SAMBUTAN
MENTERI PEKERJAAN UMUM
Diiringi dengan rasa syukur Y.ehadirat Allah SWT, saya menyambut baik atas penerbitan buku yang
berjudul: Kata!og Sunga/ di Indonesia . Melalui buku ini dapat diperoleh beragam informasi antara lain
mengenai kondisi fisik sungai termasuk karakteristik alirannya, kondisi daerah aliran sungai berikut tata
guna lahannya serta bangunan-bangunan di sungai.
Seperti kita ,ketahui bersama bahwa tata kehidupan manusia tidak bisa lepas dari keberadaan sungai.
Sumber daya air yang dimiliki sungai berperan besar dalam menopang kelangsungan hidup manusia.
Selain itu, masih banyak lagi manfaat sungai seperti sebagai prasarana transportasi, prasarana rekreasi,
lahan budidaya ikan dan lain-lain. Di sisi lain, sungai bisa menjadi sumber bencana akibat banjir yang
ditimbulkannya. Berangkat dari realitas ini banyak dilakukan pekerjaan-peke~aan studi dan
pembangunan yang bertujuan untuk bisa mengembangkan manfaat dan menekan ancaman bencana
sungai ,. bahkan dewasa ini mulai bermunculan usaha-usaha bisnis yang berkaitan dengan sumber daya
sungai. Untuk semua aktivitas tersebut sangat diperlukan informasi tentang sungai.
Sejalan dengan hal tersebut, maka Departemen Pekerjaan Umum sebagai departemen yang diberi
tanggung jawab dan wewenang dalam pengelolaan sungai, menerbitkan buku Katalog Sungai di
Indonesia dengan tujuan memberikan informasi awal tentang sungai untuk semua lapisan masyarakat
baik di sektor publik, maupun di sektor swasta, termasuk instansi pemerintah pusat maupun daerah
sebagai salah satu acuan awal dalam perencanaan, pelaksanaaan, pemeliharaan bangunan yang
bertujuan mengembang~an manfaat sungai.
Saya berharap kiranya buku ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi oleh masyarakat serta pihak·
pihak terkait lainnya dalam melaksanakan pembanganan sehingga diharapkan masyarakat dapat ikut
berperan dalam usaha-usaha konservasi atau pelestarian sumber air, pendayagunaan sumber daya air,
serta pengend~lian daya rusaknya sehingga dapat mendukung peningkatan kesejahteraan rakyat.
~~ Djoko Kirmanto
SAMBUTAN
KEPALA BADAN LITBANG
Air merupakan kebutuhan dasar bagi seluruh kehidupan, baik manusia, binatang maupun tumbuh-
tumbuhan, yang tidak dapat digantikan oleh substansi lain. Air adalah sumber daya alam yang tidak
pernah diam tinggal di suatu tempat, selalu dinamis bergerak dalam suatu gerakan abadi air yang lazim
dinamai daur hidrologi. Sungai yang menurut UU RI Nomor 7, Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air,
berfungsi menampung, menyimpan sementara, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke
danau atau ke laut secara alami yang merupakan media penting dalam daur hidrologi sehingga sungai
juga menjadi sangat penting karena menunjang keberadaan air tersebut.
Dengan demikian sungai sebagai wadah air merupakan sumber alam yang harus dikelola secara baik.
Fungsi sungai yang beraneka ragam perlu dipelihara keberlanjutannya . Guna menjamin kelangsungan
dan kelestarian sungai sekaligus mencegah aneka dampak yang merugikan, pengendalian terhadap
pemanfaatan dan eksploitasi ~ungai menjadi suatu keharusan . Melalui pengembangan dan pemanfaatan
sungai secara terkendali, keberlanjutan keterdapatan air dan kelestarian sungai dapat dijaga. Termasuk
di dalamnya, prioritas penanganan tertiadap usaha-usaha konservasi melalui pelestarian kawasan
tangkapan hujan atau DAS.
Komponen utama lingkungan sungai yang perlu dijaga dan diamati adalah daerah aliran sungai, badan
sungai,·prasarana pengelola sumber daya sungai dll. Komponen utama ini apabila tidak dikelola dengan .
baik maka akan merusak atau mengancam fungsi sungai. Sungai dikategorikan rusak apabila sebagian
atau seluruh komponen perubahan aspek dinamik morphologi sungai telah mertibahayakan lingkungan .
sungai, mengancam fungsi sungai, serta operasi dan keamanan bangunan-bangunan di sungai.
Kami berharap penerbitan buku Katalog Sungai di Indonesia ini akan dapat memberikan andil penting
dalam pembangunan ke-air-an di lndonP.sia umumnya dan dalam menjaga fungsi dan kelestarian sungai
khususnya. Kepada Pusat Litbang Sumber Daya Air, kami sampaikan ucapan terima kasih atas upaya
untuk mengumpul dan menata data sehingga nienjadi katalog sungai yang dapat dimanfaatkan secara
luas bagi kepentingan pembangunan di Indonesia.
Kepala
Sadan Litoang Eks. Dept. Kimpraswil
KATA PENGANTAR
Penyusunan dan penerbitan buku Katalog Sungai di Indonesia mengacu format buku Catalogue of
Rivers for Southeast Asia and the Pacific yang diterbitkan oleh The UNESCO-IHP Regional Steering
Comitte for Southeast Asia and the Pacific. Volume I dari buku ini diterbitkan pada tahun 1995 dan dalam
Volume tersebut Indonesia mencantumkan tiga Sungai yaitu Citarum, Bengawan .Solo dan Brantas.
Kontribusi Indonesia dalam Catalogue of Rivers di koordinir oleh Panitla Nasional Program Hidrologi
yang bekerja sama dengan Pusat Litbang sumber Daya Air, Departemen PU sebagai penyusun.
Buku Catalogue of Rivers disusun dalam bahasa lnggris, jumlah buku yang diterbitkan sangat terbatas
dan hanya dibagikan kepada anggota !HP-UNESCO di Wilayah Asia Pasifik. Mengingat penyebarannya
yang sangat terbatas tersebut padahal informasi yang ada sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia
maka Puslitbang Sumber Daya Air berinisiatif menerbitkan buku dengan versi yang sesuai dan disusun
dalam bahasa Indonesia. Dalam buku Katalog Sungai di Indonesia, selain melakukan updating informasi
dengan menggunakan data-data terkini juga menambahkan beberapa informasi.
Katalog Sungai di Indonesia ini akan dibagi dalam beberapa volume yang akan disusun dan diterbitkan
secara bertahap. Pada buku Katalog Sungai di Indonesia, Volume I , yang diterbitkan pada akhir tahun
2004 disajikan informasi dan data tiga sungai penting di Indonesia yaitu Sungai Citarum di Propinsi Jawa
Barat, Sungai Bengawan Solo di Propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur serta Sungai Brantas yang
terletak di Propinsi Jawa Timur.
Buku ini direncanakan sedemikian rupa agar dapat memberi informasi kepada kelompok profesional,
pemerhati dan kelompok yang peduli terhadap sungai khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
pengenalan dan pemahaman mengenai kondisi fisik sungai termasuk karakteristik aliran, DAS dan tata
guna lahannya, sehlngga dapat meningkatkan kepedulian dan pengertian' masyarakat akan pentingnya
sungai, serta permasalahan terkait sehingga kelestarian sungai yang m.emberikan keberlanjutan
kehidupan generasi mendatang tetap terjaga, disamping itu· buku ini dapat memberikan konstribusi
sebagai bagian sistem data base untuk perencanaan dalam pengelolaan sumber daya air berbasis
wilayah sungai. ·
Pada kesempatan inl, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besamya
Kepada Bapak tr. Djoko Kirmanto, Dipl. HE, Menteri Pekerjaan Umum atas dukungan moral maupun
material serta kesedlaan beliau memberikan kata sambutan pada penerbitan buku ini. Ucapan terima
kasih serupa juga kami sampaikan kepada Bapak Dr. Ir. Roestam Sjarief, MNRM, Kepala Badan
Penelitian. dan Pengembangan Eks. Dept. Kimpraswil atas segala bantuan dan dorongan beliau
sehingga penerbitan buku Katalog Sungai di Indonesia i~i dapat terwujud.
Sumbangan pemikiran, kritlk serta saran dari semua pihak untuk penyempumaan isi buku ini dimasa-
masa mendatang sangatlah kami harapkan, sehingga informasi yang diberikan akan lebih lengkap, tepat
dan akurat. Terima kasih diucapkan kepada Tim Peneliti dengan Ketua Tim Ir. Daryanto Budihardjo,
Dipl.HE. dan semua pihak yang telah memberikan kemudahan dan kerjasama sehingga buku katalog
sungai ini dapat tersusun.
Kepala
Pusat Litbang Sumber Daya Air
1~
Ir. Dyah Rahayu Pangesti. Dipl. HE .. APU
NIP. 110013657
DAFTAR ISi
KATA SAMBUTAN :
- Menteri Pekerjaan Umum ........................................................................../........
iii
- Kepala Badan Litbang Eks. Dept. Kimpraswil .............................
Vii
DAFTAR ISi
I. SUNGAI CITARUM
DAFTAR ISi
DAFTAR ISi I- i
BAB1
GAMBARAN UMUM
Sungai Citarum terletak di Propinsi Jawa Barat, bermata air dari Gunung Wayang dan mengalir
ke utara serta .bermuara di Laut Jawa. Pada sungai tersebut terdapat 3 (tiga) bendungan besar ialah:
bendungan Saguling, Cirata, dan Jatiluhur. Ketiga bendungan merupakan sumber utama pusat listrik
tenaga air untuk Jawa-Bali serta penyediaan air irigasi sawah seluas 240.000 ha di daerah Subang,
Cikampek, Karawang, dan Bekasi, disamping sebagai tempat pariwisata, perikanan, olah raga, dan lain-
lain.
Telah dibentuk Badan Otorita Jatiluhur (Jasa Tirta II) guna mengelola kebutuhan air, baik untuk
irigasi maupun penyediaan air baku guna men-suplai air minum kota Jakarta melalui saluran Tarum
Ba rat.
Kota terbesar di sekitar Sungai Citarum selain Jakarta sebagai ibukota negara, juga terdapat kota
Bandung sebagai ibukota Propinsi Jawa Barat yang terletak pada bagian hulu sungai di daerah
Priangan. Bandung sangat dikenal oleh Negara-negara Non Blok yang memiliki "Semangat Bandung"
karena di kota inilah pada tahun 1955 Konferensi Asia-Afrika yang pertama kali diselenggarakan.
BAB2
DAERAH PENGALIRAN SUNGAI
1. K.tJupolen -
2. K.tJupolen l<a<owong
3. K.tJupolen Bogar
4. ~ P..wllkal18
5. l<obu!>*n Clanjut
8. ~ 5'Jmodang
1. ~Bandung
---
8. KoU e.ndung
9. KoUClmoN(2003)
"'-- -OAS
_,.
Jumlah Penduduk Kabupaten dan Kota di Propinsi Jawa Barat Tahun 2001
(yang wilayahnya masuk di dalam DAS Citarum)
2.2 Geografi
2
Sungai Citarum dengan panjang 269 km mempunyai DAS seluas 6.080 km dan bermata air di
Gunung Wayang (1 .700 m), dalam pengalirannya menuju muara ke Laut Jawa terlebih dahulu melintasi
daerah perbukitan bagian tengah Pulau Jawa sebelah barat. DAS Citarum terbentang di antara 05°
55' 00" - 07° 10' 00" LS dan 107° 02' 00" - 107° 39' 00" BT. Secara geografis, penggal sungai di hulu
Nanjung yang terletak di daerah pegunungan antara Gunung Tangkuban Perahu di sebelah Utara dan
Gunung Patuha di sebelah Selatan ditetapkan sebagai bagian hulu Sungai Citarum. Mulai dari Nanjung
sampai dengan Waduk Jatiluhur disebut bagian tengah dan mulai dari Waduk Jatiluhur sampai muara
0 100 km
c:::=:::::l!!!!!!!!!!!!!C===liiiiiiiiiiiiiiC===~
: Batas DAS
KATA LOG SUNGA! DI INDONESIA 1- 3
PUSAT LITBANG SUMBER DAYA A IR
2.3 Geologi
Formasi geologi di DAS Citarum yang utama terdiri dari produk vulkanik quarternary tua dengan
fasies endapan Miocene, granite, granodiorite, alluvium, fasies vulkanik Pleistocene dan fasies batu-
gamping Miocene.
6° LS
LAUT JAWA
LEGEN DA:
•
D
D
Alluvium
Fasies gunung api
Andesite, Basalt
D Oanau, situ
D Eocene
D Gabro, Peridolite
D Hasil gunung api kuarter tua
D Hasil gunung api tak teruraikan
EJ Lipari!, Dasi!
••
Miocene , Batu gamping
Miocene , Fasies sed
Olibocene
D Pliocene, Fasies gunung api
c:J Pliocene, Fasies sedimen
1- D Pleistocene, Fasies gunung api
<D
0
~
SAMUDERA INDONESIA D Pleistocene, Fasies sedimen
tanah pertanian lainnya (24,75%), dan lain-lain (29%). Sedangkan kondisi untuk tahun 2001, hutan
(10,49%), sawah (24,79%), tanah pertanian lainnya (46,02%) dan lain-lainnya (18,70%), seperti peta
berikut.
u
LAUT JAWA
LE GENOA:
- Hulan Primer
c:J Hulan Sekunder
c::J . Perkebunan
c:J Kebun Campuran
c:J Ladang!Tegalan
- Permukiman
l7lZJ Sawah
- Kawasan lnduslri
Kawasan Pertambangan
c:J Padang Rumpul
- Semak Belukar
c:J · Tanah Kosong!Terbuka
c:J Tambak
0 100 km
t=::::::J!!!!!!!!!!!!!!:===::Jiiiiiiiiiiiiii:==:::::l
BAB3
HIDROLOGI
Temperatur
24,3 24,3 24,6 25,0 24,7 24,1 23,3 23,5 24,0 24,4 24,5 24,3 24,2 1982-1993
{"C)
Curah hujan
273 210 242 262 165 85 52 66 86 165 254 258 2.118 1982-1993
{mm)
Evaporasl*
171 179 183 144 152 150 152 167 180 217 183 164 2.042 1982-1993
{mm)
Durasl
Penylnaran 138 131 156 173 205 223 238 242 216 193 158 145 2.218 1982-1993
Matahari (jam)
Radiasl
Mataharl 325 343 340 344 316 323 342 366 399 360 352 327 345 1982-1993
{MJ/m2/harl)
• Rata-rata, menggunakan Panci Penguapan Klas A (di Garokgek)
02-016-04-05 Maribaya
06° 51' 00 .. LS 76 1952-2001 Q(7h)
107° 36' 00" BT
02-016-04-08 Gandok
06° 53'00" LS 90,4 1957-2001 Q(7h), Q(b)
107° 36' 00" BT
02-016-04 Dayeuh Kolot
06° 05' 00" LS 1.035 1980-2001 Q(7h)
107° 03' 00" BT
02-016-04-02 Nanjung
06° 57' oo· LS 1.675
1918-1931
Q(7h)
107° 32' 00" BT 1974-1999
02-016-04-01 Tanjungpura
06° 20' 00" LS 5.970 1969-1977 Q(7h)
107° 19' 00" BT
1> Penomor<.1n berdasarkan pada klasifikasi Pulau, lnduk Sungai, dan Anak Sungai (No. Kadaster Pos Hidrologi - Puslitbang SDA)
2> Q: debit (7h): 7 harian b: bulanan
LAUT JAWA
u
\
I
\
0
*
V: Stasiun pengamatan hidrometri
100 km
.'·
'-;r
I • Gn. Tangkuban Perahu
I
\ Mariba ...... ,_
'\ Gando
k
\
'.
\ Dayeuh Kolo! ....... ::"&.
I T Gn. Calancang
'·-·,·'-·-·-· ....... , /
)
/ ·"'
Gn. Patuha
Cisondari (+ 1188 m)
c Rata-rata tahunan : 1. 730 rrrn
~ -.: 1000
(dilengkapi dengan rata-rata bergerak 37 bulan)
Deviasi Standar : 134,8 rrrn
.§.
c:
.;..c 500
.c
l!
:I
0 0
:5 It)
It)
0
co
It)
co
0,.._ ,.._
It) 0
CX)
It)
a) ~
It)
m
m m m m m m m m m m
-e
c
E 800
(dilengkapi dengan rata-rata bergerak 37 bulan)
DAS Citarum
Rata-rata tahunan : 1.959 rrrn
.§. Deviasi Standar: 121,6 rrrn
c
~
':;"
.c 400
.c
l!
:I
0
0 +-'-.---.--'-r'"-r---r---,--,-..L,--...,..-ll-..-"-,..U...--..,..Uc.;..-"-,...U,.-1...,1-'-r--_,.ll..,,..L.,..JL,...L.t,....!..,...L,,..:...,....i!...,.J<l,...-....:...,.~---"'!..--h!..,,..ll._J......__IL~__J
:5
O>
..-
LAUT JAWA
·····~ G. Calancang
0 100 km
0 +-c~~~~~~~~~
~ 8
C\I
400
Sunaai Citarum di Naniuna (1.675 km2 )
300 (dilengkapi dengan rata-rata bergerak 37 bulan) Rata-rata : 70,63 nil/dt
..=
:!!:!
200
Deviasi Standar : 46,90 nil/dt
..
.§.
ii
.!I 100
0
0
Si
.....
800
Sunaai Citarum di Palumbon (4.061 knf)
600 (dilengkapi dengan rata-rata bergerak 37 bulan) Rata-rata : 166, 19 nil/dt
..§.~ 400
Deviasi Standar : 116,62 nil/dt
..
2i
.!I 200
0
0
Si
.....
-
;::-
~
....§. 300
kurva durasi aliran
Qmax= 299 m 3/dt. Debit harian tahun 1992
.!::
.Cl
.! 200 0797.3 m'tdt.
100
0
..,nlc: ..,c:
:i
a.
Q)
CJ)
::;:
0
600
400
/ Ort= 156 rn3/dt.
200
c:
....,<11 c.
<(
Ci
<(
3.5.2 Kekeringan
BAB4
KARAKTERISTIK SUNGAI
LAUT JAWA
Tanjung
Karawang u
\
Keterangan:
@ Kata
-<::::____ Sungai
PURWAKARTA
~ Waduk
"-.
1800
1600-
1400 -
- 1200-
- E
c:
Cl:)
1000-
800-
·~
c: 600 -
:as 400
~
200
0
50 100 150 200 250 300
Jarak (Km)
661
660
659
658
........
- E
"iii
Cl!
>
657
656
(I)
[j
655
654
653
652
0 10 20 30 40 50 60 70
Jarak (m)
Pasir
68,0 78,0 82,0 72,0 48,0 74,0 86,0 68,0 65,0 29,0 24,0 33,0
(%)
Lumpur 26,0 14,0 24,0 24,0 2,0
30,0 17,0 14,0 26,0 33,0 4,0 4,0
(%)
Lempung .
(%)
2,0 4,0 2,0 - 19,0 - - 0,0 0,0 - -
FMS cs FS FS SL FS cs cs GS SG G GCS
Max.0 2,00 2,00 19,10
4,76 4,76 4,76 4,76 2,00 2,00 38,10 38,10 9,52
(mm)
Keterangan:
Kr = Kiri. FM
s
= Pasir halus dan sedang SL = lumpur
Tng = Tengah cs = Pasirkasar SG = Gravel halus
Kn = Kanan FS = Pasir sangat halus GS = Gravel sedang
G = Gravel GCS = Gravel dan pasir Keras
Gs = Berat jenis tanah.
BABV
KUALITAS AIR SUNGAI
_, .
i •I \
1\.
0
*
0 :Stasiun pengamatan kual~as air
' · - ..... . ... : Batas DAS
100 km
If: ~\
( " './
' / ·
' ! .,
-
:t.
'
\
Gn. Patuha .
(I
'- .
\.
'- ~.,
'\ ./
I
-·- - -- .r · ' .- .,
I
/
BAB6
PENGELOLAAN SUNGAI
AB, I, P, PA,
Citarum Jatiluhur 4.500 3.000 1.825 1963
PB, TA,
DAFTAR PUSTAKA
1. Achmad Chaldun, Atlas Nusantara dan Dunia, PT Karya Pembina Swajaya Edisi Revisi, 1998.
2. Bapeda Propinsi Jawa Barat, Peta Penggunaan Lahan Propinsi Jawa Barat, Tahun 2001.
3. Bapeda Propinsi Jawa Barat, Peta Geologi Propinsi Jawa Barat.
4. Direktorat Geologi, Peta Geologi Regional Lembar Jawa Bagian Barat skala 1 : 500.000 Tahun
1999.
5. JICA, 1992, The study on the flood control plan of the upper Citarum River Basin.
6. Kantor Statistik Propinsi Jawa Barat, Penduduk Jawa Barat, Suseda 2001.
7. The UNESCO-IHP Regional Steering Committee for Southeast Asia and the Pasific,1995,
Catalogue of Rivers for Southeast Asia and the Pacific-Volume I, Hongkong, October 1995.
DAFTAR ISi
DAFTAR ISi II - i
BAB 3 HIDROLOGI ... ........... .... ....... ... .. ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ..... ......... .......... .. ....... ... .. ... ... ... ... ...... -7
3.1 Kondisi lklim .. ........ ....... ..... ....... ... ... ... .. ...... ........ ....... ....... .. .......... ................. ... ...... ... -7
3.1.1 Daftar Stasiun Pengamatan Meteorologi ... ... ................... ............. .......... -7
3.1.2 Data lklim ..................................................................................................... -7
3.2 Pengamatan Hidrometri ...... .. ....... .. ... ....... .............. ....... .. ............ .......... .. ... ... ... ...... -8
3.2.1 Daftar Stasiun Pengamatan Hidrometri ... ..... .. .. ... ................... .. ... .... .. ... ... -8
3.2.2 Peta Stasiun Pengamatan Hidrometri ... .. .......... ......... ... .................. .. ... ... -8
3.2.3 Data Hidrometri ........ .. ... .... .. ...... ...... ....... .. ............ ............ ............. .. .... .. ...... -9
3.3 Karakteristik Hujan .. .... ..... ... .... ...... .. ... ......... ....... .. ... ....... ............ .. ... ....... ...... .. ...... ... -9
3.3.1 Variasi jangka Panjang Cu rah Hujan Bula nan ... ....... .. ... .. ................ .... .. I-9
3.3.2 lsohet Tahunan dan Stasiun Pengamatan .............................................. II - 10
3.4 Karakteristik Ali ran ...... ............ .. .... .. .... ........ .......... ........... ............ ............ ....... .. ... ... II - 10
3.4.1 Variasi Jangka Panjang Bulanan ............................................................. II - 10
3.4.2 Pola Tahunan Debit.................................................................................... II - 11
3.5 Kejadian Banjir Besar ............................................................................................. II - 12
BAB 4 KARAKTERISTIK SUNGAI ... .......... ......... ...... ..... ... .... ........................ .. ... ............. ...... .. - 13
4.1 Pola Sungai .............................................................................................................. - 13
4.2 Geometri Alur Sungai ............................................................................................ . -13
4.2.1 Penampang Memanjang .......................................................................... .. - 13
4.2.2 Penampang Melintang ............................................................................... - 14
4.2.3 Visualisasi Bengawan Solo ..................................................................... .. -14
BAB1
GAMBARAN UMUM
Sungai Bengawan Solo merupakan sungai terbesar di Pulau Jawa, mengalir melalui dua propinsi
yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada sekitar tahun 1880, muara sungai Bengawan Solo dialihkan
dari selat Madura dekat Surabaya ke laut Jawa (di daerah Ujungpangkah) untuk mencegah terjadinya
sedimentasi di seki~ar pelabuhan Surabaya. Pengembangan sumber daya air (SDA) di wilayah sungai
Bengawan Solo dimulai pada tahun 1969, berupa perbaikan-perbaikan kerusakan akibat banjir besar
tahun 1966. Bendungan serbaguna Wonogiri yang merupakan bendungan terbesar (berdaya tampung
730 x 106 m3) selesai dibangun pada tahun 1981.
Pada beberapa lokasi di bagian tengah DAS Bengawan Solo ditemukan fosil-fosil manusia
purba seperti fosil Pithecanthropus Erectus pada tahun 1936 di desa Sangiran yang diperkirakan telah
berusia 2 juta tahun, sedangkan fosil Homo Soloensis ditemukan pada tahun 1934 di lembah Bengawan
Solo di desa Trinil. Solo atau Surakarta telah dikenal sejak abad ke 17 sebagai sebuah kerajaan besar,
istana raja yang lebih sering disebut sebagai Kraton masih terpelihara sampai sekarang. Bengawan
Solo juga diabadikan sebagai sebuah judui lagu yang sangat terkenal bahkan sampai ke manca negara,
lagu tersebut diciptakan oleh Gesang (seorang penyanyi dan pencipta lagu-lagu berirama keroncong).
BAB2
DAERAH ALIRAN SUNGAI
Jumlah Penduduk Kabupaten dan Kota di Propinsi Jawa Tengah Tahun 2002
(yang wilayahnya masuk di dalam DAS Bengawan Solo)
Luas daerah Jumlah Kepadatan penduduk
No. Kabupaten/ Kota (km 2 ) penduduk (tiap km 2 )
1. Kabupaten Boyolali 1.015,07 897.207 884
2. Kabupaten Karanganyar 772,20 761.998 987
3. Kabupaten Klaten 655,56 1.109.486 1.692
4. Kabupaten Sragen 946,49 845.675 893
5. Kabupaten Sukohardjo 466,66 780.949 1.673
6. Kabupaten Wonogiri 1.833,37 967.178 530
7. Kabupaten Blora 1.794,40 813.675 453
8. Kota Surakarta 44,03 489.900 11.127
Jumlah Penduduk Kabupaten dan Kota di Propinsi Jawa Timur Tahun 2001
(yang wilayahnya masuk di dalam DAS Bengawan Solo)
Kepadatan penduduk
No. Kabupaten/ Kota Luas daerah (km 2 ) Jumlah penduduk (tiap km 2 )
1. Kabupaten Bojonegoro 2.307,06 1.191.394 516
2. Kabupaten Gresik 1.191,19 963.816 809
3. Kabupaten Lamongan 1.669,56 1.210.879 725
4. Kabupaten Madiun 1.010,86 654.665 647
5. Kabupaten Magetan 688,82 683.472 992
6. Kabupaten Ngawi 1.295,98 862.533 666
7. Kabupaten Ponorogo 1.371,78 898.158 655
8. Kabupaten Tuban 1.839,94 1.027.486 558
9. Kota Madiun 33,23 189.571 5.705
u
LAUT JAWA
* .......················
....
PROPINSI JAWA TENGAH \
·.
..
...··
0
..
......f PROi;>INSI JAWA TIMUR
.OC:::==!!!!!!!!!!~======1:5
.00 km SAMUDERA
INDONESIA
2.2 Geografi
Sungai Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa. Sungai tersebut mengalir mulai
dari Pegunungan Sewu di sebelah selatan kota Sorakarta menuju ke laut Jawa di utara Surabaya melalui
alur sepanjang ± 600 km dengan daerah aliran sungai (DAS) seluas ± 16.100 km 2 • DAS Bengawan Solo
terbentang di antara 06°37' 05" - 08°17' 27" L.S. dan 110" 27' 16" -112°39' 27" B.T.
Secara geografi, DAS Bengawan Solo dibagi menjadi Sub DAS Bengawan Solo Hulu dengan luas 6.072 km 2
dari mata-airnya sampai pertemuannya dengan Kali Madiun di Ngawi; Sub DAS Bengawan Solo Hilir dengan
2
luas 6.273 km dari Ngawi sampai muara; dan Sub DAS Kali Madiun dengan luas 3. 755 km 2 dari ma ta-air Kali
Madiun sampai muaranya di Bengawan Solo.
J w A 6° LS
LAUT JAWA
s l .....
.....
2.3 Geologi
Batuan dasar DAS Bengawan Solo terdiri dari endapan dan hasil erupsi gunung api pada masa
Tertier. Batuan dasar muncul dari daerah perbukitan dan pegunungan bagian selatan, zona Kendeng,
dan zona Rembang . Batuan kapur yang terangkat pada masa Pliocene menutup batuan dasar dari zona
Rembang dan pegunungan bagian selatan. Endapan aluvial pada masa Quaterner menutup batuan dasar
yang luas di dataran rendah seperti zona-zona Solo, Randublatung, dan Semarang-Rembang.
Material erupsi pada masa Quaterner berasal dari gunung api tunggal di zona Solo dan zona Semarang-
Rembang . Material intrusi pada masa Tertier bercampur dengan batuan vulkanik Tertier dari
pegunungan bagian selatan, dan material intrusi pada masa Quaterner bercanipur dengan batuan
vulkanik Quaterner dari zona Solo dan Semarang-Rembang.
LAUT JAWA
rn Holocene Alluvium
Young Quaternary volcanic product
ll!!li Old Quaternary volcanic product
--
l!7A
-
Quaternary sedimentary product
Tertiary sedimentary product
Tertiary volcanic product
Limestone
Andeslte
""'- Batas DAS
0 100km
LA UT JAWA
.. _.
0
Hutan
Sawah Tadah Huj an
Sawah lrigasi
Tambak Ikan
Lahan Kerin
• Rumput & Scmak
11111 Perkebunan Rakyat
• Permukiman
"""- Batas DAS
0 100
BAB3
HIDROLOGI
LAUT JAWA
,--·-.
.
\ .\
' ·'·-·"
~
Semarang ';
,,,. . ./ Bojonegor
/ I
I
,... ...... J Surabay I
<
/
'I
I
I
\J : Stasiun pengamatan debit
-·-\.,.-·- : Batas DAS
SAMUDERA INDONESIA
0 lOOkm
800
Bojonegoro (+ 20 m)
Ij 600
400
(dilengkapi dengan rata-rata bergerak 37 bulan)
Rata-rata tahunan : 1.628 mm
Deviasi Standar : 124,2 mm
n\ l!d ~
~
~ ~
~~~
200
~
I
1500
Pabelan (+ 106 m)
Ij
1250
500
~ 250
u
LA UT JAWA
* ~ v--
- -' #
'I;
2000
,
_
Menden
•
'
~
l.~
pu
'·
'.,,Lera~Q; _ _ __ ~
e • Si;;;orejo
Mundu Bojonegoro
• ~ Kerjo
/
1, )
Boyolah
•
•
Jurug
30<Jo
f.i)
• G LAWU
le "}
Mad1un
•
,
o
~
·, Curah hujan tahunan rata-rata (mm)
~~ 1950 · 1972 )
Klaten
I
~ §
t'
•
I
,
Tawangmangu
,--------··,
Ngebel
Ponorogo
'·
.,, .,,·
•
(
SAMUDERA INDONESIA
l
3.4.1 Variasi Jangka Panjang Bulanan
200
2500
Bengawan Solo di Bojonegoro (12.804 km2 )
2000
..
.§.
:0GI
1000
c 500
0
LO
t--
m
2500
2
Bengawan Solo di Babat (14.427 km)
2000
-.s
.-...
~
1500
(dilengkapi dengan rata-rata bergerak 37 bulan) Rata-rata: 418,6 rrr/dt
Deviasi Standar: 385,4 rrr/dt
~
-
CD
1000
0 500
00
t--
m
"-
2000 kurva durasi ~iran
-"
...-- 1500 Qmax= 1.401 m 3/dt.
Debit harian tahun 1988
-
.§.
:c
~
1000
Qrt= 340 m 3/dt.
500
C'.'.
...,
Cll
..0
Cl) a. Ci a.
Cl)
a.
0
r/)
Cl)
a.. <( <( Cl) z Cl
2500
Bengawan Solo di Bojonegoro (12.804 km 2)
2000 kurva durasi aliran
;o- Qmax= 1.658 Debit harian tahun 1998
-§.
"CJ
... 1500
-
:c
~
1000
500
Qrt= 340 m3/dt.
0
c: a. ~ a.
co
....., Q)
0 0
en z
J§. 1500
-
:c
~
1000
Qrt= 562 m3/dt.
500
c: .!:l ..... c: a. a.
co Q) co ;:J Q) ~ 0
rJl
Q)
....., a.. ~ .....,, en 0 z 0
Debit Puncak
Tahun Curah Hujan (mm) Daerah terlanda
(m 3/det)
1966 2.200 127 Bojonegoro, Babat, Lamongan
1968 2.065 77 Bojonegoro, Babat, Lamongan
1975 2.300 137 Bojonegoro, Babat, Lamongan
1992 953 103 Bojonegoro, Babat, Tuban, Lamongan
1993 2.537 130 Bojonegoro, Babat, Tuban, Lamongan
1994 2.496 133 Bojonegoro, Babat, Tuban, Lamongan
BAB4
KARAKTERISTIK SUNGAI
LA UT JAWA
u
~ /
/
/
. Gajahmunglcur
·,I i ,......_.'"'.,
i . .0 .,_,,,,,, ..../-·-
• . / ' - • -PE~NUNGAN SEWU
350
300
250
200
.s
'(ii
150
ro
>
(I)
100
jjJ
50
0
Bendung Babat
-50
0 100 200 300 400 500 600
Jarak (km)
88 ~~~~~~~~~~~~~
108 ~~~~~~~~~~~~~
Penampang melintang di hilir Bd . Colo ·· Penampang melintang di Jurug
86 (Surakarta)
106 Tahun 1994
84 Tahun 1994
E' 104
~ 102
.s 82
-~ 80
~ 100
Q) >
jjJ98 ~ 78
76
96
74
94 +-~~~~~~~~~~~--'
72 +--~~~~~~~~~~~----'
0 50 100 150
0 50 100
Jarak (m) Jarak (m)
96
Penampang melintang di hulu Bacem (sudetan)
94 Tahun 1996
.s
·u;
92
<1l 90
>
Q)
jjJ
88
86
84
0 50 100 150 200
Jarak (m)
u
LAUT JAWA
.'
Semarang
-
__,,.. ._./
*<_.
\ .6.
·-·-·-·
I
Surabaya -"" i
Gn. Merapi\ I
Gn. Lawu
Madiyn
I
I
'- ·..... -- ·) f ' )
. / /
I
\ . _ . .......-' : pengambilan contoh material dasar
I r
''-. ~ ..r ..... _j ·.... . _. V : pengambilan contoh sedimen melayang
- · - · ~ · - · : Batas DAS
SAMUDERA INDONESIA
0 100km
r=::::::l~!!!!!!!!!C===---iiiC==~
pasir
lempung Ianau :i2
·;:::
ha Ius sedang kasar Q)
.lo:
100
v ,....i.--
i,.-i.-
~--
....... )/ i..."
80 - - -- Sembayat / /
I
c::
ro 60 - -
--
- -
Cepu
Ngrembang
?' j
I
O> I;'
c::
·c::
ro /
~~ll
U)
40
~/
U) I
0
0 __, ~ I
0~
20 ......
....... ~~ /
I::::=== '?' l.-/
0
0.001 0.01 0.1 1 10
Diameter (mm)
BABS
KUALITAS AIR SUNGAI
u
LA UT JAWA
0 IOOkm
Kualitas Air Sungai di Wonogiri, Serenan, Jurug, Kemiri , Cepu, Bojonegoro, dan Babat, pada bulan
Juni Tahun 2004.
BABS
PENGELOLAAN SUNGAI
Nama Sungai Daerah Retensi Banjlr Luas (km2) Volume (101 m 3) Kegunaan 11
1) P: Pertanian, PA: Pemeliharaan alur sungai, PB: Pengendalian banjir, TA: Tenaga air.
DAFTAR PUSTAKA
1. Achmad Chaldun, Atlas Nusantara dan Dunia, PT Karya Pembina Swajaya Edisi Revisi, 1998.
2. Direktorat Geologi, Peta Geologi Regional Lembar Jawa Bagian Barat skala 1 : 500.000, Tahun
1999.
3. Kantor Statistik Propinsi Jawa Tengah, Jawa Tengah dalam Angka, 2003.
4. Kantor Statistik Propinsi Jawa Timur, Jawa Timur dalam Angka, 2001.
5. Montre2I Engineering Company Limited (1983): Lower Solo River Improvement Project, Inception
Report, Volume 2 of 2, 1983
6. Nippon Koei Co. Ltd. in Association with PT. lndah Karya (1984): Upper Solo River improvement
and Madiun River urgent flood control project, Study Report on Flood Control in Ponorogo Area,
1984
7. Nippon Koei Co. Ltd. in Association with PT. lndah Karya (1989): Upper Solo River improvement
project, Design Report (Hydrology), Detail Design of Flood Forecasting and Warning System for
Bengawan Solo River Basin, 1989.
8. Nippon Koei Co. Ltd. (1993): Databook on hydrology, Lower Solo River Improvement Project, May
1993.
9. Nippon Koei Co. Ltd. in Association with PT. lndah Karya (2001 ), Comprehensive Development and
Management Plan (COMP) study for Bengawan Solo River Basin Under Lower Solo River
Improvement Project, Final Report, Volume-I, Main Report, March 2001.
10. Nippon Koei Co. Ltd. in Association with PT. lndah Karya (2001), Comprehensive Development and
Management Plan (COMP) Study for Bengawan Solo River Basin Under Lower Solo River
Improvement Project, Final Report, Volume-VII, Data Book II, March 2001.
11. The UNESCO-I HP Regional Steering Committee for Southeast Asia and the Pasific, 1995,
Catalogue of Rivers for Southeast Asia and the Pacific-Volume I, Hongkong, October 1995.
DAFTARISI
BAB1
GAMBARAN UMUM
Kali Brantas merupakan sungai terbesar ke dua di Pulau Jawa. Pada bagian hilir, tepatnya di
kota Mojokerto, Kali Brantas bercabang menjadi dua sungai yaitu Kali Surabaya dan Kali Porong yang
keduanya mengalir menuju ke Selat Madura. Pengembangan lahan dan sumber daya air di DAS ini
mempunyai sejarah yang panjang. Rencana pengembangan secara menyeluruh telah diformulasikan
pada tahun 1961, kemudian ditinjau kembali pada tahun 1973 dan 1985. Berdasarkan rencana tersebut,
beberapa bangunan air telah selesai dibuat. Di DAS Kali Brantas ada 7 bendungan besar (Sutami,
Selorejo, Bening, Lahar, Wlingi dan Sengguruh, Wonorejo), 3 bendung gerak (Lodoyo, Mrican, dan
Lengkong Baru) serta beberapa bendung irigasi. Diantara bendungan-bendungan tersebut bendungan
Sutami merupakan bendungan terbesar, yang digunakan untuk keperluan irigasi, pengendalian banjir,
dan PLTA
Fosil-fosil manusia purba seperti Pithecantropus Mojokertoensis ditemukan di desa Perning dekat
Mojokerto pada tahun 1936, sedangkan Homo Wajakensis dan Homo Sapiens ditemukan di desa Wajak
dekat Tulungagung. Pada periode antara abad 12-15 di DAS Kali Brantas berdiri Kerajaan Hindu
Singosari dan Mojopahit yang memiliki kekuasaan hampir meliputi seluruh Indonesia.
BAB2
DAERAH PENGALIRAN SUNGAI
Jumlah Penduduk Kabupaten dan Kota di Proplnsl Jawa Timur Tahun 2001
(yang wllayahnya masuk di dalam DAS Kall B~antas)
,
Luas daerah Jumlah Kepadatan
No. Kabupaten/Kota
(km2 ) penduduk penduduk (tiap km2)
4 / ....·
..···
5 4
······
:'
:.
....•...··•·.....
··....····............ .........,.............. .... :-·
3 :,
·:
..
·....
~
.. .... ···••
2 ••.
1
··..·.
··.. ...:'·,· ··...... ~. ....
....·· ..····....... •.... ·.
·······:,. ...·.: ·····
···..... ········....,.. ........
... ..·. ··.
....·· ·~
·····. . ....·········
......·........···:.
.... ········
...···
l····
...·· 8 ··......... .
~-------·······
{
9
..
....· ..
.
' 10
SAMUDERA INDONESIA
~ : BatasDAS
···..... ·..····... ·· : Batas Kabupaten
Kabupaten Kota
~
1. : Kabupaten Sidoarjo
2. : Kabupaten Mojokerto : Surabaya
•
3. : Kabupaten Jombang
4. : Kabupaten Nganjuk : Malang
5. : Kabupaten Madiun
'-•
6. : Kabupaten Kediri : Kediri
7. : Kabupaten Trenggalek
8. : Kabupaten Tulungagung : Blitar
9. : Kabupaten Blitar
10. : Kabupaten Malang: : Mojokerto
2.2 Geografi
K;:ili Brantas adalah sungai terbesar ke dua di Pulau Jawa, dengan panjang 320 km serta daerah
aliran sungai (DAS) seluas 12.000 km 2 dan mempunyai 39 anak sungai. Sungai ini mengalir dari lereng
barat daya Gunung Arjuna dan bermuara di Selat Madura. Kali Brantas dikelilingi oleh jajaran Gunung
Kelud di bagian tengah, Gunung Semeru di bagian Timur, Gunung Wilis di bagian Barat, dan rangkaian
perbukitan sepanjang bagian Utara dan Selatan. DAS Kali Brantas terbentang di antara 07° 1O' 27" -
08° 15' 54" L.S. dan 111 ° 30' 22" -112° 55' 33" B.T.
L A U T J A IV A U
*
lr4D I
100km
~ : BamsDAS
0
2.3 Geologi
Geologi DAS Kali Brantas sebagian besar terbentuk oleh formasi dari Neogene Tertiary dengan
beberapa anggofa gunung api seperti basal dan andesit, terkadang mengandung batugamping koral.
DAS ini' pada umumnya terdiri dari breksi tufa aglomerat, tufa, batu gamping koral, bersama-sama
dengan _abu gunung api dengan tingkat konsolidasi yang berbeda. Gunung api yang masih aktif adalah
Gunung Semeru di batas timur dan Gunung Kelud di bagian tengah. Gunung Semeru bisa dikatakan
meletus secara kontinyu, namun sebagian · besar abu hasil letusan jatuh di luar DAS Kali Brantas.
Gunurig Kelud dengan periode letusan setiap 15-30 tahun sekali, pada waktu meletus jutaan meter kubik
bahan vulkanik tersebar dan tur.un mengalir ke bawah ke Kali Brantas. Pada dataran rendah berupa
tanah aluvial dari loam, silt, dan lempun~. yang biasanya cocok untuk bertanam padi. Daerah perbukitan
dan pegunungan dilingkupi oleh pelapukan bahan-bahan dari hasil gunung api.
u. I
I
LAUT JAWA l
t
i
I
LEGENDA:
7° LS
~ Mlosen FBBles Sedlmen
Mlosen FBBles Batu Gamplng
l!1J Aluvlum Fasles Gunung Api
. CJ Hasll Gunung Api Kwarter Tua
E3 Halli Gunung Api Kwarter Muda
Cl Aluvtum
-
Batuan Mengandung Leuslt
mm Pllosen Filsles Batu Gemping
Andelllt
D Pllosen Fasles Sedimen
-
Pllosen Fasles Batu Gemping .
c:l Hull Gunung Api Tak Terural
Plistosen Fasles Sedimen
f'.../\. Batas DAS
Tata guna lahan didasarkan pencatatan tahun 1983, terdapat hutan (22,1%), sawah (29,24%),
tanah pertanian lainnya (19,81 %), dan lain-lain (28,85%). Sedangkan kondisi untuk tahun 1990 hutan
(6,56 %), sawah (15,13 %), tanah pertanian lainnya (63,43 %) dan lain-lainnya (14,88 %), seperti peta
berikut.
u LAUT JAWA
I-
m
0
~ SAMUDERA INDONESIA (")
O Kampung
• Sawah
- Ladang
- Kebun Campuran r-..._,/'\ Batas DAS
• Peri<.ebunan
- Tanah Rusak
- Tambak
O 100 km
- Hutan
t:=::===::!!~~!!!!!C====Jiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiil====::::i
. - Belukar
BAB3
HIDROLOGI
Macam Periode
Jan Feb Mrt Apr Mel Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Tahunan
pengamatan pengamatan
Temperatur 24,0 24,1 24,3 24,4 24,3 23,6 23,0 23,4 23,9 24,8 24,8 24,2 24,10 1973 - 1983
(oC)
Curah hujan 338 258 240 200 163 78 48 13 34 91 229 316 2008 1973 -1983
(mm)
Evaporasr 55,8 44,8 57,2 54,0 62,0 69,0 73,4 86,8 78,0 93,0 54,0 52,7 776,24 1973-1983
(mm)
• Rata-rata, menggunakan Panci penguapan klas A
.....
-·-·-·-·- -.-·..- -·-·-·-·
* \
I
\
/
,,,,.. I
,,,,.
I
\.
I
I
'·- '
Jeli ' ....... _.
I
\
SAMUDERA /NDONESIA
c Srengat
;eE 600
(dilengkapi dengan rata-rata bergerak 37 bulan)
Rata-rata tahunan : 2.080 mm
Deviasi Standar : 133,50 mm
.§.
·-
;
::II
.I:;
.I:;
400
I! 200
::II
u
0 I() 0,.._ 0
co co CD
C'l C'l C'l C'l
...-
.. ··
.·····
$ Tumpang
Ii Mojoagung
$ Belimbing
... ··· ··"
sawahan ... ··
Batu ·..
Si~gqsari
.......
(j ····....
Po~cokusumo
J. Karangan
·...... \ (j
0
~
.....
1200
200
0
~.....
1000
Kali Brantas di Jeli (3.464 km2 l
--~ 750
kurva durasi aliran
Debit harian tahun 2000
Qrrex= 738 nil/dt. ·
.§.
-
:a
a
500
1250
Kali Brantas di Kertosono (7.112 km2)
--
"'O
;;-
1000
OrTBx= 800 rri3/dt.
Debit harian tahun 2000
g 750
~
SJ Qrt= 222 rri3/dt.
a 500
250 I
0
c: .0 .... c:
.t1j if ~ ~
BAB4
KARAKTERISTIK SUNGAI
.,,,.
./
_,
·-·-·-" ~
S.4NVPEIU INPl.4
0 IOOkm
2500
2000
:§: 1500
·;;;
~
<l>
UJ 1000
500
0
0 50 100 150 200 250 300 350
Jarak (km)
l
135,00 64,00 (Tahun 1993)
(Tahun 1991)
:[ 130,00
·~
~ 125,00
f~
62.00
60,00
120,00 58,00
56.00 -t-----~--~~-------1
50 100 150 200 50 100 150 200
Jarak (m)
Jarak (m)
48,00 ~------------------.
24,00 . , . . - - - - - - - - - - - - - -- -- - - ,
40.00 14.00
1ZOO+----~---~---~-----!
38.00 +---~--~---------.........
0,0 50,0 100,0 150.0 200,0
50 100 150 200 250
Jarak (m) Jarak (m)
- ....
100
;::::::;-- ,,.,.. ..... ~
~ ~
90 - .,,.,....
- - Jeli
80 -
'
/J ~
~
~
c
70 -
- - Kediri
//// '
ftl
g> 60 f--
- Ke;tasana
:I ll/ ·
) 1~ Ill
·;::
ftl - - Piasa
(/) 50 f--
(/)
) 1' 1)'/
-... -
0 - - Jaban
:2 40
ftl
/ / ~
II"
/ ... ,,,f
30 ./ ~
QI
al
20 v" ./
--~
~
10
[__...-_: ~~
,,,,... ...... ~
0
0,01 0,1 10
Diameter (mm)
Jeli 156.50 1.83 9.61 29.22 25.67 11 .91 8.86 8.94 "3.96 .
Kediri 132.20 1.42 12.58 41 .04 26.58 8.36 5.32 3.50 1.20
Kertasana 99.80 1.64 15.35 45.11 26.77 4 .58 2.83 2.57 1.16
Piasa 77.80
. 1.84 15.07 44.42 26.64 6.13 3.33 1.91 0.66
Majakerta 50.00 6.63 15.90 40.51 22.07 6.27 4.00 3.30 1.32
VFS =pasir sangat halus =
(d 0,05 0,10 mm) VCS =pasir sangat kasar =
(d 1,00 2,00 mm)
FS = pasir sangat halus (d = 0,10 0,20 mm) VFG =gravel sangat halus (d = 2,00 4 ,00 mm)
MS =pasir sedang (d = 0,20 0,50 mm) FG =gravel halus =
(d 4,00 8,00 mm)
cs =pasir kasar =
(d 0,50 1,00mm) MG =gravel sedang (d = 8,00 16,00 mm)
2 355 3
Kediri 132,20 Qs = 0,025 Q • Q dalam m /det
1 108
Kertosono 99,80 Qs = 0,847 Q ·
2 181
Ploso 77,80 Qs = 0,045 Q '
1 475
Jabon 50,00 Qs = 2,784 Q ·
BABS
KUALITAS AIR SUNGAI
_,,....-·
/-.J.\
/
.,,, . -----·-- _.,,,·
./--·------------·--·
.,,....1
./·
/
\
'
I
'1
I.
-,
i
.,,,... /
___ /·r· I
{ /
I
....... ,,,,.\
\ /
'·,_...,, ........ _,,..... ,,,,.-.. ,,,,....·-·-·-·-·--------------
.. -.. ......... ________ ..,,,,,...,·I
SAMUDERA INDONESIA
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nop Des
pH 7,3 7,1 6,5 6,6 7,1 7,3 7,1 6,9 7,4 7,1 7,1 6,7
DO [mg/I] 4,3 4,7 4,1 4,4 4,3 3,4 2,5 2,1 2,2 1,4 2,0 3,2
COD [mg/I] 19,5 14,8 14,3 16,4 .14,5 22,9 18,5 14,8 14,5 21, 1 26,9 44,5
SS [mg/I] 436,9 476,6 284,2 333,3 117,7 123,5 89,4 89,8 67,4 67,4 174,4 690,5
Debit [m 3/det] 2> 106,4 80,8 61,5 82,6 61,2 42,7 24,0 12,8 12,2 19,2 30,7 62,3
1 > Lokasi di Pintu air Jagir, Wonokromo
2 > Debit rata-rata
pH 7,3 7,3 7,2 7,1 8,1 7,5 7,6 8.1 7,6 7,7 7,9 7,5
i
DO [mg/I) 6,6 6.4 6,7 I 6,8 6,8 6,9 7,1 I 6,9 2,8 7,2 6,9 6,9
I I
i !
BOD [mg/I) 10,9 7,3 3,5 4,1 2,6 3,1 3,1 3,8 10,7 2,1 3,1 4,9
COD (mg/I) 30,4 20,7 10,5 12,2 5,3 11, 1 6,6 6.4 32;6 6,5 5,2 ~0.1
'
SS [mg/I) ' 727,6 229 408,4 176,3 i 12,1 14,3 79,4 7,0 13,8 10,8 11,3 26,2
!
DO [mg/I) 6,9 6,4 6,5 6,4 6,7 6,5 7,1 I 5,8 7,7 . 7,2 8,7 6,2
I
BOD [mg/I) 6,2 2,9 2,3 5,8 3,2 2,0 2,7 I 1,5 2,2 3, 1 2.4 5,7
'
COD [mg/I) 17 6 I 9,7 6,4 16,3 3,7 4,9 16,6 6,0 4,5 5,0 24,4 14,2
pH 7,3 7,5 7,6 7,4 7,5 7,5 7,0 7,7 7,7 7,6 7,7 6,7
COD [mg/I) 4,1 31,5 12,9 13,8 9,3 12,0 6,1 7,9 10,3 4,9 5,2 7,8
i
SS [mg/I] 80 816,2 140,9 77,4 41,0 12,3 4,0 12, 1 21,9 17,6 10,9 54,5
i
BABS
PENGELOLAAN SUNGAI
Nama Nam a Luas DAS Kapasltas Bruto Kapasitas Efektif 1) Tahun selesai
2 I 3 6 3
j
!
Konto Sel.orejo 236 62,3 50,1 P,PB,TA 1971
6.2.3 Lain-lain
Tahun
Nama Sungai Bangunan Fasilitas Kegunaan1) Kapasitas
selesai dibangun
6 3
Konto Sabo Dam Mendalan PE.PS 0,5x10 m 1973
6 3
Konto Sabo Dam Tokol P,PS 300 ha; 0,6 x 10 m 1975
1) P : Pertanian, PA: Pemeliharaan alur sungai, PB : Pengendalian banjir,
PE: Pengendalian erosi, PS: Pengendalian sedimen, TA : Tenaga air
DAFTAR PUSTAKA
1. Achmad Chaldun, Atlas Nusantara dan Dunia, PT Karya Pembina Swajaya Edisi Revisi, 1998.
2. Bapeda Propinsi Jawa Timur, Peta Penggunaan Lahan Propirsi Jawa Timur, Tahun 1993.
3. Bapeda Propinsi Jawa Timur, Peta Geologi Propinsi Jawa Timur.
4. Kantor Statistik Propinsi Jawa Timur, Jawa Timur dalam Angka, 2001
5. Beture Setame (1989), A Water Quality Monitoring and Pollution Control Program for Brantas River
Basin Master Plan, Volume 2, Mei 1989.
6. Direktorat Geologi, Peta Geologi Reional Lembar Jawa Bagian Timur skala 1 : 500.000, Tahun
1999.
7. Nippon Koei Co. Ltd., Final Report for the Study of Widas Flood Control and Drainage Project, Main
Report, Supporting Report, Part I & If, Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen Pekerjaan
Umum, Republik Indonesia, Maret 1986.
8. O.T.C.A, Report on the Brantas River Basin Development Plan (Main Report), Mei 1973.
9. SAPS Team for The Overseas Economic Coorporation Fund, Japan, Final Report on Special
Assistance for Project Sustainability (SAPS-II) on Brantas river Basin Development Projects, Maret
1992.
10. The UNESCO-IHP Regional Steering Committee for Southeast Asia and the Pasific,1995,
Catalogue of Rivers for Southeast Asia and the Pacific-Volume I, Hongkong, October 1995.