Oleh :
Musdah Mulya (K1A1 13 087)
Sidratih Nugraha Teno (K1A1 15 041)
Thiufatin Terezky Brilyanti (K1A1 15 047)
Nur Fitriani Rundu (K1A1 10 073)
Pembimbing :
dr. Ika Rahma Mustika Hati, MKK
Judul Laporan Kelompok : Laporan Walk Through Survey di PT. KelolA Mina Laut
Telah menyelesaikan laporan kelompok dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik. Penulis mengucapkan
syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik
maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan laporan ini
sebagai tugas dalam rangka menyelesaikan stase ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu
kedokteran komunitas dengan judul “Laporan walk through survey di PT. Kelola Mina
Laut”.
Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya nantinya dapat menjadi lebih baik
lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
pembimbing kami yang telah membimbing dalam penulisan laporan ini. Demikian, semoga
Tim Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia membutuhkan pekerjaan untuk mendapatkan pendapatan, yang
dengan cara yang kurang benar dan di lingkungan yang tidak terkendali akan
menyebabkan banyaknya pajanan yang diterima oleh seorang pekerja. Pajanan, atau
yang juga dikenal dengan hazards, dengan masa pajanan yang panjang akan
menimbulkan jumlah total pajanan yang diterima pekerja menjadi besar, dapat
berupa rasa tidak nyaman (baik itu pada aspek perasaan hati ataupun aspek
kenyamanan pada saat melakukan pekerjaan). Bila didiamkan saja akan menimbulkan
penyakit, penyakit tersebut dikenal dengan Penyakit Akibat Kerja, karena penyakit
didapat dari lingkungan kerja ataupun dari pekerjaan yang dilakukan. Haruslah
diingat, pada saat manusia melakukan pekerjaan ada dua hal yang harus diperhatikan,
yaitu nyaman dalam hati dan saat bekerja serta rasa aman, bebas dari penyakit dan
kerja dan jasa konstruksi untuk meminimalisasi dan menghindarkan diri dari risiko
kerugian moral maupun materil, jam kerja, keselamatan manusia dan lingkungannya.
1
Menurut pasal 86 ayat (1) UU RI No. 13 Tahun 2003 tentang
memperoleh lindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan,
dan perlakuan yang sesuai harkat dan martabat manusia serta nila-nilai agama.2
lain kurangnya perhatian dari semua pihak akan pentngnya keselamatan kerja, masih
tingginya angka kecelakaan kerja dan rendahnya komitmen dari pemilik dan
pengelola usaha. Salah satu kegiatan untuk mengatasi hal tersebut ialah dengan
tersebut berfungsi sebagai dasar yang kuat untuk mengevaluasi hazard kesehatan dan
besar perusahaan tersebut sudah beroprasional dalam berbagai bidang. PT. KML
merupakan salah satu industri yang bertempat di Kompleks PPS Kendari, Jl. Samudra
No.1, Puday, Sulawesi Tenggara. Industri PT. KML yang didirikan pada tahun 2007
bergerak dalam bidang perikanan juga pengawetan dengan cara pembekuan. Dalam
rangka identifikasi masalah atau bahaya potensial, maka dilakukan survey pada
tempat kerja dengan cara observasi dan pengumpulan data perusahaan atau tempat
kerja yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja, yang pada
kesempatan ini dilakukan di PT. KML yang merupakan suatu perusahaan pengolahan
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
1. Penulis/Mahasiswa FK UHO
2. Pekerja
3. Perusahaan
bahaya potensial apa saja yang mungkin terjadi dan melakukan tindakan
pengendalian.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Informasi yang dikumpulkan tersebut berfungsi sebagai dasar yang kuat untuk
Tujuan dari walk through survey adalah untuk mengenali dan mengidentifikasi
dikumpulkan harus menjadi dasar yang kuat untuk evaluasi kuantitatif bahaya
penelusuran. Pemeriksaan bahan baku, produk akhir, zat antara, dan produk samping
kerja, termasuk daerah sekitar, adalah bagian penting lain dari walk through survey.6
Faktor-faktor seperti tata letak area kerja, suhu lingkungan, tekanan dan suhu
harus diperiksa. Basis informasi dari setiap walk-through harus mencakup informasi
tentang aktivitas pekerja, praktik dan metode kerja, tingkat upaya fisik yang terlibat
dalam setiap aktivitas, durasi paparan, dan peralatan pelindung diri yang digunakan.
4
Pekerja dapat digolongkan ke dalam kelompok individu yang homogen yang memiliki
antara lain, yaiutu pihak perusahaan kurang terbuka dan belum memberikan
penjelasan yang lengkap mengenai alur produksi perusahaan serta upaya K3 yang
tugas pekerjanya.
tenaga kerja yang diatur dalam Undang – Undang Nomor 13 tahun 2003. Dengan
kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya kerja dan tingkat kesehatan yang tinggi.
Disamping itu keselamatan dan kesehatan kerja dapat diharapkan untuk menciptakan
kenyamanan kerja dan keselamatan kerja tinggi. Jadi, unsur yang ada dalam kesehatan
dan keselamatan kerja tidak terpaku pada faktor fisik, tetapi juga mental, emosional dan
psikologi.
sistem perlindungan bagi tenaga kerja dan jasa konstruksi untuk meminimalisasi dan
menghindarkan diri dari resiko kerugian moral maupun material, kehilangan jam
kerja, maupun keselamatan manusia dan lingkungan sekitarnya yang nantinya dapat
memelihara kesehatan dan keselamatan pada lingkungan kerja. SMK3 juga bertujuan
untuk melindungi para pekerja, rekan kerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin
terpengaruh kondisi atau berada pada lingkungan kerja. Menurut Peraturan Pemerintah
5
keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi.
Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan
unsur manajemen, pekerja / buruh, dan / atau serikat pekerja / serikat buruh serta
memciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong
produktivitas kerja.
(SMK3), yaitu :
kerugian-kerugian lainnya.
perusahaan.
2. Termasuk komitmen untuk mencegah injury dan penyakit akibat kerja dan
dengan bahaya K3
6
6. Dikomunikasikan kepada seluruh pekerja agar mereka memahami kewajiban
7
BAB III
ANALISIS HASIL KUNJUNGAN
A. Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Kelola Mina Laut
Alamat : Jl. Samudra No.1 Puday, Kota Kendari
Tahun didirikan : Tahun 2007
Bidang Usaha : Produksi Food Hasil Laut seperti ikan, cumi, udang,
gurita, kepiting, dan hasil laut lainnya.
Jumlah Karyawan : Laki-laki=20 orang, perempuan=40 orang
Jam Kerja : 08.00-16.00
Hari Kerja : Senin – Sabtu
Tanggal Kunjungan : 29 Januari 2020
PT. Kelola Mina Laut merupakan salah satu industri swasta yang bergerak
dibidang pengolahan ikan, ABF dan Coldstorange. PT. Kelola Mina Laut
demi kesejahteraan serta dapat menjadi kebanggan bangsa. Demi menjamin kualitas
dan keamanan yang konsisten dari produk makanan yang dihasilkan, PT. Kelola Mina
Laut melakukan sertifikasi pihak ketiga secara tahunan untuk sistem produksi dan
8
kualitas serta memegang sertifikasi standar ISO terbaru, BRC (British Retail
Concortiun) dan BAP (Best Aquaculture Practices). Selain itu, produk makanan laut
diproses dan dikemas berdasarkan pedoman HACCP yang ketat. Hasil produksi oleh
PT. Kelola Mina Laut telah menembus pasar internasional antara lain ke Negara :
PT. Kelola Mina Laut memiliki visi dan misi sebagai berikut:
1. Visi
2. Misi
g. Kinerja terbaik dan diatas rata-rata dalam industry yang berbasis pada
9
PT. Kelola Mina Laut memproduksi hasil laut seperti ikan tuna, ikan
kembung, cumi, udang, gurita, kepiting dan lain sebagainya. Produk olahan tersebut
dapat berupa makanan siap saji dan makanan mentah. Pada Walk Through Survey di
PT. Kelola Mina Laut, penulis hanya diperlihatkan proses pengolahan ikan. sehingga
pada penulisan ini, penulis hanya akan membahas proses produksi ikan.
B. Alur Produksi
Penyortiran
Penyusunan
Ekspor
C. Identifikasi Hazard
Nama Tempat : PT. Kelola Mina Laut
Tanggal : 29 Januari 2020
10
1. Ruangan Dekontaminasi
Ruangan ini merupakan ruangan yang pertama kali dilewati petugas sebelum
masuk diruang produksi. Ruangan ini dibentuk seperti bak yang berisi larutan klorin,
sehingga dengan secara otomatis ketika memasuki ruangan ini maka kaki akan
digenangi oleh larutan klorin. Hazard pada ruangan ini dapat dilihat pada Tabel 1.
1. Faktor biologi
Penyebab : bakteri, √
virus, jamur, parasit
2. Faktor kimia Risiko saat pekerja
Jenis bahan melakukan disinfeksi
Cair : cairan dengan larutan clorin yaitu
√
disinfektan clorin percikan clorin dapat masuk
ke mata, hidung atau
tenggorokan
3. Faktor fisik
√
a. Bising
b. Radiasi √
c. Tekanan udara √
d. Getaran √
e. Suhu √ Umumnya suhu rendah
f. Penerangan Cahaya √
4. Faktor ergonomis √
5. Faktor Psikososial √
11
2. Penerimaan
Ruangan ini merupakan ruangan yang digunakan untuk menyimpan bahan
yang akan diproduksi. Ruangan ini terdiri dari tumpukan gabus yang berisi es batu
untuk mengawetkan bahan yang akan diproduksi. Hazard pada ruangan ini dapat
Tabel 2. Hazard Umum Pada Pekerja Bagian Penerimaan PT. Kelola Mina Laut
No Checklist Ada Tidak Ket.
12
3. Penyortiran
Ruangan ini terdiri dari beberapa meja yang digunakan untuk memilih ikan
yang layak di produksi, kemudian memisahkan ikan yang tidak layak untuk di
produksi. Ruangan ini tidak memiliki kursi sehingga pekerja bekerja selalu berdiri.
Ruangan ini memiliki penerangan yang cukup, selain itu ruangan ini memiliki lantai
yang selalu lembab dan licin. Hazard pada ruangan ini dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hazard Umum Pada Pekerja Penyortiran PT. Kelola Mina Laut
No Checklist Ada Tidak Ket.
13
shift?
d. Ancaman fisik? √
4. Penyusunan
Ruangan ini memiliki tempat yang sama dengan proses penyortiran. Setelah
memilih ikan yang baik dan layak di produksi kemudian ikan di timbang dan disusun
sesuai permintaan dari pembeli. Hazard pada ruangan ini dapat dilihat pada Table 4.
Tabel 4.Hazard Umum pada Pekerja Bagian Penyusunan PT. Kelola Mina Laut
No Checklist Ada Tidak Ket.
14
shift?
h. Ancaman fisik? √
5. Pembekuan
Ruangan ini dilengkapi dengan pendingin yang dapat menurunkan suhu
hingga 30OC sampai 40OC. Selain itu ruangan ini memiliki rak besi yang digunakaan
untuk menyusun produk yang akan dibekukan. Ruangan ini memiliki penerangan
yang cukup. Hazard dari ruangan ini dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Hazard Umum pada Pekerja Bagian Pembekuan PT. Kelola Mina Laut
No Checklist Ada Tidak Ket.
15
k. Bekerja dalam
√
shift?
l. Ancaman fisik? √
6. Pengemasan(Packing)
Ruangan ini duganakan untuk mengemas produk kedalam kardus, ruangan ini
memiliki lantai yang selalu lembab, suhu yang rendah, pekerja selalu bekerja berdiri
saat bekerja dan memiliki penerangan yang cukup. Hazard dari ruangan ini dapat
Tabel 6. Hazard Umum pada Pekerja Bagian Pekejing PT. Kelola Mina Laut
No Checklist Ada Tidak Ket.
16
monoton dengan posisi stasis (berdiri
n. Jumlah pekerja lama)
√
yang kurang?
o. Bekerja dalam
√
shift?
p. Ancaman fisik? √
ke dalam kardus. Ruangan memiliki suhu -14oC dan memiliki pencahayann yang
Tabel 7.Hazard Umum Pekerja Bagian Penyimpanan PT. Kelola Mina Laut
No Checklist Ada Tidak Ket.
17
q. Pekerjaan yang melakukan pekerjaannya
√
monoton dengan posisi stasis (berdiri
r. Jumlah pekerja lama)
√
yang kurang?
s. Bekerja dalam
√
shift?
t. Ancaman fisik? √
Tabel 8.Alat Pelindung Diri Yang Dipakai Pada Pekerja di PT Kelola Mina Laut
No Checklist Yes No Ket.
1. Masker √ Pekerja divisi produksi PT. Kelola Mina
2, Penutup kepala/ Laut menggunakan masker, penutup
√
jilbab kepala, sepatu boot, Apron dan sarung
3. Sepatu boot √ tangan.
5. Baju dan celana
√
khusus
6. Sarung tangan √
18
Fisik: Raynounds Alergi dapat
Suhu rendah phenomenon, pilek timbul oleh
alergi, alergi kulit, karena paparan
sinusitis, bibir pecah- berulang
pecah, mata kering.
Ergonomis: Pada posisi
Berdiri lama Kaki kram, nyeri mengangkat
Mengangkat punggung (low back beban yang
beban berat pain) tidak
yang tidak LBP, scoliosis, saraf ergonomis,
ergonomis terjepit (hernia dilakukan
Mengangkat nucleus pulposus), secara berulang
beban secara Turun berok (hernia dapat
repetitif abdomen) menyebabkan
masalah pada
sistem
muskuloskeletal
Psikososial: Mudah merasa bosan,
Pekerjaan stress emosional akibat
monoton pekerjaan hingga
gelisah/ansietas
Biologi: bakteri Risiko
Salmonella terinfeksi
E. Coli bakteri apabila
Listeria tidak
menerapkan
Gastroenteritis Akut
perilaku hidup
bersih dan sehat
(PHBS)
sebelum dan
sesudah bekerja
Fisik: Raynounds Alergi dapat
Bagian
Suhu rendah phenomenon, pilek timbul oleh
3. Penyortiran, alergi, alergi kulit, karena paparan
dan Penyusunan sinusitis, bibir pecah- berulang
pecah, mata kering.
Ergonomis:
Berdiri lama Kaki kram, nyeri
Risiko punggung (low back
tersayat pisau pain)
Kulit Teriris
Psikososial: Mudah merasa bosan,
Pekerjaan stress emosional akibat
monoton pekerjaan hingga
gelisah/ansietas
Biologi: bakteri Risiko
Salmonella terinfeksi
Bagian
4.
Pembekuan E. Coli Gastroenteritis Akut bakteri apabila
Listeria tidak
menerapkan
19
perilaku hidup
bersih dan sehat
(PHBS)
sebelum dan
sesudah bekerja
Fisik: Raynounds Alergi dapat
Suhu rendah phenomenon, pilek timbul oleh
alergi, alergi kulit, karena paparan
sinusitis, bibir pecah- berulang
pecah, mata kering.
Ergonomis:
Berdiri lama Kaki kram, nyeri
Gerakan punggung (low back
repetitif saat pain)
menyikat Epicondylitis,
tenosynovitis,
Cubital/carpal
tunnel syndrome,
nyeri otot bahu
Psikososial: Mudah merasa bosan,
Pekerjaan stress emosional akibat
monoton pekerjaan hingga
gelisah/ansietas
Biologi: bakteri Risiko
Salmonella terinfeksi
E. Coli bakteri apabila
Listeria tidak
menerapkan
Gastroenteritis Akut
perilaku hidup
bersih dan sehat
(PHBS)
sebelum dan
sesudah bekerja
Fisik: Raynounds Alergi dapat
Suhu rendah phenomenon, pilek timbul oleh
alergi, alergi kulit, karena paparan
Bagian sinusitis, bibir pecah- berulang
5.
Pengemasan pecah, mata kering.
Ergonomis:
Berdiri lama Kaki kram, nyeri
Gerakan punggung (low back
repetitif saat pain)
membungkus Epicondylitis,
dan melilit tenosynovitis,
Cubital/carpal
tunnel syndrome,
nyeri otot bahu
Psikososial: Mudah merasa bosan,
Pekerjaan stress emosional akibat
pekerjaan hingga
20
monoton gelisah/ansietas
Biologi: bakteri Risiko
Salmonella terinfeksi
E. Coli bakteri apabila
Listeria tidak
menerapkan
Gastroenteritis Akut
perilaku hidup
bersih dan sehat
(PHBS)
sebelum dan
sesudah bekerja
Fisik: Raynounds Alergi dapat
Suhu rendah phenomenon, pilek timbul oleh
alergi, alergi kulit, karena paparan
sinusitis, bibir pecah- berulang
pecah, mata kering.
Bagian Ergonomis: Pada posisi
Penyimpanan Berdiri lama Kaki kram, nyeri mengangkat
6.
Dalam Cold Mengangkat punggung (low back yang tidak
Storage beban berat pain) ergonomis
tidak LBP, scoliosis, saraf dapat
ergonomis terjepit (hernia menyebabkan
Memindahkan nucleus pulposus), masalah pada
gurita ke Turun berok (hernia sistem
dalam abdomen) muskuloskeletal
kemasan Epicondylitis,
secara tenosynovitis,
repetitive Cubital/carpal
tunnel syndrome,
nyeri otot bahu
Psikososial: Mudah merasa bosan,
Pekerjaan stress emosional akibat
monoton pekerjaan hingga
gelisah/ansietas
21
D. Analisis Kesesuaian Jam Kerja Karyawan PT. Kelola Mina Laut
menjalankan pekerjaan lebih dari 7 jam sehari dan 40 jam seminggu. Setelah buruh
yang sedikit-dikitnya setengah jam lamanya. Tiap-tiap minggu harus diadakan sedikit-
Berdasarkan UU No.1 Tahun 1951 maka dapat disimpulkan bahwa jam kerja
PT. Kelola Mina Laut telah sesuai, yakni dalam sehari karyawan bekerja selama 6-7
jam, 40 jam dalam seminggu dan istirahat satu hari dalam seminggu.
22
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Faktor kimia umumnya terdapat jenis bahan cairan desinfektan clorin dan tinta
b. Faktor fisika resiko bahaya yang didapatkan yaitu suhu yang umumnya rendah
itu juga didapatkan adanya bising yang dapat menyebabkan ketulian pada
d. Faktor psikososial resiko bahaya yang didapatkan pada pekerja adalah pekerja
timbulnya stress.
2. Berdasarkan UU No.1 Tahun 1951 maka dapat disimpulkan bahwa jam kerja
karyawan PT. Kelola Mina Laut telah sesuai, yakni dalam sehari karyawan
bekerja selama 6-7 jam, 40 jam dalam seminggu dan istirahat satu hari dalam
seminggu.
B. Saran
1. Kepada seluruh pekerja perusahaan PT. PT. Kelola Mina Laut agar lebih disiplin
35
36
DAFTAR PUSTAKA
12. Evriyanti. 2012. Kajian Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Petugas
Kesehatan Dan Petugas Kebersihan Klinik X Tahun 2012. Skripsi. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia. Universitas Indonesia
13. International Labour Organization. 2013. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat
Kerja Modul Lima. Jakarta
36
DOKUMENTASI
38
39