Anda di halaman 1dari 34

Sejarah Perencanaan Kota

Dari Kota Kuno hingga Kota Industri

Dari dunia kuno hingga modern, permukiman mengalami evolusi


fisik dan sosial, yang mengubah cara kita mendefinisikan dan
merencanakan kota.

Mempelajari dan menganalisa sejarah perencanaan kota


merupakan cara yang efektif untuk mendapatkan pengetahuan
teori mengenai urban planning/perencanaan kota, trend
perencanaan dan konteksnya, untuk memperbaiki dan
memprediksi perencanaan di masa depan.
Dari Kota Kuno hingga Kota Industri

Dari dunia kuno (4000 SM) telah dikenal adanya perencanaan


kota, menciptakan rancangan kota yang mampu menampung
populasi hingga ribuan orang.
 Assyria 4000 SM
 Babylonia 1800-600 SM, kota kuno terbesar
 Akropolis Athena dll
Perancangan ini mengubah elemen-elemen dalam permukiman,
berevolusi menjadi lebih kompleks ; lebih padat, lebih besar, lebih
cepat, lebih efektif.
Awal bermukim ditandai dengan berubahnya kehidupan manusia paleolithik yang
bersifat nomaden menjadi sedenter. Bermukim mempunyai makna permanen,
merupakan suatu perubahan sosial yang besar dari kehidupan nomaden / berpindah.
Ilustrasi permukiman sedenter awal: revolusi agrikultur menciptakan sistem sosial dan
budaya bermukim yang permanen. Prinsip-prinsip permukiman Doxiadis terlihat pada
ilustrasi ini.
Ilustrasi permukiman neolithik, tatanannya menunjukkan fungsinya sebagai pusat dan simbol.
Hubungan antara kelima elemen permukiman : man, society, shell, network, environment,
mempengaruhi bentuk spatial.
Babylon, berawal dari permukiman sederhana di pinggir sungai Eufrat ,
berkembang menjadi kota kuno dengan dinding dan benteng keliling.
Kota-kota dunia kuno berkembang dengan pesatnya pembangunan network
(sarana/prasarana) yang mendukung berkembangnyanya populasi dan gaya hidup.

Colloseum dibangun 72-80 SM, amphiteathre yang bisa menampung hingga 80.000
orang
Roman street in Pompeii, Roman bridge Alcantara in Spain, Roman Phanteon
Dari Kota Kuno hingga Kota Industri

Kota-kota dunia kuno menunjukkan fungsinya sebagai pusat aktivitas, inovasi dan
simbol kekuasaan.
Memasuki masa medieval / pertengahan, kota-kota tsb telah terbangun dan
menunjukkan pemisahan yang jelas antara “rural” dan “urban” baik dari karakter
sosial maupun fisik spatial, juga menunjukkan permasalahan klasik perencanaan
perkotaan.

Penemuan bubuk mesiu/gunpowder mengembangkan sistem transportasi, senjata


dan awal penemuan mesin, yang mengubah ruang kota. Mobilitas penduduk dalam
kota mulai berubah : lebih cepat, lebih jauh dan lebih sering.

Dinamika sosial dan politik di masa pertengahan ini mengantarkan kota-kota


kepada era industri dengan perubahan tatanan sosial yang besar.
Rhodes City, abad 15
Istana Versailles, abad 17
Dari Kota Kuno hingga Kota Industri

Era Kota Industri berhubungan erat dengan fungsi kota yang


semakin terspesialisasi.
Penemuan mesin uap, membawa kepada era produksi yang tidak
bergantung kepada tenaga manusia, sehingga bisa lebih cepat,
lebih kuat, lebih besar.
Perubahan ini berakibat baik secara sosial maupun spasial.
Munculnya strata kelas buruh/pekerja, pedagang dan proletar
mengubah sistem sosial, gaya hidup yang juga terwujud pada
arsitektur dan ruang kota.
Kota London di era industri. Munculnya fungsi industri menjadikan kota sebagai pusat
produksi dan konsumsi. Munculnya kelas pekerja memunculkan kebutuhan akan perumahan
dan infrastruktur yang belum pernah ada sebelumnya.
Era industri ini juga ditandai dengan meningkatnya masalah perkotaan modern : polusi,
kemiskinan, kriminalitas, degradasi lingkungan dll
Munculnya automobil dan gedung
tinggi mempengaruhi ruang dan
wajah kota.
Fungsi kota sebagai pusat ditandai
dengan produksi dan konsumsi
sumber daya yang tinggi.
Lingkungan buatan / manmade
environment mendominasi.
Kebutuhan akan ruang dan
network yang efektif semakin
tinggi.
Kota London di era industri. Munculnya fungsi industri menjadikan kota sebagai pusat
produksi dan konsumsi. Munculnya kelas pekerja memunculkan kebutuhan akan perumahan
dan infrastruktur yang belum pernah ada sebelumnya.
Era industri ini juga ditandai dengan meningkatnya masalah perkotaan modern : polusi,
kemiskinan, kriminalitas, degradasi lingkungan dll
Contemporary and Trends in Urban Planning

Pada era industri, kota menjadi pusat konsumsi sumber daya


dan produksi barang dan jasa pada level yang jauh melebihi
jaman sebelumnya.
Secara spatial kota mulai berkembang, proses urbanisasi
meningkat. Kepadatan dan pergerakan penduduk menjadi lebih
tinggi.
Contemporary and Trends in Urban Planning

Pemekaran pusat kota


dunia pada era
industri
Contemporary and Trends in Urban Planning
Contemporary and Trends in Urban Planning

Di akhir era industri, perencanaan kota dihadapkan pada


permasalahan kota modern. Keberlanjutan kota menuntut
penyelesaian masalah sosial ekonomi dan ekologi yang saling
terkait.

Permasalahan sumber daya alam


Permasalahan sprawl dan isolasi
Konsep Sustainable Development
Urban Development Stakeholders
Contemporary and Trends in Urban Planning

Beberapa hal untuk direnungkan:


 Siapa saja yang berperan dalam membangun kota?
 Bagaimana cara kita membangun kota?
 Permasalahan yang kita hadapi?
Contemporary and Trends in Urban Planning

Beberapa trend dalam urban planning yang dilalui oleh kota-kota di negara Barat
adalah sebagai berikut :
 Pembatasan pertumbuhan dan Manajemen kemunduran kota
 Perencanaan skala neighbourhood
 Konservasi dan penggunaan kembali secara adaptif

Perencanaan kota mengalami pergeseran paradigma menjadi lebih adaptif dan


kolaboratif  pemerintah tidak mungkin menyelesaikan seluruh permasalahan
tanpa ada kerja sama dengan pihak swasta, masyarakat dan dukungan organisasi lain
seperti : dunia pendidikan, kesehatan, organisasi lokal dan internasional dll
London di era modern
London di era modern
Contemporary and Trends in Urban Planning

Sementara itu di negara berkembang, the global south mengalami dinamika yang
berbeda :
 Pusat pertumbuhan populasi, dan pergerakan ekonomi bergeser ke negara
berkembang
 Urbanism  dinamika sosio ekonomi dalam perencanaan kota
 Negara berkembang, emerging countries, yang semakin memperlihatkan
kesenjangan ekonomi yang semakin besar
Kota sebagai pusat, di masa modern ini mempunyai arti permasalahan logistik yaitu City,
Teotihuacan penyediaan
sarana dan prasaran yang memadai menjadi semakin sulit.
Mexico
Secara umum urban stakeholders / pemangku kepentingan di
perkotaan
 Adalah pihak-pihak yang terkait maupun terdampak oleh pembangunan
perkotaan
 Secara umum bisa dipisahkan menjadi tige kelompok sektor ; sektor publik
(pemerintah dan agensinya), Sektor privat (pelaku ekonomi) dan kelompok
masyarakat (termasuk di dalamnya organisasi nirlaba, dunia pendidikan,
kelompok advokasi dll)
 Setiap sektor melambangkan kepentingan yang berbeda  di bidang sosial,
ekonomi dan lingkungan hidup atau kombinasi diantaranya
 Stakeholders yang dominan, akan mengarahkan pembangunan dan
perencanaan sesuai kepentingannya selalu terjadi conflict of interests
 issue penting dalam decision making  who decides?
Who decides?  Users? Planners? Legal advisors? Budget makers? Tax payers? Etc
akan sangat tergantung kepada sistem perencanaan kota, sistem politik suatu
negara, dan jenis partisipasi publik yang mungkin terjadi

Pertentangn kepentingan antara berbagai sektor dan berbagai pihak bisa dilihat
jelas dalam penyediaaan fasilitas publik
 Contoh : Penyediaan dan pemeliharaan ruang terbuka publik di tanah kota
yang semakin mahal, dengan fasilitas yang memadai dan terbuka untuk
semua kalangan masyarakat, merupakan tantangan besar bagi kota-kota
modern.
 Demikian juga dengan sarana dan prasarana lain : perumahan terjangkau,
sekolah negeri/publik, akses layanan kesehatan berkualitas dan terjangkau
dll
 Hal ini terutama terlihat di negara berkembang, the global south,
bagaimana perencanaan dan pembangunan kota menghadapi tantangan
terbesar dalam menyediakan infrastruktur perumahan dan transportasi
publik yang efisien dan terjangkau
Hutan Kota Babakan Siliwangi, Dago, Bandung
Taman Teras Cikapundung, Bandung
Tugas Kelompok 5
Identifikasi urbanisasi/ perkembangan spatial fisik kota Jakarta dengan cara
sebagai berikut :
- Masuk ke Google Earth  Timelapse in Google Earth  ketik nama kota
Tugas Kelompok 6
Identifikasi urbanisasi/ perkembangan spatial fisik kota Bandung dengan cara
sebagai berikut :
- Masuk ke Google Earth  Timelapse in Google Earth  ketik nama kota
Tugas Kelompok 5 dan 6

- Tangkap citra satelit (timelapse google earth) selama 50 tahun terakhir (bisa
berupa rangkaian screenshot atau video)
- Identifikasi perubahan spatial yang terjadi  pelajari citra/image dan analisa
perubahan spatial yang terjadi : area lahan hijau/terbuka menjadi area urban
/ lingkungan terbangun dari area hunian dan perkotaan, perhatikan
pembangunan area pantai (Jakarta)
- Menurut Anda apa saja perubahan sosial yang terjadi (gaya hidup,
pemenuhan kebutuhan dll) jelaskan dan beri contoh perubahan dari sisi
mata pencaharian, bentuk hunian, pola layanan publik, sarana dan prasarana,
kepadatan spatial, populasi, jenis kegiatan dll
- Analisa efek positif dan negative dari perubahan diatas
- Buatlah presentasi 15-20 halaman (15-20 menit) mengenai proses urbanisasi
yang terjadi dengan menjawab butir-butir diatas
- Buat makalah secara berkelompok, dikumpulkan pada saar UTS (1
kelompok 1 jilid cetak)

Anda mungkin juga menyukai