Anda di halaman 1dari 3

NAMA : I KADEK GATHAN ANGGA PERMANA

KELAS : A3
NIM : 202062121141
MATA KULIAH : PERANCANGAN KOTA

UTS PERANCANGAN KOTA


1. Jelaskan bagaimana suatu kota dapat tumbuh dan berkembang? Faktor Fator apa saja
yang mempengaruhi perkembangan suatu kota?
Bagaimana kota bisa tumbuh dan berkembang? Karena pada era modern ini suatu kota
harus dapat beradaptasi dengan melakukan pembangunan terus menurus yang dapat
menunjang fasilitas dan memajukan ekonomi masyarakat.
◦ Faktor- faktor yang membuat suatu kota berkembang adalah
◦ Lokasi strategis
yang dimaksud dari lokasi strategis yaitu letak kota yang menjadi jalur perdagangan
international sehingga kota tersebut mendapat pendapatan yang sangat tinggi dari jalur
perdagangan international, dan objek wisata suatu tempat yang dapat memajukan ekonomi
masyarakat kota
◦ Infrastruktur
Sudah seharusnya kota yang dikatakan maju ialah kota yang memiliki infrastrutur yang layak
dan dapat menunjang masyarakat dalam bekerja, beraktifitas, dan berobat sehingga
masyarakat dapat terbantu dan dapat meningkatkan pendapatan negara
◦ Memiliki SDA dengan kualitas tinggi
Faktor ini menjadi suatu tumpu mengapa kota dikatakan maju. Dengan SDA yang memadai
maka kota tersebut dapat terkelola dan menjalan kan pembangunannya lebih cepat dan
memiliki faktor” pendukung lainnya seperti pendidikan yang lebih maju, medis yang terbaik
dan lainnya yang bisa menambah value dari suatu kota sehingga dapat dikatakan maju
◦ Pendapatan per kapita yang tinggi
Suatu kota dikatakan maju dinilai dari pendapatan suatu kota yang tinggi sehingga
daya jual masyarakat lebih tinggi sehingga dapat memajukan ekonomi kota

2. Jelaskan perbedaan mendasar pertumbuhan dan perkembangan kota pada abad


pertengahan, kota abad pencerahan dan baroque, serta kota abad ke 19
Kota Abad Pertengahan:
Pada abad pertengahan, pertumbuhan dan perkembangan kota didorong oleh faktor-faktor
seperti perdagangan, kebangkitan feodalisme, dan peran gereja dalam masyarakat. Ciri
khas kota-kota pada periode ini adalah benteng-benteng dan tembok-tembok yang
mengelilingi kota untuk pertahanan. Kota-kota ini umumnya memiliki struktur yang padat,
dengan jalan-jalan yang sempit dan berliku. Pertumbuhan penduduk lebih lambat
dibandingkan dengan periode-periode selanjutnya.

Kota Abad Pencerahan dan Barok:


Pada abad pencerahan dan barok, perkembangan kota dipengaruhi oleh pemikiran rasional
dan kemajuan ilmiah. Perubahan sosial dan politik yang terjadi pada masa ini, seperti
Revolusi Industri dan pemikiran pencerahan, mendorong pertumbuhan kota yang pesat.
Kota-kota ini dikembangkan dengan perencanaan yang lebih baik, dengan jalan-jalan yang
lebih lebar dan teratur. Arsitekturnya sering didominasi oleh bangunan-bangunan megah
dengan ornamen yang rumit dan detail. Sentralitas kota sebagai pusat pemerintahan,
perdagangan, dan kegiatan sosial semakin ditekankan.

Kota Abad ke-19:


Pada abad ke-19, perkembangan kota diwarnai oleh Revolusi Industri dan urbanisasi yang
pesat. Pertumbuhan industri dan perkembangan transportasi, terutama kereta api, memicu
pertumbuhan ekonomi dan migrasi massal penduduk dari pedesaan ke kota. Kondisi
kehidupan di kota-kota ini sering kali buruk, dengan pemukiman kumuh dan masalah
kesehatan yang serius. Gaya arsitektur pada periode ini bervariasi dari gaya klasik hingga
gaya viktorian, dengan pembangunan bangunan pemerintah, pasar, stasiun kereta api, dan
gedung-gedung komersial yang dominan.

3. Konsep garden city memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengembangan


perencanaan dan desain perkotaan yang membuka jalan bagi banyak Gerakan dan
gagasan terkait desain perkotaan selanjutnya. Jelaskan kelebihan dan kekurangan konsep
garden city. Coba jelaskan apakah konsep garden city? Dan jelaskan apakah konsep
garden city masih relevan diterapkan pada masa kini?
Konsep Garden City membawa banyak manfaat dan dipuji karena pendekatan inovatifnya
dalam perencanaan kota. Namun, relevansi konsep dalam perencanaan kota modern telah
dipertanyakan, karena dunia menghadapi tantangan yang berbeda. Dengan pemanasan
global, overpopulasi, dan urbanisasi, kota - kota modern menghadapi tantangan baru yang
membutuhkan solusi baru. Konsep Garden City dikembangkan pada saat populasi dunia
jauh lebih kecil, dan tingkat urbanisasi jauh lebih rendah. Oleh karena itu, hal itu mungkin
tidak langsung berlaku untuk kota - kota modern. Namun, prinsip-prinsip dasar konsep
Garden City masih bernilai dalam perencanaan perkotaan modern. Gagasan untuk memiliki
kota mandiri, dengan akses ke ruang hijau dan hidup sehat, dapat dimasukkan ke dalam
kota-kota modern melalui pengembangan infrastruktur hijau dan ruang publik. Penggunaan
energi bersih dan sistem transportasi berkelanjutan juga dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi, sekaligus melestarikan lingkungan. Konsep Garden City juga dapat digunakan
untuk mengatasi masalah pengembangan kota, yang merupakan masalah besar di banyak
kota modern. Perkembangan kota satelit yang terhubung ke kota melalui sistem transportasi
yang efisien dapat membantu mengurangi kemacetan di kota sekaligus memberikan kualitas
hidup yang lebih baik bagi penduduk. Kesimpulannya, konsep Garden City mungkin tidak
secara langsung berlaku untuk perencanaan kota modern, tetapi prinsip-prinsip yang
mendasari konsep ini masih bernilai. Dengan perkembangan teknologi, praktik
berkelanjutan, dan solusi inovatif, kota-kota modern dapat memasukkan prinsip-prinsip
konsep Garden City untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh daerah perkotaan
secara berkelanjutan. Konsep Garden City mungkin telah melewati masa kejayaannya,
tetapi prinsip-prinsipnya tetap relevan dalam perencanaan kota modern.

4. Jelaskan perbedaan mendasar perkembangan kota pada masa awal (pra colonial ), masa
colonial, dan masa modern? Penjelasan dapat disertai dengan contoh kasus kota di
Indonesia

Masa awal (pra kolonial): Pada masa ini, perkembangan kota di Indonesia masih sangat
terbatas dan berkembang secara alami. Masyarakat cenderung hidup di sekitar aliran
sungai, dan pemukiman berbentuk desa atau perkampungan kecil. Contoh kasus kota pada
masa ini adalah kota di Jawa seperti padjajaran dan majapahit
Masa kolonial: Pada masa ini, perkembangan kota di Indonesia berkembang dengan pesat,
terutama di daerah-daerah yang dikuasai oleh kolonial Belanda. Pemerintah kolonial
Belanda membangun kota-kota dengan tujuan untuk menguasai ekonomi dan politik di
wilayah tersebut. Contoh kasus kota pada masa ini adalah kota Batavia (sekarang Jakarta)
yang dibangun oleh VOC pada abad ke-17 sebagai pusat perdagangan.
Masa modern: Pada masa ini, perkembangan kota di Indonesia semakin pesat, terutama
setelah kemerdekaan pada tahun 1945. Pemerintah Indonesia membangun kota-kota baru
dan memodernisasi kota-kota lama untuk mengakomodasi pertumbuhan penduduk dan
kebutuhan ekonomi. Contoh kasus kota pada masa ini adalah kota-kota seperti Jakarta,
Surabaya, Bandung, dan Medan
Perbedaan mendasar antara ketiga masa tersebut adalah dari segi tujuan pembangunan
kota dan pengaruh dari kekuasaan politik yang memerintah saat itu. Pada masa pra-
kolonial, perkembangan kota sangat terbatas dan bersifat organik, sementara pada masa
kolonial, perkembangan kota dipengaruhi oleh kekuasaan politik kolonial Belanda,
sedangkan pada masa modern, perkembangan kota dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah
Indonesia yang ingin menciptakan kota-kota yang modern dan berkelanjutan.
Selain itu, pengaruh teknologi dan budaya juga memainkan peran penting dalam
perkembangan kota pada ketiga masa tersebut. Pada masa pra-kolonial, teknologi dan
budaya masih sangat terbatas, sedangkan pada masa kolonial, teknologi dan budaya dari
Belanda dan Eropa sangat mempengaruhi perkembangan kota di Indonesia. Pada masa
modern, teknologi dan budaya global semakin mempengaruhi perkembangan kota di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai