Anda di halaman 1dari 33

BAGIAN IKM-IKK LAPORAN OKUPASI

FAKULTAS KEDOKTERAN JANUARI 2020


UNIVERSITAS HALUOLEO

LAPORAN WALK THROUGH SURVEY


PT. KELOLA MINA LAUT

Oleh :
Musdah Mulya (K1A1 13 087)
Sidratih Nugraha Teno (K1A1 15 041)
Thiufatin Terezky Brilyanti (K1A1 15 047)
Nur Fitriani Rundu (K1A1 10 073)

Pembimbing :
dr. Ika Rahma Mustika Hati, MKK

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN IKM-IKK


BAGIAN KEDOKTERAN OKUPASI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2020
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:


Nama :
- Musdah Mulya, S.Ked K1A1 15 089
- Sidratih Nugraha Teno, S.Ked K1A1 15 049
- Thiufatin Terezky Briliyanti, S.Ked K1A1 14 070
- Nur Fitriani Rundu, S.Ked K1A1 12 097

Judul Laporan Kelompok : Laporan Walk Through Survey di PT. KelolA Mina Laut

Telah menyelesaikan laporan kelompok dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian

Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran

Universitas Halu Oleo.

Kendari, Januari 2020


Mengetahui, Pembimbing

dr. Ika Rahma Mustika Hati, M.KK


NIP. 19800311 201012 2 003

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami

dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami

tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik. Penulis mengucapkan

syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik

maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan laporan ini

sebagai tugas dalam rangka menyelesaikan stase ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu

kedokteran komunitas dengan judul “Laporan walk through survey di PT. Kelola Mina

Laut”.

Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih

banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan

kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya nantinya dapat menjadi lebih baik

lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf yang

sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen

pembimbing kami yang telah membimbing dalam penulisan laporan ini. Demikian, semoga

laporan kasus ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Kendari, Januari 2020

Tim Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................ v
BAB I. PENDAHULUAN ..............................................................................
A. LatarBelakang ..................................................................................... 1
B. Tujuan.................................................................................................. 3
C. Manfaat................................................................................................ 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................
A. Walk Through Survey .......................................................................... 4
B. Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja ...................... 5
C. Waktu Kerja dan Waktu Istirahat ........................................................ 7
D. Potensi Bahaya Di Tempat Kerja ........................................................ 7
BAB III. ANALISIS HASIL KUNJUNGAN ........................................... 12
A.Profil Perusahaan ................................................................................. 12
B. Alur Produksi...................................................................................... 14
C. Identifikasi Hazard ............................................................................. 15
D. Analisis Kesesuaian Jam Kerja Karyawan PT Kelola Mina Laut ...... 26
BAB IV. PENUTUP ................................................................................... 27
A.Kesimpulan.......................................................................................... 27
B. Saran ................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA

iv
DAFTAR TABEL

NomorTabel JudulTabel Halaman


Hazard Umum pada Pekerja Saat Berada di Ruangan
Tabel 1 15
Dekontaminasi
Hazard Umum pada Pekerja Bagian Penerimaan PT
Tabel 2 16
Kelola Mina Laut
Hazard Umum Pada Pekerja Bagian Kupas dan Potong
Tabel 3 17
PT Kelola Mina Laut
Hazard Umum pada Pekerja Bagian Bungkus dan Lilit
Tabel 4 18
PT. Kelola Mina Laut
Hazard Umum pada Pekerja Bagian Pembekuan PT.
Tabel 5 19
Kelola Mina Laut
Hazard Umum pada Pekerja Bagian Pengemasan PT.
Tabel 6 20
Kelola Mina Laut
Hazard Umum pada Pekerja Bagian Penyimpanan PT.
Tabel 7 21
Kelola Mina Laut
Alat Pelindung Diri Yang Dipakai pada Pekerja di PT.
Tabel 8 22
Kelola Mina Laut

Rekapitulasi Faktor Risiko Gangguan Kesehatan dan


Tabel 9 22
Kecelakaan Kerja

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap manusia membutuhkan pekerjaan untuk mendapatkan pendapatan, yang

nantinya digunakan dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Pekerjaan yang dilakukan

dengan cara yang kurang benar dan di lingkungan yang tidak terkendali akan

menyebabkan banyaknya pajanan yang diterima oleh seorang pekerja. Pajanan, atau

yang juga dikenal dengan hazards, dengan masa pajanan yang panjang akan

menimbulkan jumlah total pajanan yang diterima pekerja menjadi besar, dapat

menimbulkan gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan yang paling awal, biasanya

berupa rasa tidak nyaman (baik itu pada aspek perasaan hati ataupun aspek

kenyamanan pada saat melakukan pekerjaan). Bila didiamkan saja akan menimbulkan

penyakit, penyakit tersebut dikenal dengan Penyakit Akibat Kerja, karena penyakit

didapat dari lingkungan kerja ataupun dari pekerjaan yang dilakukan. Haruslah

diingat, pada saat manusia melakukan pekerjaan ada dua hal yang harus diperhatikan,

yaitu nyaman dalam hati dan saat bekerja serta rasa aman, bebas dari penyakit dan

bebas dari kecelakaan.

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan sistem perlindungan bagi tenaga

kerja dan jasa konstruksi untuk meminimalisasi dan menghindarkan diri dari risiko

kerugian moral maupun materil, jam kerja, keselamatan manusia dan lingkungannya.

Keselamatan kerja menujuk pada perlindungan kesejahteraan fisik dengan tujuan

mencegah terjadinya kecelakaan atau cedera terkait pekerjaan.1

1
Menurut pasal 86 ayat (1) UU RI No. 13 Tahun 2003 tentang

ketenagakgakerjaan menyatakan setiap pekerjaan/buruh mempunyai hak untuk

memperoleh lindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan,

dan perlakuan yang sesuai harkat dan martabat manusia serta nila-nilai agama.2

Berbagai macam permasalahan di bidang K3 masih banyak ditemukan,

terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Masalah yang ditemukan antara

lain kurangnya perhatian dari semua pihak akan pentngnya keselamatan kerja, masih

tingginya angka kecelakaan kerja dan rendahnya komitmen dari pemilik dan

pengelola usaha. Salah satu kegiatan untuk mengatasi hal tersebut ialah dengan

melakukan kunjungan ke perusahaan. Tujuan dilakukannya kunjungan atau Walk

Through Survey adalah untuk mengetahui implementasi dan efektifitas prosedur

keselamatan kerja pada perusahaan yang dikunjungi. Informasi yang dikumpulkan

tersebut berfungsi sebagai dasar yang kuat untuk mengevaluasi hazard kesehatan dan

mendesain ukuran kontrol mereka.3

Pada kawasan PPS Kendari terdapat beberapa Perusahaan dimana sebagian

besar perusahaan tersebut sudah beroprasional dalam berbagai bidang. PT. KML

merupakan salah satu industri yang bertempat di Kompleks PPS Kendari, Jl. Samudra

No.1, Puday, Sulawesi Tenggara. Industri PT. KML yang didirikan pada tahun 2007

bergerak dalam bidang perikanan juga pengawetan dengan cara pembekuan. Dalam

rangka identifikasi masalah atau bahaya potensial, maka dilakukan survey pada

tempat kerja dengan cara observasi dan pengumpulan data perusahaan atau tempat

kerja yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja, yang pada

kesempatan ini dilakukan di PT. KML yang merupakan suatu perusahaan pengolahan

hasil laut seperti ikan, udang, gurita, kepiting.

2
B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui bahaya potensial apa saja yang mungkin terjadi pada

pekerja PT. Kelola Mina Laut.

2. Tujuan Khusus

Mengidentifikasi faktor dan potensi bahaya terhadap risiko kesehatan

dan keselamatan pada pekerja PT. Kelola Mina Laut.

C. Manfaat

1. Penulis/Mahasiswa FK UHO

Hasil laporan okupasi ini diharapkan dapat menambah wawasan

keilmuan dalam bidang kedokteran okupasi.

2. Pekerja

Hasil laporan okupasi ini diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai bahaya potensial apa saja yang mungkin terjadi.

3. Perusahaan

Menjadi bahan kajian di PT. Kelola Mina Laut khususnya mengenai

bahaya potensial apa saja yang mungkin terjadi dan melakukan tindakan

pengendalian.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Walk Through Survey


Through Survey atau survei jalan selintas ialah suatu kegiatan untuk mengenal

dan mengidentifikasi potensi bahaya kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.

Informasi yang dikumpulkan tersebut berfungsi sebagai dasar yang kuat untuk

mengevaluasi hazard kesehatan dan mendesain ukuran kontrol mereka. Survei

persiapan komprehensif terdiri dari unsur-unsur berikut: pemeriksaan proses industri,

identifikasi agen berbahaya, pemeriksaan lingkungan kerja, praktik kerja, dan

interaksi para pekerja dengan pekerjaannya.1

Tujuan dari walk through survey adalah untuk mengenali dan mengidentifikasi

potensi bahaya kesehatan dan keselamatan di tempat kerja. Informasi yang

dikumpulkan harus menjadi dasar yang kuat untuk evaluasi kuantitatif bahaya

kesehatan dan rancangan tindakan pengendaliannya. Investigasi proses industri dan

urutannya membantu menentukan sumber dan sifat paparan dan bahaya.4,5.

Identifikasi agen berbahaya adalah elemen dasar kedua dari survei

penelusuran. Pemeriksaan bahan baku, produk akhir, zat antara, dan produk samping

sangat penting dalam identifikasi bahan kimia beracun. Pemeriksaan lingkungan

kerja, termasuk daerah sekitar, adalah bagian penting lain dari walk through survey.6

Faktor-faktor seperti tata letak area kerja, suhu lingkungan, tekanan dan suhu

proses industri, pencahayaan, ventilasi, dan langkah-langkah pengendalian teknik

harus diperiksa. Basis informasi dari setiap walk-through harus mencakup informasi

tentang aktivitas pekerja, praktik dan metode kerja, tingkat upaya fisik yang terlibat

dalam setiap aktivitas, durasi paparan, dan peralatan pelindung diri yang digunakan.

4
Pekerja dapat digolongkan ke dalam kelompok individu yang homogen yang memiliki

paparan langsung dan tidak langsung yang serupa.5

Adapun kendala yang dihadapi di lapangan dalam pelaksanaan kegiatan,

antara lain, yaiutu pihak perusahaan kurang terbuka dan belum memberikan

penjelasan yang lengkap mengenai alur produksi perusahaan serta upaya K3 yang

telah dilaksanakan sehingga kurang mendapat oinformasi terperinci terkait uraian

tugas pekerjanya.

B. Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan

tenaga kerja yang diatur dalam Undang – Undang Nomor 13 tahun 2003. Dengan

menerapkan teknologi pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan tenaga

kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya kerja dan tingkat kesehatan yang tinggi.

Disamping itu keselamatan dan kesehatan kerja dapat diharapkan untuk menciptakan

kenyamanan kerja dan keselamatan kerja tinggi. Jadi, unsur yang ada dalam kesehatan

dan keselamatan kerja tidak terpaku pada faktor fisik, tetapi juga mental, emosional dan

psikologi.

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan

sistem perlindungan bagi tenaga kerja dan jasa konstruksi untuk meminimalisasi dan

menghindarkan diri dari resiko kerugian moral maupun material, kehilangan jam

kerja, maupun keselamatan manusia dan lingkungan sekitarnya yang nantinya dapat

menunjang peningkatan kinerja yang efektif dan efisien.

Tujuan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah untuk

memelihara kesehatan dan keselamatan pada lingkungan kerja. SMK3 juga bertujuan

untuk melindungi para pekerja, rekan kerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin

terpengaruh kondisi atau berada pada lingkungan kerja. Menurut Peraturan Pemerintah

No. 50 Tahun 2012 Bab 1 Pasal 1 adalah meningkatkan efektifitas perlindungan

5
keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi.

Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan

unsur manajemen, pekerja / buruh, dan / atau serikat pekerja / serikat buruh serta

memciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong

produktivitas kerja.

Manfaat penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(SMK3), yaitu :

1. Pihak manajemen dapat mengetahui kelemahan-kelemahan unsur sistem

operasional sebelum timbul gangguan operasional, kecelakaan, insiden dan

kerugian-kerugian lainnya.

2. Dapat diketahui gambaran secara jelas dan lengkap tentang kinerja K3 di

perusahaan.

3. Dapat meningkatkan pemenuhan terhadap peraturan perundangan bidang K3.

4. Dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran tentang K3,

khususnya bagi karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan audit.

5. Dapat meningkatkan produktivitas kerja8

Kebijakan organisasi K3 dan meyakinkannnya dalam ruang lingkup yang

didefinisikan dalam SMK3 tersebut:

1. Cocok secara alami dan skala risiko organisasi K3

2. Termasuk komitmen untuk mencegah injury dan penyakit akibat kerja dan

pengembangan yang berlanjut dalam SMK3 dan kinerja K3

3. Termasuk komponen untuk mematuhi peraturan-peraturan yang berhubungan

dengan bahaya K3

4. Melengkapi system kerja untuk mengatur dan mereview tujuan K3

5. Didkoumentasikan, diimplementasikan, dan dipelihara

6
6. Dikomunikasikan kepada seluruh pekerja agar mereka memahami kewajiban

mereka dalam bidang K3

7. Disediakan untuk pihak yang berkepentingan

8. Direview secara periodic untuk meyakinkan bahwa K3 sangat relevan dan

cocok dan organisasi.9

7
BAB III
ANALISIS HASIL KUNJUNGAN

A. Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Kelola Mina Laut
Alamat : Jl. Samudra No.1 Puday, Kota Kendari
Tahun didirikan : Tahun 2007
Bidang Usaha : Produksi Food Hasil Laut seperti ikan, cumi, udang,
gurita, kepiting, dan hasil laut lainnya.
Jumlah Karyawan : Laki-laki=20 orang, perempuan=40 orang
Jam Kerja : 08.00-16.00
Hari Kerja : Senin – Sabtu
Tanggal Kunjungan : 29 Januari 2020

Gambar 1. PT. Kelola Mina Laut

PT. Kelola Mina Laut merupakan salah satu industri swasta yang bergerak

dibidang pengolahan ikan, ABF dan Coldstorange. PT. Kelola Mina Laut

berkomitmen untuk melestarikan dan mengoptimalkan hasil sember daya Indonesia

demi kesejahteraan serta dapat menjadi kebanggan bangsa. Demi menjamin kualitas

dan keamanan yang konsisten dari produk makanan yang dihasilkan, PT. Kelola Mina

Laut melakukan sertifikasi pihak ketiga secara tahunan untuk sistem produksi dan

8
kualitas serta memegang sertifikasi standar ISO terbaru, BRC (British Retail

Concortiun) dan BAP (Best Aquaculture Practices). Selain itu, produk makanan laut

diproses dan dikemas berdasarkan pedoman HACCP yang ketat. Hasil produksi oleh

PT. Kelola Mina Laut telah menembus pasar internasional antara lain ke Negara :

USA, Canada, Russia, Japan, Taiwan, China, Korea, dan lain-lain.

PT. Kelola Mina Laut memiliki visi dan misi sebagai berikut:

1. Visi

a. PT. Kelola Mina Laut menjadi perussahaan makanan terintegrasi yang

terbaik dan paling kompetitif di Indonesia,

b. PT. Kelola Mina Laut menjadi dapur Indonesia.

c. PT. Kelola Mina Laut menjadi perusahaan makanan global

2. Misi

a. Perusahaan dan tim manajemen yang professional.

b. Bekerja secara efisien, efektif, serta berorientasi pada produktivitas.

c. Berfokus pada produk bernilai tambah.

d. Menjalin kemitraan bersama dengan para pemangku kepentingan.

e. Standar kaulitas tinggi untuk komoditas yang dihasilkan.

f. Pelayanan terbaik mampu memenuhi kepuasan pelanggan.

g. Kinerja terbaik dan diatas rata-rata dalam industry yang berbasis pada

fundamental bisnis yang kaut.

9
PT. Kelola Mina Laut memproduksi hasil laut seperti ikan tuna, ikan

kembung, cumi, udang, gurita, kepiting dan lain sebagainya. Produk olahan tersebut

dapat berupa makanan siap saji dan makanan mentah. Pada Walk Through Survey di

PT. Kelola Mina Laut, penulis hanya diperlihatkan proses pengolahan ikan. sehingga

pada penulisan ini, penulis hanya akan membahas proses produksi ikan.

B. Alur Produksi

Penerimaan bahan baku

Penyortiran

Penyusunan

Pembekuan (Air blast Freezer)


Octopus Whole Raw
Packing

Penyimpanan dalam Cold Storage


Octopus Whole Raw

Ekspor

Gambar 2. Proses Produksi Ikan

C. Identifikasi Hazard
Nama Tempat : PT. Kelola Mina Laut
Tanggal : 29 Januari 2020

10
1. Ruangan Dekontaminasi
Ruangan ini merupakan ruangan yang pertama kali dilewati petugas sebelum

masuk diruang produksi. Ruangan ini dibentuk seperti bak yang berisi larutan klorin,

sehingga dengan secara otomatis ketika memasuki ruangan ini maka kaki akan

digenangi oleh larutan klorin. Hazard pada ruangan ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Hazard Umum pada Pekerja Saat Berada di Ruangan Dekontaminasi


Kelola Mina Laut
No Checklist Ada Tidak Ket.

1. Faktor biologi
Penyebab : bakteri, √
virus, jamur, parasit
2. Faktor kimia Risiko saat pekerja
Jenis bahan melakukan disinfeksi
Cair : cairan dengan larutan clorin yaitu

disinfektan clorin percikan clorin dapat masuk
ke mata, hidung atau
tenggorokan
3. Faktor fisik

a. Bising
b. Radiasi √
c. Tekanan udara √
d. Getaran √
e. Suhu √ Umumnya suhu rendah
f. Penerangan Cahaya √
4. Faktor ergonomis √
5. Faktor Psikososial √

11
2. Penerimaan
Ruangan ini merupakan ruangan yang digunakan untuk menyimpan bahan

yang akan diproduksi. Ruangan ini terdiri dari tumpukan gabus yang berisi es batu

untuk mengawetkan bahan yang akan diproduksi. Hazard pada ruangan ini dapat

dilihat pada Table 2.

Tabel 2. Hazard Umum Pada Pekerja Bagian Penerimaan PT. Kelola Mina Laut
No Checklist Ada Tidak Ket.

1. Faktor biologi Risiko pekerja


Penyebab : bakteri, terkontaminasi bakteri yang
virus, jamur, parasit √ dapat hidup pada suhu
dingin seperti Salmonella,
E. coli, Listeria
2. Faktor kimia √
3. Faktor fisik

g. Bising
h. Radiasi √
i. Tekanan udara √
j. Getaran √
k. Suhu √ Umumnya suhu rendah
l. Penerangan Cahaya √
4. Faktor ergonomis Posisi tubuh saat bekerja:

 Posisi berdiri lama
5. Faktor psikososial Umumnya pekerja dalam
a. Pekerjaan yang melakukan pekerjaannya

monoton dengan posisi stasis (berdiri
b. Jumlah pekerja lama)

yang kurang?
c. Bekerja dalam

shift?
d. Ancaman fisik? √

12
3. Penyortiran
Ruangan ini terdiri dari beberapa meja yang digunakan untuk memilih ikan

yang layak di produksi, kemudian memisahkan ikan yang tidak layak untuk di

produksi. Ruangan ini tidak memiliki kursi sehingga pekerja bekerja selalu berdiri.

Ruangan ini memiliki penerangan yang cukup, selain itu ruangan ini memiliki lantai

yang selalu lembab dan licin. Hazard pada ruangan ini dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hazard Umum Pada Pekerja Penyortiran PT. Kelola Mina Laut
No Checklist Ada Tidak Ket.

1. Faktor biologi Risiko pekerja


Penyebab : bakteri, terkontaminasi bakteri yang
virus, jamur, parasit √ dapat hidup pada suhu
dingin seperti Salmonella,
E. coli, Listeria
2. Faktor kimia √
3. Faktor fisik

a. Bising
b. Radiasi √
c. Tekanan udara √
d. Getaran √
e. Suhu √ Umumnya suhu rendah
f. Penerangan

Cahaya
4. Faktor ergonomis Posisi tubuh saat bekerja:
√  Posisi berdiri lama

5. Faktor psikososial Umumnya pekerja dalam


a. Pekerjaan yang melakukan pekerjaannya

monoton dengan posisi stasis (berdiri
b. Jumlah pekerja lama)

yang kurang?
c. Bekerja dalam √

13
shift?
d. Ancaman fisik? √

4. Penyusunan
Ruangan ini memiliki tempat yang sama dengan proses penyortiran. Setelah

memilih ikan yang baik dan layak di produksi kemudian ikan di timbang dan disusun

sesuai permintaan dari pembeli. Hazard pada ruangan ini dapat dilihat pada Table 4.

Tabel 4.Hazard Umum pada Pekerja Bagian Penyusunan PT. Kelola Mina Laut
No Checklist Ada Tidak Ket.

1 Faktor biologi Risiko pekerja


Penyebab : bakteri, terkontaminasi bakteri yang
virus, jamur, parasit √ dapat hidup pada suhu
dingin seperti Salmonella,
E. coli, Listeria
2 Faktor kimia √
3 Faktor fisik

g. Bising
h. Radiasi √
i. Tekanan udara √
j. Getaran √
k. Suhu √ Umumnya suhu rendah
l. Penerangan

Cahaya
4 Faktor ergonomis Posisi tubuh saat bekerja:

 Posisi berdiri lama
Faktor psikososial Umumnya pekerja dalam
e. Pekerjaan yang melakukan pekerjaannya

monoton dengan posisi stasis (berdiri
f. Jumlah pekerja lama)

yang kurang?
g. Bekerja dalam √

14
shift?
h. Ancaman fisik? √

5. Pembekuan
Ruangan ini dilengkapi dengan pendingin yang dapat menurunkan suhu

hingga 30OC sampai 40OC. Selain itu ruangan ini memiliki rak besi yang digunakaan

untuk menyusun produk yang akan dibekukan. Ruangan ini memiliki penerangan

yang cukup. Hazard dari ruangan ini dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Hazard Umum pada Pekerja Bagian Pembekuan PT. Kelola Mina Laut
No Checklist Ada Tidak Ket.

1. Faktor biologi Risiko pekerja


Penyebab : bakteri, terkontaminasi bakteri yang
virus, jamur, parasit √ dapat hidup pada suhu
dingin seperti Salmonella,
E. coli, Listeria
2. Faktor kimia √
3. Faktor fisik

m. Bising
n. Radiasi √
o. Tekanan udara √
p. Getaran √
q. Suhu √ Umumnya suhu rendah
r. Penerangan

Cahaya
4. Faktor ergonomis Posisi tubuh saat bekerja:

 Posisi berdiri lama
5. Faktor psikososial Umumnya pekerja dalam
i. Pekerjaan yang melakukan pekerjaannya

monoton dengan posisi stasis (berdiri
j. Jumlah pekerja lama)

yang kurang?

15
k. Bekerja dalam

shift?
l. Ancaman fisik? √

6. Pengemasan(Packing)
Ruangan ini duganakan untuk mengemas produk kedalam kardus, ruangan ini

memiliki lantai yang selalu lembab, suhu yang rendah, pekerja selalu bekerja berdiri

saat bekerja dan memiliki penerangan yang cukup. Hazard dari ruangan ini dapat

dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Hazard Umum pada Pekerja Bagian Pekejing PT. Kelola Mina Laut
No Checklist Ada Tidak Ket.

1. Faktor biologi Risiko pekerja


Penyebab : bakteri, terkontaminasi bakteri yang
virus, jamur, parasit √ dapat hidup pada suhu
dingin seperti Salmonella,
E. coli, Listeria
2. Faktor kimia √
3. Faktor fisik

s. Bising
t. Radiasi √
u. Tekanan udara √
v. Getaran √
w. Suhu √ Umumnya suhu rendah
x. Penerangan

Cahaya
4. Faktor ergonomis Posisi tubuh saat bekerja:
 Posisi berdiri lama

5. Faktor psikososial Umumnya pekerja dalam


m. Pekerjaan yang √ melakukan pekerjaannya

16
monoton dengan posisi stasis (berdiri
n. Jumlah pekerja lama)

yang kurang?
o. Bekerja dalam

shift?
p. Ancaman fisik? √

7. Penyimpanan (Cold Storaging)


Rungan ini di gunakan untuk menyimpan produk-produk yang sudah dikemas

ke dalam kardus. Ruangan memiliki suhu -14oC dan memiliki pencahayann yang

cukup. Hazard dari ruangan ini dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7.Hazard Umum Pekerja Bagian Penyimpanan PT. Kelola Mina Laut
No Checklist Ada Tidak Ket.

1. Faktor biologi Risiko pekerja


Penyebab : bakteri, terkontaminasi bakteri yang
virus, jamur, parasit √ dapat hidup pada suhu
dingin seperti Salmonella,
E. coli, Listeria
2. Faktor kimia √
3. Faktor fisik

y. Bising
z. Radiasi √
aa. Tekanan udara √
bb. Getaran √
cc. Suhu √ Umumnya suhu rendah
dd. Penerangan

Cahaya
4. Faktor ergonomis Posisi tubuh saat bekerja:
 Posisi berdiri lama

5. Faktor psikososial Umumnya pekerja dalam

17
q. Pekerjaan yang melakukan pekerjaannya

monoton dengan posisi stasis (berdiri
r. Jumlah pekerja lama)

yang kurang?
s. Bekerja dalam

shift?
t. Ancaman fisik? √

Tabel 8.Alat Pelindung Diri Yang Dipakai Pada Pekerja di PT Kelola Mina Laut
No Checklist Yes No Ket.
1. Masker √ Pekerja divisi produksi PT. Kelola Mina
2, Penutup kepala/ Laut menggunakan masker, penutup

jilbab kepala, sepatu boot, Apron dan sarung
3. Sepatu boot √ tangan.
5. Baju dan celana

khusus
6. Sarung tangan √

Tabel 9. Rekapitulasi Faktor Risiko Gangguan Kesehatan dan Kecelakaan Kerja


No. Ruang/Alur Faktor Risiko Risiko Gangguan Keterangan
Produksi yang Kesehatan dan
Ditemukan Kecelakaan yang
Dapat Timbul
1. Ruangan Kimia: Iritasi mata serta kulit, Paparan yang
Dekontaminasi  cairan clorin dan gangguan lama pada
pernapasan konsentrasi
rendah
Biologi: bakteri Risiko
 Salmonella terinfeksi
 E. Coli bakteri apabila
 Listeria tidak
Bagian menerapkan
2. Gastroenteritis Akut
Penerimaan perilaku hidup
bersih dan sehat
(PHBS)
sebelum dan
sesudah bekerja

18
Fisik: Raynounds Alergi dapat
 Suhu rendah phenomenon, pilek timbul oleh
alergi, alergi kulit, karena paparan
sinusitis, bibir pecah- berulang
pecah, mata kering.
Ergonomis: Pada posisi
 Berdiri lama  Kaki kram, nyeri mengangkat
 Mengangkat punggung (low back beban yang
beban berat pain) tidak
yang tidak  LBP, scoliosis, saraf ergonomis,
ergonomis terjepit (hernia dilakukan
 Mengangkat nucleus pulposus), secara berulang
beban secara Turun berok (hernia dapat
repetitif abdomen) menyebabkan
masalah pada
sistem
muskuloskeletal
Psikososial: Mudah merasa bosan,
 Pekerjaan stress emosional akibat
monoton pekerjaan hingga
gelisah/ansietas
Biologi: bakteri Risiko
 Salmonella terinfeksi
 E. Coli bakteri apabila
 Listeria tidak
menerapkan
Gastroenteritis Akut
perilaku hidup
bersih dan sehat
(PHBS)
sebelum dan
sesudah bekerja
Fisik: Raynounds Alergi dapat
Bagian
 Suhu rendah phenomenon, pilek timbul oleh
3. Penyortiran, alergi, alergi kulit, karena paparan
dan Penyusunan sinusitis, bibir pecah- berulang
pecah, mata kering.
Ergonomis:
 Berdiri lama  Kaki kram, nyeri
 Risiko punggung (low back
tersayat pisau pain)
 Kulit Teriris
Psikososial: Mudah merasa bosan,
 Pekerjaan stress emosional akibat
monoton pekerjaan hingga
gelisah/ansietas
Biologi: bakteri Risiko
 Salmonella terinfeksi
Bagian
4.
Pembekuan  E. Coli Gastroenteritis Akut bakteri apabila
 Listeria tidak
menerapkan

19
perilaku hidup
bersih dan sehat
(PHBS)
sebelum dan
sesudah bekerja
Fisik: Raynounds Alergi dapat
 Suhu rendah phenomenon, pilek timbul oleh
alergi, alergi kulit, karena paparan
sinusitis, bibir pecah- berulang
pecah, mata kering.
Ergonomis:
 Berdiri lama  Kaki kram, nyeri
 Gerakan punggung (low back
repetitif saat pain)
menyikat  Epicondylitis,
tenosynovitis,
Cubital/carpal
tunnel syndrome,
nyeri otot bahu
Psikososial: Mudah merasa bosan,
 Pekerjaan stress emosional akibat
monoton pekerjaan hingga
gelisah/ansietas
Biologi: bakteri Risiko
 Salmonella terinfeksi
 E. Coli bakteri apabila
 Listeria tidak
menerapkan
Gastroenteritis Akut
perilaku hidup
bersih dan sehat
(PHBS)
sebelum dan
sesudah bekerja
Fisik: Raynounds Alergi dapat
 Suhu rendah phenomenon, pilek timbul oleh
alergi, alergi kulit, karena paparan
Bagian sinusitis, bibir pecah- berulang
5.
Pengemasan pecah, mata kering.
Ergonomis:
 Berdiri lama  Kaki kram, nyeri
 Gerakan punggung (low back
repetitif saat pain)
membungkus  Epicondylitis,
dan melilit tenosynovitis,
Cubital/carpal
tunnel syndrome,
nyeri otot bahu
Psikososial: Mudah merasa bosan,
 Pekerjaan stress emosional akibat
pekerjaan hingga
20
monoton gelisah/ansietas
Biologi: bakteri Risiko
 Salmonella terinfeksi
 E. Coli bakteri apabila
 Listeria tidak
menerapkan
Gastroenteritis Akut
perilaku hidup
bersih dan sehat
(PHBS)
sebelum dan
sesudah bekerja
Fisik: Raynounds Alergi dapat
 Suhu rendah phenomenon, pilek timbul oleh
alergi, alergi kulit, karena paparan
sinusitis, bibir pecah- berulang
pecah, mata kering.
Bagian Ergonomis: Pada posisi
Penyimpanan  Berdiri lama  Kaki kram, nyeri mengangkat
6.
Dalam Cold  Mengangkat punggung (low back yang tidak
Storage beban berat pain) ergonomis
tidak  LBP, scoliosis, saraf dapat
ergonomis terjepit (hernia menyebabkan
 Memindahkan nucleus pulposus), masalah pada
gurita ke Turun berok (hernia sistem
dalam abdomen) muskuloskeletal
kemasan  Epicondylitis,
secara tenosynovitis,
repetitive Cubital/carpal
tunnel syndrome,
nyeri otot bahu
Psikososial: Mudah merasa bosan,
 Pekerjaan stress emosional akibat
monoton pekerjaan hingga
gelisah/ansietas

21
D. Analisis Kesesuaian Jam Kerja Karyawan PT. Kelola Mina Laut

Undang-undang No.1 tahun 1951 menyatakan bahwa Buruh tidak boleh

menjalankan pekerjaan lebih dari 7 jam sehari dan 40 jam seminggu. Setelah buruh

menjalankan pekerjaan selama 4 jam terus-menerus, harus diadakan waktu istirahat

yang sedikit-dikitnya setengah jam lamanya. Tiap-tiap minggu harus diadakan sedikit-

dikitnya satu hari istirahat. 1

Berdasarkan UU No.1 Tahun 1951 maka dapat disimpulkan bahwa jam kerja

PT. Kelola Mina Laut telah sesuai, yakni dalam sehari karyawan bekerja selama 6-7

jam, 40 jam dalam seminggu dan istirahat satu hari dalam seminggu.

22
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Bahaya potensial pada pekerja PT. Kelola Mina Laut

a. Faktor kimia umumnya terdapat jenis bahan cairan desinfektan clorin dan tinta

cumi yang jika mengenai kulit dapat menyebabkan iritasi

b. Faktor fisika resiko bahaya yang didapatkan yaitu suhu yang umumnya rendah

dapat mengakibatkan timbulnya alergi oleh karena paparan berulang. Selain

itu juga didapatkan adanya bising yang dapat menyebabkan ketulian pada

telinga secara permanen

c. Faktor ergonomi mempengaruhi posisi tubuh saat bekerja

d. Faktor psikososial resiko bahaya yang didapatkan pada pekerja adalah pekerja

dalam melakukan pekerjaannya yang monoton sehingga dapat menyebabkan

timbulnya stress.

2. Berdasarkan UU No.1 Tahun 1951 maka dapat disimpulkan bahwa jam kerja

karyawan PT. Kelola Mina Laut telah sesuai, yakni dalam sehari karyawan

bekerja selama 6-7 jam, 40 jam dalam seminggu dan istirahat satu hari dalam

seminggu.

B. Saran

1. Kepada seluruh pekerja perusahaan PT. PT. Kelola Mina Laut agar lebih disiplin

dalam menggunakan APD lengkap saat bekerja

2. Kepada Perusahaan agar lebih memperhatikan Hazard yang didapatkan untuk

menghindari resiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

35
36
DAFTAR PUSTAKA

1. Republik Indonesia. 2016. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No.


38 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Pesawat Tenaga dan
Produksi. Sekretariat Negara. Jakarta.
2. Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan. Lembaran Negara RI Tahun 2003. Sekretariat Negara. Jakarta.
3. Quizon RR, Hernandez PMR, Lacsamana GC, Remaneses JI, See JSC. Identification of
Occupational Hazards by Walk-Through Surveys Among Selected Public Hospitals in
the Philippines. 2015 Juli; 19 (3): 41-47.
4. Pardo, A. 1995. Walk Through Survey. Occupational Health in Aviation. Academic
press. Chapter 6
5. Leaflet dariAsosiasiHiperkes&KeselamatanKerja Indonesia, 2010. Program
Pelatihan&SertifikatHigienisIndustri Muda (HIMU). Jakarta.
6. Quizon, R.R, Hernandez, P.M.R, Lacsamana, G,C.,Remaneses, J.I., See, J.P.C. 2015
Identification Of Occupational Hazards By Walk-Through Survey Among Selected
Public Hospital In The Philippines. PJHDR. 19 (3) : 41-47.
7. International Labour Organization Jakarta. 2013. Keselamatan dan KesehatanKerja di
TempatKerja. ILO. Jakarta. Hml 6-15.
8. Peraturan Menteri Tenaga KerjaNomor: PER.05/ MEN/1996 Tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan kesehatanKerja.
9. Pangkey F., Malingkas G.Y., Walangitan D.O.R. 2012. Penerapan Sistem Manajemen
Keslamatan dan KesehatanKerja (SMK3) pada Proyek Konstruksi di Indonesia. Jurnal
Ilmiah Media Engineering.
10. OHSAS. 2007. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja-Persyaratan.
11. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1951. Pernyataan Berlakunya
Undang-undang Kerja Tahun 1948 NR. 12 dari Republik Indonesia untuk Seluruh
Indonesia. Jakarta.

12. Evriyanti. 2012. Kajian Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Petugas
Kesehatan Dan Petugas Kebersihan Klinik X Tahun 2012. Skripsi. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia. Universitas Indonesia
13. International Labour Organization. 2013. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat
Kerja Modul Lima. Jakarta

36
DOKUMENTASI

Gambar 3. Ruang Dekontaminasi

Gambar 4. Ruang Penerimaan

Gambar 5. Ruang Penyortiran dan penyusunan


37
Gambar 6. Ruang Pembekuan

Gambar 7. Ruang pengemasan (packing)

Gambar 9. Ruang penyimpanan (cold storange)

38
39

Anda mungkin juga menyukai