Anda di halaman 1dari 20

DK 4301

Teori Perancangan dan


Morfologi Kota

Faktor Fisik (Topografi) & Ekonomi


Dosen:
Ardy Maulidy Navastara
• KONSEP STRUKTUR RUANG KOTA
• TOPOGRAFI SEBAGAI FAKTOR PENGARUH
MORFOLOGI KOTA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
POLA DAN BENTUK KOTA

Sejarah perkembangan kota-kota di dunia menunjukkan


bahwa pola dan bentuk kota dipengaruhi oleh beberapa
aspek, yaitu : kondisi topografi, sosio-kultur masyarakat,
kehidupan perekonomian, kepentingan pertahanan, aspek
politik, dan kehidupan religius masyarakat.
1. Aspek Topografi

Kondisi fisiografi, topografi dan bentang alam; sangat berpengaruh pada perkembangan
kota sejak awal pembentukannya. Secara umum dikenal beberapa tipe kota, yaitu :

§ Kota Perbukitan :
Pola dan bentuk kota akan berkembang atau dikembangkan mengikuti kondisi lereng
perbukitan, dengan jaringan jalan yang melingkar mengikuti kontur; bangunan-
bangunan ditempatkan pada lokasi yang layak bangun menurut pertimbangan
masyarakat setempat.
Lokasinya bisa terletak pada puncak bukit, lereng bukit, punggung bukit atau kaki
bukit.

§ Kota pada Daerah Aliran Sungai


Pada awalnya berupa kota yang tumbuh di tepian sungai atau pertemuan bebarapa
sungai yang kemudian berkembang semakin besar; sungai membelah kota menjadi
dua bagian atau lebih.
Juga dikenal kota yang tumbuh di muara sungai yang kemudian berkembang menjadi
kota pelabuhan, baik pelabuhan alam maupun buatan.
KONSEP STRUKTUR RUANG KOTA
• Zonal Model (Concentric Ring Model)
• Sector Model


• Multiple Nuclei Model


Mexico city
2. Aspek Perekonomian

Pada awal pertumbuhannya, aspek perekonomian yang diwujudkan


dalam bentuk penyediaan lapangan kerja utama wilayah, menjadi
faktor yang menentukan pola dan bentuk kota.
§ Pada suatu wilayah dimana masyarakatnya hidup dari pertanian, pola
dan bentuk permukimannya dipengaruhi oleh pola saluran irigasi,
pematang dan terasering sawah. Kebiasaan dalam melakukan
kegiatan bercocok tanam mempengaruhi pola permukiman yang pada
umumnya mengikuti bentuk rectalinier.
§ Pada masyarakat yang hidup dari beternak (di Rhodesia) pola tempat
tinggal dipengaruhi oleh kemudahan untuk melakukan kegiatan
pengembalaan ternak yang berpola sirkular.
§ Pada awal kedatangan orang Belanda di Batavia dan Surabaya,
kegiatan perdagangan ditempatkan di sepanjang kiri kanan sungai dan
kanal kota karena mudah dicapai dengan menggunakan transportasi
air.
Batavia
Periode Portugis (1610) Periode Belanda (1619) Period Belanda (Grid)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai