Anda di halaman 1dari 8

PEMANFAATAN KAWASAN TEPI PANTAI TAPAK BATU SEBAGAI WISATAREKREASI DALAM MENDUKUNG KOTA BENGKULU UTARA SEBAGAI

WATERFRONT CITY
Kinanti Fadhilah Sari, Suharyani

ISSN: 2721-8686 (online)

PEMANFAATAN KAWASAN TEPI PANTAI TAPAK BATU SEBAGAI WISATA


REKREASI DALAM MENDUKUNG KOTA BENGKULU UTARA SEBAGAI
WATERFRONT CITY
Kinanti Fadhilah Sari ABSTRAK
Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur Kawasan Tepi Pantai Tapak Batu Lais di Bengkulu Utara dapat
Universitas Muhammadiyah Surakarta dikembangkan. Pantai ini diadakan acaran tahunan disetiap hari raya
Jl. A yani Pabelan Kartasura Sukoharjo 57102 Idul Fitri dan ada peningkatan pengunjung hingga 5000 jiwa/hari di
Telp 0271-717417 pantai ini. Permasalahan yang terjadi sekarang adalah belum
kinantifs08@gmail.com optimalnya pemanfaatan potensi kawasan pesisir Kota Bengkulu
Utara terutama kawasan tepi pantai Tapak Batu Lais sebagai kawasan
rekreasi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
Suharyani cara untuk mengoptimalkan pemanfaatan ruang kawasan tepi pantai
Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur di Kota Bengkulu Utara untuk rekreasi dalam mendukung Kota
Universitas Muhammadiyah Surakarta Bengkulu Utara sebagai waterfront city sesuai dengan potensi serta
Jl. A yani Pabelan Kartasura Sukoharjo 57102 permasalahannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji
Telp 0271-717417 pemanfaatan ruang kawasan tepi sungai untuk rekreasi dalam
yani.ummumufti@gmail.com mendukung keberadaan Kota Bengkulu Utara sebagai waterfront
city.Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
fenomenologis. Hasil akhir yaitu lahirnya konsep pemanfaatan ruang
kawasan tepi pantai berupa deskriptif dari kesimpulan hasil
responden warga setempat serta masyarakat Bengkulu Utara, studi
pustaka dan pengalaman penulis.

KATA KUNCI: Kawasan, Tepi Pantai, Waterfront City

PENDAHULUAN Pengoptimalan kawasan tepi pantai perlu


Pariwisata pada saat ini menjadi salah satu mengarah ke sebuah perencanaan yang
bidang utama untuk mendapatkan devisa dan berkesinambungan area tepi pantai melalui
pendapatan non migas. Pariwisata juga berperan mencermati kapasitas dukung fisik ekosistemnya,
penting dalam aspek-aspek strategis, misalnya dan mencermati akibat-akibat yang ditimbulkan.
mewujudkan pelestarian hidup, memperluas Metode pengoptimalan berhubungan dengan faktor
lapangan pekerjaan dan peningkatan budaya ekosistem, baik ekosistem alam ataupun ekosistem
bangsa untuk membangkitkan rasa cinta terhadap sosial budaya yang dinamis (M.Tahir, 2005).
tanah air (M. Tahir, 2005). Kecamatan Lais termasuk ke dalam salah satu
Kawasan Tepi Pantai Tapak Batu di Bengkulu pengembangan kawasan tingkat wilayah kecamatan
Utara dapat dioptimalkan mengingat lokasinya yang di Bengkulu Utara menjadi kawasan Waterfront City
strategis dan pantai ini menjadi lokasi rekreasi berbasis komoditas utama yaitu wisata sebagai
pemuda-pemudi setempat hingga daerah sekitar. sektor primer dan minapolitan, transportasi laut
Pengoptimalan pariwisata dibuat dengan sebagai sektor penunjang (BAPPEDA Bengkulu
potensi sumber daya wisata yang dimiliki jika objek Utara, 2019). Selain itu di kawasan tepi pantai tapak
yang dioptimalkan berupa objek yang sengaja batu ini mengadakan acara tahunan disetiap hari
dibangun untuk kegiatan wisata. Kegiatan yang raya Idul Fitri. Setiap tahunnya ada peningkatan
dilaksanakan pada objek tersebut secara umum pengunjung di pantai ini hingga 5000 jiwa. Acara
yaitu guna sarana bermain, bersantai, mempelajari tahunan seperti kuliner makanan perdagangan
kebudayaan dan edukasi atau dengan sekedar pakaian, kontes musik dan lain-lain yang bertepatan
memandang lingkungan dan alam yang masih asri. di hari raya Idul Fitri. Padatnya kegiatan di kawasan
Rekreasi merupakan suatu bentuk kegiatan tepi pantai ini guna menjalankan perdagangan
pariwisata dalam pemanfaatan potensi sumber warga sekitar, meliputi kuliner makanan khas
daya alam ataupun buatan. daerah, pembuatan kerajinan tangan, home

SIAR 2020: Seminar IlmiahArsitektur| 65


industry, souvenir khas Kota Bengkulu Utara, serta b. Aktivitas
sektor lainnya. Dengan adanya pembangunan di tepian air
Kawasan waterfront city diharapkan dapat akan menciptakan berbagai jenis aktivitas
menciptakan nilai ekonomi dan daya tarik bagi kota sehingga akan menciptakan beberapa
itu sendiri. Banyaknya wisatawan akan datang komunitas yang menggunakan infrastruktur
dengan keunikan dari penataan ruang ini selain itu, yang telah tersedia.
zona ekonomi yang baru juga dapat terbentuk c. Ketersediaan ruang publik
dengan adanya perencanaan konsep ini (Bappeda Meliputi beberapa indikator seperti,
Bengkulu Utara, 2019). Hal ini dapat berdampak ketersediaan taman, parkir, plaza, dan
juga pada penciptaan lahan pekerjaan untuk warga tempat ibadah.
sehingga dapat meningkatkan pendapatan 3. Sumber daya alam atau buatan
perekonomianmDibutuhkan penelitian yang a. Kualitas air
mendalam mengenai mengoptimalkan Kawasan Air sebagai tempat bekerja masyakat
Tepi Pantai Tapak Batu di Kota Bengkulu Utara setempat dan rekreasi untuk pengunjung
sebagai’’Kawasan Wisata Rekreasi’Tepi’’Pantai wisata.
untuk mendukung’’Kota Bengkulu Utara
Berdasarkan Pertemuannya Dengan Badan Air
sebagai’’Waterfront’City. Rumusan masalah pada
’Breen 1994, membedakan’waterfront city
penelitian ini yaitu bagaimana cara
sebagai berikut:
mengoptimalkan pemanfaatan Kawasan Tepi Pantai
Tapak Batu sebagai Wisata Rekreasi dalam 1. Waterfront Tepian Sungai
mendukung Kota Bengkulu Utara sebagai Waterfront tepian sungai memiliki ciri-ciri
Waterfront City? sebagai berikut:
Penelitian bertujuan untuk mempelajari a. Jalur transportasi
bagaimana pemanfaatan kawasan tepi pantai tapak b. Irigasi lahan pertanian dan perkebunan.
batu sebagai wisata rekreasi dalam mendukung c. Lingkungan sekitar dan musim menjadi
Kota Bengkulu Utara sebagai waterfront city.. faktor kondisi perkembangan.
2. Waterfront Tepian Laut
LANDASAN TEORI Waterfront tepian laut memiliki ciri-ciri
Waterfront city’merupakan daerah yang sebagai berikut:
berbatas dengan air dari kelompok dalam a. Sebagai daerah pelabuhan samudera
pengembangannya mampu menambahkan nilai b. Sebagai area permukiman bagi nelayan
manusia ialah nilai alami dan kebutuhan ruang c. Sebagai muara dari berbagai aliran
publik. sungai
Pengertian waterfront pada Bahasa Indonesia d. Pengembangannya dapat didominasi oleh
secara’’harfiah merupakan wilayah pelabuhan, karakteristik laut itu sendiri
elemen kota yang berbatasan dengan air, wilayah 3. Waterfront Tepian Danau”
tepi laut. Menurut Nicholas Falk, 2002 ada 3 prinsip Sebagai fungsi khusus dari
mengenasi konsep waterfront city yaitu:’ pengembangannya.
1. Daya tarik” a. Wilayah pelabuhan samudera.
a. Unik” b. Daerah perumahan bagi nelayan.
Keunikan sebagai suatu tempat memanjakan c. Muara bagai aliran sungai.
mata para pengunjung wisata dan memberikan d. Karakteristik laut mempengarui
pengalaman yang sangat berkesan dibandingkan pengembangannya.
tempat yang lain. Berdasarkan Aktivitas
2. Integritas antar wilayah Beberapa kategori waterfront pengembangan
a. Akses pejalan kaki berdasarkan aktivitasnya.
Ketersediaan akses pejalan kaki di lokasi
wisata dapat dijangkau oleh masyarakat 1. Waterfront cultural”
dengan aman dan nyaman. Ketersediaan Mewadahi aktivitas budaya, pendidikan dan
akses kendaraan yang mampu menjangkau ilmu pengetahuan.’
lokasi wisata dan dapat berpindah tempat 2. Waterfront environmental
dengan leluasa. Environmental waterfront merupakan
pengembangan waterfront yang bertumpu
pada usaha peningkatan kualitas lingkungan
yang mengalami degradasi.

SIAR 2020: Seminar IlmiahArsitektur| 66


Tabel1.KriteriadanPertimbanganDalamMembangunSuatu METODE PENELITIAN
KawasanWisataUntukMenarikWisatawan Penelitian Pemanfaatan Kawasan Tepi Pantai
Kriteria Pertimbangan Tapak Batu Sebagai Wisata Rekreasi Dalam
Faktor
Mendukung Kota Bengkulu Utara Sebagai
Keindahan Topografi umum
Alam
seperti flora, fauna Waterfront City menggunakan metode kualitatif
disekitar danau, fenomenologis yang terdiri dari observasi,
sungai, pantai, dll dokumentasi dan studi pustaka.’
‘Metode kualitatif fenomenologis adalah
Iklim Sinar matahari, penelitian dengan data’yang’diperoleh seperti hasil
cuaca, iklim, angin,
observasi/pengamatan, hasil dokumentasi/
dll
pemotretan kondisi lokasi penelitian, analisis studi
Adat istiadat Pakaian, makanan, pustaka, catatan lapangan berupa kuesioner yang
Sosial-Budaya
tata cara hidup, pesta diberikan kepada responden yang mengetahui
rakyat, kerajinan tentang lokasi penelitian, disusun peneliti di lokasi
tangan, dll penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan
Seni Arsitektur seperti
angka-angka. Jenis penelitian ini bersifat studi kasus
bangunan masjid, candi, gereja, yang bertujuan untuk memberikan gambaran
bangunan rumah tentang keadaan atau fenomena yang terjadi di
adat, dll tempat penelitian dari sudut pandang masyarakat
setempat, dan umum.
Festival Musik tradisional, ‘Hasil akhir dari penelitian ini adalah lahirnya
seni tari, olahraga
konsep pemanfaatan ruang kawasan tepi pantai
dan kompetisi
berupa deskriptif dari kesimpulan kuesioner para
Peninggalan Kota tua,bangunan responden, studi pustaka, dan pengalaman penulis
Sejarah
purbakala peninggalan sejarah, saat meneliti lokasi penelitian.
dll

Kegiatan Aktivitas agama Objek Penelitian


Agama Lokasi penelitian yaitu Pantai Tapak Batu di
masyarakat
Desa Pasar Lais, Kecamatan Lais, Kabupaten
Olahraga Memancing, Bengkulu Utara, Bengkulu. Pemilihan lokasi tersebut
Fasilitas
berenang, berlayar, karena kawasan Tepi Pantai Tapak Batu di Bengkulu
rekreasi
main ski, berkuda, dll
Utara dapat dikembangkan, mengingat lokasinya
Edukasi Museum arkeologi, yang strategis dan pantai ini menjadi lokasi rekreasi
kebun binatang, pemuda-pemudi setempat. Pantai ini juga diadakan
aquarium, acaran tahunan disetiap hari raya Idul Fitri. Setiap
planetarium tahunnya ada peningkatan pengunjung di pantai ini.
Untuk Spa air panas,
Fasilitas
beristirahat sanatorium
kesehatan

Berbelanja Elektronik centre,


Fasilitas
retail, food court,
berbelanja
fashion centre, took-
toko souvenir, took-
toko barang
kesenian, dll
Gambar 1. BatasanKawasanPenelitian
Kualitas Jalan raya, taman, Sumber:(googlemapspantaitapakbatulais,2019)
Infrastruktur
wisata transportasi, factor
keamanan dan Teknik Pengumpulan Data
kenyamanan 1. Observasi
Fasilitas Makanan dan Hotel, cottage,
Observasi adalah Teknik pengumpulan data,
pangan dan penginapan restoran, coffeshop, dengan peneliti melakukan pengamatan secara
akomodasi dll langsung ke objek penelitian untuk melihat dari
(sumber: Pendit, 1999) dekat kegiatan yang sedang berlangsung. "
Objek yang diobservasi adalah Kawasan Tepi
Pantai Tapak Batu Bengkulu Utara. Observasi

SIAR 2020: Seminar IlmiahArsitektur| 67


dilakukan dengan cara mengidentifikasi objek Panduan Pertanyaan
Indikator
tersebut dengan kerangka pemikiran yang sudah 3. Sumber daya alam 9) Sumber daya apa saja yang
dibuat. atau buatan menjadi tempat bekerja
sebagai disini?
2. Wawancara/Kuesioner pendukung
kegiatan-kegiatan
Jenis wawancara yang digunakan adalah dan kualitas air di
wawancara semi terstruktur. Subyek wawancara wisata rekreasi
adalah pengunjung, pengelola, masyarakat sekitar Kawasan Tepi
dan masyarakat umum Bengkulu Utara dengan Pantai Tapak Batu
sistem acak. Sistem acak dipilih karena tidak ada 10) Bagaimana kualitas air di
batasan umur pengunjung, profesi dan batasan sekitar pantai ini?
seberapa lama masyarakat tinggal didaerah (sumber: Dokumen Pribadi, 2019)
tersebut. Kuesioner dibuat untuk mencari data lebih 3. Dokumentasi lapangan
banyak dari responden-responden.
Teknik untuk mendapatkan data sekunder
Tabel2.PanduanWawancara/PertanyaanKuesioner dengan cara mempelajari, mencatat arsip-arsip atau
data-data yang ada kaitannya dengan masalah-
Panduan Pertanyaan masalah yang diteliti sebagai bahan menganalisis
Indikator
permasalahan terkait. Dokumentasi lapangan
1. Daya Tarik dari 1) Bagaimana daya tarik menggunakan alat kamera, perekam, pensil, buku,
pengguna wisata wisata pantai tapak batu?
penghapus, dan penggaris.
rekreasi Kawasan Apa alasannya?
Tepi Pantai Tapak 4. Studi pustaka
Batu.
Teknik untuk mendapatkan data dengan cara
2) Seringkah anda datang ke mempelajari dan melakukan kajian literatur yang
pantai ini?
didapat melaui instansi-instansi terkait, internet dan
3) Dalam tujuan apa anda lainnya.
biasanya dating ke pantai
ini? 5. Variabel Penelitian
Variabel Penelitian yang digunakan adalah
2. Integritas Antar 4) Adakah sarana dan variabel konsep waterfront city menurut Nicholas
Wilayah dari segi prasarana fasilitas
Falk 2002 yaitu:
infrastruktur pendukung pada pantai
wisata rekreasi tapak batu ini? 1) Daya Tarik dari pengguna wisata rekreasi
Kawasan Tepi Kawasan Tepi Pantai Tapak Batu.
Pantai Tapak Batu 2) Integritas Antar Wilayah dari segi
infrastruktur wisata rekreasi Kawasan Tepi
5) Apa saja kegiatan Pantai Tapak Batu.
masyarakat/ umum yang
diadakan di pantai tapak 3) Sumber daya alam atau buatan sebagai
batu ini? pendukung kegiatan-kegiatan di wisata
rekreasi Kawasan Tepi Pantai Tapak Batu.
6) Adakah acara besar
tahunan yang diadakan di
HASIL DAN PEMBAHASAN
pantai ini? Jika ada, apa
sebutan acara tersebut Standar Waterfront City
dan kegiatannya seperti Analisis ini menjelaskan konsep waterfront
apa? untuk mengoptimalkan pemanfaatan kawasan tepi
pantai tapak batu di Bengkulu Utara. Fungsi
7) Menurut anda apakah
pantai tapak batu ini cocok pemanfaatan kawasan tepi pantai antara lain untuk
dijadikan opendukung Kota ruang terbuka, ruang publik, aktivitas campuran dan
Bengkulu Utara menjadi permukiman.
Kota Wisata Air Waterfront city dibedakan menjadi 3 jenis,
(Waterfront City)? yaitu waterfront tepi sungai, tepi laut dan tepi
8) Menurut anda apa yang danau, sehingga harus ada salah satu dari golongan
harus diperbaiki sehingga tersebut di lokasi penelitian untuk menjadi standar
pantai ini dapat beroperasi daya tarik yang utama.
menjadi tempat wisata
yang memadai? Berikan
kritik dan saran anda.

SIAR 2020: Seminar IlmiahArsitektur| 68


1. Waterfront Tepian Sungai Integritas Antar Wilayah
”Waterfront tepian sungai memiliki’ciri-ciri
Integritas Antar Wilayah Dari Segi Infrastruktur
sebagai berikut:’ Wisata Rekreasi Kawasan Tepi Pantai Tapak Batu:
a. Jalur transportasi” 1) Observasi
b. Irigasi lahan pertanian dan perkebunan. a. Akses Pejalan Kaki
c. Lingkungan sekitar dan musim menjadi
faktor kondisi ‘perkembangan.
2. Waterfront Tepian Laut”
”Waterfront tepian laut memiliki ciri-ciri
sebagai’berikut:
a. Wilayah pelabuhan samudera.”
b. Daerah perumahan bagi nelayan.”
c. Muara bagai aliran sungai.
d. Karakteristik laut mempengarui Gambar 3. Jalan Akses Pejalan Kaki
(sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)
pengembangannya.
3. Waterfront Tepian Danau” Ketersediaan akses pejalan kaki di lokasi
Sebagai fungsi khusus dari pengembangannya. wisata dapat dijangkau oleh masyarakat dengan
aman dan nyaman. Ketersediaan akses kendaraan
Analisa Daya Tarik yang mampu menjangkau lokasi wisata dan dapat
Daya Tarik Dari Pengguna Wisata Rekreasi berpindah tempat dengan leluasa.
Kawasan Tepi Pantai Tapak Batu b. Aktivitas
1) Observasi
a. Unik
Keunikan ini dimaksudkan sebagai suatu
tempat yang dapat memanjakan mata
pengunjung wisata dan dapat memberikan
suatu pengalaman baru
2) Pembahasan/Kesimpulan dari responden,
pustaka dan pengalaman peneliti
Gambar 4. Aktivitas Pengunjung
(sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)

Dengan adanya pembangunan di tepian air


akan menciptakan berbagai jenis aktivitas sehingga
akan menciptakan beberapa komunitas yang
menggunakan sarana dan prasarana yang telah
tersedia
c. Ketersediaan Ruang Publik
Gambar 2. Tapak Batu
(sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)

Hasil dari pengumpulan data kuesioner


responden diatas dapat disimpulkan bahwa Wisata
Rekreasi Tepi Pantai Tapak Batu ini memiliki daya
tarik yang berbeda dari pantai lainnya di Bengkulu
Utara. Daya tarik yang sangat menarik untuk
menjadi salah satu destinasi wisata air dalam
mendukung Kota Bengkulu Utara sebagai Gambar 5. Ketersediaan Ruang Publik
Waterfront city. (sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)

Indikator ketersediaan ruang publik dapat


dilihat dari fasilitas sarana dan prasarana
pendukung wisata seperti taman, parkir, plaza,
tempat ibadah, dll.

SIAR 2020: Seminar IlmiahArsitektur| 69


2) Pembahasan/Kesimpulan dari responden,
pustaka dan pengalaman peneliti
Hasil dari pengumpulan data kuesioner
responden diatas dapat disimpulkan bahwa,
sebagian masyarakat/pengunjung ada yang
memahami apa saja yang termasuk dalam sarana
dan prasarana penunjang tempat wisata sehingga
menyatakan bahwa di lokasi ada sarana dan
prasarana namun belum bisa dikatakan memadai. Gambar 8. Pengunjung Wisata Pantai
Sebagian masyarakat/ pengunjung menyatakan Tapak Batu
bahwa di lokasi tidak ada sarana dan prasarana (sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)
yang memadai sebab hanya ada jalan beton 1 jalur
penghubung antara tebing dan dataran dekat 2) Pembahasan/Kesimpulan dari responden,
pantai. pustaka dan pengalaman peneliti
Aktivitas yang diketahui atau dilakukan oleh Hasil dari pengumpulan data kuesioner
para responden yaitu berjalan-jalan, bersantai, responden diatas dapat disimpulkan bahwa
rekreasi, berdiskusi, wisata keluarga, menikmati kualitas air di lokasi Wisata Rekreasi Tepi
pemandangan, acara 17 agustus, acara idul fitri Pantai Tapak Batu ini dalam waktu tertentu
tahunan, memancing dan menjaring ikan, berkebun mengalami kualitas air yang buruk seperti
kelapa dan mengolahnya menjadi gula aren, pada saat hujan atau ombak besar
berdagang ketika ada acara tahunan. membawa sampah-sampah dari laut
Tidak ada ketersediaan ruang publik di lokasi menyebabkan air menjadi kotor. Namun,
wisata. Beberapa tahun yang lalu ada dibangun 2 kualitas air tidak selalu buruk seperti
gazebo namun tidak terawatt dengan baik sehingga sekarang sudah bersih dengan adanya
kayu gazebo menjadi lapuk dan hancur dimakan karangtaruna setempat dalam kegiatan bakti
waktu. sosial membersikan pantai yang
menunjukkan bahwa pemuda-pemudi
Analisis Sumber Daya Alam dan Buatan setempat peduli akan wisata yang telah ada.
Sumber Daya Alam atau Buatan Sebagai
Pendukung Kegiatan-Kegiatan dan Kualitas Air di Konsep
Wisata Rekreasi Kawasan Tepi Pantai Tapak Batu Berikut konsep yang ingin penulis terapkan
1) Observasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan kawasan tepi
a. Kualitas air pantai tapak batu dengan menggunakan variabel
Air sebagai tempat bekerja masyakat konsep dari Nicholas Falk 2002:
setempat dan rekreasi untuk pengunjung
wisata.

Gambar 9. Akses Pejalan Kaki


(sumber: Analisa Pribadi, 2019)

Gambar 6. Warga Setempat Bekerja Memancing Ikan Kondisi akses pejalan kaki di tepi pantai saat
(sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019) ini terlihat hanya seadanya dan tidak begitu nyaman
digunakan, selain itu akses pejalan kaki ini masih
terganggu dengan adanya kendaraan bermotor
yang sering melintas, sehingga keamanan pejalan
kaki pun terancam. Perlu diberikan akses jalan
berupa tangga batu sebagai simbol mutlak bahwa
jalan ini merupakan akses khusus pejalan kaki.
Selain itu tangga juga menjadi suatu estetika yang
baik untuk menarik minat para wisatawan untuk
Gambar 7. Warga Setempat Bekerja Menjaring Ikan berjalan-jalan sembari menikmati pemandangan
(sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019) laut.

SIAR 2020: Seminar IlmiahArsitektur| 70


Konsep rencana mengoptimalkan Perlu dibangun sea wall pada bibir pantai yang juga
pemanfaatan tepi pantai tapak batu untuk wisata dapat berguna sebagai estetika tepat wisata pantai,
rekreasi dalam mendukung Bengkulu Utara sebagai tempat wisatawan dapat duduk bersantai sembari
waterfront city yaitu menggunakan konsep ramah menikmati pemandangan, tempat jogging track,
lingkungan yang mengutamakan kenyamanan dan dan lain-lain
keamanan pawa wisatawan, dan menyediakan
fasilitas umum seperti area parkir, sirkulasi, dan KESIMPULAN DAN SARAN
jalur pedestrian untuk menambah nilai estetika. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
yang telah dilakukan oleh peneliiti, dapat
disimpulkan beberapa poin penting yang harus
diperhatikan dalam mengoptimalkan pemanfaatan
kawasan tepi pantai tapak batu sebagai wisata
rekreasi dalam mendukung Kota Bengkulu Utara
sebagai waterfront city, yaitu:
1. Lokasi penelitian ini memiliki daya tarik yang
Gambar 10. Ketersediaan Ruang Publik sangat kuat, tergolong dalam standar waterfront
city yaitu berada di tepi pantai yang kontak fisik
(sumber: Analisa Pribadi, 2019)
langsung dengan laut dan sungai.
Fasilitas umum masih belum tersedia di tepi 2. Akses pejalan kaki ada namun tidak memadai
pantai ini salah satunya toilet umum. Selain itu juga untuk masuk kedalam kategori wisata rekreasi
tidak tersedia pedagang tetap, wahana bermain cukup berfasilitas.
keluarga dan anak-anak. Pedagang dan wahana 3. Aktivitas pengunjung yang datang karena lokasi
bermain di pantai ini hanya ada disaat event penelitian merupakan wisata pantai yang
tertentu seperti merayakan hari raya idul fitri saja, terkenal dan sangat menarik dari wisata pantai
sehingga perlu dilaksanakan penataan dan di daerah lainnya, dan aktivitas masyarakat
pengelolaan yang baik untuk wisata pantai ini. sekitar untuk berkebun dan memancing ikan
Konsep yang penulis terapkan yaitu konsep juga merupakan sebuah potensi yang sangat
yang menyediakan fasilitas untuk tempat berdagang baik untuk keberlangsungan wisata pantai ini.
dan fasilitas permainan anak-anak seperti ayunan, 4. Ketersediaan ruang publik dan infrastruktur
jungkat-jungkit, seluncuran, atraksi wisata air dan namun tidak memadai untuk menampung
lain-lain. Ada banyak lahan kosong yang bisa kegiatan-kegiatan di lokasi penelitian.
dimanfaatkan untuk atraksi wisata dan tempat
pedagang tersebut. Mengingat semakin meningkatnya aktivitas
masyarakat di sekitar pantai untuk bekerja dan
aktivitas pengunjung setiap harinya untuk
bersantai, berekreasi, bersenang-senang,
berdiskusi, dan sebagainya. Maka kebutuhan akan
tempat untuk melakukan kegiatan-kegiatan
tersebut sangatlah dibutuhkan. Kawasan tepi pantai
tapak batu ini sangat berpotensi untuk
Gambar 11. Jalur Tepi Pantai dioptimalkan menjadi kawasan wisata rekreasi yang
(sumber: Analisa Pribadi, 2019)
kemudian untuk mendukung waterfront city.
Fenomena yang terjadi saat ini di kawasan tepi
Banyak fasilitas umum pada pantai ini yang pantai tapak batu adalah kegiatan pendukung
belum tersedia, salah satunya jalur tepi pantai yang pariwisata yang tidak tertata dengan baik. Apabila
indah dan nyaman. Pada saat ini belum tersedia sea kawasan tersebut ditata dan dioptimalkan sesuai
wall di pantai tapak batu ini, meskipun jarak air tujuan yang telah ditetapkan maka akan
dengan bibir pantai cukup jauh tetapi juga harus memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan
adanya fasilitas sea wall ini. Sea wall berguna untuk dan pengembahan sektor pembangunan serta
mencegah/mengurangi limpasan genangan areal ekonomi masyarakat setempat di Kota Bengkulu
pantai yang ada dibelakangnya dan agar air laut Utara.
tidak naik ke daratan. Adapun beberapa saran untuk
Konsep yang penulis terapkan yaitu konsep mengoptimalkan pemanfaatan kawasan tepi pantai
ramah lingkungan yang mengutamakan tapak batu untuk wisata rekreasi dalam mendukung
kenyamanan, keamanan dan keselamatan para Kota Bengkulu Utara sebagai waterfront city ialah
wisatawan, pedagang, maupun pengelola setempat. sebagai berikut:

SIAR 2020: Seminar IlmiahArsitektur| 71


1. Pembangunan akses untuk pejalan kaki dan
kendaraan keluar masuk tempat wisata.
2. Perencanaan program-program atraksi di
kawasan tepi pantai tapak batu, seperti:
hibungan, permainan, edukasi, dan lain
sebagainya.
3. Penataan tempat parkir untuk menjaga
kenyamanan dan keamanan pengunjung.
4. Peningkatan pelayanan wisata yang lebih baik,
misalnya: fasilitas umum, infrastruktur yang
memadai.
5. Penciptaan kerjasama dan kemitraan antara
pemerintah, swasta dan masyarakat dalam
pengelolaan kawasan.
6. Peningkatan peran aktif masyarakat dalam
menjaga kebersihan lingkungan didalam dan
disekitar kawasan wisata tepi pantai tapak batu.

DAFTAR PUSTAKA
BAPPEDA Bengkulu Utara, 2019. Outline Usulan
Kawasan Pembangunan Prioritas (KPPN)
Kawasan Pedesaan. Bengkulu Utara.
Breen, Ann & Dick Rigby. 1994. Waterfront, Cities
Reclaim their eidge. New York:Van nostrand
reinhold co.
Etika Edriana, Nur. 2018. Mendukung Kota Teluk
Kuantan Sebagai Waterfront City: Kuantan
Singingi.
Falk, Nicholas. 2002. Turning the Tide: The
Renaissance of Urban Waterfront. London,
UK: Urban & Economic Development Group.
Haryono, Wing. 1978. Pariwisata Rekreasi dan
Entertainment, Ilmu Publishers: Bandung.
Pearce D.W. 1989. Economics of Natural Resources
and the Environmen. Harvester Wheatsheaf:
London.
Pendit. 1999. Kriteria Dan Pertimbangan Yang Dapat
Digunakan Dalam membangun Suatu
Kawasan Wisata Untuk Menarik Wisatawan.
Saragiha, Roni O. Izziah, Izziah. Isyac, Muhammad.
2018. Pemanfaatan dan Penataan Ruang
Publik Tepi Pantai Ulee Lheue Kota Banda
Aceh: Banda Aceh.
Tahir, M. 2005. Pemanfaatan Ruang Kawasan Tepi
Pantai Untuk Rekreasi Dalam Mendukung
Kota Tanjung Pinang sebagai Waterfront
City: Semarang.

SIAR 2020: Seminar IlmiahArsitektur| 72

Anda mungkin juga menyukai