Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO


DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
UJIAN AKHIR SEMESTER
Mata Ujian : Teknologi Informasi Sifat Ujian : Buku Terbuka
Hari/tanggal : Rabu, 24 Juni 2020 Dosen Penguji : Narulita Santi ST M.Eng
Jam : 11.30 – 18.30 WIB
Waktu : 7 jam

1. Apakah perbedaan Geologi dan Geosains? Sebutkan masing-masing 7 contoh


keilmuannya!
2. Screenshoot kejadian alam yang kalian upload di sosial media kalian (pastikan SS
juga penggunaan #teknologiinformasigeologi dan informasi tag ke nyonya.narulita).
Jawablah pertanyaan dibawah ini :
a. lokasi
b. Gambarkan proses yang terjadi dan berikan keterangannya
c. litologi yang ditemukan
d. Jelaskan hubungan antara geologi/geosains dengan pemanfaatan teknologi
informasi terkini yang digunakan tersebut, apakah semakin terkini teknologinya
mempengaruhi hasil dari proses tsb?
e. Menggunakan peta apa saja dalam penjabaran tsb?
f. manfaat apa yang didapat dengan konten tsb?
g. apa resiko yang dapat terjadi dengan kejadian alam tsb?
h. apakah hubungan antara teori dan kondisi alam yang terjadi? (sertakan sumber
pustaka)
3. konsep yang biasanya tidak dapat dijelaskan dalam kosakata literal, karena mereka
berfungsi dengan penggambaran model, mereka memberi arti penjelasan tentang
teori. Jelaskan konsep dalam Geonumerik dan pemanfaatannya dalam keilmuan
Geosains!
Cara Pegerjaan :
1. Kerjakan dalam doc, kemudian diunggah dalam bentuk PDF
2. Nama file yang diunggah : TEKNOLOGIINFORMASI_ Nim_Nama
3. Bila akan mengupload foto diluar file tsb, diperbolehkan sebagai lampiran (bila foto
yang ada tidak jelas/pecah)
Nama : Rizki Madani

NIM : 21100118130057

Kelas : A

1. Geologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi secara menyeluruh yaitu
asal usul bumi, struktur, komposisi, dan juga sejarahnya (termasuk evolusi kehidupan
yang berlangsung) serta proses-proses yang terjadi didalamnya. Contoh penerapannya
adalah sebagai berikut.
a. Pertambangan
b. Perminyakan
c. Hidrogeologi
d. Sedimentologi
e. Petrologi
f. Geologi teknik
g. Geologi lingkungan
Sedangkan geosains merupakan istilah untuk kumpulan cabang-cabang ilmu yang
mempelajari tentang bumi. Cabang ilmu ini meliputi gabungan ilmu biologi, fisika,
kimia, geografi, dan matematika yang membentuk suatu pengertian kuantitatif dari
lapisan bumi. Contoh penerapannya adalah sebagai berikut.
a. Geostatistik
b. Geofisika
c. Geokimia
d. Paleontologi
e. Geologi numerik
f. Pemetaan digital
g. Hidrogeokimia
h. GIS

2.
a. Kecamatan Munjungan dan Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Provinsi
Jawa Timur, Indonesia

b. Longosr pada Kecamatan Munjungan dan Kecamatan Watulimo diakibatkan oleh


adanya intensintas hujan yang tinggi, hal ini mengakibatkan adanya pelapukan batuan
dan tanah menjadi jenuh. Lereng yang terjal akibat adanya aktifitas manusia
menambah daya dorong daripada longsor tersebut kebawah. Sehingga bencana
longsor terjadi dan menrusak pemukiman serta jalan desa.

c. Menurut geologi regional lembar Tulungagung (H.Samodra, Suharsono, S. Gafoer


dan T. Suwarti, 1992) bahwa Kecamatan Munjungan dan Kecamatan Watulimo
memiliki litologi sebagai berikut. Kecamatan Munjungan terdiri atas aluvium, formasi
Mandalika dan batuan terobosan yang mempunyai litologi berupa breksi gunung api,
lava, tuff, sisipan batupasir & batulanau, intrusi batuan beku (diorit, dasit, andesit),
dan endapan aluvium. Kecamatan Watulimo terdiri atas aluvium, formasi Nampol,
formasi Campurdarat, formasi Mandalika, dan batuan terobosan yang mempunyai
litologi berupa endapan aluvium, batupasir, batulempung, batugamping, breksi
gunung api, lava, tuff, sisipan batupasir & batulanau, dan intrusi batuan beku (diorit,
dasit, andesit).

d. Pemanfaatan teknologi terkini sangat berdampak pada geologi/geosains, hal ini karena
teknologi terkini menyediakan kemudahan-kemudahan serta hasil yang lebih
maksimal. Kemudahannya dapat berupa biaya yang dikeluarkan dalam kerja
geologi/geosains akan lebih murah serta proses pengolahan data oleh software-
software teknologi terkini yang lebih cepat dan bagus. Dapat diambil contoh dalam
pemanfaatan GIS, sebelum kita pergi ke lapangan kita dapat membuat interpretasi
awal sebuah daerah dari data pencitraan dari GIS seperti ketinggian kontur serta
bentukan morfologi. Hal ini akan membantu kita dalam bekerja di lapangan dan
sangat berdampak pada geologi/geosains. Sehingga dalam keberjalanannya semakin
terkini teknologi nya maka semakin memepengaruhi hasil dari proses tersebut.

e. Dalam penjabaran tersebut menggunakan peta kerentanan tanah Kabupate Trenggalek


(Riadi B.,& Windiastuti R., 2019) dan peta geologi regional lembar Tulungagung
(H.Samodra, Suharsono, S. Gafoer dan T. Suwarti, 1992)
f. Konten tersebut dibuat dengan harapan masyarakat bisa teredukasi (sosialisasi) secara
digital dengan konsep yang kreatif pada platform media sosial yang sedang populer
(instagram). Beberapa manfaat yang didapatkan dari membaca konten tersebut yaitu,

 Masyarakat dapat mengetahui apa itu bencana longsor serta dampak yang
ditimbulkan.
 Masyarakat dapat mengetahui faktor-faktor penyebab bencana longsor.
 Masyarakat dapat mengetahui persebaran daerah kerentanan tanah pada
Kecamatan Munjungan dan Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek,
Provinsi Jawa Timur.
 Masyarakat dapat mengetahui mitigasi bencana longsor.

g. Bencana longsor dapat menyebabkan kerugian sarana prasarana berupa rumah yang
rusak serta jalan desa yang tertutup, kerugian fisik berupa adanya luka-luka pada
korban sampai kehilangan nyawa, serta kerugian ekonomi berupa para
terdampak/korban tidak mempunyai produktivitas seperti semula dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari.

h. Longsor merupakan perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan


rombakan, tanah, atau material campuran tersebut.bergerak ke bawah atau ke luar
lereng (SNI 13-7124-2005). Menurut Sutikno (1997) bahwa parameter-parameter
terkait bencana longsor adalah kemiringan lereng, litologi, stratigrafi, struktur geologi,
iklim, gempa bumi, penggunaan lahan, dan aktivitas manusia.Bencana longsor yang
menimpa kecamatan Munjungan dan kecamatan Watulimo terjadi karena adanya
hujan deras yang mengguyur daerah tersebut sehari sebelumnya. Berdasarkan ilmu
geologi, bencana ini terjadi akibat adanya pelapukan serta erosi pada batuan oleh air
hujan yang memiliki intensitas tinggi sehingga membuat tanah menjadi jenuh dan
menimbulkan gerakan tanah. Gerakan tanah ini kemudian didukung dengan adanya
kelerengan pada daerah tersebut yang cukup terjal sehingga memperbesar daya
dorong kebawah dan menyebabkan empat rumah warga rusak serta tiga akses jalan
tertutup. Tetapi adanya pemukiman pada daerah longsor dapat diindikasikan adanya
aktifitas manusia yang menyebabkan kepadatan tanah menjadi berkurang dan menjadi
salah satu parameter dalam terjadinya bencana longsor ini.

3. Geologi numerik merupakan aplikasi metode numerik yang digunakan untuk


menyelesaikan persoalan-persoalan geologi. Metode ini menyelesaikan operasi
matematis rumit dengan menjalankan operasi sederhana (yang menjembatani operasi
matematika dan komputer). Dengan contoh untuke melakukan metode matching
curve pada interpretasi geolistrik, kurva baku/standard (model) secara matematis
dapat dihitung dan data lapangan dapat diplot dengan mudah pada suatu grafik. Yang
menjadi pertanyaan adalah bagaimana melakukan penyamaan bentuk lengkungan
dengan komputer. Cara secara manual penyamaan kurva dapat dilakukan dengan
menggeser-geser kurva standard hingga posisi kurva hampir tepat berada di sekitar
titik-titik data. Namun tetap pasti ada ketidaksesuai lengkungan dengan data yang
didapat. Hal inilah yang dapat dilakukan oleh sistem komputer, yaitu dengan sistem
metode iterasi/ perulangan yang menghasilkan nilai dengan kesalahan minimum dari
penyamaan kurva pada data yang didapat di lapangan. Selain itu beberapa
pengaplikasian geologi numerik yaitu fuzzy c mean cluster analysis untuk eksplorasi
endapan mineral, ANN (artificial neural network) yang digunakan untuk modelling
tambang, serta pengolahan-pengolahan data dalam geofisika eksplorasi dalam
membentuk suatu penampang.
DAFTAR PUSTAKA

Setyaningsih, W., & Sholeh, M. (2010). Pemetaan Daerah Rawan Bencana Gerakan Tanah Di Wilayah
Grabag Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah. Sainteknol: Jurnal Sains dan Teknologi, 8(1).

Riadi, B., & Windiastuti, R. (2019, August). Spatial Analysis Of Flood And Landslide Vulnerable Areas (Case
Study In Trenggalek Regency). In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol.
313, No. 1, p. 012007). IOP Publishing.

Anda mungkin juga menyukai