TUGAS AKHIR
Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Diploma III Untuk Mencapai Gelar
Ahli Madya Statistik Penerapan dan Komputasi
Diajukan oleh:
Nama : Wuri Retno Setyaningtyas
Nim : 4151302540
Prodi : Statistika Terapan dan Komputasi
Jurusan : Matematika
1
ABSTRAK
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
PANITIA UJIAN
Ketua, Sekretaris,
Pembimbing I Penguji I
Pembimbing II Penguji II
1
2
Motto
senyum pada wajah orang lain, terutama wajah yang kita cintai.
kesalahan-kesalahan dunia.
PERSEMBAHAN
terhingga buatku.
2
3
KATA PENGANTAR
tugas akhir ini. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah
sebagai prasyarat dalam mendapatkan gelar ahli madya pada program studi
Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini penulis tak lepas dari
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga tak lupa bagi penulis untuk
2. Drs. Kasmadi Imam, M.S, selaku Dekan Fakultas MIPA Universitas Negeri
Semarang.
Negeri semarang.
7. Jajaran manajemen, Ka. Regu dan Staf PT. Istana Cipta Sembada
Banyuwangi.
3
4
8. Kakak-kakakku tersayang, Mas Dik, Mas Cuk, Mbak Rini, Mas Wawan dan
Mas Arif yang telah mencurahkan kasih sayang dan memberiku semangat
9. Keponakan-keponakanku yang lucu, dik Fira, dik Yusuf, dik Dia dan dik Fina
yang selalu membuat hari-hariku dirumah penuh tawa dan membuatku selalu
10. Mas Berry tersayang yang telah memberikan inspirasi dalam hidupku hingga
12. Mbak wahyu dan mbak Erni, makasih buat pinjaman komputernya.
13. Mbak Tami, terima kasih buat pinjaman tempat dan buku-bukunya.
14. Mbak Erry, yang selalu memberikan semangat dan doa walaupun dari jauh.
15. Teman-teman dikos Trilili dan kos evergreen, yang selalu menyayangiku dan
17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis berharap adanya saran dan kritik yang
4
5
DAFTAR ISI
ABSTRAK ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
D. Sistematika ............................................................................... 4
B. Kualitas ..................................................................................... 13
5
6
B. Variabel ..................................................................................... 50
B. Pembahasan .............................................................................. 71
6
7
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 74
B. Saran .......................................................................................... 75
7
8
DAFTAR LAMPIRAN
8
9
DAFTAR TABEL
9
10
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
10
11
BAB I
PENDAHULUAN
dampak langsung kepada perusahaan berupa kepuasan pelanggan. Hal ini akan
pendapatan perusahaan.
kebutuhan pelanggan.
PT. Istana Cipta Sembada dan berprinsip bahwa produk yang berkualitas
11
12
hanya dapat dihasilkan oleh bahan baku dan proses produksi yang berkualitas,
sesuai dengan standart yang telah ditetapkan perusahaan atau tidak. Dalam
studi kasus PT. Istana Cipta Sembada, standar produk ditetapkan oleh
berusaha menyelidiki dengan cepat bila terjadi gangguan proses dan tindakan
pembetulan dapat segera dilakukan sebelum terlalu banyak unit yang tak
cacat yang tidak memenuhi syarat spesifikasi kualitas dari produk yang
12
13
pengendali C yang diperhatikan adalah mengenai adanya cacat per tiap unit
a. Rumusan masalah
udang PT. Istana Cipta Sembada dan faktor-faktor apa sajakah yang
mempengaruhinya?
b. Pembatasan masalah
kualitas produksi dan apakah proses tersebut berada dalam kontrol atau
13
14
a. Tujuan
tidak.
b. Manfaat
14
15
D. SISTEMATIKA
dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar lampiran, dan daftar tabel.
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah dan
Pada bab ini terdiri dari kajian teori yang meliputi tinjauan
15
16
masalah.
BAB V PENUTUP
16
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Sejarah Perusahaan
ekspor udang beku. Produk yang dihasilkan PT. Istana Cipta Sembada
sampai saat ini telah diakui sebagai komoditi ekspor non-migas yang
6
7
saluran air, dan disebelah barat dengan tanah milik Dr. Wiriyanto.
2. Tujuan Perusahaan
7
8
3. Hasil Produk
satu cara mengawetkan udang yang tidak mengubah sifat alami udang
mengontrol mutu produk air dan daya simpan produk beku adalah jenis
udang, sifat dan komposisi kimiawi maupun fisik dari bahan baku,
sebagai berikut :
8
9
5. Struktur Organisasi
1) Manajer Perusahaan
2) Manajer Operasi
9
10
10
11
6) Pengawas Mutu
yang sebagian besar adalah wanita, karena wanita lebih teliti dan hati-
berikut:
11
12
12
13
3) Produksi
Ada dua segi umum tentang kualitas yaitu kualitas rancangan dan kualitas
kecocokan.
berbagai tingkat kualitas dan variasi dalam tingkat kualitas ini memang
adalah hasil perbedaan rancangan yang disengaja antara jenis – jenis mobil
itu.
13
14
karakteristik kualitas.
produk dan jasa. Gejala ini meluas tanpa membedakan apakah konsumen
barang dan bisnis modern. Salah satu masalah yang penting adalah
farmasi dan kimia. Ini telah menghasilkan banyak jasa dan produk baru.
14
15
menjadi menurun.
c. Pengendalian Kualitas
apakah sesuai dengan standart yang telah ditetapkan perusahaan atau tidak
dalam bidang industri kontrol kualitas dibutuhkan, tetapi juga pada bidang
kualitas yang baik dan dilakukan secara terus menerus akan dapat
15
16
kualitas yaitu :
1. Penentuan standar
permintaan.
2. Konfirmasi
ditentukan.
3. Tindakan
4. Rencana Perbaikan
16
17
dan pencegahan yang didasarkan pada indikasi titik- titik kritis dalam
Prinsip-prinsip HACCP :
1 Analisa bahaya
3 Monitoring
4 Tindakan koreksi
5 Pencatatan
6 Verifikasi
17
18
produksi.
( Acceptance Sampling ).
1. Sistem pengukuran.
3. Komitmen manajemen.
18
19
e. Diagram Pareto
batang pertama yang tertinggi serta ditempatkan pada sisi paling kiri, dan
grafik batang terakhir yang terendah serta ditempatkan pada sisi paling
kanan.
tidak sesuai.
19
20
Lembar Periksa.
( Rejected Area ).
batas pengendali baik atas maupun bawah. Garis tengah merupakan nilai
( yakni, hanya sebab-sebab tak terduga yang ada ). Batas pengendali atas
terkendali, hampir semua titik-titik sampel akan jatuh diantara kedua batas
20
21
sistem tetap yang sifatnya probabilistik dan tidak perlu tindakan apapun,
proses.
Garis tengah
21
22
3. Mengumpulkan data
statistik.
22
23
sebagai UCL.
sebagai LCL.
Diagram Kontrol X
23
24
X 1 + X 2 + .... + X n
X =
n
X 1 + X 2 + .... + X m
X =
m
∑X
i =1
i
X =
n.m
Diagram Kontrol X
CL = X
24
25
UCL = X + AR 2
Keterangan :
tabel)
Diagram Kontrol R
R 1 + R2 + ...... + Rm
R=
m
CL = R
UCL = D 4
R
LCL = D 3
R ………………………………….(rumus 2.2)
Keterangan :
R = Rata-rata rentang
25
26
m = Banyaknya sampel
contoh yang lebih besar dari satu(n>1). Kasus ini banyak dijumpai
Diagram Kontrol X
CL = X
UCL = X + 2,66 MR
26
27
Keterangan :
X = Rata-rata X 1 , X 2 ,....., X n
Diagram kontrol MR
CL = MR
UCL = D 4
MR
Keterangan :
( Montgomery;1990 : 239-240)
1) Diagram kontrol P
27
28
P1 + P2 + ..... + Pn
P=
n
diagram kontrol P :
CL = P
UCL = P + 3 S p
LCL = P - 3 S p
( )
Dengan S p = P 100 − P ………………..(rumus 2.5)
n
( Montgomery,1990: 235-239 )
2) Diagram kontrol np
28
29
suatu pemeriksaan.
CL = n p
UCL = n p + 3S
LCL = n p - 3S
P = Rata-rata proporsi
( Montgomery, 1990:239)
Barang yang tak sesuai (cacat dalam pengertian teknis dari kata tersebut)
adalah barang yang dalam beberapa hal gagal memenuhi satu atau lebih
yang terbatas dari kata tersebut). Setiap barang yang tak sesuai berisi satu atau
lebih ketaksesuaian.
produk itu tidak memenuhi satu syarat atau lebih. Atau dengan kata lain
suatu produk dikatakan mulus jika tidak terdapat cacat sebuah pun pada
29
30
sebuah barang atau obyek tersebut. Setiap kekurangan atau cacat disebut
defek (defect), jadi setiap produk yang cacat terdapat dari satu defek atau
mengenai adanya cacat per tiap unit obyek atau barang. Jadi, sebenarnya
bahwa cacat atau tak sesuai terjadi dalam unit pemeriksaan ini
30
31
−c x
p (x ) = e c x = 0, 1, 2,…
x!
distribusi poisson itu. Kita ingat bahwa mean dan variansi distribusi
berikut :
CL = µc
UCL = µc + 3 µc
JumlahKetidaksesuaianPerunit
CL = C =
JumlahUnitSampel
UCL = C + 3 C
31
32
pada bagan kendali yang berada di luar batas-batas walaupun tak ada
lebih kecil dari 3-sigma. Fakta ini sendiri pada umumnya tidak
32
33
CL = µu
3 µ
UCL = µ u
+ u
n i
3 µ
LCL = µ u
− u
…………………………..(rumus 2.9)
ni
33
34
u=
∑c i
=
JumlahKetaksesuaianYangDiperoleh
∑n i
JumlahUnitPengukuranYangDiperiksa
3 u
UCL = u +
n i
3 u
LCL = u − ……………………..(rumus 2.10)
ni
Keterangan:
u = rata-rata ui
( Eugene L.Grant, 1988: 280)
Perlu diperhatikan bahwa statistik u tidak mengikuti distribusi poisson. Tetapi
statistik nu mengikutinya. Dengan demikian probabilitasnya dapat dikaitkan
dengan titik-titik spesifik yang terjadi di dalam atau di luar batas-batas kendali
dengan menggunakan Tabel G.
h. Spesifikasi bahan baku dan kriteria sampel cacat
dan panaeus indicus). Bahan baku proses produksi berasal dari pedagang
Masing-masing jenis bahan baku tersebut mempunyai spesifikasi atau ketentuan yang sama, yaitu :
34
35
2. Berbau khas udang segar. Bahan baku udang harus bebas dari bau
Pelaksanaan produksi PT. Istana Cipta Sembada lebih banyak bergantung pada order, sehingga cara pemenuhan
bahan bakunya untuk setiap periodenya relative sulit dipastikan.
1 Bahan baku berasal dari supplier meliputi Gresik, Pati, dan Tuban.
Produk hasil defrost yaitu sebelum produk olahan disusun ke dalam inner pan dan dilakukan glassing (penggelasan).
Produk hasil defrost yang dikatakan rusak atau cacat adalah produk yang tidak sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan perusahaan.
1. Broken
2. Red (merah)
35
36
Produk cacat yang dikatakan filth usus dan kulit adalah pada tubuh
36
37
2. Zona A
bahan baku, sehingga tidak ada bottle neck dalam setiap tahapan proses.
diruang pemrosesan.
serpihan es.
2) Pencucian (washing)
37
38
konsentrasi 10 ppm.
ppm.
38
39
3. Zone B
a. Untuk produk Head Less and PND, warna udang jenis Black
2) Pengukuran (sizing)
konsumen.
3) Penimbangan (weighting)
39
40
keseluruhan.
4) Penyusunan (arranging)
label ukuran.
1) Sizing
40
41
a. Untuk produk Head Less and PND, ukuran dan grade sesuai
dengan standar.
serpihan es.
a. Untuk produk Head Less and PND, warna udang jenis Black
3) Penimbangan (weighting)
41
42
keseluruhan.
6) Penguluran (stretching)
42
43
7) Perendaman (soaking)
5. Zona D
43
44
bahan baku, sehingga tidak ada bottle neck dalam setiap tahapan proses.
2) Pembekuan (freezing)
3) Penggelasan (glazing)
tidak berlubang.
44
45
master karton.
5) Penyimpanan (storing)
6) Penumpukan (stuffing)
45
46
produksi udang beku, tata letak ruang pemrosesan dan peralatan, pakaian
sanitasi, dan pengolahan limbah sisa produksi udang beku yang meliputi
a. Bahan baku
terdiri atas cairan yang terdapat dalam sel, jaringan dan ruangan-
menjamin bahan baku udang tetap segar dan dingin dan juga untuk
46
47
b. Manusia
c. Pengangkutan/pemindahan barang
udang akan peresapan air. Seluruh kondisi suhu dan lingkungan pada
d. Mesin
47
48
48
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan dalam penulisan tugas akhir ini adalah PT.
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis memperoleh data dari PT. Istana
Cipta Sembada Banyuwangi, dimana data yang diambil adalah data tentang
produksi udang beku dan jumlah cacat dalam proses pengendalian kualitas
Fokus kegiatan dalam penulisan tugas akhir ini adalah menghitung data
mengetahui apakah proses produksi tersebut berada dalam kontrol atau tidak.
B. Variabel
variabel data produksi udang beku dan jumlah produk cacat atau tak sesuai
50
51
kontrol C dengan jumlah sampel yang tidak sama dalam tiap kelompok unit.
1. Metode Dokumentasi
produksi udang beku yang sudah ada pada PT. Istana Cipta Sembada
Banyuwangi.
2. Metode Literatur
kualitas statistik.
D. Analisis Data
1. Mengumpulkan data jumlah unit yang akan diperiksa dan jumlah produk
yang cacat.
51
52
Untuk sekali produksi reguler menghasilkan sekitar 4 ton udang dan untuk
bahan baku (raw material) yang terdiri dari cacat dan kisaran size yang
diinginkan.
kincir air dan daerah pintu air, dikarenakan udang didaerah tersebut
relatif besar.
ukuran (size). Jadi udang yang telah diambil dari tambak dimasukkan
kedalam 4 bak timbun. Biasanya hanya ada satu jenis udang, yaitu
sampel. Jadi dari bak I diambil sampel, bak II diambil sampel dan
52
53
sampel dari keempat bak, kemudian udang yang telah sesuai dengan
E. Penarikan Kesimpulan
53
iv
BAB IV
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Kegiatan
Disub departemen procurement proses pengendalian kualitas produksi dimulai saat penerimaan bahan baku mentah.
2. Zona A
Di Zona A proses pengendalian kualitas produksi dilakukan untuk mengontrol pada saat proses stack. Proses stack
digunakan untuk mengatur rata-rata aliran bahan baku sehingga tidak ada bottle neck.
3. Zona B
Di Zona B proses pengendalian kualitas difokuskan pada kegiatan pemisahan warna dan penentuan ukuran udang
(bahan baku).
4. Zona C
Di Zona C proses penentuan ukuran dilakukan kembali. Penentuan ukuran ini diperuntukkan untuk produk value
added yang sesuai dengan permintaan pelanggan. Selain penentuan ukuran, di Zona C juga dilakukan proses
pengupasan dan pembersihan (peeling and de veining), penguluran, perendaman dan juga proses pengepakan produk.
5. Zona D
Di Zona D proses pengendalian kualitas difokuskan pada kegiatan pembekuan (freezing), penggelasan, packing &
labelling dan proses penyimpanan produk akhir.
Proses pengendalian kualitas pada departemen sanitasi dan pengolahan limbah meliputi : penggunaan air dan es
dalam proses produksi udang beku, tata letak ruang pemrosesan dan peralatan, pakaian karyawan, kontaminasi silang
dan pengolahan limbah sisa produksi yang meliputi limbah cair dan limbah padat (udang dan kulit udang).
sebagai berikut :
iv
v
1. Bahan baku
baku menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam proses
pengendalian kualitas.
2. Tenaga kerja
4. mesin
Cipta Sembada
v
vi
c1 2
u1= = = 0.008889
n1 225
u=
∑c i
∑n i
112
u= = 0.0228385
4904
3 u
Standar deviasi 3σ =
n1
3 0.0228385
= = 0.030225
225
3 u
UCL1 = u +
n1
vi
vii
3 u
LCL 1 = u −
n1
c2 4
u2= = = 0.022346
n 2 179
3 u
Standar deviasi 3σ =
n2
3 0.02283815
= = 0.033887
179
3 u
UCL 2 = u +
n2
3 u
LCL 2 = u −
n2
vii
viii
tengah (CL), batas pengendali atas (LCL) dan batas pengendali bawah
,06
,05
Fractionof Nonconformities
,04
,03
CACA T
,02 UCL
0,00 LCL
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Sigma level: 3
Kg
batas pengendali atas (UCL). Artinya ada produk yang berada diluar
viii
ix
terduga dan jika ditemukan sebab terduga titik itu dibuang dan batas
titik-titik sisanya.
u=
∑c i
=
94
= 0.0208287
∑n i 4513
3 0.0208287
Standar deviasi 3σ = = 0.028864
225
bawah dibuat grafik pengendali revisi yang tampak seperti pada gambar
4.2
ix
x
,05
ities
,04
Fractionof Nonconform
,03
CACAT_RE
,02
UCL
0,00 LCL
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
2 4 6 8 10 12 14 16 18
Sigma level: 3
Kg
Dari gambar 4.2 terlihat bahwa tidak ada titik yang jatuh di luar
batas pengendali atas maupun bawah. Ini berarti bahwa analisis proses
produksi udang beku PND Vanamei 1,8 Kg sudah berada dalam batas
revisi.
x
xi
Keterangan :
: Cacat Broken
: Cacat Filth
: Cacat Red
oleh grafik batang pertama yang tertinggi serta ditempatkan pada sisi
paling kiri, dan seterusnya sampai masalah yang paling sedikit terjadi
pada sisi paling kanan. Dari hasil pengolahan diagram pareto diatas,
jenis cacat yang sering terjadi pada produk PND Vanamei yaitu broken
sebesar 60% dan cacat filth sebesar 35% sedangkan cacat red sebesar
5%.
xi
xii
Dari data hasil produksi udang beku dengan jenis udang PND Tiger1,8 Kg
c1 4
u1= = = 0.012195
n1 328
u=
∑c i
=
JumlahSeluruhKetaksesuaianPerUnit
∑n i JumlahSeluruhSampelyangDiperiksa
79
u= = 0.020440
3865
3 u
Standar deviasi 3σ =
n1
3 0.020440
= = 0.023682
328
3 u
UCL1 = u +
n1
xii
xiii
3 u
LCL1 = u −
n1
c2 0
u2= = = 0,000000
n 2 134
3 u
Standar deviasi 3σ =
n2
3 0.020440
= = 0.037052
134
3 u
UCL 2 = u +
n2
3 u
LCL 2 = u −
n2
xiii
xiv
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
berikut:
b. Kedua jenis udang yaitu PND Vanamei dan PND Tiger analisis awal
c. Jenis cacat yang sering terjadi pada produk PND Vanamei yaitu Broken
sebesar 60%, Filth sebesar 35% dan cacat Red sebesar 5%. Sedangkan
untuk jenis udang PND Tiger cacat yang sering terjadi yaitu Red sebesar
d. Cacat produk yang sering terjadi sebagian besar disebabkan oleh faktor
manusia yaitu tenaga kerja kurang teliti dalam mengerjakan produk. Hal
xiv
xv
cacat produk.
(cacat) dan tampilan diagram pareto serta tabel perhitungan seluruh data.
B. Saran
a. Tingkat kecacatan masih ada yang tinggi dan banyak produk cacat yang
tenaga kerja yang kurang teliti dapat dikurangi. Faktor human error seperti
cacat produk, sehingga perlu adanya break atau istirahat tambahan disela-
xv
xvi
kajian dan studi kelayakan untuk mengolah limbah kulit udang karena
sangat tinggi.
statistik.
xvi