Alamat Korespondensi: Jl. Raya Tlogomas 246 Malang, Telp/Fax 0341-464318 psw 244
E-mail: 1) satiti@umm.ac.id; 2)pslkumm2015@gmail.com; 3)usya_bio@umm.ac.id
Abstrak
Upaya pengidentifikasian kearifan lokal masyarakat harus lebih difokuskan pada permasalahan
sistem mata pencaharian yang memiliki isu global dan sekaligus mempunyai pengaruh sangat
besar bagi keberlangsungan hidup masyarakat lokal. Daerah-daerah yang memiliki peran vital
seperti wilayah hulu sungai sangat tepat menjadi fokus perhatian. Penyelamatan mata air di hulu
sungai saat ini menjadi isu lingkungan yang penting dalam tataran masyarakat dan memiliki
korelasi yang signifikan dengan kesejahteraan masyarakat di wilayah DAS. Penelitian yang
bertujuan untuk mengkaji dimensi sosial dan budaya dari kearifan lokal masyarakat Desa
Tawang Sari Kecamatan Pujon dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam,
mengidentifikasi kearifan lokal apa saja yang pernah dijalankan dan yang masih berlangsung
dalam kehidupan masyarakat di Desa Tawang Sari dalam mempertahankan kelestarian hutan
“sengkeran” hingga saat ini (yang terdapat sumber mata air sungai Konto yang masuk dalam Sub
Das Brantas), mengkaji jenis-jenis kearifan lokal yang dapat menunjang penyelamatan mata air,
dan mengkaji kemungkinan untuk menggeser atau meningkatkan status kearifan lokal masyarakat
dari hukum normatif menjadi hukum legal formal (peraturan desa). Penelitian ini dilaksanakan di
Desa Tawang Sari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang mulai Oktober 2015-Juli 2016. Penelitian
ini menggunakan metode survey. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder.
Data sekunder dikumpulkan dari instansi pemerintah dan non pemerintah yang terkait dengan
topik penelitian ini. Data primer dikumpulkan dari masyarakat, tokoh masyarakat, aparat desa,
aparat kecamatan, dan aparat kabupaten. Data primer dikumpulkan dengan metode: Pengamatan
tak terlibat (nonparticipant observation), Wawancara terstruktur dan Focus Group Discussion
(FGD). Data kuantitatif yang telah terkumpul dan telah ditabulasi, selanjutnya dianalisis dengan
metode analisis etnografis. Hasil dari penelitian ini adalah diketahui Desa Tawangsari memiliki
kearifan lokal untuk pemeliharaan lingkungan hidup melalui pelestarian kawan hutan sengkeran
yang merupakan kawasan yang terdapat mata air sungai konto DAS Brantas. Kearifan lokal
tersebut di atas dapat menjadi cerminan pemeliharaan sumber daya alam kedepan, dalam bentuk
pembangunan yang berkelanjutan
1. PENDAHULUAN
Desa Tawangsari adalah sebuah Desa kecil dilembah gunung Anjasmoro, di Desa tawangsari
inilah salah satu mata air atau hulu sungai Konto (DAS Brantas) berasal. Sungai konto adalah
bagian dari hulu sungai Brantas dimana sungai Brantas merupakan salah satu sungai Besar di
Indonesia. Sungai Brantas memiliki fungsi yang sangat penting bagi Jawa Timur mengingat 60%
produksi padi berasal dari areal persawahan di sepanjang aliran sungai ini sehingga bisa dikatakan
sungai Brantas adalah sungai kehidupan bagi masyarakat Jawa Timur.
2. METODE
Jumlah penduduk di Desa Tawangsari sebagian besar berusia produktif (umur 15-64 tahun)
dengan persentase lebih dari 50% (Tabel 4.3). Jumlah usia produktif yang tinggi jika tidak
diikuti dengan ketersediaan lapangan pekerjaan yang layak akan menyebabkan pengangguran.
Tingginya angka pengangguran dapat memicu timbulnya berbagai persoalan sosial lainnya
seperti kenakalan remaja dan sebagainya.
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016 91
Tabel 4.3: Jumlah penduduk Desa Tawangsari berdasarkan kelas umur
Kelas Umur Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)
0-4 474 11,6
5-9 524 13,8
10-14 479 11,7
15-24 737 18,0
25-64 1.640 40,1
>64 196 4,8
Jumlah 3.965 100
Sumber: Profil Desa Tawangsari Tahun 2015 [3]
Tingkat pendidikan di Desa Tawangsari seperti halnya sebagian besar desa-desa di Indonesia
masih tergolong rendah dimana lebih dari 90% penduduk hanya berpendidikan di sekolah dasar
(tabel 4.4)
Tabel 4.4: Jumlah penduduk Desa Tawangsari berdasarkan tingkat pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)
Buta Huruf 21 0,6
SD 3.273 90,6
SLTP 227 6,3
SMA 83 2,3
PT 7 0,2
Jumlah 3.611 100
Sumber: Profil Desa Pujon Kidul Tahun 2015 [4]
Sebagian besar penduduk di Desa Tawangsari yang berusia produktif bermata pencaharian
sebagai petani atau buruh tani yaitu mencapai lebih dari 95%. Dengan tingkat pendidikan yang
relatif rendah dan keterampilan yang terbatas bidang pertanian menjadi tumpuan sumber
penghidupan masyarakat di Desa Tawangsari (Tabel 4.5).
4. KESIMPULAN
Desa Tawangsari memiliki kearifan lokal untuk pemeliharaan lingkungan hidup melalui
pelestarian kawan hutan sengkeran yang merupakan kawasan yang terdapat mata air sungai konto
DAS Brantas. Kearifan lokal tersebut di atas dapat menjadi cerminan pemeliharaan sumber daya
alam kedepan, dalam bentuk pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan yang menghasilkan,
namun tetap arif terhadap alam. Kearifan lokal yang ada di Desa Tawangsari berupa gotong royong
dapat dilestarikan dengan senantiasa menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa kebersihan
lingkungan adalah penting bagi kesehatan warga, apalagi mengingat dengan kebiasaan warga yang
membuang sampah diselokan. Sistem kearifan lokal yang berupa sistem penanggalan pertanian
sudah mulai ditinggalkan, terlihat dari semakin sedikitnya masyarakat yang menggunakan sistem
ini, hanya orang-orang tertentu saja yang menggunakan. Perlunya kelembagaan secara terstruktur
dengan baik untuk melestarikan pengetahuan-pengetahuan lokal dan perlunya mendeseminasikan
kearifan lokal ini agar pengetahuan tersebut tidak pudar dan hilang.
5. PERSEMBAHAN
Penelitian dan penulisan artikel ini merupakan bagian dari kegiatan penelitian yang didanai
Universitas Muhammadiyah Malang melalui Penelitian Unggulan Pusat Studi (PUPS), dalam hal
ini mewakili Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan Universitas Muhammadiyah Malang.
Dengan demikian, patutlah kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-
pihak tersebut.
6. DAFTAR PUSTAKA
[1] Spradley, J. P. 1997. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
[2] Usman, H. & Akbar, R. P. S. 2006. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara.
[3] Profil Desa Tawangsari Tahun 2015
[4] Profil Desa Pujon Kidul Tahun 2015
[5] Profil Desa Tawangsari Tahun 2015
[6] Lamech, A. P. & Hutama, P. 1995. Kearifan Tradisional Masyarakat Pedesaan Daerah Irian
Jaya di Kabupaten Jayapura dan Biak Numfor dalam Pemeliharaan Lingkungan hidup.
Jayapura: Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya Pusat.
[7] Sastrosupeno. 1984. Manusia, Alam, dan Lingkungan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.