Pengolahan Perikanan
OLEH:
LAPORAN MAGANG
Pengolahan Perikanan
Disusun oleh:
Yogyakarta, 21/01/2022
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Magang
B. Tujuan
1. Mengetahui peran dan tugas stasiun KIPM Yogyakarta.
2. Mengetahui cara pengolahan hasil perikanan di PT. Istana Cipta Sembada
3. Mengetahui strategi pemasaran produk dari Pempek Ny. Kamto
4. Mengetahui budidaya mikroalga di PT. Albitec dan produk yang dihasilkan
C. Manfaat
1. Menambah wawasan dan informasi terkait Lembaga/Perusahaan pengolahan
hasil perikanan.
2. Belajar tentang kondisi yang berada di lingkungan instansi pemerintah dan
perusahaan terkait dunia kerja.
BAB II
Freezing
Metal Detecting
Kepala & kaki Cutting Cook & Final Check Ukuran standar
gurita
Pencucian Freezing Pembekuan
Metal Detecting
Receiving raw material dengan bahan baku gurita dari supplier daerah
Banyuwangi dan Madura. Gurita block frozen dari Sumatera dan Sulawesi.
Pengendalian mutu, suhu RM < 10˚, kualitas dan salinitas baik, dan menghindari
gurita rusak. Gutting, Pengendalian mutu suhu <10˚C, menghindari gurita
dengan urat menghitam, tinta pecah, dan berbau. Cutting raw, pengendalian mutu
gurita suhu RM < 10˚. Tumbling dan soaking, pengendalian mutu suhu RM <
10˚, dan air soaking < 7˚. Boiling & cooling, pengendalian mutu tingkat
kematangan, suhu air 94-97˚C, dan cooling < 7˚C. Cutting & final check,
pengendalian mutu suhu < 7˚C, dan ukuran standar. Freezing, pengendalian mutu
produk suhu < -18˚C. X-ray detecting, pengendalian mutu pengecekan
menggunakan test piece setiap 1 jam. Weighing dan bagging, pengendalian mutu
berat bersih 1 kg, suhu produk -18˚C, dan kemasan berisi informasi produk.
Metal detecting, pengendalian mutu pengecekan alat sebelum penggunaan setiap
jam. Packing dan storing, pengendalian mutu produk sesuai kemasan, suhu
produk -18˚C, dan monitoring suhu cold storage.
IQF merupakan proses pembekuan pada udang menggunakan mesin IQF agar
pembekuan cepat terjadi, pembekuan masing-masing udang dengan menghemat
waktu sehingga terjadi secara singkat. Pembekuan Air Blast Freezer merupakan
pembekuan udang menggunakan udara dinging diarahkan ke udang yang akan
dibekukan, bahan yang digunakan feron dan ammonia. Pembekuan Contact Plate
Freezing merupakan pembekuan udang menggunakan sistem kompresi uap,
dengan menggunakan bahan pendingin ammonia.
Pembekuan udang di PT ICS pertama yaitu pemanenan udang maupun udang
dari supplier. Pengecekan karyawan yang akan masuk ke ruangan pemprosesan
udang. Pengupasan kulit dan membuang kepala udang. Pengecekan suhu udang
4˚C. Pemilihan ukuran sesuai standar dengan menggunakan alat, pencucian
udang, dan pemilihan ukuran. Selanjutnya udang ditimbang dan ekor dipotong
serta pembuangan saluran pencernaan. Udang disusun memanjang lalu dikemas.
Gurita dipotong pada bagian kaki sesuai dengan ukuran, kemudian pemilhan
ukuran, dilanjutkan pengemasan ke dalam poly bag dan kardus selanjutnya
dibekukan.
Limbah yang dihasilkan di PT ICS limbah udang berupa kulit dan limbah air
sisa proses pengolahan. Limbah gurita yaitu kepala gurita dan limbah cair, air
sisa raw dan pengolahan. Pengolahan limbah pre treatment dengan screening
memisahkan padatan yang bercampur dengan limbah cair. Bak equalisasi
berfungsi menstabilkan debit limbah yang masuk, agar air limbah yang masuk
tercampur. Primary treatment terdapat reactor anaerob dengan mengelola limbah
dengan organik dan konsentrasi tinggi, reactor aerob membutuhkan
mikroorganisme yang aktif dan ketersediaan oksigen. Secondary treatment,
dengan clarifer yaitu pengendapan, memisahkan padatan organik, dan berupa
limbah organik dikembalikan ke reactor aerob. Bak penampungan akhir berisi
limbah untuk mengontrol efektivitas IPAL dan pengecekan limbah dari pihak
eksternal dan internal.
Pemasaran produk dengan target market 90% produk udang dan gurita dari
PT ICS di ekspor ke Jepang. Poduk yang dipasarkan di pasar doestik merupakan
produk second grade. Sistem penjualan business to bussines yang berarti
importirnya yang memecah ke konsumen maupun ke konsumen akhir. Target
market PT ICS yaitu ke hotel, restoran, dan cattering makanan.
C. Sistem Kerja di Pempek Ny. Kamto
Pempek Ny. Kamto sejak 1984 berdiri di Jalan Piskalan, Ny. Kamto lahir di
Palembang, lalu pindah ke Jogja karena menikah dengan suaminya, tidak punya
lokasi yang baik, jalannya berkelok hanya kampung dan sepi. Keterbatasan biaya
karena tidak memiliki modal, memakai ruang tamu berukuran 3 x 3 m, alat masak
dari dapur, beli meja lipat 1, kursi lipat 4, disadari sekarang bahwa memiliki
keyakinan karena menjual yang terbaik, nilai dari Ny. Kamto harus menjual
produk terbaik. Tahun 2000 mulai aktif, merenovasi bangunan, mulai branding
membuat nama, dibranding jadi nama Pempek Ny. Kamto, logo mencerminkan
ikan yang sehat. Mulai menstandarkan bumbu adonan ditimbang. Tahun 2005
mulai sertifikasi halal dari MUI dapat bimbingan, dan jangkauan pembelinya
mulai luas. Tahun 2020 berhasil mendirikan tempat produksi yang modern.
Cara pembuatan pemepek Ny. Kamto sebagai berikut :
Proses memasak
Pembekuan pempek
Distribusi
A. Kesimpulan
1. Stasiun KIPM Yogyakarta memiliki tugas dalam mencegah penyebaran
dan masuknya hama penyakit ikan karatina dari luar negeri maupun dalam
negeri, serta pengendalian mutu dan keamanan hasil dari perikanan.
2. Pengolahan udang melalui proses pemilihan udang, pemisahan kepala,
cangkang, dan usus udang, pemilihan ukuran, perendaman, penimbangan,
pembekuan, metal detecting, dan pengemasan, pada gurita pemilihan bahan
baku, mengeluarkan isi kepala,pemisahan kepala, leher, kaki, perendaman,
pencucian, pemotongan ukuran standar, pembekuan, x-ray detecting,
penimbangan, metal detecting, dan pengemasan.
3. Strategi pemasaran yaitu menyesuaikan rasa pempek dengan lidah orang
jawa, pemasaran melaui outlite di beberapa kota, dan melalui e commerce
seperti Gofood, Shopee Food, Shopee, Blibli, dan Grabfood.
4. Budidaya mikroalga jenis spirulina di masyarakat dapat dibudidayakan di
kolam kecil berbentuk kotak, produk yang dihasilkan yaitu spiruglow,
spirulife, koi-toe, 3ECoffee, nutrisi broiler, dan nutrisi ruminat.
Daftar Pustaka
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikana. 2014. Pedoman
Cara Karantina Ikan Yang Baik (CKIB). Kementrian Kelautan dan Perikanan.
Rahardjo, B. 2020. Starting-Up. Bandung : PT Insan Infonesia.
http://www.bkipm.kkp.go.id/bkipmnew/profil/so
http://bpsdmkp.kkp.go.id/apps/perpustakaan/?q=slims/detail/67501