BUMI MENARA
INTERNUSA
Oleh :
FATMAWATI
180331100063
1.3 Tujuan
Mengkaji proses produksi rajungan beku di PT. Bumi Menara Internusa.
II. TINJAUAN PUSTAKA
a. Penyortiran
Penyotiran merupakan kegiatan pemisahan rajungan berdasarkan
ukuran, keroposnya, tidak cacat dan tidak rusak. Penyortiran harus dilakukan
segera setelah bahan baku rajungan datang. Agar lebih cepat untuk menentukan
proses selanjutnya. Penyortiran dapat membatasi kerusakan atau kehilangan
hasil tangkapan perikanan juga kontaminasi mikroba ataupun benda asing
lainnya (Rahayu & Wibisono, 2015).
b. Proses Perebusan
Proses perebusan rajungan bertujuan untuk mempermudah proses
daging rajungan dari cangkangnya agar memperoleh tekstur daging rajungan
yang bagus, maka setelah perebusan dilakukan proses pendinginan terlebih
dahulu. Indikator kematangan rajungan ditandai bila daging pada kaki jalan
mudah dicabut dan daging tersebut memiliki tekstur yang empuk, padat dan
kompak (Yarni et al. 2019).
c. Pemisahan Cangkang
Rajungan dikupas dan dipisahkan dengan bagian badan rajungan
serta semua kaki termasuk capitnya. Setelah badan rajungan dipecah menjadi
dua bagian yang bertujuan untuk mempermudah pengambilan serta tidak
merusak daging jumbo. Selain dibelah menjadi dua bagian, bagian cangkang
atas dan ingsan rajungan dibuang (Marlin et al. 2017).
Mulai
Pelaksanaan PKL
Pengumpulan data
Pengolahan data
Laporan akhir
Selesai
Mutilasi
0.2
i-1
[Pengecekan suhu]
Pengupasan
0.3
i-2
[Pengecekan suhu]
Penyortiran
0.4
i-3
[Pengecekan suhu]
Pengiriman
4.2.6 Pendistribusian
Daging yang sudah dalam wadah tertup segera dikirim ke PT. BMI
untuk melakukan proses selanjutnya. Kendaraan yang digunakan untuk harus
dibersihkan untuk mencegah kontaminasi silang. Dalam pendistribusiaan perlu
juga diusahakan agar bagaimana bahan baku tersebu berjalan dengan aman.
DAFTAR PUSTAKA
Aeni, N., & Nurhidajah. (2012). Analisis Kecukupan Panas pada Proses
Pasteurisasi Daging Rajungan (Portunus pelagicus). Jurnal Pangan dan
Gizi. 03(05): 57-66.
Marlin, R., La, O. L. O., & Sjamsu, A. L. (2017). Kajian Bisnis Komoditi Olahan
Rajungan (Portunus pelagicus) di CV. Rizki Miniplant Kelurahan
Lampopala Kecamatan Rumbia Kabupaten Bombana. Jurnal Sosial
Ekonomi Perikanan. 2(2): 127-133.
Fitrian, T. ( 2018) Kepiting Ekonomis Penting, Portunus pelagicus Di Indonesia.
Jurnal Oseana. 3(4): 57-67.
Muhammad, S., Irfan, I., & Eko, G. S. (2014). Pemberdayaan Tujuh
(Saptagon/heptagon) Akses Rumah Tangga Miskin, Penguatan
Ekonomi Rumah Tangga Untuk Penanggulangan Kemiskinan dan
Kesejahteraan. Universitas Brawijaya Press: Malang.
Rafsandjani, & Rieza, F. (2017). Pengantar Bisnis Bagi Pemula. CV. Kautsar
Abadi: Malang.
Rahayu, W. P., & Wibisono, A. (2015). Penerapan Good Logistic Practices
Sebagai Penunjang Ekspor Buah Tropis. Jurnal Manajemen
Transportasi dan Logistik. 02(01): 93-106.
Satrianti., Roslindah, D. S., & Wa, O. P. (2019). Pesan Tenaga Kerja Wanita
pada Usaha Pengolahan Rajungan (Portunus pelagicus). Jurnal Sosial
Ekonomi Perikanan. 4(1): 27-35.
Subawa, L. (2019). Teknik Penanganan Hasil Perikanan. Gadjah Mada
University Press: Yogyakarta
Sumitro, E. A., & Imam, H. (2019). Evaluasi Proses Pengolahan Daging
Rajungan pada PT KML Lobuk Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep.
Jurnal Of Food Technology and Agroindustri. 1(2): 9-14.
Supriadi, D., Dayanti, R. U., & Sudarto. (2019). Perbandingan Kualitas Daging
Rajungan Hasil Tangkap Kejar dan Bubu Lipat di Gebang Mekar,
Kabupaten Cirebon. Jurnal Akuatika Indonesia. 4(2): 71-76.
Yarni, V. T., Roslindah, D. S., & Wa,O. D. (2019). Bisnis Model Canvas pada
Industri Pengolahan Rajungan (Portunus pelagicus). Jurnal Sosial
Ekonomi Perikanan. 4(1): 1-18.