H. MOCH. ANTON
I. DASAR PEMIKIRAN
Air adalah bagian mendasar kehidupan. Dengan air dan karbondioksida (CO2) dari udara,
tumbuhan meramu karbohidrat yang merupakah sumber energi dan penyusun tubuh utama
berbagai makhluk hidup. Air juga berperan sebagai sarana transportasi bahan-bahan makan
dalam dunia kehidupan, baik di dalam tubuh maupun di luar tubuh. Peranan yang kedua ini
seakan tak sepenting sebagai sumber makanan, tetapi sebenarnya sungguh mendasar bila
kita memahami air lebih dalam. Begitu pentingnya air dalam kehidupan dapat kita lihat dari
kenyataan bahwa kita bias hidup selama dua sampai tiga minggu tanpa makanan (yang
sebenarnya sebagian dibuat dari air juga), namun hanya dapat hidup dua sampai tiga hari saja
tanpa air. Tujuh puluh persen bumi kita tersusun dari air, namun hanya satu persen dari air
yang ada di bumi dapat di manfaatkan oleh dunia kehidupan. Namun manusia telah membuat
sumber kehidupan mereka dalam bahaya yang semakin parah. Kita meracuni air permukaan
(sungai, danau dll) dan air tanah. Dengan teknologi modern, uap air di udara juga ikut
diracuni, sehingga terjadi hujan asam. Sungai dibendung sehingga aliran air dan, selanjutnya,
kehidupan di bagian hilir, menjadi hancur. Kita menggunduli tanah dan menutupnya dengan
batuan dan aspal, sehingga terjadi kekeringan di musim kemarau dan banjir serta longsor di
musim hujan. Dan ironi di atas semua itu, orang-orang yang memiliki akses yang tinggi
terhadap air adalah juga mereka yang paling boros. Kita semua punya peranan dalam
merusak air dan bisa mengambil peranan untuk memperbaiki dan melestarikannya. Melalui
Festival Kali Malang 2016, kita semua diundang untuk belajar bersama tentang
permasalahan air dan bersama mulai melakukan langkah kecil untuk memperbaiki air untuk
bumi kita.
Keberadaan Sungai di Kota Malang semakin terancam dari hari ke hari. Salah satu
penandanya adalah debit air yang terus berkurang. Kalau tak segera di atasi, Kota Malang
bisa menghadapi krisis air bersih. Ancaman lain yang menimpa Sungai adalah pencemaran,
sumbernya dari limbah domestik masyarakat dan industri. Sungai dianggap sama dengan
tempat sampah. Masyarakat yang membutuhkan Sungai, masyarakat juga yang mencemari
sungai itu. Warga yang bermukim di pinggiran sungai memperlakukannya seperti toilet atau
tempat sampah terpanjang.Mereka membuang sampah, air limbah diterjen dan tinja langsung
ke sungai. limbah di aliran sungai terbesar berasal dari limbah domestik rumah
tangga."Menurut penelitian pada tahun 1997, mampu mencapai 60 persen limbah itu justru
berasal dari libah domestik.akan tetapi yang berpotensi besar menyumbang limbah berbahaya
justru Industri.Sebab, industri juga mengeluarkan limbah beracun dan berbahaya,demikian
pula, di wilayah Malang Raya, Kurang Lebih dari 640 sumber air yang ada, sepertiganya
mengalami penurunan debit dari 10 liter menjadi 5 liter, bahkan 3 liter per detik, Namun,
peradaban telah berubah.Banyak sekali perilaku destruktif yang berbanding terbalik dengan
perilaku masyarakat pada zaman kejayaan kerajaan sebelum abad ke-19.Masyarakat
"modern" kini menganggap sumber daya air menjadi komoditas/barang ekonomi yang harus
dieksploitasi.Maka, tidak jarang kita melihat pelanggaran aturan pengelolaan daerah aliran
sungai (DAS) yang menyebabkan rusaknya kawasan konservasi di daerah hulu.
Selain permasalahan tersebut di atas saat ini ada beberapa surve yang di lakukan akademisi
dan pemerintah terkait permasalahan yang terjadi di kali brantas namun tanpa sebuah
tidakan real yang berkelanjutan untuk tetap menjaga kelestarian sungai brantas maka
permasalahan semakin hari semakin menumpuk,dan lewat kegiatan FESTIVAL KALI MALANG
2016 ini kami ingin mengajak serta memberikan sebuah pola edukasi secara real bahwa kali
brantas metro dan sunga sungai di pemukiman kita sangatlah vital.
Di dalam proposal ini anda dapat menemukan bagaimana lembaga atau perusahaan anda
dapat turut berperan dalam mendukung pelaksanaan Festival Kali Malang 2016. Akhirnya,
kami perlu kembali mengangkat bahwa tidak ada waktu lagi menunggu orang lain. Bumi
memanggil kita masing-masing untuk turut ambil peranan.
Melihat keadaan di atas, diperlukan suatu perangkat yang dapat mewujudkan aplikasi potensi
solusi terhadap permasalahan yang terjadi di sungai brantas metro dan sungai sungai di
sekitar pemukiman penduduk yang ada di kota malang,maka kami selaku KARANG TARUNA
INDONESIA KOTA MALANG mengadakan FESTIVAL KALI malang 2016
Landasan hukum
I.Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 yang menentukan bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya di kuasai oleh negara dan di pergunakan untuk sebesar besarnya
kemakmuran rakyat, maka pengelolaan sumberdaya alam harus berorientasi pada konservasi
sumber daya alam untuk menjamin kelestarian dan berkelanjutan fungsi sumber daya alam.
III. UU no. 11 tahun 2010, cagar budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa
Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya,
dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya
karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan atau
kebudayaan melalui proses penetapan
IV. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai
V. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 63 Tahun 1993 Tentang : Garis Sempadan Sungai,
Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai Dan Bekas Sungai.
II. Nama dan tema Kegiatan:
Nama kegiatan Festival Kali Malang 2016. Tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah
Sembah Tirta, Sembah Wana, Sedekah Bumi
V. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Festival Kali 2016 akan dilaksanakan pada tanggal 29-30 oktober 2016
VII. Kegiatan
Festival Kali Malang 2016 merupakan paduan berbagai acara yang saling memperkuat satu
sama lain dan menyasar berbagai kelompok sasaran.
4. Kurang lebih dua minggu sebelum kegiatan, kami akan mengadakan kegiatan kampanye
lewat radio dan media massa, yang tujuannya adalah memperluas dampak, agar lebih banyak
orang mendapatkan informasi tentang Program Kegiatan Karang Taruna Kota Malang dan
mempromosikan Festival Kali 2016
VIII. JADWAL AGENDA(Terlampir)
X. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat, dengan harapan dapat terlaksana dengan baik sehingga kita
bisa mengambil peranan untuk memperbaiki dan melestarikan sumber daya alam khususnya
air, dan untuk belajar bersama tentang permasalahan air dan bersama mulai melakukan
langkah kecil untuk memperbaiki air untuk bumi kita.
Rp 9.030.950.000