ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan dalam
pengelolaan wisata terumbu karang di Taman Pendidikan Laut Bintang Samudra (TPL BS),
mengetahui besarnya manfaat yang diperoleh dari usaha wisata terumbu karang dan tingkat
kelayakan dari usaha wisata terumbu karang di TPL BS Kabuapten Konawe Provinsi Sulawesi
Tenggara sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi yang berkesinambungan. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Oktober 2013. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara observasi langsung dan wawancara secara mendalam (depth interview)
kepada wisatawan dan pengelola TPL BS terkait aktivitas ekonomi dalam kegiatan wisata
terumbu karang. Hasil penelitian diperoleh bahwa total biaya (total cost) yang dikeluarkan
dalam pengelolaan wisata terumbu karang di TPL BS sebesar Rp191.566.665,- Sedangkan
keuntungan yang diperoleh dari usaha wisata terumbu karang tersebut sebesar Rp313.433.335,-
yang diperoleh dari hasil pengurangan total biaya dan total manfaat yang diperoleh dari usaha
tersebut.
KATA KUNCI : Analisis biaya, terumbu karang, usaha wisata, dan wawancara.
ABSTRACT
The purpose of this study were to analysic the costs incued in the management of coral reefs in
the Garden tour Education of Ocean Bintang Samudra, to know the benefits derived from coral
reef business tourism and the feasibility of reef tourism business in TPL BS Konawe Southeast
Sulawesi in order to provide sustainable economic benefits. This research was carried out in
September to October 2013. Data was collected through direct observation and depth interviews
to tourists and management of TPL BS related economic activity in reef tourism
activities. Research results obtained that the total cost incurred in the management of coral
reefs tourism in the TPL BS Rp191.566.665. Gains from reef tourism business is
Rp313.433.335, obtained from the reduction of total cost and total benefit derived from such
business.
dijadikan pertimbangan oleh pemerintah keadaan dan posisi suatu peristiwa yang
dalam pengambilan keputusan, agar sedang berlangsung saat ini, serta
pembangunan ekonomi berkelanjutan interaksi lingkungan unit sosial tertentu
dapat berjalan dengan baik. yang bersifat apa adanya (given). Subjek
B. Tujuan penelitian dapat berupa individu,
Tujuan dari penelitian ini adalah : kelompok, institusi atau masyarakat.
1. Mengetahui besarnya biaya yang Metode studi kasus merupakan studi
dikeluarkan dalam pengelolaan wisata mendalam mengenai unit sosial tertentu
terumbu karang di Taman Pendidikan dan hasil penelitian tersebut memberikan
Laut Bintang Samudra. gambaran luas serta mendalam mengenai
2. Mengetahui besarnya manfaat yang unit sosial tertentu. Subjek yang diteliti
diperoleh melalui upaya wisata relatif terbatas, namun variabel-variabel
terumbu karang di Taman Pendidikan dan fokus yang diteliti sangat luas
Laut Bintang Samudra. dimensinya (Danim, 2002).
3. Mengetahui tingkat kelayakan dari C. Teknik Pengumpulan Data
usaha wisata terumbu karang ehingga Secara umum teknik pengumpulan
dapat memberikan manfaat ekonomi data dilakukan dengan cara observasi
yang berkesinambungan. langsung dan wawancara kepada
METODE wisatawan dan pengelola TPL BS secara
mendalam (depth interview) terkait
A. Waktu dan Tempat
aktivitas ekonomi mereka khususnya
Penelitian ini dilaksanakan pada
aktivitas dalam kegiatan wisata. Teknik
bulan September sampai dengan bulan
wawancara dilakukan dengan menggu-
Oktober 2013. Lokasi penelitian
nakan kuisioner sebagai instrumen yang
bertempat di Taman Pendidikan Laut
terdiri dari beberapa daftar pertanyaan
Bintang Samudra (TPL BS) Kabupaten
yang relevan dengan tujuan penelitian.
Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara.
Untuk penilaian manfaat wisata
B. Metode Penelitian
terumbu karang di TPL BS Kabupaten
Metode dasar yang digunakan dalam
Konawe dilakukan dengan mengumpul-
penelitian ini adalah metode studi kasus
kan data mengenai biaya yang
atau penelitian lapangan (field study)
dikeluarkan untuk pengelolaan tempat
dimaksudkan untuk mempelajari secara
wisata tersebut dan berapa besar keun-
intensif tentang latar belakang masalah,
ekonomisnya selama 5 tahun dan biaya karyawan dalam pertahun biaya yang
penyusutan pertahunnya Rp400.000 dari harus dikeluarkan untuk gaji karyawan
8 unit villa yang ada. Untuk pembayaran yaitu sebesar Rp144.000.00 pertahun.
pajak pada usaha wisata TPL BS sebesar Dari 15 karyawan tersebut memiliki
Rp2.000.000 dari 2 unit pajak yang bidang atau keahlian masing-masing, ada
dibayar dalam 1 tahun. Pembayaran yang di bidang jasa parkir, ahli dapur,
perizinan sebesar Rp2.000.000 dari 2 bidang penyewaan alat-alat selam, dan
unit perizinan yang akan dibayar, juga ada yang dan lain-lainnya.
pembayaran perizinan tidak termasuk Sedangkan untuk biaya operasional yang
dalam biaya tetap karena pembayaran terendah yaitu pembuatan tiket masuk
perizinan tersebut hanya sekali wisata sebesar Rp100.000 perbulannya
dilakukan pembayaran selama usaha sehingga dalam hitungan pertahunnya
tersebut dijalankan dan tidak memiliki biaya yang dikeluarkan sebesar
nilai penyusutan. Besaran biaya tetap Rp1.200.000. Untuk biaya tidak tetap
berupa penyusutan yang dikeluarkan lainnya termaksud biaya yang cukup
sebesar Rp3.166.665. Biaya penyusutan tinggi seperti biaya konsumsi karyawan
tersebut adalah hasil perhitungan dari atau tenaga kerjanya sebesar
total biaya penyusutan semua barang Rp36.000.000 per tahun, dan biaya
investasi. listrik sebesar Rp400.000 perbulannya
Biaya tidak tetap atau juga disebut dan dalam 1 tahun biaya untuk
variabel cost adalah biaya yang umum- pembayaran listrik sebesar Rp4.800.000,
nya berubah-ubah sesuai dengan volume dan pembelian bahan bakar minyak
produksi. Makin besar volume produksi dalam pertahunnya sebesar
makin besar pula biaya yang harus Rp2.400.000. Jadi total biaya tidak tetap
dikeluarkan, seperti biaya bahan baku, yang dikeluarkan usaha wisata terumbu
biaya tenaga kerja serta biaya operasional karang TPL BS adalah sebesar
lainnya. Rp188.4000.000 pertahun.
Pada Tabel 3 dapat dijelaskan Total biaya adalah hasil penjum-
bahwa biaya operasional tertinggi pada lahan dari biaya tetap dan biaya
usaha wisata terumbu karang tersebut variabel sehingga dapat diketahui
adalah dari gaji karyawan yaitu sebesar besaran pengeluaran dalam pengelolan
Rp12.000.000 per periode dari 15 usaha wisata terumbu karang tesebut.