WATERFRONT CITY
PERKEMBANGAN DAN PRINSIP WFC
2
PRODI ARSITEKTUR. FAK. TEKNIK. UNIV.LANCANG KUNING
PERKEMBANGAN WATERRONT CITIES
• Sesudah perang dunia ke-2, banyak daerah-
daerah yang dahulunya mendukung aktivitas
peperangan seperti tambatan-tambatan kapal,
gudang-gudang tepi air ditinggalkan, hingga
menjadi pusat-pusat berbagai masalah sosial
dan sumber kriminalitas dan penyakit.
• Ada pula lahan-lahan pengendapan sungai
yang setelah bertahun-tahun tidak dirawat
menjadi lahan yang tidak hanya tidak produktif,
bahkan menjadi counter productive dan
menyumbat muara-muara sungai dan jalur-
jalur pelayaran.
PERKEMBANGAN WATERRONT CITIES
• Kebutuhan tanah yang dimana-mana timbul berkat
proses urbanisasi, suatu produk sampingan dari proses
pertumbuhan ekonomi membuat orang mencari lahan-
lahan yang terbengkalai yang dapat ditingkatkan
• Lambat laun, tidak hanya aspek ekonomi semata-mata
yang mendorong manusia membangun waterfront cities,
melainkan pula sasaran mewujudkan lingkungan yang
lebih sehat dan lebih menarik. Contoh lain adalah
rehabilitasi daerah bekas pelabuhan di London, yakni
rehabilitas dari Docklands dan perkembangan Darling
Harbor di Sydney yang menjadi pusat niaga dan ekonomi
yang amat ramai.
• Pengembangan muara Sungai Singapura dengan
perkembangan daerah pantai sebenarnya merupakan
suatu waterfront development juga.
PERKEMBANGAN WATERRONT CITIES
Bila kita tinjau sejarah kota-kota air atau
waterfront city, maka senantiasa ada
sesuatu sebab timbulnya gagasan untuk
membangun dan ada pula sasaran khusus
yang ingin di capai. (Rigby,1994)
PRINSIP PENGEMBANGAN WATERFRONT
Di setiap kota yang berhadapan langsung dengan air baik sungai, danau, pantai dan
sebagainya terdapat dua antraksi yang paling umum untuk manusia yaitu antraksi alam
dan tepian airnya (waterfront).
Di kawasan tepi air biasanya memiliki landsekap berupa jalan (path) untuk pedestrian dan
pengendara sepeda (biyclist). Membuat jalan (path) di tepian air untuk publik merupakan
tujuan yang fudamental dari setiap kota.
KAWASAN TEPI AIR MEMILIKI FUNGSI BAGI
PENCIPTAAN RUANG KOTA
Pada dasarnya kawasan tepi air memiliki fungsi bagi penciptaan ruang kota antara lain :
1. Ruang sirkulasi
2. Ruang Orientasi
3. Ruang Transisi
4. Ruang Penerima
5. Ruang Publik
6. Ruang Budaya
1. RUANG SIRKULASI
Postiano, Italy
4. RUANG PENERIMA