Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN MAGANG

Pengolahan Perikanan

OLEH:

NAMA : Octavia Cahyaningrum Budiati


NIM : 20/462483/PN/16913
PRODI : Manajemen Sumberdaya Akuatik
SEMESTER :3

DEPARTEMEN PERIKANAN FAKULTAS


PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN MAGANG

Pengolahan Perikanan

Disusun oleh:

Octavia Cahyaningrum Budiati


20/462483/PN/16913
Manajemen Sumberdaya Akuatik

Yogyakarta, 21/01/2022

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Magang

Wahdan Fitriya, S.Pi., M.Sc.


NIP. 19830626 201504 1002
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada pada semester 3 memiliki
mata kuliah Magang Pengolahan Hasil Perikanan 1 SKS. Magang merupakan
kegiatan perkuliahan yang dilaksanakan di luar kampus sebagai pelajaran untuk
mahasiswa dengan waktu kegiatan dan tempat pelaksanakan telah ditentukan.
Magang Pengolahan Hasil Perikanan untuk mahasiswa agar mengetahui
Lembaga Pemerintahan dan Perusahaan/Industri Swasta yang bergerak dibidang
pengolahan hasil perikanan. Dengan adanya program magang mahasiswa
mendapatkan informasi serta ilmu yang telah disampaikan oleh beberapa
pemateri dalam magang pengolahan hasil perikanan.
Magang Pengolahan Hasil Perikanan di laksanakan secara daring. Materi
magang diisi oleh beberapa narasumber yang berasal dari Lembaga
Pemerintahan dan Perusahaan Swasta. Stasiun KIPM Yogyakarta dari Lembaga
Pemerintahan yang membahas tentang karantina ikan dan penjaminan mutu. Dari
perusahaan swasta seperti PT. Istana Cipta Sembada Banyuwangi tentang
pengolahan udang dan gurita menjadi sebuah produk. Pempek Ny. Kamto
pengolahan hasil perikanan menjadi sebuah produk yaitu pempek. Dari PT. Alga
Bioteknologi Indonesia di Gunung Pati Semarang tentang budidaya makroalga
di air tawar yang diolah menjadi produk dari spirulina.

B. Tujuan
1. Mengetahui peran dan tugas stasiun KIPM Yogyakarta.
2. Mengetahui cara pengolahan hasil perikanan di PT. Istana Cipta Sembada
3. Mengetahui strategi pemasaran produk dari Pempek Ny. Kamto
4. Mengetahui budidaya mikroalga di PT. Albitec dan produk yang dihasilkan

C. Manfaat
1. Menambah wawasan dan informasi terkait Lembaga/Perusahaan pengolahan
hasil perikanan.
2. Belajar tentang kondisi yang berada di lingkungan instansi pemerintah dan
perusahaan terkait dunia kerja.
BAB II

A. Sistem Kerja di Stasiun KIPM Yogyakarta


Pembicara dari Kepala Stasiun KIPM Yogyakarta yaitu Bapak Edi
Santoso, S. Pi, M.Si. Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan
Hasil Perikanan Yogyakarta memiliki tugas yaitu melakukan pencegahan
terhadap masuk serta penyebaran hama dan penyakit pada ikan karantina dari
luar negeri maupun dalam negeri, maupun keluarnya hama dan penyakit dari
wilayah Negara Republik Indonesia, dalam penegndalian mutu dan keamanan
hasil perikanan, penerapan manajemen mutu, dan pengawasan keamanan hayati
ikan. Serta sesuai dengan UU No 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan
dan Tumbuhan.
Stasiun KIPM memiliki beberapa fungsi diantaranya pelaksanaan
pencegahan masuk maupun penyebaran hama penyakit ikan karantina dari luar
negeri maupun dalam negeri diberikan mandat sejak tahun 2016 untuk
mengendalikan mutu hasil perikanan. Melaksanakan pencegahan keluar dan
tersebarnya HPI dari wilayah Negara Indonesia yang dipersyaratkan negara
tujuan, memiliki kerjasama bilateral persyaratan ikan dan hasil perikanan yang
masuk dalam negara MOU dan MRA. Pelaksanaan Tindakan karantina terhadap
media pembawa HPIK, media pembawa yaitu sebagian maupun seluruh hidup
ikan berada di dalam air, hama penyakit yang dapat merugikan sosial ekonomi
dan penyakit memperluas. Pelaksanaan pemantauan HPIK, mutu, dan keamanan
hasil perikanan memiliki kegiatan pemantauan penyakit ikan karantina dan
keamanan di pasar tradisional dan modern satu tahun sekali. Pelaksanaan
pengawasan dan pengendalian HPIK, mutu, dan keamanan hasil perikanan
dengan cara mengendalikan dan memeriksa disetiap pintu keluar dan masuk
karantina ikan dicek secara laboratoris maupun visual. Pelaksanaan inspeksi
terhadap UPI untuk sertifikasi penerapan program manajemen mutu terpadu.
Pelaksanaan survei HPIK, mutu, dan keamanan hasil perikanan mendapatkan
sertifikat ISO 17025:2017 (LP-650-IDN) pada laboratorium beberapa pengujian.
Pelaksanaan sertifikasi kesehatan ikan, mutu, dan keamanan hasil perikanan.
Penerapan sistem manajemen mutu pada laboratorium dan pelayanan operasional.
Pembuatan koleksi media pembawa atau HPI, media pembawa HPI karantina
dilakukan di laboratorium. Pengumpulan, pengolahan data dan informasi
perkarantinaan ikan, mutu, dan keamanan hasil perikanan. Pelaksanaan urusan
tata usaha dan rumah tangga.
Struktur organisasi BKIPM terdiri dari Kepala Badan dibawahi Sekretaris
Badan, Kepala Pusat Karantina Dan Keamanan Hayati Ikan, Kepala Pusat
Sertifikasi Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan, Kepala Pusat Standarisasi,
kepatuhan, Dan Kerja Sama, Kelompok Jabatan Fungsional, dan Unit Pelaksana
Teknis. Sekretaris Badan dibawahi beberapa bidang seperti Bagian Program,
Monitoring dan Evaluasi, Bagian Kepegawaian dan Organisasi, Bagian Keuangan
dan Umum, dan Bagian Hukum, Hubungan Masyarakat dan Informasi. Masing-
masing bagian tersebut masih dibawahi oleh Subbagian. Kepala Pusat Karantina
Dan Keamanan Hayati Ikan dibawahi oleh Subbagian Tata Usaha serta Bagian
Operasional dan Penindakan Karatina Ikan, Bidang Inspeksi, Verifikasi, dan
Monitoring Karantina Ikan, dan Bidang Keamanan Hayati. Masing-masing
bagian masih dibawahi oleh Subbagian. Kepala Pusat Sertifikasi Mutu Dan
Keamanan Hasil Perikanan dibawahi oleh Subbagian Tata Usaha, Bagian
Monitoring dan Sertifikasi Produk, Bidang Inspeksi dan Verifikasi, dan Bidang
Harmonisasi dan Penanganan Kasus. Masing-masing bagian tersebut masih
dibawahi oleh Subbagian. Kepala Pusat Standarisasi, Kepatuhan, Dan Kerja Sama
dibawahi oleh Subbagian Tata Usaha serta Bidang Standarisasi Sistem dan
Pelayanan Publik, Bidang Kepatuhan, dan Bidang Kerjasama Teknis. Masing-
masing bagian tersebut dibawahi oleh subbagian.
Wilayah kerja KIPM terletak dibeberapa Kabupaten di Yogyakarta dan
Jawa Tengah yang sesuai dengan Permen KP 92/PERMEN-KP/2020. Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi Kabupaten Sleman, Bantul, Kulon Progo,
Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta. Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten,
Magelang, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, Kota
Magelang, dan Kota Surakarta. Pada wilayah kerja KIPM memiliki kantor seperti
di Yogyakarta yang beralamat di Jalan Kenanga No 26 Sambilegi Maguwoharjo,
Sleman.
Tahapan karantina ikan yang pertama ikan masuk ke UUPI dari suplier
ikan, ikan harus dalam keadaan baik dan sehat, terdapat sertifikat yang
menunjukkan bahwa ikan sehat. Aklimatisasi dan adaptasi merupakan adanya
pengecekan ikan secara visual maupun laboratorium, ikan yang lolos pengecekan
dilakukan aklimatisasi dan adaptasi. Pemeliharaan ikan di dalam tempat khusus
pemeliharaan ikan. Pengasingan dan pengobatan ikan apabila ikan terjangkit sakit
dilakukan pengecek di laboratorium dan diberi obat. Isolasi merupakan
pengamatan pada ikan terhadap mutu dan kesehatan ikan. Panen dan pengemasan,
pengemasan dengan baik agar ikan tidak stres dan mati.
Penjaminan mutu dan keamanan bertujuan menghasilkan perikanan
memiliki mutu dan aman untuk kesehatan. Alur UPI mengajukan ke sekretaris
sertifikasi dengan lampiran dokumen, SIUP, surat kelayakan pengolahan
diterbitkan direktorat daya saing perikanan, manual HACCP menceritakan asal
usul bahan baku dan pemantauan proses. Inspeksi kelayakan unit perikanan
apakah sudah memunhi persyaratan penerbitan HACCP. Apabila dinyatakan baik
oleh inspektur maka akan di terbitkan sertifikat HACCP, jika tidak sesuai akan
ditolak. Penjaminan mutu pada sertifikat HACCP terdapat beberapa grade dan
memiliki jangka waktu yang berbeda, grade A dilakukan inspeksi 6 bulan sekali,
sertifikat grade A dapat diekspor ke semua negara, grade B dilakukan inspeksi 4
bulan sekali, sertifikat grade B dapat diekspor ke negara MRA selain Uni Eropa,
sertifikat grade C dilakukan insepksi 3 bulan sekali, ekspor ke negara yang belum
memiliki MRA dan MOU.
Produk perikanan Indonesia diterima di 158 negara, 195 negara anggota
PBB. Indonesia memiliki pasar potensial hasil perikanan seperti Amerika Serikat,
Amerika Latin, Uni Eropa, Timur Tengah, Cina, Jepang, dan Australia. Jumlah
UPI Indonesia di Negara Mitra terbanyak di Cina dan Korea Selatan berjumlah
533 UPI. Pengendalian mutu hasil perikanan di sentra penyediaan pangan berada
di beberapa daerah seperti Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten
Gunungkidul, Kota Yogyakarta. Komoditas ekspor produk perikanan seperti tuna
kaleng, tuna pouch, tuna rebus beku, udang beku, dan sirip hiu.
Sebaran HPIK bakteri Acute hepatopsncreatic necrosis (AHPND) dan
Vibrio parahaemolltycus. Virus Tilapia Lake Virus (TiLV) yang dibawa oleh ikan
nila dan penyebarannya kepada ikan gurami. Virus Koi Herpes Virus (KHV) yang
menyerang ikan koi dan ikan emas. Tahun 2007 atau 2008 di kawasan Danau
Toba terjangkit KHV ditetapkan wilayah karantina karena KHV tinggi sehingga
tidak boleh ikan masuk dan keluar.
B. Sistem Kerja di PT. Istana Cipta Sembada
Pemateri dari PT. Istana Cipta Sembada yaitu Bapak Hendi Setiawan. Di
PT. Istana Cipta Sembada yang terletak di daerah Banyuwangi Jawa Timur
memproduksi olahan udang dan octopus atau gurita beku. Berikut merupakan
proses pengolahan untuk memproduksi udang beku (frozen raw shrimp) :
Receiving Raw Material

Washing Deheading Washing after deheading

Peeling & Deveining Washing

Grading Ukuran, warna, dan kualitas

Soaking Perendaman additive 15-17 jam

Washing Weighing & Bagging Penimbangan

Freezing

Metal Detecting

Packing & Storing Polybag, inner carton, master


carton
Receiving raw material bahan baku udang vannamei dari supplier area
Jawa Timur, dipanen sendiri dan diproses di pabrik. Pengendalian mutu bau udang,
suhu 10 ˚C. Deheading pemisahan kepala, menggunakan klorin 50 ppm,
mengurangi pertumbuhan bakteri, air pencucian < 7˚C, proses PK < 10˚C. Peeling
& deveining, pengendalian mutu dengan suhu <10˚C, antena, dan cangkang udang
dibersihkan. Gradin, pengendalian mutu seperti ukuran, warna, dan suhu udang
<10˚C. Soaking, tahapan udang direndam additive selama 15-17 jam, stiring
selama 4 jam, pengendalian mutu suhu udang <10˚C, suhu air <7˚C. Weighing &
bagging, produk dari udang beku yaitu produk 1 kg (IQF), produk 900 gr (ABF),
produk 1,8 kg (CPF), dan produk PND 1,8 kg (Natural), pengendalian mutu suhu
10˚C, ditimbang sesuai ketentuan, dan kemasan memuat informasi produk.
Freezing, pengendalian mutu suhu < -35˚C dan suhu setelah produk dibekukan
yaitu -18˚C. Metal detecting mendeteksi logam pada udang, pengendalian mutu
dilakukan pengecekan setiap jam. Packing dan storing, penyimpanan suhu < -
25˚C, pengendalian mutu, suhu produk -18˚C, pemantauan suhu cold storage, dan
kemasan sesuai informasi produk.
Proses pengolahan produk perikanan dengan bahan baku Octopus dengan
tahapan :
Receiving Raw Material

Gutting Isi kepala gurita

Cutting Raw Kepala, leher, kaki

Tumbling & Soaking Penambahan additive

Pencucian Boiling & Cooling

Kepala & kaki Cutting Cook & Final Check Ukuran standar
gurita
Pencucian Freezing Pembekuan

Pengecekan pasir X-Ray Detecting Pengecekan batu karang

Penimbangan Weighing & Bagging Glazzing

Metal Detecting

Polybag Packing & Storing Master carton

Receiving raw material dengan bahan baku gurita dari supplier daerah
Banyuwangi dan Madura. Gurita block frozen dari Sumatera dan Sulawesi.
Pengendalian mutu, suhu RM < 10˚, kualitas dan salinitas baik, dan menghindari
gurita rusak. Gutting, Pengendalian mutu suhu <10˚C, menghindari gurita
dengan urat menghitam, tinta pecah, dan berbau. Cutting raw, pengendalian mutu
gurita suhu RM < 10˚. Tumbling dan soaking, pengendalian mutu suhu RM <
10˚, dan air soaking < 7˚. Boiling & cooling, pengendalian mutu tingkat
kematangan, suhu air 94-97˚C, dan cooling < 7˚C. Cutting & final check,
pengendalian mutu suhu < 7˚C, dan ukuran standar. Freezing, pengendalian mutu
produk suhu < -18˚C. X-ray detecting, pengendalian mutu pengecekan
menggunakan test piece setiap 1 jam. Weighing dan bagging, pengendalian mutu
berat bersih 1 kg, suhu produk -18˚C, dan kemasan berisi informasi produk.
Metal detecting, pengendalian mutu pengecekan alat sebelum penggunaan setiap
jam. Packing dan storing, pengendalian mutu produk sesuai kemasan, suhu
produk -18˚C, dan monitoring suhu cold storage.
IQF merupakan proses pembekuan pada udang menggunakan mesin IQF agar
pembekuan cepat terjadi, pembekuan masing-masing udang dengan menghemat
waktu sehingga terjadi secara singkat. Pembekuan Air Blast Freezer merupakan
pembekuan udang menggunakan udara dinging diarahkan ke udang yang akan
dibekukan, bahan yang digunakan feron dan ammonia. Pembekuan Contact Plate
Freezing merupakan pembekuan udang menggunakan sistem kompresi uap,
dengan menggunakan bahan pendingin ammonia.
Pembekuan udang di PT ICS pertama yaitu pemanenan udang maupun udang
dari supplier. Pengecekan karyawan yang akan masuk ke ruangan pemprosesan
udang. Pengupasan kulit dan membuang kepala udang. Pengecekan suhu udang
4˚C. Pemilihan ukuran sesuai standar dengan menggunakan alat, pencucian
udang, dan pemilihan ukuran. Selanjutnya udang ditimbang dan ekor dipotong
serta pembuangan saluran pencernaan. Udang disusun memanjang lalu dikemas.
Gurita dipotong pada bagian kaki sesuai dengan ukuran, kemudian pemilhan
ukuran, dilanjutkan pengemasan ke dalam poly bag dan kardus selanjutnya
dibekukan.
Limbah yang dihasilkan di PT ICS limbah udang berupa kulit dan limbah air
sisa proses pengolahan. Limbah gurita yaitu kepala gurita dan limbah cair, air
sisa raw dan pengolahan. Pengolahan limbah pre treatment dengan screening
memisahkan padatan yang bercampur dengan limbah cair. Bak equalisasi
berfungsi menstabilkan debit limbah yang masuk, agar air limbah yang masuk
tercampur. Primary treatment terdapat reactor anaerob dengan mengelola limbah
dengan organik dan konsentrasi tinggi, reactor aerob membutuhkan
mikroorganisme yang aktif dan ketersediaan oksigen. Secondary treatment,
dengan clarifer yaitu pengendapan, memisahkan padatan organik, dan berupa
limbah organik dikembalikan ke reactor aerob. Bak penampungan akhir berisi
limbah untuk mengontrol efektivitas IPAL dan pengecekan limbah dari pihak
eksternal dan internal.
Pemasaran produk dengan target market 90% produk udang dan gurita dari
PT ICS di ekspor ke Jepang. Poduk yang dipasarkan di pasar doestik merupakan
produk second grade. Sistem penjualan business to bussines yang berarti
importirnya yang memecah ke konsumen maupun ke konsumen akhir. Target
market PT ICS yaitu ke hotel, restoran, dan cattering makanan.
C. Sistem Kerja di Pempek Ny. Kamto
Pempek Ny. Kamto sejak 1984 berdiri di Jalan Piskalan, Ny. Kamto lahir di
Palembang, lalu pindah ke Jogja karena menikah dengan suaminya, tidak punya
lokasi yang baik, jalannya berkelok hanya kampung dan sepi. Keterbatasan biaya
karena tidak memiliki modal, memakai ruang tamu berukuran 3 x 3 m, alat masak
dari dapur, beli meja lipat 1, kursi lipat 4, disadari sekarang bahwa memiliki
keyakinan karena menjual yang terbaik, nilai dari Ny. Kamto harus menjual
produk terbaik. Tahun 2000 mulai aktif, merenovasi bangunan, mulai branding
membuat nama, dibranding jadi nama Pempek Ny. Kamto, logo mencerminkan
ikan yang sehat. Mulai menstandarkan bumbu adonan ditimbang. Tahun 2005
mulai sertifikasi halal dari MUI dapat bimbingan, dan jangkauan pembelinya
mulai luas. Tahun 2020 berhasil mendirikan tempat produksi yang modern.
Cara pembuatan pemepek Ny. Kamto sebagai berikut :

Pengolahan Ikan Ikan tenggiri

Proses adonan Bumbu, tepung, air digiling

Proses memasak

Proses tiris mendinginkan pempek

Proses vakum Menjaga kualitas

Pembekuan pempek

Penyimpanan di cold storage Agar tetap beku

Distribusi

Mempertahankan mutu, menyeleksi ikan tenggiri dari supplier dengan warna


tubuh dan insangnya yang cerah, mata berwarna putih serta ikan tenggiri segar.
Setelah menjadi pempek terdapat poses vakum pada kemasan yang telah diisi
pempek dengan tujuan mempertahankan mutu dari pempek, proses vakum supaya
bakteri yang menempel tidak aktif dan tidak merusak kualitas pempek.
Mempertahankan mutu juga dengan menggunakan alat pembekuan, proses
pembekuan pempek yang telah dikemas untuk menonaktifkan semua bakteri, dan
memperpanjang usia produk pempek, proses penyimpanan pempek di cold
storage mempertahankan pempek agar tetap beku yang telah dimasukkan ke
dalam kardus, cold storage diatur dengan suhu -12˚C.
Varian produk dari pempek Ny. Kamto dari daging dan kulit ikan tenggiri.
Produk pempek ada pempek kapal selam dan lenjer, dari ikan tenggiri dagingnya
putih, lemak sedikit , dan aromanya tidak tajam. Produk pempek bulat berasal dari
daging kerok yang menempel di duri ikan tenggiri, dagingnya lebih berlemak,
berbau aromatik, dan langsung digoreng. Produk pempek paket mini berisi
pempek kapal selam, lenjer, dan bulat yang berbentuk kecil-kecil.
Strategi pemasaran untuk tetap bertahan sejak tahun 1984 yaitu menyesuaikan
rasa dengan lidah orang jawa. Pemasaran pempek Ny. Kamto hanya di outlite
yang dimiliki di beberapa daerah di pulau Jawa. Outlitenya ada di Yogyakarta,
Bandung, Jakarta, Surakarta, Surabaya, dan lain-lain. Pemasaran pempek jika di
outlite dapat makan di tempat dan take away atau dibawa pulang. Juga bekerja
sama dengan e commerce seperti shopee, blibli, shopee food, gofood, grabfood,
dan paxelmarket. Terdapat pembatasan jarak jika memesan lewat e commerce
blibli dengan jarak maksimal 40 Km, jika dikirim ke luar kota menggunakan Jnt
Yes dalam waktu 1 hari agar produk tidak rusak.
Penanganan limbah kepala, tulang, dan ekor bisa diolah menjadi nilai tambah.
Limbah kepala, tulang, ekor, dan isi perut dihibahkan ke kelompk tani ikan,
diubah menjadi pelet ikan lalu diberikan makan ikan, mereka sangat terbantu dan
berkembang sangat pesat. Ikan tenggiri memiliki protein tinggi dan bermanfaat
untuk budidaya ikan air tawar, dapat juga diolah menjadi krupuk dan olahan lain.
Limbah cair memiliki instalasi pengolahan air limbah, sudah sesuai ketentuan
badan lingkungan hidup, IPAL lebih besar dari satu ruko, keluarnya berupa pupuk
organik untuk menyirami lahan.
Tantangan dan kendala dalam mengembangkan usaha ini adalah tidak
memiliki lokasi yang baik pada awal mendirikan usaha. Modal untuk mendirikan
usaha juga terbatas, tempat yang digunakan sederhana. Tantangan lainnya yaitu
karena keturunan tionghoa. Masyarakat banyak yang kurang mempercayai
mengapa pempek ini rasanya enak dikarenakan keturunan tionghoa. Namun,
kenyataannya pempek Ny. Kamto memiliki rasa pempek yang enak dan banyak
digemari oleh masyarakat. Tantangan dan kendala lainya pada pandemi omset
pempek menurun dan berdampak pada proses produksi.
Zero waste dalam industri ini yaitu bagian yang menjadi limbah dapat
dijadikan produk yang memiliki nilai ekonomis. Limbah dari ikan tenggiri yang
dibuat untuk pempek yaitu kepala, ekor, tulang, dapat diolah menjadi krupuk
maupun untuk pelet ikan. Sedangkan untuk isi perut dapat dijadikan sebagai
pakan ikan maupun pelet ikan. Sehingga limbah dapat dimanfaatkan dan menjadi
produk yang memiliki nilai tambah.

D. Sistem Kerja di PT. Alga Bioteknologi Indonesia


PT. Albitec terletak di Gunung Pati, Semarang, yang dipimpin oleh Ibu
Falasifah, S.Si. Albitec mengembangkan mikroalga yaitu spirulina menjadi
produk memiliki manfaat yang dapat dijadikan potensi. Sebuah start up ini dapat
terjadi karena adanya rencana bisnis, selain itu pendanaan di start up banyak
pendanaan seperti pendanaan banking. Pada start up Albitec didampingi oleh
Bank Indonesia, sehingga pendanaan zero modal yang didanai oleh Bank tersebut.
Selain rencana bisnis, pendanaan, potensi, dan problem, pada start up harus
berfokus pada beberapa masalah agar tidak tercampur, permasalahan lainnya
banyak start up yang gugur dikarenakan tidak memiliki market sehingga sulit
berkembang. Pada buku Starting Up Rahardjo (2020), tahapan start up ada
munculnya ide, mengembangkan produk, market, dapat berkembang dengan
pesat, produk dan market berkembang dengan matang, dan pilihan untuk tetap
berkembang atau menurun.
Kegagalan dalam mengembangkan start up karena tidak memiliki market,
sehingga produk yang dihasilkan tidak dapat terjual karena tidak adanya market.
Kendala dalam mengembangkan start up dapat berasal dari diri sendiri, di Albitec
Kak Syifa sebagai CEO, hal apapun dilakukan oleh beliau. Hal tersebut
menjadikan sebuah tantangan, tantangan kedua, semakin berkembangnya bisnis
spirulina harus bisa menjadi pemimpin yang baik dengan menyatukan pemikiran
para pegawai lainnya. Agar bisnis tetap berjalan dengan lancar dan
menguntungkan.
Keunikan dari PT. Albitec yaitu mengusung konspe green company. Green
companya yaitu PT. Albitec sebagai perusahaan mengembangkan bioteknologi
alga yang memiliki banyak market tujuan untuk perkembangan dan berkelanjutan
masa depan terhadap sustability dan lingkungan, bahwa industri ini dapat
membuat green companya. Green company Albitec, renewable energi, tidak ada
limbah, pembangkit listrik tenaga bayu, dan pembangkit listrik tenaga surya.
Memiliki listrik yang dapat dijual ke PLN untuk mendapat keuntungan dan
menghemat biaya energi.
Produk yang dikembangkan di PT. Albitec yaitu spirulife sebagai suplemen
kesehatan dari spirulina yang menjaga daya tahan tubuh. Spiruglow merupakan
masker wajah sebagai antigain, mencegah jerawat, dan agar wajah glowing, kopi
dari spirulina. Selain produk yang digunakan dan dikonsumsi manusia, terdapat
produk untuk hewan. Produk Koi-toe berfungsi sebagai nutrisi koi dan membantu
koi cepat besar. Nutrisi broiler untuk ayam broiler agar cepat besar dan cepat
panen. Nutrisi ruminant untuk mempercepat panen, daging rendah lemak, dan
mengurangi bau kotoran dari ternak.
Brand equity merupakan nilai lebih yang dimiliki oleh suatu perusahaan
dibandingakan dengan brand perusahaan lain. Membudidayakan spirulina di air
tawar dengan menggunakan sistem yang berkelanjutan. Proses produksi di
Albitec menggunakan konsep zero waste atau memanfaatkan limbah dan
menggunakan energi terbarukan dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.
Memiliki sertifikasi halal LPPOM MUI dan BPOM. Produk yang dipoduksi oleh
Albitec terjamin seperti bahan dari tanaman, non GMO, berbahan organik 100%,
ramah lingkungan, dan bebas protein gluten.
Mikroalga penyelamat melibatkan masyarakat untuk budidaya, budidaya
mikroalga dilakukan pada kolam kotak kecil, setelah panen mikroalganya dibeli
oleh PT. Albitec untuk pembuatan produk. Budidaya mikroalga dilakukan oleh
masyarakat tidak memerlukan cahaya dari listrik karena pencahayaan di
Indonesia cukup. Panen mikroalga di masyarakat dipastikan dapat sesuai dengan
standar pemanenan spirulina si Albitec. Terdapat anggota keliling memantau hasil
panen dan digolongkan ke grade B dan C untuk pakan ternak dan pupuk. Grade
A dipanen dari lahan yang lebih luas, dapat digunakan sebagai bahan baku di
Albitec. Strategi marketing agar dapat bersaing dengan produk alga lain sehingga
Albitec dapat dikenal, dengan adanya program eco bioriset yang memiliki
percontohan bagaimana prosesnya dalam budidaya mikroalga maupun produk,
menjaga proses halalnya, dan mengajak masyarakat untuk budidaya spirulina.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Stasiun KIPM Yogyakarta memiliki tugas dalam mencegah penyebaran
dan masuknya hama penyakit ikan karatina dari luar negeri maupun dalam
negeri, serta pengendalian mutu dan keamanan hasil dari perikanan.
2. Pengolahan udang melalui proses pemilihan udang, pemisahan kepala,
cangkang, dan usus udang, pemilihan ukuran, perendaman, penimbangan,
pembekuan, metal detecting, dan pengemasan, pada gurita pemilihan bahan
baku, mengeluarkan isi kepala,pemisahan kepala, leher, kaki, perendaman,
pencucian, pemotongan ukuran standar, pembekuan, x-ray detecting,
penimbangan, metal detecting, dan pengemasan.
3. Strategi pemasaran yaitu menyesuaikan rasa pempek dengan lidah orang
jawa, pemasaran melaui outlite di beberapa kota, dan melalui e commerce
seperti Gofood, Shopee Food, Shopee, Blibli, dan Grabfood.
4. Budidaya mikroalga jenis spirulina di masyarakat dapat dibudidayakan di
kolam kecil berbentuk kotak, produk yang dihasilkan yaitu spiruglow,
spirulife, koi-toe, 3ECoffee, nutrisi broiler, dan nutrisi ruminat.
Daftar Pustaka

Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikana. 2014. Pedoman
Cara Karantina Ikan Yang Baik (CKIB). Kementrian Kelautan dan Perikanan.
Rahardjo, B. 2020. Starting-Up. Bandung : PT Insan Infonesia.
http://www.bkipm.kkp.go.id/bkipmnew/profil/so
http://bpsdmkp.kkp.go.id/apps/perpustakaan/?q=slims/detail/67501

Anda mungkin juga menyukai