Suatu hari ayah dari muhammad mendapat surat dari sekolah muhammad
agar segera membayar tunggakan uang sekolah muhammad yang sudah tidak
dibayar selama 6 bulan. Mendengar hal ini muhammad dan ayahnya pusing
bagaimana caranya agar biaya pendidikan muhammad bisa di bayar oleh
ayahnya. Sempat terfikir oleh muhammad apakah ia masih bisa melanjutkan
pendidikannya di madrasah itu
Setelah mendapatkan surat itu muhammad sudah beberapa hari tidak masuk
sekolah dikarenakan ia berusaha dan bekerja keras di pasar untuk bisa
membayar uang sekolahnya tersebut. Ia dan ayahnya berusaha sekuat tenaga
dengan cara menjual tembikar dan juga mengerjakan beberapa pekerjaan
kasar untuk bisa memenuhi kebutuhannya tersebut
Setelah genap seminggu muhammad tidak kunjung datang ke sekolah, mustafa
teman sebangku muhammad pergi untuk menemui muhammad sepulang
sekolah, ia tahu bahwa muhammad sepulang sekolah berada di pasar untuk
membantu ayahnya berjualan tembikar di pasar tersebut.
Mustafa adalah anak dari saudagar kaya di gaza. Ayahnya adalah seorang
menteri di pemerintahan presiden mahmoud abbas. Status sosialnya tersebut
tidak menjadikan mustafa menjadi anak yang sombong dan angkuh di
sekolahnya tetapi ia adalah sosok yang sederhana dan rendah hati sama persis
dengan muhammad
Saat pertama kali menginjakkan kaki di arab saudi, kedua anak ini sangat
bersemangat untuk belajar di negara baru tersebut terutama menjadi tugas
mereka untuk membawa nama baik negara palestina sebagai pelajar di arab
saudi yang terkenal sebagai surga kedua bagi para penuntut ilmu bagi umat
muslim setelah mesir
Di hari pertamanya masuk sekolah mereka berdua sempat khawatir akan sikap
teman - teman baru mereka apakah mereka dapat di terima dengan baik
ataukah mereka berdua akan di jauhi oleh anak – anak di sekolahnya tersebut.
Setelah selesai memperkenalkan diri dan di persilahkan duduk mereka
mendapat support yang baik dari teman – teman barunya tersebut bahkan
keadaan lebih baik di rasakan oleh mereka berdua
Prestasi mereka sangat baik di sekolah selama di arab saudi sehingga sudah
sewajarnya mereka di ikutkan lomba – lomba mewakili sekolahnya dalam hal
pelajaran, tak sedikit mereka memenangkan lomba – lomba yang mereka ikuti
semenjak awal mereka mereka di sekolah tersebut
Kejadian tersebut tak bisa di lupakan oleh kedua pemuda tersebut di mana
keadaan mencekam yang sangat tak bisa dibayangkan itu menimpa kehidupan
mereka untuk pertama kalinya
TAMAT
PENGALAMAN PENTING DI JALUR GAZA
Masih terngiang di kepala ahmed bagaimana saat kakeknya meregang nyawa
di tanahnya sendiri setelah kakeknya menolak untuk memberikan tanahnya
kepada pihak pemerintah israel untuk membangun pemukiman yahudi di tepi
barat palestina.
Saat tiba di palestina ahmed terlihat gembira dan bersemangat untuk kembali
ke kampung halamannya di gaza. Di luar bandara tampak terlihat adiknya bilal
dengan seragam tentara menjemputnya di bandara.bilal adalah seorang
pejuang hamas dengan pangkat mayor, bilal adalah salah satu perwira
lapangan yang di segani di palestina karena setiap kali hamas bentrok dengan
tentara israel bilal selalu memimpin di garis depan.
Bilal menjawab bahwa ada kurikulum baru yang berisi tentang ajaran
perlawanan terhadap israel. Hal ini adalah suatu kemajuan dalam pendidikan
palestina karena sejak tahun 1965 kementerian pendidikan palestina tidak
pernah megadakan kurikulum ini
Ahmed dan bilal adalah anak yatim piatu yang sudah di tinggal oleh kedua
orang tuanya sejak mereka masing – masing berumur 10 dan 8 tahun. Hal
inilah yang menyebabkan ahmed dan bilal di asuh oleh kakeknya hingga
remaja tetapi karena insiden yang menimpa kakeknya tersebut mereka
akhirnya harus berjuang keras agar bisa sukses seperti saat ini
Saat tiba di rumah, ahmed menghubungi salah satu profesor di universitasnya
untuk meminta referensi bagaimana metode mengajar di daerah konflik
seperti palestina seharusnya bagaimana. Setelah mendapatkan referensi
tersebut ia akhirnya istirahat sejenak untuk melepas penat setelah perjalanan
selama 26 jam yang melelahkan dari amerika
Saat masuk mengajar di kelas 3 respon anak – anak di sekolah itu sangat
antusias untuk mengikuti pelajaran yang di berikan oleh ahmed yaitu pelajaran
tentang biologi. Hal ini berhubungan dengan profesi ahmed yaitu seorang
dokter di amerika
Setelah beberapa hari mengajar di palestina pada suatu hari di saat ahmed
mengajar terdengar suara bom di koridor kelas 10 . Panik akan hal tersebut
ahmed langsung berlari ke arah suara bom tersebut setelah menyuruh anak
anak untuk keluar dari kelas untuk menyelamatkan diri, ia menyelamatkan
para siswa yang terkena serpihan bom pesawat israel
Tak lama kemudian ali salah satu murid di kelas yang ia ajar membantu ahmed
untuk membawa korban serpihan bom untuk menjauh dari lokasi tersebut.
Saat ahmed dan murid yang lain sedang sibuk dengan kejadian tersebut,
adiknya bilal datang dengan membawa 5 mobil bus beserta 2 mobil pasukan
bersenjata untuk menyelamatkan korban serta siswa yang selamat untuk
menjauh dari lokasi pengeboman
Satu per satu korban di kedua belah pihak mulai berjatuhan, setelah baku
tembak semakin sengit terdengar teriakan salah satu orang di sebelah ahmed,
danternyata orang tersebut adalah Ali salah satu murid sekolah al hamra yang
ikut membantu ahmed saat menelamatkan murid
Seketika tangis pun menggema di medan perang itu. Teman - teman ali
menangis sejadi – jadinya. Setelah peperangan berakhir dengan kemenangan
di tangan hamas. Pada kemenangan itu tak ada soral – sorai dan takbir
kemenangan tetapi tangis kesedihan karena kehilangan banyak pejuang di
pertempuran tersebut
TAMAT