Anda di halaman 1dari 4

TUGAS :

Mata Kuliah : Struktur Kota dan Wilayah Perdesaan


Program Studi : Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Palangka Raya
Dosen Pengampu : Dr. Indrabakti Sangalang, S.T., M.T.
Nama : I MADE SUWARNAYA
NIM : 224030121017

1. PENDAHULUAN

STRUKTUR RUANG KOTA


Kota merupakan suatu perwujudan geografis, sebagai perwujudan geografis
kota terdiri dari banyak unsur, seperti fisiografis, sosial, ekonomi, politik dan
kultural, serta dalam hubungan nya dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain.
Oleh karena itu struktur bentang budaya kota dapat dilihat dari struktur sosial,
ekonomi, dan struktur ruang secara fisik.
Perkembangan kota juga dipengaruhi oleh potensi Daerah setempat, potensi
tersebut antara lain potensi sumber daya alam dan manusia, industrialisasi dan
pendapatan daerah. Ke tiga faktor tersebut merupakan faktor-faktor yang saling
berkaitan dan menimbulkan hubungan sebab akibat. Sumber daya alam misalnya,
memungkinkan timbulnya industri yaqng selanjutnya akan dapat meningkatkan
pendapatan daerah. Sedangkan pendapatan daerah merupakan faktor penting
untuk menentukan tingkat perekonomian daerah dan kota.
Pendapatan daerah dapat dikatakan sebagai barometer naik turunnya
keadaan perekonomian daerah. Sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Sumber daya alam (natrural resoursces) merupakan kekayaan alam yang dapat
dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia, sedangkan
sumber daya manusia (human resources) merupakan kemampuan manusia yang
dapat untuk menghindarkan diri dari kesulitan-kesulitan dan hambatan yang
timbul. Sumber daya manusia dapat berupa pendidikan, ilmu pengetahuan,
teknologi dan kepribadian. Kemampuan sumber daya manusia inilah yang
nantinya akan merupakan faktor penentu kemajuan suatu bangsa. Maunsia
dengan daya cipta, rasa dan karsanya dapat memanfaatkan sumber daya alam
sebagai sarana dan alat untuk memenuhi kebutuhan manusia.
2. RIVIEW LITERATUR

Istilah ekologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu oikos dan logos.
Istilah ini mula-mula diperkenalkan oleh Ernst Haeckel pada tahun 1869. Ekologi
berasal dari kata Yunani oikos, yang berarti rumah dan logos, yang berarti ilmu/
pengetahuan. Jadi, ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik
(interaksi) antara organisme dengan alam sekitar atau lingkungannya.
Pendekatan Ekologikal merupakan pendekatan yang memandang kota
sebagai suatu objek studi yang didalamnya terdapat masyarakat manusia, telah
mengalami proses interelasi antar manusia dan antara manusia dengan
lingkungannya sehingga tercipta pola keteraturan penggunaan lahan (Yunus,
2015).
Teori Historis (Alonso, 1964). Daerah Pusat Kota (DPK) atau Central
Bussiness District (CBD) dalam teori ini merupakan pusat segala fasilitas kota dan
merupakan daerah dengan daya tarik tersendiri dan aksesibilitas yang tinggi. Jadi,
dariteori-teori tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Daerah Pusat Kota
(DPK) atau Central Bussiness District (CBD) merupakan pusat segala aktivitas
kota dan lokasi yang strategis untuk kegiatan perdagangan skala kota.
Dalam teori historis, Alonso mendasarkan analisisnya pada kenyataan
historis yang berkaitan dengan perubahan tempat tinggal penduduk di dalam kota.
Teori historis dari Alonso dapat digambarkan sebagai berikut.

Sumber : (Suparmini & Wijayanti, BUKU AJAR: Masyarakat Desa dan Kota (Tinjauan Geografis,
Sisiologis dan Historis), 2015)

Gambar 1.1 Struktur Kota Menurut Teori Historis


Dari model gambar di atas menunjukkan bahwa dengan meningkatnya standar
hidup masyarakat yang semula tinggal di dekat Central Business District (CBD)
disertai penurunan kualitas lingkungan, mendorong penduduk untuk pindah ke
daerah pinggiran. Perbaikan daerah Central Business District (CBD) menjadi
menarik karena dekat dengan pusat segala fasilitas kota. Program perbaikan yang
semula hanya difokuskan di zona 1 dan 2, melebar ke zona 3 yang menarik para
pendatang baru khususnya dari zona 2.

3. KESIMPULAN
Kota merupakan tempat yang menjadi pusat dari pemukiman, pelayanan
kesehatan, pemerintahan dan kegiatan seperti ekonomi, sosial, budaya, politik
dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan di daerah pusat
kegiatan (DPK/CBD) yang merupakan inti dari kota tersebut. Yang mana seiring
waktu akan mengalami perkembangan dan menyebar ke wilayah lain. Penduduk
akan melakukan perpindahan (migrasi) ke daerah pusat kota yang merupakan
pusat kegiatan utama. Berbagai permasalahanpun akan timbul akibat dari
pertambahan penduduk serta perkembangan kota yang tidak seimbang. Hal
tersebut akan menimbulkan perubahan tata ruang kota khususnya pada
penggunaan lahan dan dapat merusak lingkungan alami sekitar kota. Selain itu,
bentuk dan juga struktur tata ruang kota akan terpengaruh dengan adanya
perkembangan kota. Para ahli telah megkaji mengenai bentuk dan struktur tata
ruang dengan pendekatan ekologi, yang dipelopori oleh Burgess dengan teori
Konsentrisnya yang memicu teori-teori baru muncul. Yang seluruhnya dapat
menjadi acuan atau pedoman dalam merencakan struktur tata ruang kota yang
diseuaikan dengan kondisi sosial, ekonomi, budaya dan politik pada masyarakat
kota terkait.

4. SARAN
Kota memiliki pengaruh yang sangatlah penting bagi penduduk sebagai pusat dari
berbagai kegiatan maka perlu dilakukan perencanaan yang matang agar tidak
menimbulkan permasalahan bagi penduduk kota serta lahan. Dengan adanya
teori-teori mengenai struktur tata ruang kota khususnya dengan pendekatan
ekologi dapat digunakan sebagai acuan dalam merencanakan pembangunan kota
yang berorientasi pada penggunaan lahan yang berkelanjutan dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Daljoeni. (2014). Geografi Desa dan Kota. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Maknun, D. (2017). Ekologi: Populasi, Komunitas, Ekosistem Mewujudkan Kampus
Hijau Asri, Islami dan Ilmiah. Cirebon: Nurjati Press.
Suparmini. (2012). Pola Keruangan Desa dan Kota. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Suparmini, & Wijayanti, A. T. (2015). BUKU AJAR: Masyarakat Desa dan Kota
(Tinjauan Geografis, Sisiologis dan Historis). Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Yunus, H. S. (2015). Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai