Anda di halaman 1dari 17

Tugas Kelompok

Tugas Mata Kuliah Perencanaan Pelabuhan

“EVALUASI TINGKAT PEMANFAATAN FASILITAS PELABUHAN PERIKANAN


SAMUDERA (PPS) KENDARI”

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 7

NINA SYAHFITRI (E1A1 20 080)

NUR YAHNI (E1A1 20 082)

RHANI RAMADANI ARISTA H. (E1A1 20 084)

RIZAL RIJAN SAPUTRA (E1A1 20 088)

SARNI (E1A1 20 090)

S1 TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
Nama Reviewers :
Kelompok 7
Judul :
EVALUASI TINGKAT PEMANFAATAN FASILITAS
PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) KENDARI
Nama Penulis :
1. Resnawati,
2. Muslim Tadjuddah,
3. Abdullah
Nama Jurnal :
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap, e-ISSN : 2723-6714,
PekaBuana, 2022 2 (02): Hal. 13-27
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan pelabuhan perikanan merupakan salah satu unsur penting dalam
peningkatan infrastruktur perikanan dan bagian dari sistem perikanan tangkap. Adanya
pelabuhan perikanan akan mendorong aktivitas perikanan tangkap lebih teratur dan terarah.
Pelabuhan perikanan bukan hanya sebatas menyediakan fasilitas untuk aktivitas pendaratan,
pengolahan, dan pendistribusian hasil tangkapan tetapi juga memberikan pelayanan yang
optimal terhadap nelayan sebagai pengguna fasilitas yang tersedia sesuai dengan fungsinya
(Atharis, 2008). Menurut Peraturan Menteri Nomor. PER.08/MEN/2012 tentang
Kepelabuhan Perikanan, pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan
perairan di sekitarnya dengan batasan-batasan tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan
dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang digunakan sebagai tempat kapal perikanan
bersandar, berlabuh, bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan.
Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari merupakan pelabuhan perikanan tipe A
yang mempunyai fasilitas sarana dan prasarana yang cukup lengkap. Sarana atau fasilitas-
fasilitas yang digunakan diantaranya fasilitas pokok, fungsional dan penunjang, ketiga
fasilitas ini mempunyai peran dan fungsi masing-masing dalam menunjang kegiatan
operasional pelabuhan. Namun dalam pelaksanaannya di Pelabuhan Perikanan Samudera
(PPS) Kendari masih ada beberapa fasilitas yang belum terlaksana dengan baik. Hal ini yang
pada akhirnya akan mempengaruhi perkembangan perikanan tangkap suatu pelabuhan
perikanan. Maka dari itu perlu dievaluasi kembali tingkat pemanfaatan fasilitas dari
fasilitasfasilitas yang ada di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari mulai dari
fasilitas pokok, fungsional, dan penunjang. Untuk mengetahui kesiapaan dalam menampung
semua aktivitas yang ada didalamnya atau hanya sebagian yang bisa tertampung didalamnya,
Maka dari itu peneliti melakukan penelitian tentang Evaluasi Tingkat Pemanfaatan Fasilitas
di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari.
Guna meninjau kesiapan pelabuhan perikanan dalam menampung aktivitas-aktivitas
didalamnya dan tersedianya fasilitas yang sesuai dengan aktivitas yang ada didalamnya. Bila
jenis, kondisi, dan ukuran fasilitas sesuai dengan aktivitasnya maka pelabuhan perikanan
akan dapat beroperasi dengan baik. Namun sebaliknya jika jenis, kondisi, dan ukuran fasilitas
tidak sesuai dengan aktivitasnya maka akan dapat menjadi permasalahan dalam pelayanan
yang diperlukan oleh para pelaku dipelabuhan tersebut. Dengan melakukan evaluasi tingkat
pemanfaatan fasilitas pelabuhan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari akan dapat
diketahui kesiapan pelabuhan tersebut dalam menampung aktivitas didalamnya.

1.2 Tujuan Penelitian


Untuk mengetahui kesiapan pelabuhan perikanan dalam menampung aktivitas-aktivitas
didalamnya dan tersedianya fasilitas yang sesuai dengan aktivitas yang ada didalamnya.
BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat


Penelitian ini dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari, Desa
Puday, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Pengambilan data
dilakukan pada bulan September – Oktober 2017.
2.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif bersifat survei.
Survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala
yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual (Nazir, 2002).

Survei yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung dan wawancara terbuka. Hal
yang diamati adalah kondisi fasilitas, kriteria teknis, operasional pelabuhan, fasilitas dan
aktivitas-aktivitas yang ada di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari.

2.3 Metode Pengumpulan Data


Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi dari data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang didapatkan dengan pengamatan secara langsung di
lapangan dengan meninjau beberapa fasilitas pokok, fungsional, dan penunjang, serta
wawancara terstruktur dengan pihak pengelola PPS Kendari dan nelayan. Adapun data
sekunder diperoleh dari data yang dimiliki oleh PPS Kendari.
2.4 Analisa Data
2.4.1 Analisis Fasilitas Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari

Penggunaan fasilitas yang ada di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari dapat
diketahui dengan menggunakan analisis pemanfaatan fasilitas. Menurut Direktorat Jenderal
Perikanan (1981), untuk mencari pemanfaatan fasilitas dan kapasitas yang dimiliki oleh tiap
fasilitas pelabuhan dapat menggunakan metode-metode sebagai berikut :

 Panjang Dermaga

Menurut Direktorat Jenderal Perikanan (1981), Panjang dermaga dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut :

( l+ s ) x n x a x h
L=
u xd
Keterangan :

L = Panjang dermaga (m)

l = Panjang kapal terbesar (m)

S = Jarak antar kapal (m)

n = Jumlah kapal yang memakai dermaga rata-rata perhari (unit)

a = Berat kapal terbesar (ton)

h = Lama kapal di dermaga (jam)

u = Produksi ikan perhari (ton)

d = Lama rata-rata fishing trip (jam)

 Kedalaman Kolam Pelabuhan


Kedalaman perairan di wilayah kolam pelabuhan pada saat muka air terendah (LLWS)
menggunakan rumus yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perikanan (2003) sebagai
berikut :

1
D=d+ H+S+C
2

Keterangan :

D = Kedalaman perairan yang dicari (cm)

d = Draft kapal terbesar (cm)

H = Tinggi gelombang maximum ( Hmax = 50 cm)

S = Squat, tinggi ayunan kapal yang melaju ( 10 – 30 cm)

C = Clearence, jarak aman dari lunas kapal ke dasar perairan (25 – 100 cm )

 Luas Gedung Pelelangan


Luas gedung pelelangan dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Direktorat Jenderal Perikanan, (1981) dalam Prayaza (2008), sebagai
berikut :

NxP
S=
Rxα

Keterangan :

S = Luas gedung pelelangan (m²)

N = Jumlah produksi per hari (ton)

P = Daya tampung produksi (m²/ton)

R = Intensitas lelang ( 1 sampai 2 kali per hari )

α = Perbandingan ruang lelang dengan gedung lelang ( 0,217 – 0,394 )

 Kebutuhan Air Bersih

Rumus untuk menghitung tingkat kebutuhan air bersih, digunakan rumus sebagai berikut
(Kurniawan,2001) dalam (Hanan, 2006) :

Keb. Air Bersih = Keb. ABK + Keb. Cuci Ikan + Keb. Pencucian Lantai Lelang +
Keb.Penghuni dan lain-lain

Keterangan :

- Standar bakunya kebutuhan/ABK : 20 liter/orang/hari

- Kebutuhan cuci ikan : 1 liter/kg ikan

- Pencucian lantai TPI : 1,5 liter/ luas lantai TPI

- Kebutuhan penghuni dan lain-lain :10 % dari jumlah total kebutuhan ABK, cuci ikan, dan
pencucian lantai TPI

2.4.2 Analisis Optimalisasi Pemanfaatan Fasilitas Pelabuhan Perikanan Samudera


(PPS) Kendari
Menurut Lubis (2000), bahwa batasan untuk mengetahui pemanfaatan fasilitas pelabuhan
dapat di lakukan dengan membandingkan pengguna fasilitas dengan kapasitas fasilitas.
Adapun rumusnya sebagai berikut :

Penggunaan Fasilitas
Tingkat Pemanfaatan = x 100 %
Kapasitas Fasilitas

Jika dari perhitungan didapatkan :

 Persentase pemanfaatan > 100%, tingkat pendayagunaan fasilitas melampaui kondisi


optimal.

 Persentase pemanfaatan = 100%, tingkat pendayagunaan fasilitas mencapai kondisi


optimal.

 Persentase pemanfaatan < 100%, tingkat pendayagunaan fasilitas belum mencapai optimal.

Dalam analisis ini fasilitas yang kapasitasnya tidak tentu, maka besarnya pemanfaatan
dipertimbangkan secara subjektif.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
3.1 Kondisi Fasilitas Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari

 Fasilitas Pokok

Fasilitas pokok yang terdapat di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari adalah :

a. Lahan

PPS Kendari memiliki lahan seluas 40,53 Ha, terdiri dari lahan yang digunakan untuk
fasilitas umum seluas 18,62 Ha dan lahan industri seluas 21,3 ha, dari luas lahan industri
tersebut 14,01 Ha telah terikat kontrak dan di manfaatkan oleh 36 investor yang bergerak di
bidang industri penangkapan, industri pengolahan ikan, dan industri penunjang. Lahan yang
tersedia untuk kegiatan industri perikanan seluas 7,3 Ha.

b. Dermaga
Dermaga berfungsi sebagai tempat membongkar hasil tangkapan, mengisi perbekalan
dan berlabuh serta menyandarkan kapal-kapal pengekspor ikan yang menyinggahi PPS
Kendari untuk memuat ikan hasil olahan yanga kan di bawa ke negara tujuan ekspor.
Dermaga yang dimiliki PPS Kendari ada 2 buah yang terdiri dari dermaga bongkar dan
dermaga untuk mengisi perbekalan, luas fasilitas dermaga dengan kedalaman minus 6,0 m
berukuran 130 m x 10 m yang dapat disandari kapal sampai dengan ukuran 3000 GT, dan
dermaga dengan kedalaman minus 2,5 m berukuran 130 m x 10 m yang dapat disandari kapal
berukuran ≤ 100 GT.
c. Kolam Pelabuhan

PPS Kendari terletak pada lokasi yang menguntungkan yaitu terdapat di dalam Teluk
Kendari, suatu teluk yang secara alami dapat di jadikan kolam pelabuhan. Luas PPS Kendari
41,92 Ha dengan kedalaman perairan minus 10 m sampai dengan 15 m.

d. Jalan Komplek

Luas jalan di PPS Kendari seluruhnya 29.945 m2 yang meliputi jalan utama dengan
lebar 9 m dan jalan areal industri dengan lebar 6 m, namun belum seluruhnya diaspal
terutama jalan pengembangan industri sisi barat, sedangkan jalan pada kompleks perumahan
terbuat dari paving blok. Akses masuk ke dalam kawasan PPS Kendari dapat dilakukan
melalui pintu masuk disisi timur dan pintu masuk disisi barat. Karena terbatasnya petugas
maka pintu masuk sebelah barat dibuka sewaktu-waktu dibutuhkan saja. Sedang untuk
drainase memiliki luas 7.059 m2 .

 Fasilitas Fungsional

Fasilitas fungsional yang terdapat di PPS Kendari adalah :

a. Tempat Pemasaran Ikan (TPI) Higienis

Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari memiliki TPI Higienis yang dibangun
pada tahun 2017 dengan luas gedung 1.030 m2 dengan panjang 103 m dan lebar 10 m.
Tujuan dari penyediaan TPI Higienis ini adalah untuk menyediakan fasilitas TPI yang bersih
dan memenuhi standar higienitas untuk memfasilitasi kegiatan pemasaran ikan di pelabuhan
perikanan.

b. Instalasi Air Bersih

Air bersih di PPS Kendari bersumber dari air bawah tanah dengan kedalaman ratarata
110 m2 . Terdapat 5 (lima) titik dengan kapasitas debit rata-rata 12 m 3 /jam/titik.
Selanjutnya ditampung dalam penampungan (reservoar) berkapasitas sebesar 700 m3 untuk
siap di distribusikan secara gravitasi kepada pelanggan. Kondisi bangunan baik dan terawat.

c. Instalasi Bahan Bakar Minyak (BBM)

Penyalur Bahan Bakar Minyak di PPS Kendari ada 3 penyalur yaitu:

1. Instalasi SPBN untuk kapal perikanan yang dimiliki dan dikelola oleh Perusahaan
Daerah PD. Utama Sultra yang menyalurkan BBM Solar bersubsidi khusus untuk kapal
perikanan berukuran ≤ 30 GT. SPBN ini mendapat alokasi sebesar 400 Kl perbulan
atau 16000 liter perhari.
2. Penyaluran BBM Non Subsidi dilayani oleh PT. Mitra Utama Energi yang disuplay
melalui tongkang untuk melayani kebutuhan kapal perikanan yang berukuran >30 GT
BBM Solar dan untuk industri.
3. Penyaluran BBM Solar non subsidi melalui tangki PPS Kendari berkapasitas 2 x 500
Klt yang operasionalnya dilakukan oleh PT. Global Arta Borneo, BBM Solar yang
dilakukan adalah BBM Non Subsidi untuk melayani kapal dan industri.
d. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

Limbah (IPAL) Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang berkapasitas 400 Kl.
Limbah sebelum dibuang akan diproses terlebih dahulu sehingga didapatkan limbah cair
buangan menjadi aman bagi lingkungan ketika dibuang keluar. Melalui proses aerasi yaitu
meningkatkan konsentrasi oksigen dalam air limbah untuk membantu bakteri aerob dalam
metabolismenya sehingga bakteri tersebut dapat bekerja secara optimal dalam menurunkan
konsentrasi zat organik di dalam air limbah. Selain itu dengan oksigen bebas ini bermanfaat
untuk proses oksidasi senyawa-senyawa kimia di dalam air limbah serta menghilangkan bau.
Selanjutnya air limbah yang telah dilakukan aerasi diendapkan pada bak sedimentasi.
Kemudian air limbah yang telah aman bagi lingkungan siap untuk dibuang.

e. Instalasi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO)

Sumber air tawar yang dipergunakan oleh UPI dan kapal berasal dari sumur dalam
(Deep weel), selain itu PPS Kendari juga terdapat instalasi Sea Water Reverse Osmosis
(SWRO) yang merupakan alat untuk memproses air laut menjadi air laut bersih atau higienis
yang juga dapat mengubah air laut menjadi air tawar higienis yang dapat digunakan untuk
kebutuhan perbekalan kapal dan untuk proses pengolahan ikan. SWRO di PPS Kendari
mempunyai kapasitas produksi sebesar 500 m3 /hari yang dapat dioperasikan secara otomatis
maupun manual.

f. Sarana Bongkar Muat

Untuk menunjang kegiatan pelayanan bagi masyarakat perikanan di PPS Kendari


memiliki beberapa sarana penunjang yang antara lain truck crane berjumlah 3 (tiga) unit,
electrik forklift 3 (tiga) unit dump truck sebanyak 3 (tiga) unit, 1 (satu) unit digunakan untuk
mengangkut sampah dari Unit-unit pengolahan perusahaan dan dari fasilitas umum yang ada
di PPS Kendari ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir), selain berfungsi untuk kegiatan rutin
tersebut diatas sarana penunjang dapat digunakan oleh pihak kedua sesuai tarif sewa dalam
PP 75 tahun 2015.

 Fasilitas Penunjang

Fasilitas penunjang yang terdapat di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari


adalah :
a. Kantor Pelayanan Terpadu

Gedung pelayanan terpadu ini memiliki luas 720 m2 digunakan khusus untuk memberikan
pelayanan terhadap nelayan yang di fokuskan pada proses penerbitan SPB (Surat Persetujuan
Berlayar), Logbook penangkapan ikan, SLO (Surat Laik Operasi), Kesehatan kapal dan awak
kapal dan Badan Karantina Ikan dan Pengujian Mutu (BKIPM).

b. Poliklinik

Poliklinik memiliki luas 90 m 2 yang memberikan pelayanan kesehatan bagi pekerja


juga digunakan untuk pos pelayanan terpadu (Posyandu) bagi masyarakat sekitar pelabuhan,
poliklinik dibawah pembinaan Puskesmas Kecamatan Abeli Dinas Kesehatan Kota Kendari
serta untuk pelayanan kesehatan kapal dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian
Kesehatan. Kondisi banguanan poliklinik dalam keadaan baik dan terawat.

c. Masjid

Pelaku usaha serta masyarakat yang beraktifitas di PPS Kendari mayoritas umat Islam
oleh karena itu PPS Kendari menyediakan tempat ibadah berupa masjid. Masjid yang
dibangun seluas 330 m2 digunakan untuk ibadah sehari-hari dan kegiatan besar umat Muslim
dalam lingkup di PPS Kendari dan masyarakat sekitar pelabuhan. Kondisi dari bangunan
dalam keadaan baik dan terawat.

d. Kios Waserda dan Kantin

Untuk memenuhi kebutuhan nelayan atau pekerja di pelabuhan maka PPS Kendari telah
tersedia rumah makan, kantin yang berjumlah 5 (lima) unit dan waserda/kedai pesisir yang
menyiapkan kebutuhan logistik/perbekalan bagi awak kapal. Kondisi bangunan dalam
keadaaan baik dan terawat.

e. Hanggar Pembongkaran Ikan

Hanggar tempat pembongkaran ikan merupakan bangunan terbuka yang dilengkapi


dengan revement/turap merupakan tempat kapal yang berukuran kapal ≤ 10 GT untuk
membongkar hasil tangkapan sehingga produk perikanan yang dibongkar terhindar dari
paparan sinar matahari langsung atau dari hujan. Hanggar ini dibangun pada tahun 2008
dengan luas 635 m 2 dan konstruksi terawatt dengan baik.
f. Rumah Tamu (Guest House)

PPS Kendari memiliki rumah tamu (guest house) sebanyak 2 unit dengan luas
masingmasing 70 m2 , dan masingmasing unit dilengkapi dengan 2 kamar lengkap dengan
tempat tidur, lemari, AC. Dapur dan kamar mandi. Konstruksi dari bangunan ini terawat dan
baik. Pelabuhan juga memiliki rumah dinas bagi pegawai dengan tipe 120 sebanyak 3 (tiga)
unit, tipe 70 sebanyak unit serta mess bagi operator/pegawai.

g. Shelter Nelayan

150 m2 yang digunakan sebagai tempat perinstirahat nelayan, buruh pelabuhan dan
karyawan pabrik. Shelter ini dilengkapi dengan fasilitas berupa tv, lemari, lampu penerangan,
kipas angin, serta tempat duduk dan konstruksi dari bangunan ini terawat dengan baik.

h. Balai Pertemuan Nelayan

Balai pertemuan nelayan di PPS Kendari memiliki luas 720 m2 . Dengan luas sebesar
ini, balai ini dapat memuat kurang lebih 60 orang. Konstruksi bangunan balai ini merupakan
bangunan permanen dengan kondisi yang masih bagus dan terawat dengan baik.

3.2 Tingkat Pemanfaatan Fasilitas Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari

Perhitungan tingkat pemanfaatan diperlukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat


optimalisasi dan pemanfaatan fasilias-fasilitas yang telah ada di PPS Kendari sampai saat ini,
perhitungan ini juga untuk mengetahui perlu atau tidaknya penambahan atau peningkatan
fasilitas, untuk menampung aktivitas pelabuhan yang lebih besar. Namun dari semua fasilitas
yang masih difungsikan hingga saat ini guna menunjang kegiatan pelayanan di PPS Kendari.
Hanya 3 (tiga) fasilitas yang diaanalisis tingkat pemanfaatanya yakni panjang dermaga,
tempat pemasaran ikan, dan kebutuhan air bersih.

B. Pembahasan
3.1. Kondisi Pemanfaatan Fasilitas Perikanan Samudera (PPS) Kendari

Berdasarkan hasil analisis pemanfaatan untuk fasilitas dermaga di PPS Kendari sebesar
75 % yang artinya tingkat pendayagunaan fasilitas belum mencapai optimal. Hal ini tidak
jauh berbeda dari hasil penelitian Dhimas Seta Anggoro dkk, (2015), menyatakan bahwa
tingkat pemanfaatan fasilitas PPS Kendari yaitu 64 %. Kurangnya pemanfaatan fasilitas ini
disebabkan karena penggunaan dermaga yang masih multifungsi dan belum ada perbedaan
antara dermaga bongkar muat, khusus mengisi perbekalan dan khusus tambat.

Berdasarkanhasil perhitungan tingkat pemanfaatan fasilitas TPI di PPS Kendari sebesar


114 %. Persentase tersebut menunjukkan bahwa pendayagunaan TPI mencapai kondisi
optimal. Hal ini karena kegiatan pemasaran di TPI berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil
perhitungan tingkat pemanfaatan air bersih di PPS Kendari menunjukkan bahwa persentase
yang termanfaatkan sebesar 47,08 %. sehingga pendayagunaan air bersih di PPS Kendari
masih kurang optimal. Penyebab kurangnya pemanfaatan air bersih di PPS Kendari
dikarenakan aktivitas penangkapan ikan yang berkurang.

Didalam pelaksanaan fungsi dan peranannya PPS Kendari dilengkapi dengan berbagai
fasilitas. Fasilitas-fasilitas yang terdapat di PPS Kendari umumnya fasilitas pokok, fasilitas
fungsional, dan fasilitas penunjang (Lubis, 2006). Kapasitas fasilitas di PPS Kendari terbilang
sudah memadai untuk menampung berbagai kegiatan operasional di pelabuhan serta kondisi
bangunan fasilitas yang ada di PPS Kendari dalam keadaan baik dan terawat. Namun dilihat
dari pendayagunaannya fasilitas masih kurang optimal. Hal ini perlu adanya usaha dari pihak
pelabuhan, nelayan, serta semua pengguna fasilitas di PPS Kendari untuk mengoptimalkan
fasilitas di PPS Kendari misalnya dengan mengelola fasilitas yang sudah ada. Menurut
Yusrizal dalam Thahir (2011) menyatakan bahwa tingkat pendayagunaan fasilitas-fasilitas
yang ada di pelabuhan sangat ditentukan oleh indikator teknis dan tingkat pemanfaatan
fasilitas yang ada. Sehingga kemampuan pemanfaatan yang baik dapat membantu kelancaran
segala kegiatan operasional di dalam pelabuhan dan pada akhirnya dapat diketahui
kecenderungannya.

3.2. Tingkat Pemanfaatan Fasilitas Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari

Dermaga merupakan suatu bangunan kelautan yang berfungsi sebagai tempat labuh dan
bertambatnya kapal, bongkar muat hasil tangkapan dan mengisi tempat perbekalan untuk
keperluan penangkapan ikan di laut (Lubis, 2006). Dermaga di PPS Kendari dibangun pada
tahun 1990-2006 dengan konstruksinya terbuat dari beton. Panjang dermaga yang dimiliki
PPS Kendari adalah 260 m2 dengan lebar 10 m2 serta kegiatan operasional dermaga masih
dilakukan oleh pihak pelabuhan mulai dari perijinan tambat labuh, bongkar hasil tangkapan,
pengisian perbekalan, dan lain-lain. Merujuk pada peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
No.PER.08/MEN/2012 bahwa panjang dermaga pelabuhan perikanan samudera sekurang-
kurangnya 300 m. Berdasarkan hal tersebut, panjang dermaga di PPS Kendari saat ini belum
memenuhi standar kriteria. Berdasarkan hasil perhitungan panjang dermaga yang didapatkan
di PPS Kendari kebutuhan kapal akan dermaga masih kurang dimanfaatkan, dari 260 m
panjang dermaga hanya termanfaatkan 195 m dengan tingkat pemanfaatan sebesar 75 %.

Kolam pelabuhan terpasang di PPS Kendari memiliki kedalaman bervariasi, kedalaman


surut terendah mencapai minus 2,5 untuk kedalaman kolam sebelah timur dan minus 6,0
untuk kedalaman kolam sebelah barat. Sedangkan untuk kedalaman pasang tertinggi
mencapai minus 10 sampai dengan 15. Sesuai dengan hasil wawancara kepada nelayan di
PPS Kendari. Sehingga relatif aman bagi kapal-kapal yang akan bersandar.

Lokasi perairan tergolong aman karena berada didalam teluk menjadikan kolam
pelabuhan termasuk kedalam fasilitas vital yang harus diperhatikan dan dipelihara dengan
baik demi kelancaran aktivitas nelayan dalam menyandarkan kapal-kapalnya di Pelabuhan
PPS Kendari. Gedung tempat pemasaran ikan (TPI) memiliki luas gedung 1030 m2 dan
terletak tepat di depan dermaga bongkar. Gedung ini di sediakan untuk memfasilitasi
kegiatan pemasaran ikan di PPS Kendari. Tempat ini difungsikan untuk melakukan
penyortiran, penimbangan, dan pencucian hasil perikanan yang akan dipasarkan. Menurut
Widodo dan Suadi (2006), tempat pelelangan ikan merupakan sentral untuk kegiatan
pemasaran ikan hasil tangkapan di laut, dengan melakukan pemasaran dalam provinsi, antar
provinsi dan tujuan ekspor. Tujuan utama diadakan tempat pemasaran ikan adalah untuk
memasarkan hasil tangkapan nelayan dengan harga telah disepakati oleh penjual dan pembeli
serta dapat menjangkau pasar domestik maupun pasar ekspor.

Tempat pemasaran ikan di PPS Kendari memiliki panjang 103 m dan lebar 10 m. Di
dalam gedung TPI dibagi menjadi dua (2) ruangan. Ruang I memiliki luas (5 x 10) m2 yang
digunakan sebagai kantor TPI. Dan ruangan II memiliki luas (5x10) + (5x5) m2 yang di
gunakan sebagai gudang penyimpanan dan lain-lain. Ruangan I yang digunakan sebagai
Kantor TPI berfungsi sebagai tempat para petugas TPI untuk melakukan tugas-tugasnya
dalam memberikan pelayanan kepada nelayan yang ingin melakukan pendaratan ikan dan
membongkar hasil tangkapannya di TPI dan ruang lelang digunakan sebagai tempat kegiatan
pengepakan. Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa di TPI PPS Kendari hanya dijadikan
sebagai tempat pendaratan ikan dan tidak melakukan aktivitas pelelangan ikan sebagai mana
mestinya. Ikan yang di daratkan oleh nelayan akan disalurkan langsung ke perusahaan-
perusahaan pengolah ikan yang ada disekitar pelabuhan. Kebanyakan pemilik kapal sudah
memiliki perjanjian maupun kontrak sendiri dengan pengusaha industri pengolah ikan di
pelabuhan. Dan sebagian nelayan juga sudah memiliki bakul masing-masing untuk menjual
hasil tangkapannya. Sehingga TPI di PPS Kendari hanya digunakan untuk menimbang hasil
tangkapan dan memasarkannya. Dari fakta tersebut maka dapat ketahui bahwa tingkat
pemanfaatan fasilitas TPI di PPS Kendari 114 %.

Instalasi air bersih merupakan fasilitas sangat vital peranannya. Penggunaan air bersih
dikawasan PPS Kendari selain untuk kegiatan industri (pengolah ikan, pabrik es, dan kapal
perikanan) juga untuk kepentingan umum antara lain perkantoran, rumah tinggal, mess, dan
masyarakat di lokasi pelabuhan perikanan (Pane, 2001).

Air bersih yang disediakan oleh pihak pengelola PPS Kendari kepada pengguna jasa
pelabuhan berasal dari air baku dalam tanah (sumur bor) dengan kedalaman 90- 120 m di
bawah permukaan tanah. Dan jumlah sumur bor yang terdapat di PPS Kendari ada 4 (empat)
pompa yang difungsikan. Dengan kapasitas pengelolaan 700 kltr/hari (DKP, 2001). Dari hasil
perhitungan di dapatkan bahwa di PPS Kendari memanfaatkan sekitar 329,578 kltr/hari dan
persentase pemanfaatannya sebesar 47,08 %.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kondisi fasilitas PPS Kendari cukup baik dan terawat.


2. Tingkat pemanfaatan fasilitas di PPS Kendari didapatkan bahwa dermaga sebesar 75 %,
tempat pemasaran ikan sebesar 114 %, dan kebutuhan air bersih sebesar 47,08%.

Anda mungkin juga menyukai