ABSTRACT
Metamorphic rocks in Bayah Complex included by Bayah mountain zone. Purpose of this research is to
know characteristic of this rock with using petrography methods, that is, identify texture, structure,
mineral contain, and metamorphic facies of the rocks. The result showed that kind of the rock is
dominated by biotite schist, some actinolite schist, hornblend schist and chlorite schist. Almost all them
have retrograde metamorphism, is characterized by biotite altered to chlorite and muscovite, hornblende
to actinolite, and actinolite to chlorite. This proses probably associated by uplift processes in Eocene
Oligocene.
Keywords: Bayah metamorphic rock, Bayah mountain zone, retrograde metamorphism, metamorphic
facies
ABSTRAK
Batuan metamorf di daerah Bayah secara fisiografi termasuk ke dalam Zona pegunungan Bayah.
Tujuan penelitian batuan metamorf adalah untuk mengetahui karakteristik batuan tersebut melalui
pendekatan metode petrografi yaitu, mengidentifikasi karakterisitik tekstur, struktur, komposisi mineral
dan fasies metamorf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batuan metamorf umumnya didominasi oleh
sekis biotit, sebagian hadir sekis aktinolit, sekis amfibolit dan sekis klorit. Sebagian besar batuan ini
telah megalami retrograde metamorphism dicirikan dengan biotit terubah menjadi klorit dan muskovit,
hornblnde ke aktinolite, dan aktinolit terubah menjadi klorit. Proses tersebut diperkirakan berhubungan
proses tektonik pengangkatan berumur Eosen - Oligosen.
Kata kunci: Batuan metamorf Bayah, zona pegunungan Bayah, retrograde metamorphism, fasies metamorf
peta Leuwi Damar skala 1 : 100.000, karkan, sebagian diisi oleh mineral
tersusun atas batuan sekis, genes, opak dan terpatahkan dibuktikan
kuarsit dan amfibolit (Sudjatmiko dan dengan beberapa singkapan metamorf
Santosa, 1992). Umur batuan ini terdapat cermin sesar serta meng-
diperkirakan Oligosen Awal Oligosen alami pelapukan di beberapa tempat
Akhir. Hubungan sratigrafi dengan ditandai dengan oksidasi yang tinggi,
batuan di sekitarnya adalah tidak se- umumnya memperlihatkan foliasi
laras dengan Formasi Cikotok, se- yang berkembang cukup baik. Di se-
mentara dengan granodiorit relatif panjang Sungai Cipager terdapat
berumur sama (Gambar 1). sekis mika diintrusi oleh diorite dan
Menurut Martodjojo (1984), pola sekis amfibolit.
struktur di Pula Jawa dapat ditemukan Sekis mika memiliki karakteristik
d Jawa, dibagi menjadi 4 pola, dan berwarna abu abu kehijauan, mem-
salah satu pola struktur tersebut ber- perlihatkan foliasi berkembang baik
kembang di daerah penelitian, yaitu dengan arah relatif barat timur, sa-
Pola Sunda berarah utara selatan ngat keras (sebagian mudah di-
yang terbentuk pada 5332 juta ta- remas), berbutir halussedang, seba-
hun yang lalu (Eosen awal Oligosen gian besar terkekarkan jenis shear
Awal). Salah satu sesar yang berarah joint dan tension joint, sebagian di-
utara selatan memisahkan segmen terobos oleh diorit, mengalami
Banten dan Bogor dan Pegunungan pelapukan, komposisi mineral yang
Selatan. Kedudukannya sebagai unsur teridentifikasi adalah kuarsa dan mika
tektonik dinilai penting karena kebe- (Gambar 3). Batuan ini diduga ter-
radaannya tidak hanya memisahkan patahkan diindikasikan dengan ada-
pola struktur yang berbeda, tetapi nya cermin sesar yang berkembang
juga mengontrol pola pengendapan pada batuan tersebut. Ke arah timur
antara segmen Banten dan sekitar- ditemukan floating sampel garnet
nya. Struktur geologi di Kubah Bayah sekis mika menunjukkan tekstur
umumnya berupa sesar-sesar men- vuggy diisi oleh kuarsa dan pirit
datar dan sesar-sesar undak yang (diduga hidrotermal). Secara mikro-
berarah utara selatan. skopis, batuan sekis mika didominasi
oleh sekis biotit (Barker, 1994), ter-
METODE PENELITIAN susun atas dominasi mineral biotit
dan klorit, sebagian hadir muskovit,
Metode yang digunakan dalam
K-felspar, kuarsa, plagioklas dan
penelitian ini, meliputi studi literatur
mineral opak serta mineral oksida. Di
dari para peneliti sebelumnya yang
beberapa lokasi, terutama ke arah
berkaitan dengan daerah penelitian,
timur, pada sekis biotit terdapat kan-
pengamatan lapangan dan pengam-
dungan mineral garnet. Diorit
bilan sampel batuan dan analisis
(Streckeisen, 1976) menerobos sekis
laboratorium, yaitu petrografi, untuk
mika, memiliki karakteristik kecokla-
mengidentifikasi tekstur, struktur,
tan, tekstur faneritik, terlapukkan
komposisi mineral berdasarkan klasi-
kuat dicirikan dengan kehadiran mine-
fikasi dan urutan paragenesa mineral
ral oksida dan mineral lempung,
serta fasies metamorf berdasarkan
tersusun atas dominasi plagioklas,
klasifikasi Barker (1994) dan
sebagian hadir biotit dan hornblende,
Raymond (2000).
sebagian hadir mineral oksida dan
mineral lempung. Hasil pengukuran
HASIL DAN PEMBAHASAN
pada bidang sesar di lintasan sungai
Pengamatan lapangan dilakukan Cipager menunjukan strike/dip sesar
sepanjang Sungai Cipager dan Ciba- berarah N 34 0E/ 480, sesar normal
ong (Gambar 2). Di sepanjang sungai oblik, pitch 600 berarah baratdaya
Cipager terdapat singkapan batuan timurlaut.
metamorf sebagian besar telah terke-
93
Karakteristik batuan metamorf Bayah di Desa Cigaber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten
(Aton Patonah & Ildrem Syafri)
94
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 12, Nomor 2, Agustus 2014 (92-98)
DAFTAR PUSTAKA
Barker, A. J., 1990. Metamorphic
Textures and Microstructures.
Chapman and Hall: New York.
Benyamin Clement, Robert Hall. 2007.
Crestaceous to Late Miocene
Stratigraphic and Tectonic
Evolution of West Jawa. Proceed-
ing Indonesian Petroleum
Association. Thirty first Annual
Convention and Exhibitons.
Deer, Howie, Zussman. 1992. An
Introduction to the Rock Forming
Mineral. 2nd Edition. Longman
Scientific and Technical.
Hehuat, F.H.A. 1986. An Overview of
some Indonesian Melange
Complexe a Contribution to the
Geology of Melange. Memoir of
the Geological Society of China.
Martodjojo, S. 1984. Evolusi Cekung-
an Bogor Jawa Barat. Disertasi
Doktor Geologi, Fakultas Pasca
Sarjana, Institut Teknologi Ban-
dung. Tidak diterbitkan.
95
Karakteristik batuan metamorf Bayah di Desa Cigaber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten
(Aton Patonah & Ildrem Syafri)
96
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 12, Nomor 2, Agustus 2014 (92-98)
Gambar 2.
Peta lintasan pengamatan batuan metamorf di sepanjang sungai Cipager dan
sungai Cibaong.
.
Gambar 3.
Sekis Biotit memperlihatkan foliasi berkembang baik, tersusun atas biotit yang
sebagian besar terubah menjadi klorit dan muskovit, K-felspar, plagioklas, kuarsa
dan garnet. (Biotit = bio; Klorit= chl; Garnet= grt; kuarsa= qtz; Muskovit=Msc).
97
Karakteristik batuan metamorf Bayah di Desa Cigaber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten
(Aton Patonah & Ildrem Syafri)
Gambar 4.
Sekis Aktinolit memperlihatkan berwarna kehijauan, foliasi
berkembang baik, tersusun atas dominasi mineral
aktinolit, sebagian hadir hornblend, plagioklas, kuarsa,
biotit dan klorit.
Gambar 5.
Protolith sekis biotit umumnya dari semipelit, sebagian
pelit dan psammit (Barker, 1994).
98