Anda di halaman 1dari 15

KMTA 426P

Dr. Yose Rizal.ST.MT

WATERFRONT CITY
PERKEMBANGAN DAN PRINSIP WFC
2
PRODI ARSITEKTUR. FAK. TEKNIK. UNIV.LANCANG KUNING
PERKEMBANGAN WATERRONT CITIES
• Sesudah perang dunia ke-2, banyak daerah-
daerah yang dahulunya mendukung aktivitas
peperangan seperti tambatan-tambatan kapal,
gudang-gudang tepi air ditinggalkan, hingga
menjadi pusat-pusat berbagai masalah sosial
dan sumber kriminalitas dan penyakit.
• Ada pula lahan-lahan pengendapan sungai
yang setelah bertahun-tahun tidak dirawat
menjadi lahan yang tidak hanya tidak produktif,
bahkan menjadi counter productive dan
menyumbat muara-muara sungai dan jalur-
jalur pelayaran.
PERKEMBANGAN WATERRONT CITIES
• Kebutuhan tanah yang dimana-mana timbul berkat
proses urbanisasi, suatu produk sampingan dari proses
pertumbuhan ekonomi membuat orang mencari lahan-
lahan yang terbengkalai yang dapat ditingkatkan
• Lambat laun, tidak hanya aspek ekonomi semata-mata
yang mendorong manusia membangun waterfront cities,
melainkan pula sasaran mewujudkan lingkungan yang
lebih sehat dan lebih menarik. Contoh lain adalah
rehabilitasi daerah bekas pelabuhan di London, yakni
rehabilitas dari Docklands dan perkembangan Darling
Harbor di Sydney yang menjadi pusat niaga dan ekonomi
yang amat ramai.
• Pengembangan muara Sungai Singapura dengan
perkembangan daerah pantai sebenarnya merupakan
suatu waterfront development juga.
PERKEMBANGAN WATERRONT CITIES
Bila kita tinjau sejarah kota-kota air atau
waterfront city, maka senantiasa ada
sesuatu sebab timbulnya gagasan untuk
membangun dan ada pula sasaran khusus
yang ingin di capai. (Rigby,1994)
PRINSIP PENGEMBANGAN WATERFRONT

Faktor-faktor dari pengembangan kawasan batas air


kota (urban waterfront) adalah adanya perubahan
ekonomi dan politik yang menyebabkan
ditinggalkannya pelabuhan-pelabuhan tua.
Hal ini menyebabkan timbulnya minat dari
pengembang untuk mengembangkan potensi lahan
tersebut menjadi suatu fungsi baru seperti museum,
restoran, dan kawasan perbelanjaan dengan
pemikiran yang berbeda-beda.
Jadi pada awalnya konsep dasar dari
pengembangan kawasan batas air adalah
mencampurkan berbagai isu dan kepentingan
menjadi suatu konsep pengembangan.
PRINSIP PENGEMBANGAN WATERFRONT

Dari berbagai pengembangan kawasan batas air seluruhnya


didasari oleh prinsip dan fungsi yang sama meskipun dalam
pelaksanaannya dipengaruhi oleh faktor geografis daerah
dan budaya yang berbeda. (Torre,1989)
PRINSIP PENGEMBANGAN WATERFRONT

Di setiap kota yang berhadapan langsung dengan air baik sungai, danau, pantai dan
sebagainya terdapat dua antraksi yang paling umum untuk manusia yaitu antraksi alam
dan tepian airnya (waterfront).
Di kawasan tepi air biasanya memiliki landsekap berupa jalan (path) untuk pedestrian dan
pengendara sepeda (biyclist). Membuat jalan (path) di tepian air untuk publik merupakan
tujuan yang fudamental dari setiap kota.
KAWASAN TEPI AIR MEMILIKI FUNGSI BAGI
PENCIPTAAN RUANG KOTA
Pada dasarnya kawasan tepi air memiliki fungsi bagi penciptaan ruang kota antara lain :
1. Ruang sirkulasi
2. Ruang Orientasi
3. Ruang Transisi
4. Ruang Penerima
5. Ruang Publik
6. Ruang Budaya
1. RUANG SIRKULASI

Pola-pola di kawasan ini biasanya diarahkan


sampai ke tepi air dan jalur jalan yang
mendekati batas (edge) yang jelas antara
perairan dan daratan yang akan menjadi jalur
yang menarik.
2. RUANG ORIENTASI

Pola-pola jalan yang bersatu di daerah


tepi air akan menjadi simpul (node) dan
merupakan tempat orientasi karena tepi
air sangat mudah dikenal
3. RUANG TRANSISI

Tepi air selain merupakan daerah batas


antara daratan dan lautan (perairan)
biasanya juga merupakan batas antara
dua kekuasaan ( negara/pemerintahan).

Postiano, Italy
4. RUANG PENERIMA

Sungai merupakan salah satu akses


masuk-keluar suatu daratan dan daerah
tepi merupakan kesan pertama yang
timbul dan mewakili daerah atau daratan
tersebut.
5. RUANG PUBLIK

Potensi air sangat menarik dan sering


digunakan orang untuk duduk-duduk,
dengan atau tanpa melakukan aktifitas
tertentu, hal ini menyebabkan pada daerah
ini berkembang fasilitas hiburan seperti
restoran dengan orientasi ke wilayah tapi
air.
.
6. RUANG BUDAYA

Kawasan tepi air merupakan tempat


orientasi dan bermukim manusia sejak
jaman dahulu yang kemudian berkembang
menciptakan kebudayaan khususnya
budaya bahari.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai