GEOFISIKA EKSPLORASI
GEOMAGNETIK
Disusun Oleh:
Rizki Madani
21100118130057
SEMARANG
APRIL 2020
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktikum Geofisika Eksplorasi, acara Magnetik yang disusun oleh Rizki
Madani, yang disahkan pada:
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Sebagai tugas Laporan Praktikum mata kuliah Geofisika Eksplorasi.
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Maksud
1.2 Tujuan
Dapat memahami teori serta proses pengolahan data pada metode
geomagnetik
Dapat menginterpretasikan hasil olahan data pada daerah
penelitian.
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktikum Geofisika Eksplorasi acara geomagnetik ini
dilaksanakan secara daring melalui platform Microsoft Teams pada:
Hari : Sabtu, 4 April 2020
Pukul : 09.00 WIB - 12.30 WIB
1
BAB II
GEOLOGI REGIONAL
2.1 Fisiografis
2
Formasi Wonosari (Tmwl) terdiri dari batugamping , napal pasiran, dan sisipan
batulempung kebiruan. Batugamping terdiri dari batugamping terumbu,
batugamping kristalin, dan batugamping pasiran.
Batuan Gunungapi
Formasi Mandalika (Tomm) terdiri dari lava andesit, basal, trakit, dasit, dan
breksi andesit. Lava andesit terdiri dari andesit piroksen, andesit hornblenda. Lava
Basal umumnya terdiri dari basal piroksen.
Anggota Tuf Formasi Mandalika (Tomt) terdiri dari tuf andesit, tuf riolit, tuf
dasit, dan breksi tuf yang berbatuapung. Umumnya tuf memperlihatkan struktur
perlapisan yang baik. Anggota tuf ini menjemari dengan Formasi Mandalika dan
berumur oligosen – miosen.
Formasi Wuni (Tmw) terdiri dari breksi dan lava bersusunan andesit – basal ,
breksi tuf, breksi lahar dan tuf pasiran. Breksi berkomponen andesit dan basal,
mengandung kepingan – kepingan kalsedon. Lava andesit – basal terdiri dari
andesit piroksen sampai basal berwarna abu – abu kehitaman pejal dan porfiri.
Satuan inimenindih secara takselaras dengan batuan berumur oligosen akhir –
awal Miosen tengah dan menjemari dengan Formasi Nampol.
Endapan Gunungapi Buring (Qpvb) terdiri dari lava basal dan tuf pasiran. Lava
berwarna abu – abu kehitaman berstruktur kasatmata hingga tak kasat mata. Tuf
pasiran berwarna putih coklat kelabu dan keruh, komponen felspar, kaca,
batuapung, mineral hitam dan pecahan batuan berbutir pasir – lapili.
Endapan Tuf Gunungapi terdiri dari tuf kasar berbatuapung. Tuf berwarna
coklat muda, kemerahan, butir kasar (lapili) hingga halus. Van bemmelen (1937
dalam Suyanto, 1992) menyatakan bahwa endapan gunungapi ini dihasilkan oleh
kelompok gunungapi Kuarter Muda diantaranya G. Tengger, G. Jembangan, G.
Semeru, G. Butak dan G. Buring. Endapan Tuf ini disetarakan dengan Tuf Malang
(Santosa,1989 dalam Suyanto , 1992).
3
BAB III
PENGOLAHAN DATA
menit det ik
waktu ( jam )
60 3600
4
3.2 Pengolahan data di Surfer
b. Grid data Excel yang sudah dikoreksi, pada kolom yang terlihat x,y,z ganti
nilai x dengan easting, nilai y dengan northing dan nilai z dengan T
anomaly.
Setelah itu lakukan juga cross validate
5
Gambar 3.2 Tampilan grid data excel
c. Buat peta kontur, dengan klik new contour map. Lalu beri warna dan scale
bar.
6
Gambar 3.4 Tampilan awal software Magpick
b. Pilih file, lalu buka file data yang sebelumnya digunakan untuk membuat
peta kontur di surfer.
7
Gambar 3.6 Tampilan upward continuation
d. Ubah elevation menjadi 500, Lalu ubah file with continued field dengan
nama 500 regional, dan ubah file with original dengan nama 500 lokal.
Selanjutnya lakukan hal yang sama pada interval 250 sampai elevation
2000.
8
e. Kembali ke surfer dan buat contour map dari data yang dibuat di
MagPick, serta berikan warna dan scale bar.
f. Pilih satu peta yang hasilnya paling mirip dengan peta kontur yang
pertama kali dibuat.
9
g. Digitize peta yang sudah dipilih,usahakan titik digitize melewati tinggian
dan rendahan pada peta kontur dan save
10
j. Buka web www.ngdc.noaa.gov, lalu masukkan satu nilai konversi yang
teratas untuk mencari nilai inklinasi dan deklinasi.
11
b. Pilih System Options lalu klik begin a new model. Masukan nilai inklinasi
dan deklinasi yang telah didapat dari www.ngdc.noaa.gov
c. Lakukan permodelan.
BAB IV
12
PEMBAHASAN
Metode magnetik adalah salah satu metode dalam geofisika eksplorasi dalam
mengidentifikasi batuan di bawah permukaan bumi. Metode ini menggunakan
sifat kemagnetan batuan yang diidentifikasi oleh perbedaan nilai kerentanan
magnet batuan dalam menentukan batuan di bawah permukaan bumi. Pada praktik
um geofisika eksplorasi acara metode magnetik ini, digunakan empat buah
software untuk mengolah data hasil pengukuran di daerah Malang, yaitu
Microsoft Excel, Surfer, Magpick, dan Mag2dc.
13
4.1 Interpretasi Surfer
200
180
160
140
120
9116350 100
80
60
40
9116300 20
0
-20
-40
-60
9116250 -80
-100
-120
-140
9116200 -160
-180
-200
-220
-240
9116150 -260
684150 684200 684250 684300 684350 684400 684450 684500 684550 -280
-300
-320
Dari pengolahan data excel pada software Surfer, didapatkan peta kontur
yang yang menandakan tingkat nilai anomali. Warna biru menandakan bahwa
daerah tersebut memiliki anomali magnetik yang rendah sedangkan warna merah
menandakan bahwa daerah tersebut memiliki nilai anomali yang tinggi. Nilai
anomali yang tinggi diinterpretasikan mempunyai kandungan fe dan mg yang
tinggi sedangkan nilai anomali yang rendah sebaliknya. Jika dilihat dari peta
geologi regional daerah penelitian, berada pada daerah dengan litologi breksi
gunung api, tuff, lava, agglomerat, dan lahar. Sehingga bisa diinterpretasikan
bahwa perbedaan nilai anomali ini disebabkan oleh adanya panas yang dilepaskan
dari suatu lapangan panas bumi yang membuat proses demagnetisasi batuan. Dari
yang awalnya mempunyai nilai anomali tinggi menjadi rendah. Dari hasil tersebut,
kemudian dilakukan digitasi lalu dicari nilai inklinasi dan deklinasinya. Setelah m
endapatkan nilai inklinasi dan deklinasi maka data akan diolah lebih lanjut untuk
membuat permodelan yang sesuai dengan data yang di dapat.
14
4.2 Interpretasi Mag2dc
15
susceptibilitas yang paling sesuai dengan jenis batuan yang berada pada daerah
penelitian yaitu aliran piroklastik. Daerah dengan litologi penyusun jenis ini dapat
dijadikan sebagai pondasi yang sesuai untuk mendirikan bangunan.
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Metode geomagnetik digunakan untuk mengidentifikasi batuan
berdasarkan susceptibilitas tiap batuan
nilai susceptibilitas batuan pada daerah penelitian memiliki rentang nilai
0,0005-0,4137. Berdasarkan klasifikasi mustang dan dendi 1990 litologi
nya yaitu aliran piroklastik. Litologi ini sesuai untuk dijadikan pondasi
bangunan
5.2 Saran
Diharapkan pada praktikum tahun depan tidak terdapat kesalahan dalam
pemaparan rumus yang dipakai.
Praktikan lebih memeperhatikan materi yang disampaikan
Diharapkan video tutorial kedepannya dapat disertakan dengan audio
untuk memudahkan praktikan untuk memahami materi
17
DAFTAR PUSTAKA
Heningtyas. 2017. Interpretasi struktur bawah permukaan Dengan metode
geomagnet di jalur sesar oyo. Yogyakarta : Universitas Negeri
Yogyakarta
Pratiwi Dian.2015. Medan Magnet Anomali Dan Interpretasi kualitatif.
Lampung : Universitas Lampung
Sabiq Hilman.2017. Penentuan Litologi Lapisan Bawah
Permukaanberdasarkan Tomografi Seismik Refraksi Untuk
Geoteknik Bendungan Air Daerah Batang Toru, Sumatera Utara.
Lampung : Universitas Lampung
18
LAMPIRAN
19
9116350
9116350
9116300 9116300
9116250 9116250
9116200 9116200
9116150 9116150
684150 684200 684250 684300 684350 684400 684450 684500 684550 684150 684200 684250 684300 684350 684400 684450 684500 684550
9116350 9116350
9116300 9116300
9116250 9116250
9116200 9116200
9116150 9116150
684150 684200 684250 684300 684350 684400 684450 684500 684550 684150 684200 684250 684300 684350 684400 684450 684500 684550
9116350
9116350
9116300 9116300
9116250 9116250
9116200 9116200
9116150 9116150
684150 684200 684250 684300 684350 684400 684450 684500 684550 684150 684200 684250 684300 684350 684400 684450 684500 684550
9116350 9116350
9116300
9116300
9116250
9116250
9116200
9116200
9116150
9116150 684150 684200 684250 684300 684350 684400 684450 684500 684550
684150 684200 684250 684300 684350 684400 684450 684500 684550
9116350 9116350
9116300 9116300
9116250
9116250
9116200
9116200
9116150
9116150 684150 684200 684250 684300 684350 684400 684450 684500 684550
684150 684200 684250 684300 684350 684400 684450 684500 684550
9116350
9116350
9116300
9116300
9116250
9116250
9116200
9116200
9116150
9116150 684150 684200 684250 684300 684350 684400 684450 684500 684550
684150 684200 684250 684300 684350 684400 684450 684500 684550
9116350 9116350
9116300 9116300
9116250 9116250
9116200 9116200
9116150
9116150
684150 684200 684250 684300 684350 684400 684450 684500 684550
684150 684200 684250 684300 684350 684400 684450 684500 684550
20
21