PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara filosofis, masyarakat dayak sangat berhubungan erat dengan alam sebagai
kearifan lokal yang melekat dalam diri. Hal ini mengacu kepada masyarakat dayak yang
mempunyai naluri hidup berdampingan dengan alam. Wilayah tepian sungai yang
menjadi julukan bagi daerah Kalimantan Tengah, dimana pemukiman masyarakat yang
sebagian besarnya berada di sekitar sungai, danau dan perairan lainnya. Kedekatan
masyarakat yang memegang falsafah air sebagai sumber kehidupan dan kemudahan akan
perairan seperti sungai, danau dan rawa. Kebergantungan hidup masyarakat itu membuat
mereka ikut serta bersama menjaga alam sekitar dengan rasa kasih sayang.
Dilatarbelakangi dengan memiliki sungai besar dan sungai cukup panjang yang
melintas di Kota Palangka Raya ditambah ratusan danau dan rawa. Sehingga Pemerintah
dan danau sebagai obyek yang mampu menjadi sumber pendapatan asli daerah.
terus menerus dilakukan oleh pemerintah daerah membuat ketertarikan para pendatang
penduduk maupun secara alamiah atau migrasi serta perubahan dan kegiatan usahanya
yang disebabkan pula oleh perubahan pola sosial, budaya, dan ekonomi penduduk
tersebut sebagai masyarakat kota. Sampai pada kenyataan bahwa etnis pendatang yang
ada di Kota Palangka Raya memiliki jumlah yang lebih besar dari penduduk asli.
Dengan pesatnya pembangunan daerah yang berbanding lurus dengan para
pendatang, sehingga tidak disadari bahwa pembangunan yang ada di pingiran kota,
bantaran sungai dan danau juga semakin padat. Banyaknya pemukiman yang berada
dibantaran sungai dan danau membuat aktifitas masyarakat tidak lepas dari pemanfaatan
fungsi sungai dan danau itu sendiri. Masyarakat memanfaatkan sungai dan danau untuk
berbagai kegiatan seperti penunjang transportasi, MCK (mandi, cuci, kakus/WC), sumber
Padahal disisi lain fungsi sungai dan danau salah satunya sebagai kawasan ruang
terbuka hijau, dimana kawasan ruang terbuka hijau sangat penting untuk menjaga
sungai dan danau yang ada di Kota Palangka Raya juga berpotensi besar untuk parwisata
unggulan yang dapat menghasilkan pendapat asli daerah. Namun sekarang keberadaan
sungai dan danau mulai dipadati dengan banyaknya pemukiman masyarakat yang tidak
teratur, dimana banyak masyarakat yang kurang menjaga lingkungan sungai dan danau
dengan prilaku yang mengabaikan betapa pentingnya kebersihan sungai dan danau untuk
kelestarian lingkungan.
Hal ini juga karena pergeseran masyarakat yang dulunya memanfaatkan aliran
sungai dan danau itu untuk berladang, berkebun dan bertani. Potensi berladang yang
menjadi unggulan terdahulu adalah rotan dan karet yang nilai jualnnya cukup tinggi
namun akibat pergeseran jaman juga tidak begitu potensial. Sehingga masyarakat saat ini
memanfaatkan sungai dan danau untuk melakukan pertambangan dan perikanan untuk
liar (illegal minning) dan perikanan liar (illegal fishing) yang mengganggu ekosistem dan
Raya menimbulkan permasalahan dari segi lingkungan, sosial dan ekonomi. Dimana
kerap kali terjadi pembuangan limbah rumah tangga yang mengakibatkan tercemarnya
sungai dan danau, timbulnya longsor dari abrasi tanah yang diakibatkan hilangnya
tumbuhan dan pepohonan yang dirubah menjadi tempat hunian masyarakat, semakin
sedikitnya ruang terbuka hijau di kawasan sungai dan danau, kebakaran dilingkungan
padat penduduk yang sering terjadi di lokasi pinggiran bantaran sungai Kota Palangka
Kebijakan Nasional Pengelolaan Sumber Daya Air dan Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Daya Tampung Beban Pencemaran
Air Danau Dan/Atau Waduk, Menjelaskan bahwa sungai dan danau dikuasai oleh negara
dan merupakan kekayaan negara, maka pemerintah daerah memiliki kewenangan dalam
pengelolaan sungai dan danau dilakukan secara menyeluruh, terpadu, dan berwawasan
lingkungan dengan tujuan untuk mewujudkan kemanfaatan fungsi sungai dan danau yang
berkelanjutan. Tujuan dari pengelolaan sungai dan danau merupakan upaya untuk
konservasi sumber daya air dimana untuk pencegahan banjir dan kekeringan, pencegahan
erosi dan sidimentasi, kerusakan bantaran sungai, serta pencegahan tercemarnya sumber
air dari berbagai limbah dan menghindari konflik sumber daya alam dan lingkungan.
2006). Namun dilain sisi, masyarakat lokal juga harus turut andil dalam membantu
pengelolaan bantaran sungai dan danau sehingga ada sinergi antara pemerintah dan
berkelanjutan.
Pengelolaan yang baik di bantaran sungai dan danau di Kota Palangka Raya
memiliki potensi besar untuk menarik para wisatawan lokal dan mancanegara untuk
menikmati keindahan alam yang dapat diunggulkan. Apalagi Kota Palangka Raya yang
merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah sehingga lebih strategis dan memiliki
pemerintah daerah dan masyarakat lokal memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan
bantaran sungai dan danau yang berkelanjutan. Sehingga peneliti tertarik untuk
dengan memberdayakan masyarakat lokal di Kota Palangka Raya. Adapun yang menjadi
pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah melihat dari perspektif Sustainable dan
Pemberdayaan Masyarakat Lokal. Luaran yang dihasilkan oleh penelitian ini meliputi
didesiminasi hasill penelitian kepada setiap stakeholders yang terlibat dalam pengelolaan
B. Rumusan Masalah
berikut :
1. Bagaimanakah pemanfaatan bantaran sungai dan danau di Kota Palangka Raya yang
3. Bagaimana pengelolaan bantaran sungai dan danau yang sustainable bagi kota
Palangka Raya?
lokal?
5. Sejauh mana profil regulasi dan kebijakan pemerintah daerah Kota Palangka Raya
C. Tujuan Penelitian
berikut :
1. Untuk mengetahui pemanfaatan bantaran sungai dan danau di Kota Palangka Raya
2. Untuk mengetahui pengelolaan bantaran sungai dan danau di Kota Palangka Raya
masyarakat lokal
4. Untuk mengetahui pengelolaan bantaran sungai dan danau yang sustainable bagi kota
Palangka Raya
5. Untuk mengetahui sejauh mana profil regulasi dan kebijakan pemerintah daerah Kota
Palangka Raya dalam pengelolaan bantaran sungai dan danau di Kota Palangka Raya.
D. Manfaat Penelitian
Pada akhir penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
Memberikan kontribusi keilmuan yang dapat berguna bagi pengembangan
ilmu pengetahuan dan sebagai refrensi bagi peneliti lain yang ingin menggali lebih
mengenai kajian penelitian yang sejenis. Serta memberikan sumbangan informasi dan
memberi manfaat terhadap suatu kajian yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.
2. Secara Praktis
a. Bagi Masyarakat
Agar menjadi dasar kajian terkait kesiapan masyarakat untuk mendukung
pengelolaan bantaran sungai dan danau di Kota Palangka Raya, sehingga nantinya
masyarakat diharapakan mampu dalam menjaga dan mengelolaan bantaran sungai
dan danau, serta memperoleh manfaat dari hal tersebut.
b. Bagi Pemerintah
Agar menjadi dasar kajian bagi pemerintah yang nantinya diharapkan
mampu bertanggung jawab dalam mengelolaan pemanfaatan bantaran sungai dan
danau yang berkelanjutan melalui produk hukum dan kebijakan.
E. Sistimatika Penulisan
Hasil penelitian penelitian ini akan disusun sebagai proposal penelitian dengan
sistematika penulisan.
danau.
BAB III membahas metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini
BAB IV
BAB V