-ISSN: 2301-606X Vol. 07 No. 02 – 2018

Pendapat Responden Mengenai Kondisi air terjun sikulikap baik dengan jumlah skor
Jalan Menuju Obyek Wisata. penilaian 26, dan sebagian responden
Berdasarkan data yang telah diolah masyarakat kurang baik dengan jumlah skor
dapat disimpulkan bahwa respon penilaian 12.
masyarakat terhadap kondisi jalan menuju

Tabel 2. Penilaian Responden terhadap Kondisi Jalan


Kondisi Jumlah Jumlah Skor
No. Jalan (Orang)
1 Sangat Baik 0 0
2 Baik 13 26
3 Kurang Baik 12 12
Total 25 38
Sumber: Hasil Analisis, 2018

penilaian 10. Dan aksebilitas ke air terjun


Pendapat Responden Mengenai
sikulikap sangat mudah untuk dikunjungi.
Aksesibilitas Menuju Obyek Wisata
Kondisi diatas sesuai dengan
Berdasarkan data yang telah diolah
pendapat Suwantoro (2002), yang
dapat disimpulkan bahwa respon
mengatakan bahwa pembangunan
masyarakat terhadap aksesibilitas menuju air
prasarana wisata yang mempertimbangkan
terjun sikulikap sangat mudah dengan
kondisi dan lokasi akan meningkatkan
jumlah skor penilaian 21 dan sebagian
aksesibilitas suatu obyek wisata yang pada
responden masyarakat mudah dengan
gilirannya akan meningkatkan daya tarik
jumlah skor penilaian 16, dan responden
obyek wisata itu sendiri.
masyarakat sulit dengan jumlah skor

Tabel 3. Penilaian Responden terhadap Aksesibilitas


Tingkat Jumlah Jumlah Skor
NO. Aksesibilitas (Orang)
1 Sangat Mudah 7 21
2 Mudah 8 16
3 Sulit 10 10
Total 25 47
Sumber: Hasil Analisis, 2018

Pendapat Responden Mengenai Keindahan masyarakat mengatakan sangat indah


Alam Obyek Wisata dengan jumlah skor penilaian 24 dan respon
Berdasarkan data yang telah diolah, masyarakat kurang indah dengan jumlah
dapat disimpilkan bahwa respon skor penilaian 2. Dan dapat disimpulkan
masyarakat terhadap keindahan alam air bahwa keindahan alam air terjun sikulikap
terjun sikulikap indah dengan jumlah skor yaitu indah.
penilaian 30, dan sebagian responden
Tabel 4. Penilaian Responden terhadap Keindahan Alam
Jumlah Jumlah Skor
Keindahan Alam
NO. (Orang)
1 Sangat Indah 8 24
2 Indah 15 30
3 Kurang Indah 2 2
Total 25 56
Sumber: Hasil Analisis, 2018

Pendapat Responden Mengenai Sistem Tata skor penilaian 22, dan sebagian respon
Ruang dan Fasilitas Obyek Wisata masyarakat adalah kurang baik dengan
Berdasarkan data yang telah diolah jumlah skor penilaian 14. Dan dapat
dapat disimpulkan bahwa respon disimpulkan bahwa respon masyarakat
masyarakat terhadap sistem tata ruang Air mengenai sistem tata ruang Air Terjun
Terjun Sikulikap adalah baik dengan jumlah Sikulikap adalah baik.

|103
available at http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/tgeo Jurnal Tunas Geografi
e-ISSN: 2622-9528 p-ISSN: 2301-606X Vol. 07 No. 02 – 2018

Tabel 5. Penilaian Responden terhadap Aksesibilitas


Jumlah
Sistem Tata Ruang Jumlah Skor
NO. (Orang)
1 Sangat Baik 0 0
2 Baik 11 22
3 Kurang Baik 14 14
Total 25 36
Sumber: Hasil Analisis, 2018

Berdasarkan data yang telah diolah fasilitas wisata Air Terjun Sikulikap kurang
dapat disimpulkan bahwa respon masyarakat legkap dengan jumlah skor penilaian 16. Dan
terhadap fasilitas wisata Air Terjun Sikulikap dapat disimpulkan bahwa fasilitas wisata air
lengkap dengan jumlah skro penilaian 18. terjun sikulikap yaitu lengkap.
Dan sebagian respon masyarakat menganai

Tabel 6. Penilaian Responden terhadap Fasilitas


NO. Fasilitas Wisata Jumlah (Orang) Jumlah Skor
1 Sangat Lengkap 0 0
2 Lengkap 9 18
3 Kurang Lengkap 16 16
Total 25 34
Sumber: Hasil Analisis, 2018

Pendapat Responden Mengenai Intensitas memberikan alasan kadatangan disebabkan


Kunjungan keindahan pemandangan alam hutan
Tabel 7 menunjukkan bahwa Obyek beserta karakteristik bentangan
Wisata Alam Air Terjun Sikulikap perbukitannya dengan hamparan
merupakan salah satu daerah tujuan wisata pepohonan pinus dan hamparan
yang masih memiliki nilai daya tarik untuk persawahan serta tentunya menyaksikan
dikunjungi. Beberapa responden yang telah karya sang Pencipta akan keindahan
melakukan 4 kali kunjungan dengan skor tumpahan Air Terjun Sikuliap tersebut
penilaian 16, dan sangat cocok untuk menjadi dengan udara segar yang dapat dinikmati di
objek wisata bersama keluarga diantaranya kawasan ini.

Tabel 7. Penilaian Responden Intensitas Kunjungan


Intensitas Jumlah (Orang) Jumlah
NO Kunjungan Skor
1 1 Kali 9 9
2 2 Kali 5 10
3 3 Kali 5 15
4 4 Kali 4 16
5 > 4 Kali 2 10
Total 25 60
Sumber: Hasil Analisis, 2018

Faktor – Faktor yang Menjadi Kekuatan Air yang berdekatan berupa Pemandian Air
Terjun Sikulikap Panas Sidebu-debu sehingga dalam satu kali
Berdasarkan pendapat pengunjung, kunjungan dapat menikmati objek dan
lokasi wisata memiliki jarak yang aktivitas lainnya.
terjangkau, akses menuju objek juga sangat Pengelola lokasi wisata berpendapat
mudah tidak seperti objek wisata air terjun bahwa pemandangan alam sekitar yang
lain pada umumnya, tiket masuk yang indah dengan hamparan sehingga
murah dan terjangkau, berbagai aktivitas menimbulkan kesan nyaman dan tenang
yang bisa dilakukan di objek wisata adalah tersedia lifeguard yang memantau
mandi, berfoto serta menikmati objek lain keamanan dan keselamatan pengunjung,

104|
available at http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/tgeo Jurnal Tunas Geografi
e-ISSN: 2622-9528 p-ISSN: 2301-606X Vol. 07 No. 02 – 2018

harga tiket terjangkau oleh semua kalangan Hal ini menjadi ancaman yang cukup besar
baik pelajar maupun masyarakat umum. apabila Air Terjun Sikulikap ini tidak
Dari aspek penilaian masyarakat, dikelola dan dikembangkan dengan baik.
pemandangan yang masih natural/alami Strategi Pengembangan Air Terjun Sikulikap
menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagai daya tarik wisata alam :
pengunjung dan lokasi yang mudah 1. Mempertahankan potensi alam
dijangkau dan dekat dengan objek wisata yang natural dengan memasang
lain di Berastagi. tanda - tanda larangan untuk
pencemaran dan sign untuk tidak
Faktor – Faktor yang Menjadi Kelemahan membuang sampah sembarangan.
dari Air Terjun Sikulikap Upaya lainnya adalah dengan
Kurangnya fasilitas pengeras suara menyediakan tempat sampah di
sebagai sarana informasi dan komunikasi beberapa titik pada objek wisata
bagi para guide kepada pengunjung, kamar Air Terjun Sikulikap.
mandi untuk ganti pakaian karena tidak 2. Mempertahankan tingkat
tersedia kamar mandi dan cukup kunjungan yang berkelanjutan
meghambat di saat kunjungan ramai, dengan menjalin kerja sama
kebersihan areal masih kurang dan dengan travel agent untuk
minimnya tempat sampah di beberapa titik mempromosikan objek wisata ini
menuju air terjun, jumlah tangga cukup di kalangan wisatawan lokal dan
banyak sehingga cukup melelahkan bagi mancanegara.
pengunjung sehingga perlu disediakan 3. Berkoordinasi dengan berbagai
pegangan pihak dalam mengelola dan
Selanjutnya, lahan parkir yang masih mewujudkan pariwisata dengan
menyewa tanah dari pihak luar sehingga membentuk kelompok sadar
pengelola tidak punya keleluasaan wisata untuk mewujudkan sapta
mengelola tanah parkir, kesadaran pesona terutama meningkatkan
pengunjung dalam menjaga kebersihan kebersihan.
masih rendah serta kurangnya sistem 4. Melakukan penataan fasilitas
pengelolaan sampah. pendukung antara lain warung
Selain kedua hal diatas, kebersihan yang makanan dan minuman serta
masih rendah karena kurangnya kesadaran membuat kamar mandi dan ruang
pengunjung untuk membuang sampah pada ganti pakaian.
tempatnya merupakan factor yang masih
lemah dari Air Terjun Sikulikap. KESIMPULAN DAN SARAN
Adapun yang dapat disimpulkan dari
Faktor – faktor yang menjadi peluang dalam penelitian ini adalah:
pengembangan Objek wisata Air Terjun 1. Dalam penelitian ini, faktor
Sikulikap pendorong yang memperoleh
Kecenderungan jumlah kunjungan yang kategori sangat tinggi adalah
semakin meningkat dalam kurun waktu panorama alam yang indah, sejuk
beberapa tahun terakhir merupakan dan masih asli, sumber air yang
peluang besar dalam pengembangan air melimpah serta suasana objek
terjun ini. Oleh sebab itu, pengelolaan yang wisata yang memberikan
optimal sangat perlu dilakukan untuk kenyamanan bagi pengunjung
memberikan dampak yang positif terhadap objek wisata. Faktor penghambat
kemajuan pariwisata di daerah ini. yang memperoleh kategori sangat
tinggi yaitu promosi objek wisata
Faktor – faktor yang menjadi ancaman yang masih kurang dan keadaan
dalam pengembangan daya tarik wisata Air yang kurang baik.
Terjun Sikulika 2. Dengan adanya panorama alam
Banyaknya objek wisata Air Terjun di yang indah dan suasana objek
Sumatera Utara yang memiliki karakteristik wisata yang memberikan
yang berbeda beda menjadi pilihan dan kenyamanan yang dimiliki oleh
alternatif bagi pengunjung dan pecinta objek wisata Air Terjun Sikulikap
wisata alam, antara lain: Air Terjun Ponot, maka pengunjung tidak akan bosan
Air Terjun Sipiso-piso, Air Terjun Sigura- dalam berkunjung. Sehingga tidak
gura, Air Terjun Janji Bakkara, Air Terjun terpengaruh dengan munculnya
Sampuren Putih, dan Air Terjun Pelaruga. objek wisata baru serta persaingan

|105
available at http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/tgeo Jurnal Tunas Geografi
e-ISSN: 2622-9528 p-ISSN: 2301-606X Vol. 07 No. 02 – 2018

antar objek wisata. Maka DAFTAR PUSTAKA


pemerintah harus meningkatkan
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
sarana dan prasarana serta
Penelitian Suatu Praktek. Jakarta:
infrastruktur yang menunjang dan
Rineka Cipta
peningkatan fasilitas-fasilitas
penunjang lainnya sehingga BPS. 2009. Kabupaten Karo dalam Angka.
menarik dan memberi Badan Perencanaan Pembangunan
kenyamanan bagi pengunjung. Daerah Kabupaten Karo dan Badan
3. Perbaikan jalan yang rusak Pusat Statistik Kabupaten Karo.
tentunya dapat memudahkan akses
bagi pengunjung objek wisata Air BPS. 2016. Kabupaten Karo dalam Angka.
Badan Perencanaan Pembangunan
Terjun Sikulikap, serta dengan
adanya transportasi umum yang Daerah Kabupaten Karo dan Badan
dapat digunakan pengunjung Pusat Statistik Kabupaten Karo.
menuju objek wisata ini akan Creswell, J. W. (2010). Research design:
mampu menambah jumlah pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan
kunjungan ke objek wisata ini. mixed. Yogjakarta: PT Pustaka Pelajar

Beberapa hal yang dapat disarankan dari Darsoprajitno, S. 2002.Ekologi


hasil penlitian ini adalah: Pariwisata.Jakarta: Angkasa Offset.
1. Pemerintah Kabupaten Karo perlu Humaira, S. 2015. Air Terjun Sikulikap,
terus meningkatkan pelayanan Akses ke Sini Mudah Meski Lokasinya
publik di daerah wisata seperti Tepat di Bawah Jurang Panatapan.
kebersihan, kenyamanan, http://www.tribunnews.com/travel/201
keamanan dan pelayanan sehingga 5/09/01/air-terjun-sikulikap-akses-ke-
dapat meningkatkan jumlah sini-mudah-meski-lokasinya-tepat-di-
wisatawan. Karena saat ini fasilitas bawah-jurang-panatapan.
publik objek wisata Air Terjun
Sikulikap kurang begitu baik. Selain Kementerian Pekerjaan Umum, 2016.
itu jika jumlah wisatawan dapat Rencana Pembangunan Infrastruktur
meningkat dari tahun ke tahun Terpadu Kawasan Strategis Pariwisata
maka diharapkan pendapatan Pegunungan dan Budaya – Kawasan
pariwisata dapat meningkat juga. Berastagi. Pusat Pengembangan
Namun pemerintah juga harus Kawasan Strategis Badan Pengembangan
dapat mengoptimalkan agar Infrastruktur Wilayah, Kementerian
pengeluaran yang di keluarkan Pekerjaan Umum. Jakarta.
tidak melebihi pendapatan yang Syahputra, R. Silfeni, Abrian, Y. 2017.
masuk. Untuk menunjang ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN
pengembangan objek wisata, TENTANG PENERAPAN SAPTA
aksesibilitas menuju ke objek dan PESONA DI OBJEK WISATA PANTAI
daya tarik wisata yang terdapat di AIR MANIS PADANG. Skripsi.
objek wisata Air Terjun Sikulikap Universitas Negeri Padang
perlu ditingkatkan. Pemanfaatan
teknologi informasi perlu Soemarwoto, O. 2001. Ekologi Lingkungan
ditingkatkan untuk mengenalkan dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan.
dan mempromosikan potensi- Suwantoro, G. 2002. Dasar-Dasar
potensi wisata kepada masyarakat Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi.
luas.
2. Untuk peneliti selanjutnya yang
ingin melakukan penelitian di
objek wisata Air Terjun Sikulikap
disarankan melakukan penelitian
dihari-hari libur karna lebih banyak
yang berkunjung, seperti hari libur
sekolah, hari raya dan libur
lainnya.

106|

Anda mungkin juga menyukai