Anda di halaman 1dari 41

Perkembangan Kota

Muhammad Jayadin
Rifaldhy La Nene
Restika Fadilla Yasir
Nadya Titania Alphina Wekoila
Geby Mediansyah
Migrasi dan Urbanisasi
Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk pada suatu wilayah baik
melewati batas administrasi maupun batas negara dengan tujuan
menetap.

Migrasi dibedakan menjadi 2 :


• Migrasi Nasonal
• Migrasi internasional
Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk
dari desa ke kota. Atau dapat dikatakan
bahwa urbanisasi adalah proses
pengkotaan suatu wilayah.

Desa Kota
Faktor pendorong dan akibat perpindahan
Penduduk
Faktor pendorong perpindahan Dampak Perpindahan
penduduk antara lain : Penduduk antara lain :

• Penyempitan lahan yang • Menambah kepadatan


diakibatkan bertambahnya penduduk
jumlah penduduk • Makin sempitnya lapangan
• Rendahnya upah kerja, pekerjaan
• Kurangnya fasilitas pendukung • Kurangnya keterampilan para
seperti sarana pendidikan, urban menyebabkan tingginya
sarana kesehatan, hiburan dan angka pengangguran
sebagainya, • Menjamurnya pemukiman-
• Faktor sosial seperti pemukiman kumuh seperti di
kerusuhan bantaran sungai, rel kereta api
• Bencana alam dan sebagainya,
• Kerusakan Lingkungan
Perkembangan Kota

Kota Tradisional
Kota Modern
Asal mula kota
Kota pada awalnya berkembang pada lembah-
lembah yang subur dimana air dan sarana
transportasi dapat diperoleh dengan mudah.
Sektor utama perekonomian masih bergerak
dalam bidang pertanian dan perdagangan.
kemudian kota berkembang dengan segala
dinamika ekonomi dan sosial yang beragam.
Kemudian dewasa ini, sebagai dampak dari
revolusi industri, dinamika kota terus
berkembang mengikuti perkembangan zaman
dan persaingan global.
Kota Tradisional
Kota Tradisional berupa kota yang
berkembang pada masa kerajaan. Terbagi
menjadi dua :

Kota Kuno
Kota klasik
Kota Kuno
Kota Kuno merupakan kota yang berdiri pada era
kerajaan yang tumbuh dan berkembang melalui melalui
ekonomi agraris dan perdagangan serta peperangan
cirinya adalah sebagai berikut :

• Memiliki area tertentu yang merupakan pusat atau


sentral kota baik berupa istana pemerintah, kuil, dan
hal-hal lain yang merupakan prioritas utama
masyarakat pada saat itu,
• Bangunan-bangunan masih terbuat dari material
sederhana
• Memiliki pola jalan yang sempit dan ruwet, dan
• Sudah memiliki sistem saluran air yang sederhana.
Peradaban Mohenjo Daro, Pakistan

Kota kuno Beijing, China


Kota klasik
Perbedaannya dengan kota kuno adalah sistem yang digunakan bukan
lagi kekuasaan dinasti melainkan sistem yang dibuat oleh masyarakat
itu sendiri.

Cirinya adalah sebagai berikut :

• Adanya ruang publik untuk mewadahi aktivitas demokratis seperti


pemilihan umum dan jajak pendapat
• Bangunan-bangunan telah dibuat dengan ornamen-ornamen
• Tata pemukiman telah dibagi dalam blok-blok untuk memudahkan
penentuan orientasi bangunan,
• Adanya sarana yang dapat digunakan untuk publik seperti
permandian umum, gedung olahraga, gedung teater, dan
sebagainya.
• Sistem saluran air telah dibangun dengan terencana
Peninggalan Kota Acropolis, Yunani Kuno
Kota Modern
Pengertian kota (modern): kota dirumuskan suatu pemukiman bukan dari ciri-ciri
morfologi kota tetapi dari suatu pemusatan fungsi yang menciptakan rungan-rungan
dan hirarki tertentu. (Amos Rapoport )
Lahirnya era modern

Reaksi terhadap permukiman pekerja dan permukiman satelit pada zaman


revolusi industri, dikembangkan konsepsi Garden City sebagai suatu inovasi
untuk memecahkan masalah permukiman kota-kota yang padat industri,
dicetuskan pertama kali oleh seorang reformis kemasyarakatan Bangsa
Inggris, Ebenezer Howard.

Konsepsi Garden City bertitik tolak dari reaksi terhadap kemerosotan kualitas
dan kondisi kehidupan di kota besar akibat revolusi industri, maka untuk
mengembalikan lingkungan kehidupan baru yang dapat mengurangi atau
menghilangkan kemerosotan kehidupan di kota besar adalah dengan cara
menyerap sebagian penduduk dan kegiatan usaha kota besar tersebut ke
lingkungan baru di sekitar kota besar.
Ciri-ciri kota modern

 penggunaan tekhnologi sebagai sarana untuk mempermudah


mewujudkan kebutuhan manusia,
 masyarakat memberikan perhatian pada persoalan lingkungan,
 pemanfaatan tenaga listrik dan komputerisasi sebagai sumber vital
untuk menggerakkan roda kegiatan manusia.
 Masyarakat kota bekerja dengan berbagai macam profesi,
 Kebutuhan yang pesat akan pendidikan formal.
ciri perancangan kota modern sebagai pengaruh arsitektur modern antara lain:

 Motivasi masyarakat untuk hidup memenuhi kebutuhannya, bukan lagi faktor


keamanan yang utama.
 Penggunaan material modern seperti baja dan kaca.
 Arsitek kota dimanjakan dengan temuan mesin-mesin modern dalam
pembangunan.
 Kota membentuk pola yang jelas seperti linier, grid, radial.
 Media lahan tidak hanya berupa tanah, terdapat inovasi kota secara ekstrim
seperti underwater city dan floating city.
 Terdapat inovasi seperti garden city, kota ini berpola radial, dengan kota pusat
yang dikelilingi kota-kota kecil berkonsep garden city. Kedua jenis kota
tersebut dipisahkan oleh area hijau juga dan dihubungkan dengan jalan-jalan.
Susunan kota modern di pengaruhi oleh factor berikut:

 ketidakbatasan komunikasi dan pengaruh pada masyarakat


secara individual mengenai ide-ide,
 ketidakterbatasan teknologi dan penggunaan bahannya yang
menyebabkan perbedaan bentuk-bentuk kota dan citranya,
serta
 ketidakterbatasan mobilitas yang mengerah pada perluasan
dan kepadatan kawasan kota, yang berkembang begitu cepat.
Berikut ini yang termasuk dalam kota modern:

1. Kota pantai
Kota pantai adalah kota tepi laut. Permukiman penduduknya berkembang
karna adanya potensi ekonomi yang memberikan peluang pemanfaatan
sumber daya kelautan (perikanan).
a. Kota-kota pantai di
Australia
Munculnya kota-kota di daerah pantai sebelah timur dan selatan, ini karna
dahulu didirikan dalam rangka membangun sebuah pelabuhan yang baik.
Pelayaran melalui laut di sepanjang garis pantai Australia dapat di
lakukan secara cepat, relatif aman, dan nyaman. Oleh karna itu, banyak
sekali yang tertarik tinggal di kota-kota dekat pantai.
2. Kota pantai di Indonesia

Kota kota pantai di Indonesia tumbuh dan berkembang dari awal dengan
kesamaan fungsi. perkembangan berikutnya di warnai oleh keragaman
berdasar fungsi kota, sebagai kota administrative, budaya, pendidikan,
perdagangan, industry, atau campurannya.

Sebagai Bandar niaga, ia menghubungkan kota raja dengan perdagangan asia


tenggara. Keadaan ini berlangsung hingga pada masa puncak zaman kerajaan
hindu, di susul kemudian oleh berkembangnya hubungan maritime di awal
penyebaran islam. Masa penyebaran dan pemantapan pengaruh kerajaan islam
pada waktu itu dapat di anggap sebagai masa gemilang perkembangan kota
pesisir.
Kedatangan pedagang eropa berakibat berubahnya pola social hingga
perkembangan kota pantai. Sejumlah kota besar pantai di indinesia
berkembang dengan cirri kota eropa dengan sedikit penyesuaian pada
arsitektur dan tata ruang menurut kondisi lingkungannya.

Satu hingga dua decade setelah kemerdekaan, saat konsolidasi kedaulatan


republic, tidak banyak meninggalkan perubahan kota pantai yang masih
kental di cirikan atmosfer kota colonial. Tiga decade akhir abad 20 mulai
terjadi perubahan pesat ruang wilayah kota pantai. Terkesan terjadinya
lepas kendali dalam pengelolaan kota pantai sehingga batas daya dukung
lingkungan kota pesisir sudah sangat jauh terlampaui, dengan rupa dan
akibat yang saat ini bisa kita lihat dan rasakan.
2. Kota taman

Kota taman adalah kota yang di rancang dengan tujuan memperbaiki mutu
lingkungan hidup kota industry yang di rasakan semakin memburuk
(pencemaran udara) di mana kawasan permukiman perkotaan yang tersebar di
kelilingi pleh jalur hijau. (marinabustamil.//2010/03/pengertian-kota.html.
minggu, 18 februari 2018. Pukul 11.00 wit.)

kota singapur yang mempunyai ciri kahs kota taman bergaya inggris.
Kesegaran udara begitu terasa di badan meski berbagai jenis kendaraan
trasportasi lalu lalang membelah lalu lintas
Pertumbuhan Kota
Agropolitan
Kawasan Tumbuh Cepat
Kota tidak Terencana
Kota Kompak
Agropolitan
Agropolitan adalah kota yang tumbuh
diwilayah pertanian. Pada umumnya hal ini
terjadi di negara-negara berkembang seperti
Indonesia. Kota-kota yang merupakan
agropolitan antara lain : Bandung, Bogor
dan Garut
Kawasan Kota Bogor
Agropolitan memiliki kelebihan sebagai berikut :

Mengurangi arus migrasi,


Mendukung program transmigrasi,
Ketimpangan sosial kota berkurang,
Menyelaraskan kegiatan industri dan pertanian,
dan
Kota agropolitan dapat dengan mudah
berkembang dan menjalin hubungan timbal balik
dengan kawasan disekitarnya.
Kawasan Cepat Tumbuh

Kawasan cepat tumbuh adalah kawasan


yang mengalami pertumbuhan dan
perkembangan diakibatkan oleh faktor
tertentu. Contohnya kota-kota pelabuhan
yang cepat berkembang melalui sektor
perdagangan baik domestik maupun
internasional.
Kota Jakarta dengan kepadatan Tinggi
Dampak dari pertumbuhan kota yang cepat antara lain :

 Munculnya pemukiman-pemukiman baru yang dihuni


oleh masyarakat asing (biasa terjadi di kota-kota
pelabuhan)

 Memancing arus migrasi yang menyebabkan


persaingan antar pencari kerja,
 penyempitan lahan
 ketimpangan sosial yang menjadi cikal bakal lahirnya
praktik-praktik premanisme
 serta kerusakan lingkungan.
Kota yang Tidak Terencana

Piramida kota dalam kota

Dalam wilayah yang homogen, kota yang


tidak terencana berkembang menjadi
berbentuk ikan gurita
Dalam wilayah dengan banyak Dalam suatu lembah,
rintangan alam, bentuk kota yang kota yang tidak
tak terencana berbentuk tak terencana, berbentuk
teratur memanjang
Kota Kompak

• compact city diperkenalkan pada tahun 1973 oleh George Dantzig


dan Thomas L yang keduanya merupakan matematikawan utopis.
Dalam perancangan kota hal ini seringkali dikaitkan dengan Jane
Jacobs dan bukunya berjudul The Death and Life of Great American
Cities (1961) sebagai bentuk kritik terhadap fenomena urban sprawl.
• Compact city adalah suatu konsep desain dan perencanaan
perkotaan yang terfokus terhadap pembangunan berkepadatan
tinggi dengan penggunaan yang beragam dan bercampur jadi
satu dalam suatu lahan yang sama untuk mengefisienkan
lahannya semaksimal mungkin.
Konsep
• Digagas untuk menghemat konsumsi energi,
• Kepadatan lebih tinggi,
• Menyediakan suatu konsentrasi dari penggunaan
campuran secara sosial berkelanjutan (socially
sustainable mixed use),
• mengkonsentrasikan pembangunan dan mereduksi
kebutuhan jalan hingga mereduksi emisi kendaraan-
kendaraan (efisiensi transportasi),
• Promosi penggunaan Public Transport (transportasi
public/masal), kenyamanan berlalu lintas, dan
• Keadilan sosial
Kelemahan Compact City
• bertambah mahalnya lahan di dalam kota karena
pembatasan ketersediaan tanah untuk pembangunan
• kekhawatiran kualitas hidup yang berkurang dengan
adanya upaya menaikkan kepadatan penduduk dalam
kota
• kemungkinan tergusurnya penduduk yang mempunyai
akses lemah, termasuk orang berusia lanjut dan para
miskin
• adanya gedung bertingkat atau pembangunan secara
vertikal maka dapat meningkatnya suhu panas,
• dapat menambah penggunaan energi dengan adanya
pembangunan gedung vertikal yang menggunakan lift,
dan penurunan keterediaan air bersih.
Implementasi Strategi Kota
Kompak
Pada beberapa negara-negara maju, strategi Kota Kompak
berhasil diusung pada beberapa kebijakan kota. Hal ini
karena kesadaran mereka terhadap isu-isu keberlanjutan
dan rintangan pada aspek kesejahteraan kota relatif kecil.

Amerika, Eropa dengan Inggris dan Belanda sebagai


pelopornya. Australia dan Jepang saat ini secara intensif
mengaplikasikan kebijakan kota kompak dalam
perencanaan ruang kotanya.
Berdasarkan analisis Jenks dan Burgess,
ide kota kompak masih jauh penerapannya
pada negara-negara berkembang,
dikarenakan mereka masih menghadapi
masalah lebih serius pada pemenuhan
kebutuhan dasar hidup dan lapangan kerja
mereka dibandingkan perwujudan
pembangunan berkelanjutan.
Daftar pustaka
(http://faniurbandesigner./2011/01/sejarah-perkembangan-kota.html.
sabtu, 17 februari 2018. Pukul 21.11 wit.)

(http://nicofergiyono/2014/06/teori-teori-perkembangan-kota.html. sabtu,
17 februari 2018. Pukul 21.11 wit.)

(http://2012/05/sejarah-perkembangan-kota-disusun-oleh.html. sabtu, 17
februari 2018. Pukul 21.11 wit.)

tpl314.weblog.esaunggul.ac.id/.../Perencanaan-Wilayah-Pertemuan
http://haridhy.blogspot.co.id/2014/02/pengembangan-kawasan-
agropolitan.htmltataruang.atr-
bpn.go.id/Bulletin/upload/data_artikel/edisi5h.pd

megapolitan.kompas.com
bogorsky.com
m.republika.com 30 april 2015

Anda mungkin juga menyukai