Anda di halaman 1dari 8

MATA KULIAH EKONOMI WILAYAH DAN KOTA (PWKL4301)

MATERI -1

BAHASAN : 1. SEJARAH MUNCULNYA ILMU EKONOMI WILAYAH DAN KOTA

2. KONSEP RUANG DAN WILAYAH DALAM EKONOMI WILAYAH DAN


KOTA

3. PENDEKATAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI WILAYAH DAN


KOTA

TUTOR : Widodo Ismanto

Daftar Pustaka

Kismiyati Tasrin,dkk(2016) Ekonomi Wilayah dan Kota, PWKL4301/3sks/Modul 1-9, Edisi 1,


Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka

Priyarsono, DS.,et.al (2007) Ekonomi Regional, BMP ESPA4425/3SKS/Modul 1-9,Edisi 1, Jakarta:


Penerbit Universitas Terbuka

Ekonomi Wilayah dan Kota(PWKL4301)-MATERI1 Page 1


Dasar-Dasar

Merupakan cabang ilmu ekonomi yang makin berkembang karena dikembangkannya kebijakan
desentralisasi yang diterapkan oleh pemerintah dengan dimunculkan Undang-undang N0.22
Tahun 1999 kemudian direvisi menjadi UU N0.32 Tahun 2004. Ilmu Ekonomi Wilayah dan kota
merupakan kritik dari ilmu ekonomi tradisionil yang tidak memperhitungkan mengenai lokasi
dan ruang dalam analisanya.

Ilmu ekonomi wilayah dn kota merupakan pengembangan ilmu ekonomi tradisionil yang
mencakup aspek mikro dan makro serta memperhitungkan letak lokasi dan ruang dalam
analisanya. Pengintegrasian lokasi dan ruang dipandang penting karena akan mempengaruhi
teori dan metodologi analisis dari ilmu ekonomi yang telah ada(Sjafrizal,2012).

Kegiatan Belajar 1

SEJARAH MUNCULNYA ILMU EKONOMI WIAYAH DAN KOTA

Ilmu ekonomi wilayah dan kota sebenarnya merupakan penyempurnaan dari ilmu ekonomi
tradisionil dengan memperhitungkan lokasi dan ruangan dalam setiap analisanya yang
sebelumnya belum pernah dilakukan dalam ilmu ekonomi tradisionil. Selain itu dengan adanya
kebijakan pemerintah adanya kebijakan desentralisasi dimana daerah harus dapat membangun
daerahnya sendiri dengan mengoptimalkan sumberdaya daerah yang dimiliki. Fungsi
pemerintah daerah (local government) lebih memahami akan kebutuhan(need)daerahnya dan
preferensi masyarakatnya.

A. ILMU EKONOMI TRADISIONAL VS ILMU EKONOMI WILAYAH DAN KOTA

Ekonomi tardisional diperkenalkan oleh Adam Smith(tahun 1976) dengan judul buku Wealth of
Nation. Ilu ini merupakan cabang ilmu social yang khusus mempelajari cara manusia memenuhi
kebutuhan hidupnya yang relative vtidak terbatas dengan menggunakan sumberdaya yang
relative terbatas.

Masalah ekonomi muncul pada saat kebutuhan manusia yang tidak terbatas berhadapan
dengan sumberdaya/faktor-faktor produksi yang terbatas. Ilmu ekonomi tradisional menjawab
pertanyaan mendasar yaitumwhat(apa),how(bagaimana) dan for whom(untuk siapa) menurut
Paul A. Samuelson(1995).Penjelasannya sebagai berikut:

1. What, barang dan jasa apa yang akan diproduksi dan berapa quantitasnya, ini maslah
perekonomian. Karena faktor produksi sifatnya terbatas tidak dapat memproduksi

Ekonomi Wilayah dan Kota(PWKL4301)-MATERI1 Page 2


sebanyak kebutuhan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Setiap penambahan 1 barang
atau jasa tertentu biasanya mengakibatkan penurunan barang dan jasa lainnya.
2. How, yaitu bagaimana dan oleh siapa barang atau jasa diproduksi. Hal ini mengacu
kepada input faktor produksi dan teknik dalam proses produksi barang dan jasa.
Persoalan akan timbul teknik dan input mana yang akan diproses.Karena setiap
sumberdaya dalam perekonomian terbatas, maka akan dihadapkan masyarakat memilih
teknik yang memungkin biaya terendah untuk memproduksi barang dan jasa yang
dibutuhkan. Teknologi padat karya(labor intensive technology) atau teknologi padat
modal(capital intensive technology).
3. For whom, untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi.Membahas mengenai
alokasi dan pemasaran hasil produksi, karena keterbatasan sumberdaya maka tidak
dapat memuaskan keinginan semua masyarakat.

Namun demikian persolaan mendasar yang belum terjawab oleh ekonomi tradisional dan
modern adalah terkait dengan pertanyaan “where”, dimana barang dan jasa diproduksi dan
untuk memenuhi kebutuhan lokasi mana. Artinya lokasi dimana memproduksi, lokasi bahan
baku dan lokasi pasar, yang menggambarakan mengenai ruang(space). Hal ini sangat penting
karena kondisi geografis, dan ruang akan mempengaruhi biaya produksi yang akan menentukan
tingkat profit yang didapat. Inilah kemudian yang dapat dijawab oleh ekonomi wilayah dan
kota yang mempertimbangkan faktor lokasi dan ruang(space).

B. URGENSI PEMBAHASN ILMU EKONOMI WILAYAH DAN KOTA

Ilmu ekonomi wilayah dan kota merupakan penyempurnaan dari ekonomi tradisional dan
modern yang belum menjawab mengenai lokas dan ruang serta menjawab mengenai
pertanyaan “where”. Oleh sebab itu hal yang sangat penting jika Ilmu ekonomi wilayah dan
kota sangat dibutuhkan dalam pengembangan perhitungan secara ekonomi , karena kondisi
geografis ,topografis dan demografis suatu wilayah akan sangat berpengaruh dalam
menentukan kebijakan dalam perekonomian suatu wilayah. Selain itu adanya fenomena
perkembangan perkotaan yang semakin pesat dimana terjadinya pertambahan penduduk yang
sangat pesat(alamiah dan non alamiah(urbanisasi)), sementara luas lahan diperkotaan relative
terbatas. Kondisi ini jelas mensyarakatkan pertimbangan spasial dalam analisis ekonomi agar
piliha kebijakan yang diambil sesuai dengan kondisi riil di lapangan.Efisisensi penggunaaan
lahan,pengaturan lokasi dan tata ruang faktor sangat penting.

Ekonomi Wilayah dan Kota(PWKL4301)-MATERI1 Page 3


Kegiatan Belajar 2

KONSEP RUANG DAN WILAYAH DALAM EKONOMI WILAYAH DAN KOTA

Indonesia merupakan Negara kepulauan, tentunya kondisi geografis, topografis dan demografis
mempunyai perbedaan yang signifikan maka, konsep ruang dan lokasi menjadi sangat penting
dalam kaitannya proses perencanaan pembangunan.

A. APA YANG DIMAKSUD DENGAN RUANG(SPACE)

Adalah tempat yang dapat digunakan untuk meletakkan suatu benda atau melakukan kegiatan.
Kegunaan ruang menjadi terbatas apabila ditambahkan cirri atau spesifikasi yang khusus (misal
raung tamu, berarti benda yang dibutuhkan bercirikan untuk ruang tamu), ruang Kerja dan
lainnya.

Menurut kamus Random House (Tarigan,2009), suatu tempat berdemensi tiga tanpa konotasi
yang tegas atas batas dan lokasi yang dapat menampung benda dan kegiatan apa saja.

Konsep lokasi ada 2 yaitu, lokasi mutlak (dilihat berdasarkan lokasi astronomis, misal letak
Indonesia), sedangkan lokasi relative (melihat posisi lokasi yang terikat dengan lokasi lainnya
dalam demensi ruang dan wilayah, misal posisi Jakarta berada di sebelah timur atau selatan
atau utara dimana saat kita berada).

Undang-undnag N0.26 tahun 2007 tentang penataan ruang, dimaknai sebagai wadah yang
meliputi darat, laut udara , ruang dalam bumi termasuk satu kesatuan wilayah, tempat manusia
dan makluk hidup lain melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya.

Jika ruang dianggap sebagai wilayah, maka konsep ruang merupakan hal yang sangat penting
dalam pembangunan wilayah.

B. KONSEP DAN DEFINISI WILAYAH

Wilayah dapat ditentukan dalam ukuran yang luas maupun yang lebih kecil tergantung dari
identifikasi kesamaan atau keseragaman serta perinciannya. Untuk wilayah yang lebih kecil
ukurannya dapat ditentukan misal,wilayah geologi banten, bandung dan lainnya.Untuk social
budaya ada wilayah pasundan, kasultanan Solo, Yogyakarta , wilayah pantura dan lainnya.

Konsepsi wilayah terdiri atas konsepsi homogen dan heterogen yaitu, konsepsi wilayah
homogen(uniform region), yang terpenting adalah keseragaman dari faktorpemebentuk yang
ada dalam wilayah tersebut(sendiri atau gabungan/kelompok). Untuk wilayah heterogen,
tercermin pola interdependensi dan pola interaksi antara subistem Utama ekosistem dengan
sub system Utama social dengan penekanan segi-segi kegiatan manusia.

Ekonomi Wilayah dan Kota(PWKL4301)-MATERI1 Page 4


Demarkasi wilayah(batas wilayah) dapat dilakukan dengan menggabungkan konsepsi-konsepsi
tersebut yang memunculkan wilayah perencanaan atau administrasi.

Konsepsi klasifikasi wilayah tersebut dapt dijelaskan sebagai berikut:

1. Wilayah Homogen (Homogeneous Region) yang didefinisikan atas kesamaankarakteristik


(ciri) beberapa daerah. Sifat dan ciri-ciri kehomogenan itu,misalnya dalam hal ekonomi
(seperti daerah dengan struktur produksi dankonsumsi yang homogen, daerah dengan
tingkat pendapatan rendah/miskin,dan lain-lain), geografi (seperti wilayah yang memiliki
kesamaan iklim atautopografi), agama, suku dan lainnya. Richardson (1975) dan Hoover
(1977)mengemukakan bahwa wilayah homogen dibatasi berdasarkankeseragamannya
secara internal (internal uniform). Secara teori ekonomi,keserupaan dalam tingkat
pendapatan per kapita merupakan kriteria yanglazim dipakai untuk menentukan
kehomogenan suatu wilayah (interregionalmacro economics) (Adisasmita, 2005:90).
2. Wilayah Nodal (Nodal/Polarized Region) adalah wilayah yang secarafungsional
mempunyai keterkaitan dan ketergantungan antara pusat (inti)dan daerah belakangnya
(hinterland). Tingkat keterkaitan tersebut biasanyadiukur berdasarkan arus lalu lintas
barang, penduduk, modal, dantransportasi.Menurut Glasson (1977), wilayah nodal ini
secara geografis memperlihatkansuatu koherensi fungsional tertentu, suatu
interdependensi dari bagianbagian,apabila didefinisikan berdasarkan kriteria tertentu,
seperti kota dandesa, yang secara fungsional saling berkaitan. Pengertian wilayah nodal
inibiasa (lazim) digunakan dalam analisis mengenai ekonomi wilayah,
denganmengartikan wilayah tersebut sebagai ekonomi ruang yang dikuasai oleh
satuatau beberapa pusat kegiatan ekonomi.Batas wilayah nodal ditentukan sejauh mana
pengaruh dari pusat kegiatanekonomi bila digantikan oleh pengaruh dari pusat kegiatan
ekonomi lainnya.Hoover (1977) mengatakan bahwa struktur dari wilayah nodal
dapatdigambarkan sebagai sel hidup atau atom, di mana terdapat inti dan
plasma(periferi) yang saling melengkapi. Pada struktur yang demikian,
integrasifungsional akan lebih merupakan dasar hubungan keterkaitan atas
dasarkepentingan masyarakat di dalam wilayah tersebut. Dalam wilayah
nodalpertukaran barang dan jasa secara intern di dalam wilayah tersebutmerupakan
suatu hal yang mutlak harus ada. Biasanya daerah belakang akanmenjual barang-barang
mentah (raw material) dan jasa tenaga kerja kepadadaerah inti, sedangkan daerah inti
akan menjual ke daerah belakang dalambentuk barang jadi.
3. Wilayah Administratif adalah wilayah yang batas-batasnya ditentukanberdasarkan
kepentingan administratif pemerintahan atau politik, sepertipropinsi, kabupaten,
kecamatan, desa/kelurahan dan RT/RW. Padaprakteknya, apabila membahas mengenai
pembangunan wilayah makapengertian wilayah administratif merupakan pengertian
yang paling banyakdigunakan. Hal tersebut disebabkan oleh 2 faktor. (a) Dalam
melaksanakankebijaksanaan dan rencana pembangunan wilayah diperlukan
tindakantindakandari berbagai badan pemerintah. Dengan demikian, lebih
praktisapabila pembangunan wilayah didasarkan satuan wilayah administratif yangtelah
ada. (b) Wilayah yang batasnya ditentukan berdasarkan atas satuanadministratif

Ekonomi Wilayah dan Kota(PWKL4301)-MATERI1 Page 5


pemerintahan lebih mudah dianalisis karena sejak lamapengumpulan data di berbagai
bagian wilayah berdasarkan pada satuanwilayah administrasi tersebut.

Kegiatan Belajar 3

PENDEKATAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI WILAYAH DAN KOTA

Sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka hal yang penting untuk dibahas adalah sebagai
berikut:

A. PENDEKATAN ILMU EKONOMI WILAYAH DAN KOTA

Ilmu yang ditekankan kepada pengaruh aspek ruang(spatial) ke fdalam analisis ekonomi
dengan focus pembahasan pada tingkat wilayah dan daerah perkotaan(Sjafrizal,2012). Oleh
karena aspek ruang sangat penting maka dibahas secara mendalam dalam teori lokasi. Ilmu
ekonomi wilayah dan kota merupakan gabungan dari ilmu ekonomi tradisional dan teori
lokasi dan tata ruang dengan sifat makro dan mikro.

Ada 3 pendekatan untuk mengerti ilmu ekonomi wilah dan kota;

1. Dipandang suatu disiplin ilmu yang terpisah tetapi bersifat multidisipliner (geografi, ilmu
ekonomi,ilmu lingkungan hidup,transportasi dan ilmu social) dan dipandang sebagai
ilmu regional(regional science).
2. Ilmu yang membahas semua persoalan yang dihadapi oleh wilayah dan kota dari sudut
pandang ilmu ekonomi.
3. Ilmu menuju kepada pembentukan teori keseimbangan umum ruang(spatial general
equilibrium theory), dipandang sebagai ilmu ekonomi yang menekankan analisisnya
pada aspek wilayah (economic of spatial separation).

Jadi ilmu ini lebih focus pada proses menganalisa atau mengkaji masalah yang dihadapi wilayah
atau daerah perkotaan sehingga diperoleh penyelesaiannya (problem solving) yang efektif dan
efisien (Sjafrizal,2012). Jadi tidak untuk dikembangkan seperti ekonomi murni yang bersifat
teoritis dan konseptual tetapi bersifat solutif.

B. SIFAT ILMU EKONOMI WILAYAH DAN KOTA

Sifatnya multidisipliner, karena permasalahan suatu wilayah dan perkotaan syarat dengan
berbagai persolan dibanayak bidang atau aspek, maka penyelesainnya menggunakan gabungan

Ekonomi Wilayah dan Kota(PWKL4301)-MATERI1 Page 6


ilmu-ilmu lainnya dan terintegrasi. Maka tidak ungkin hanya menggunakan pendekatan satu
ilmu atau metode saja, apalagi masing-masing wilayah mempunyai karakteristik yang
berbeda(pertumbuhan penduduk, distribusi penghasilan yang tidak merata,terbatasnya
penyediaan barang public, pengangguran,ketidakstabilan kondisi ekonomi dan
social,kriminalitas tinggi serta kesemrawutan tata ruang).

C. ASUMSI UMUM DALAM ILMU EKONOMI WILAYAH DAN KOTA

menggunakan berbagai asumsi dalam anailisinya sama dengan ilmu eknomi tradisional. Asumsi
tersebut sangat diperlukan karena;

1. Untuk menyederhanakan proses analisis yang komplek


2. Menunjukkan prasyarat kondisi (conditional situation) dimana sebuah teori berlaku.
3. Objek analisisnya tidak bisa dikontrol atau dikendalikan sebagaimana halnya seperti
ilmu eksakta.

Perlunya memperhatikan asumsi yang mendasari sebuah teori yaitu pada kondisi bagaimana
analisis teori tersebut berlaku(Sjafrizal,2012).

beberapa asumsi yang digunakan:

ceteris paribus, berlaku pada kondisi dimana faktor dan unsure lain tetap atau tidak berubah,
contohnya;

1. hukum permintaan , menyatakan dalam ilmu ekonomi tradisional bahwa jumlah barang
yang diminta(demand) akan berbanding terbalik dengan tingkat harga(price), artinya
kenaikan harga akan mempengaruhi berkurangnya permintaan.Naiknya harga barang
menyebkan konsumen mencari barang pengganti(substitusi) yang lebih murah. Pada
kenyataan kondisi ini tidak semata-mata karena harga ada faktor selera, harapan
masyarakat. Tetapi variable tersebut sulit diukur secara kuantitatif maka dianggap
kondisi tersebut tetap(ceteris paribus).

2. Fungsi produksi(Everett dan ebert,1992;5) akan menambah kegunaan suatu barang,


yang mengubah niai rendah jadi tinggi dengan menggunakan sumberdaya yang ada
untuk memuaskan kemauan konsumen. Fungsi produksi yaitu capital(K), tenaga
Kerja(labor/L). variable yang tidak berubah yaitu tanah dan
kewirausahaan(enterpreunership).

Ekonomi Wilayah dan Kota(PWKL4301)-MATERI1 Page 7


PERTANYAAN:

1. Jelaskan perbedaan Ilmu Ekonomi tradisional dengan Ilmu Ekonomi Wilayah dan Kota.
2. Jelaskan pentingnya unsur lokasi dan ruang dalam Ilmu Ekonomi Wilayah dan Kota
3. Jelaskan manfaat ekonomi wilayah dan kota bagi kepentingan wilayah, berikan
contohnya.
4. Jelaskan wilayah homogen dan nodal, berikan contohnya
5. Jelaskan mengapa Ilmu Ekonomi Wilayah dan Kota dikatakan sebagai multidisipliner.

Ekonomi Wilayah dan Kota(PWKL4301)-MATERI1 Page 8

Anda mungkin juga menyukai