PENYUSUN:
YUYUN USRATIN , S.Ked
K1A1 11 071
PEMBIMBING:
dr.Junuda RAF, M.Kes, Sp.KJ
STATUS PASIEN
( Tn. Salihin)
3
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMA
(F.23.2)
LAPORAN PSIKIATRIK
I. RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan utama dan alasan Masuk RS Jiwa :
Gelisah, Mengamuk, Berteriak
2. Riwayat Gangguan Sekarang :
Keluhan dan Gejala :
Pasien Tn, R, 15 thn, belum menikah, islam,
wakatobi/tomia, pelajar, SMA kls 2. Datang diantar oleh orang
tuanya ke IGD RS. Jiwa dengan keluhan gelisah, mengamuk,
berteriak yang dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Menurut
pernyataan orang tuannya, sebelumnya pasien mengalami insiden
disekolahnya, pasien dipukuli dibagian belakang kepalanya oleh
paman dari temannya secara tiba-tiba tanpa sepengatuhan pasien dan
tanpa tau sebab masalahnya. Pasien lalu dibawah oleh keluarganya
kepuskesmas wakatobi/tomia untuk melakukan pemeriksaan, disana
pasien diperiksa oleh dokter, dan dokter juga langsung menyarankan
agar pasien dirujuk ke dokter ahli saraf, setelah itu pasien dirujuk ke
dokter ahli saraf RSUB kendari untuk melakukan pemeriksaan CT-
SCAN kepala, hasil pemeriksaan dikatakan normal, tidak ada
pendarahan, atau pembengkakan kepala. Lalu ahirnya pasien dirujuk
lagi ke RSJ kota kendari. Pasien datang ke RSJ tgl 2 oktober 2018, 2
hari rawat inap di IGD dan hari berikutnya di rawat inap diruangan
srikandi.
Keluhan yang dirasakan saat ini setelah insiden yang terjadi
disekolahnya yaitu, tatapan kosong tanpa ekspresi, badan kaku,
gelisah, mengamuk, berteriak, berbicara sendiri dan kadang
berbicara tidak jelas dan tak satupun orang mengerti, tidur
terganggu, nafsu makan berkurang dan berat badan pasien
menurun, pasien rutin meminum obatnya, tetapi semakin hari pasien
tidak lagi mau berkomunikasi dengan orang tuanya atau orang-orang
terdekatnya tidak seperti pertama kali, pasien masih bisa diajak
5
Hendaya/disfungsi
Hendaya sosial : Ada, pasien tidak mau lagi berinteraksi
dengan orang lain dan tidak mau berbicara
Hendaya pekerjaan : Ada, pasien sudah tidak beraktifitas lagi
seperti pergi ke sekolah sejak pasien sakit
Hendaya waktu senggang : Ada, pasien mengamuk sendiri dan
berteriak
Faktor stresor psikososial : Ada, pasien pernah dipukuli dibagian
belakang kepalanya oleh paman dari temannya.
Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan psikis
sebelumnya : tidak ada
3. Riwayat Gangguan Sebelumya :
1. Penyakit fisik : tidak ada
2. Riwayat penggunaan zat psikoaktif : tidak ada
3. Riwayat gangguan psikiatrik sebelumnya : tidak ada
4. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Pranatal dan Perinatal : Merupakan kelahiran yang
direncanakan. Usia kandungan cukup bulan. Pasien dilahirkan secara
normal dengan bantuan bidan dan dukun bersalin. Saat mengandung
ibu pasien dalam keadaan sehat, tidak menggunakan obat-obatan dan
tidak ada cacat bawaan lahir .
2. Riwayat Masa Kanak Awal ( Usia 1-3 Tahun ) : Pasien tumbuh dan
berkembang seperti anak pada umumnya, pasien tidak mengalami
keterlambatan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Pada
periode ini pasien tinggal bersama kedua orang tuanya.
6
Ket : laki-laki
Perempuan
7
Pasien
B. Status Neurologis
GCS E4M6V5
Refleks Fisiologis dalam batas normal
Refleks patologis tidak ada
Pupil isokor
kepala. Lalu ahirnya pasien dirujuk lagi ke RSJ kota kendari. Pasien datang
ke RSJ tgl 2 oktober 2018, 2 hari rawat inap di IGD dan hari berikutnya di
rawat inap diruangan srikandi.
Keluhan yang dirasakan saat ini setelah insiden yang terjadi
disekolahnya yaitu, tatapan kosong tanpa ekspresi, badan kaku, gelisah,
mengamuk, berteriak, berbicara sendiri dan kadang berbicara tidak
jelas dan tak satupun orang mengerti, tidur terganggu, nafsu makan
berkurang dan berat badan pasien menurun, pasien rutin meminum
obatnya, tetapi semakin hari pasien tidak lagi mau berkomunikasi dengan
orang tuanya atau orang-orang terdekatnya tidak seperti pertama kali, pasien
masih bisa diajak komunikasi. Pasien dulunya orang yang ceria mudah
bergaul dan memiliki banyak teman. Riwayat meroko (-), Riwayat alkohol
(-), Riwayat pengguna obat-obat terlarang (-), Riwayat keluarga (-),
Riwayat penyakit lainnya (-).
Terdapat hendaya sosial, pekerjaan dan waktus senggang. Dari
pemeriksaan status mental didapatkan Penampilan umum Pasien datang
menggunakan pakaian baju kaos lengan pendek, memakai celana kain
puntung, tidak memakai sendal, tidak mau berbicara, tatapan kosong, badan
kaku. Kesadaran composmentis terganggu, perilaku dan afek psikomotorik
stupor katatonik, pembicaraan inkoherensia sikap terhadap pemeriksa tidak
kooperatif. Mood kosong, ekspresi afektif datar, tidak serasi dan tidak dapat
dirabarsakan. Daya konsentrasi dan perhatian terganggu, pikiran abstrak
terganggu, kemampuan menolong diri sendii kurang baik. Gangguan persepsi
halusinasi ada. Hendaya berbahasa ada, gangguan isi pikiran terganggu,
pengendalian ipmlus kurang baik. Tilikkan derajat 5 (menyadari penyakitnya
dan faktor berhubungan dengan penyakitnya namu tidak menerapkan dalam
perilaku praktisnya). Pemeriksaan fisis ditemukan TD.110/80 mmHg,
N.75x/menit, P.20x/menit, S.37,5ºC, TB.160cm, BB.40kg, IMT.15,44kg/m2.
Konjungtiva dalam batas normal, baik pemeriksaan fisis dan neurorlogis
dalam batas normal.
11
V. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I :
- Dari hasil analisis ditemukan pola perilaku/psikoilogik yang secara klinis
bermakna terdapat hendaya sosial, hendaya pekerjaan, hendaya waktu
senggang dan faktor stres psikososial. sehingga menimbulkan distress dan
dapat digolongkan sebagai Gangguan Jiwa.
- Dalam anamnesis dan pemfis tidak ditemukan penyakit/gangguan sistemik
otak/lainnya yang dapat menyebabkan disfungsi otak, sehingga
digolongkan dalam Gangguan Jiwa Non Organik
- Berdasarkan hasil anamnesis, pemfis, dan teori yang ada. didapatkan
gejala halusinasi (+), badan kaku, gelisah, berbicara sendiri, gejala-
gejala tersebut harus menetap selama kurun waktu 2 minggu atau kurang,
sehingga bisa dikatakan dalam Gangguan Psikotik Akut (F23), Dan
gejala-gejala yang memnuhi kriteria untuk skizofrenia (F20) harus ada
seperti gejala gaduh gelisah, perilaku katatonik seperti posisi tubuh
menetap, pikiran yang terputus, yang berakibat inkoherensia pasien
cenderung tidak aktif berbicara dan menjelaskan apa yang
dirasakannya. Sehingga dapat disimpulkan sebagai Gangguan Psikotik
Lir-Skizofrenia Akut (F23.2)
Diagnosis Banding :
- Gangguan psikotik akut dan sementara lainnya (F23.8)
- Psikotik non organik YTT (F29)
X. DISKUSI/PEMBAHASAN
Pedoman Diagnostik
Pedoman Diagnostik berdasarkan PPDGJ III untuk mendiagnosis
skizofrenia (f.20). jika memenuhi kriteria berikut:
Harus ada sedikitnya 1 dari 4 gejala berikut ini yang sangat jelas:
1. Thought
a. Thought echo : isi pikiran yang menggema yang lama-kelamaan akan
hilang atau
b. Thought insertion: isi pikiran yang asing dari luar masuk dalam
pikirannya, atau
c. Thought withdrawi : isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari
luar dirinya, atau
d. Thought broad casting : isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang
lain mengetahui.
2. Delusion
a. Delusion of control: waham tentang dirinya dikendalikan oleh sesuatu
kekuatan tertentu dari luar, pasien berusaha mengendalikan gangguan
tersebut namun akhirnya melakukan apa yang diperintahkan
b. Delusion of influence : waham tentang dirinya dipengaruhi oleh
sesuatu kekuatan dari luar, dalam hal ini pasien berusaha melawan
dengan berbagai cara. Ia lebih sering melawan perintah namun kadang
juga mengikuti perintah.
c. Delusion of passivity : pasrah terhadap kekuatan dari luar
d. Delusion of perception : pengalaman indrawi yang tidak wajar, yang
biasanya bersifat mistik atau mukjizat.
3. Halusinasi auditorik: kriteria
14
Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk kurun waktu lebih satu bulan.
XI. FOLLOW UP
1. Kamis, 18 oktober 2018
Pasien masih belum mau berbicara, tidur malam terganggu, makan kadang
baik kadang tidak, tatapan kosong, halusinasi (+)
2. Sabtu, 20 oktober 2018
Pasien sudah mulai makan, tidur malam terganggu , sudah mau berbicara tapi
belum jelas, tatapan masih kosong, halusinasi (+)
3. Senin, 22 oktober 2018
Pasien masih berbicara tidak jelas, tidur malam baik, makan baik, tatapan
masih kosong, halusinasi (+)
4. Selasa, 23 oktober 2018
Pasien sudah mulai mau keluar rumah, berbicara masih tidak jelas, tatapan
masih kosong, makan baik, tidur baik
5. Kamis, 25 oktober 2018
Pasien sudah mulai beaktivitas dirumah, berbicara mulai jelas, makan baik,
tidur baik, dan sudah bisa mulai mengurus diri sendiri
6. Senin, 29 oktober 2018
Pasien sudah ada kemauan untuk bersekolah kembali, tetapi orang tua pasien
belum mengizinkan karena pasien masih sering mengamuk apabila
keinginannya tidak dipenuhi.
7. Rabu, 31 oktober 2018
Pasien sudah mulai pulih, seperti berat badannya mulai kembali, beraktivitas
seperti biasanya, sudah mau berkomunikasi dengan teman ataupun tetangga
disekitar rumahnya
8. Jumat, 2 november 2018
Berat badan pasien sudah mulai kembali, makan baik, tidur baik, pasien juga
sudah mulai bersekolah, tetapi pasien masih belum sepenuhnya normal
9. Selasa, 6 november 2018
16
Saat ini pasien sudah dibolehkan bersekolah kembali tapi tetap dalam
pengawasan keluarganya ataupun guru disekolahnya
10. Jumat, 9 november 2018
Keadaan pasien sudah membaik walaupun belum sepenuhnya, dan sudah bisa
berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya.
XII. PERCAKAPAN
DM : Dokter Muda KP : Orang tua pasien
DM : Assalamu’alaikum pak,
KP : Wa`alaikumsalam dok
DM : Perkenalkan saya yuyun usratin dokter muda psikiatri.
DM : Silahkan duduk pak.
KP : Iyah baik dok.
DM : Klau boleh tau bapak keluarganya pasien?
KP : Iya dok, saya bapaknya.
DM : Oh iya pak, kalau boleh tau keluhan anaknya apa sampai bapak datang
antar kesini?
KP : ini anakku sering gelisah, mengamuk dan berteriak dok.
DM : Sejak kapan itu pak?
KP : sejak 2 minggu yang lalu dok.
DM : bisa bapak ceritakan, awalnya kenapa anaknya bisa sampai seperti ini?
KP : sebelumnya dok, ini anakku pernah dipukuli dibagian belakang kepalanya,
disekolahnya sama om dari temannya, secara tiba-tiba dari belakang tanpa
sepengetahuannya dok.
KP : terus habis kejadian itu kita sempat bawa di puskesmas tomia, terus dokter
sarankan untuk rujuk ke dokter saraf di RSUB kendari, sampai dikendari
kita lakukan pemeriksaan CT-SCAN kepala, terus hasilnya normal dok.
DM : ada tidak gejala yang dirasakan anak ta, sewaktu habis dipukuli kepalanya?
KP : iya dok. Langsung tidak mau bicara, tidak tidur malam, makan juga sudah
jarang, dengan tatapannya kosong dok.
17
DM : Oh iya pak. Selain itu ada pernah anak ta dengar suara-suara tengah
malam?
KP : kurang tau dok, karena sudah jarang juga dia bicara sekarang sejak
kejadian disekolahnya.
DM : ada pernah anak ta bicara-bicara sendiri dengan anggota badannya atau
denga benda-benda disekitarnya?
KP : hanya bicara sendiri dan tidak jelas dok.
DM : apa lagi keluhan yang kita lihat sama anak ta pak?
PS : ini dok, anakku semakin hari jarang sekalimi bicara, tidak seperti pertama
kali masuk RSJ biasa masih sering bicara sedikit.
DM : oh iya pak anak ta sudah pernah seperti ini sebelumnya?
KP : belum pernah dok.
DM : kalau dikeluarga ada juga yang pernah seperti ini?
KP : tidak ada dok
DM : bagaimana tidur malam dan makannya baikji pak?
KP : jarang skalimi tidur dok, kalau makan kadang juga baik kadang tidak dok.
DM : mohon maaf sebelumnya. anaknya bapak pernah merokok ? minum
alkohol? Atau konsumsi obat-obatan?
KP : tidak pernahji dok.
DM : ada penyakit lain yang sebelumnya pernah dia alami anak ta?
KP : tidak ada dok.
DM : Oh iya pak, terima kasih banyak informasinya ya pak.
KP : Iya dok sama-sama.