Rizky Putranto 1)
Abstrak
Munculnya kantong-kantong permukiman kumuh di kawasan perkotaan merupakan tugas
berat yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Di Kota Pontianak kawasan deliniasi
kawasan kumuh diatur dalam SK Walikota yang khusus mengatur untuk menyelesaikan
kawasan kumuh tersebut. Sebagian besar kawasan kumuh di Kota Pontianak berada pada
kawasan bantaran sungai dengan segala macam permasalahannya. Posisi bangunan rumah
membelakangi sungai yang berarti berada di atas air serta jamban-jamban yang ada
mengakibatkan tercemarnya sungai di daerah permukiman tersebut. Penelitian ini diawali
dengan identifikasi kawasan kumuh di daerah bantaran Parit Nanas dan membentuk sebuah
konsep dan strategi penataan bangunan di bantaran bantaran Parit Nanas agar dapat
mengembalikan fungsi sungai yang bebas dari pencemaran. Identifikasi kawasan kumuh
dilakukan berdasarkan data sekunder dan kondisi langsung yang dilihat di lapangan
kemudian dasar-dasar konsep penataan mengacu kepada konsep penanganan kawasan
kumuh berupa strategi pencegahan dan penanganan kondisi infrastruktur yang ada pada
kawasan tersebut. Dari metode tersebut akan dihasilkan pola penataan bangunan yang
berada di atas air dan membelakangi sungai serta ketersediaan utilitas kawasan yang
mendukung untuk mengatasi kekumuhan kawasan seperti keadaan jaringan jalan, drainase,
sanitasi dan limbah, ketersediaan air bersih, persampahan, ruang terbuka pubik dan
penanganan kebakaran. Konsep kawasan Terpana (Teras Parit Nanas) merupakan suatu
hasil yang dibentuk dari analisis penelitian ini dimana kawasan tersebut ditata menjadi
sebuah kawasan dengan orientasi baru berbentuk waterfront, wisata air serta area yang
aman untuk bermain anak-anak. Dengan perubahan berdasarkan konsep yang digagaskan
diharapkan akan mengubah pola hidup masyarakat sekitar bantaran sungai untuk lebih
memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal mereka dan perubahan
perilaku-perilaku menjadi hidup bersih dan sehat. Akibat perubahan perilaku masyarakat
yang lebih baik terhadap sungai, maka kondisi sungai perlahan-lahan akan semakin baik
dan mengurangi pencemaran pada sungai tersebut.